Khamis, 20 September 2018

Rentap. Berita Indonesia. 8231.


Podium Jadi Target Rossi dan Vinales di Aragon

SETYO ADI NUGROHO
Kompas.com - 20/09/2018, 09:02 WIB
Tim Yamaha MotoGP.
Tim Yamaha MotoGP.(MOTORSPORT.com)
JAKARTA, KOMPAS.com - GP Spanyol yang berlangsung di Sirkuit Aragon akhir pekan ini menjadi target tim Movistar Yamaha meraih kemenangan. Selain karena ini menjadi rumah bagi tim Yamaha juga karena ada Maverick Vinales yang merupakan pebalap tuan rumah.

Namun, Valentino Rossi yang meraih podium terakhir kali di sirkuit Sachsenring beberapa waktu lalu menilai sirkuit Aragon merupakan sirkuit yang cukup sulit. Terlebih dengan kondisi motor Yamaha saat ini.

"Aragon jelas bukan favorit tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin. Beberapa waktu lalu kami melakukan tes di sana dan kami akan menggunakan semua data yang tersedia untuk meningkatkan performa selama akhir pekan," ucap Rossi dikutip dari MotoGP.com, Kamis (20/9/2018).

Rossi menjelaskan target mereka adalah podium. Juara dunia tujuh kali itu mengungkapkan penting bagi tim Yamaha untuk bekerja sejak hari pertama untuk meraih target tersebut.


Vinales yang sudah tiga kali juara di Aragon juga berharap hal yang sama. Pebalap Spanyol itu berharap dapat meraih kemenangan di sirkuit yang menjadi kegemarannya.

"Saya senang dapat kembali ke Aragon. Bagi saya seri balapan di Spanyol selalu spsial mungkin karena atmosfer dan fansnya yang mendukung pebalap Spanyol. Saya tahu tim kami dapat memberikan settingan terbaik untuk Yamaha M1," ucap Vinales.

Vinales mengungkapkan saat ini sangat penting untuk terus fokus dan meningkatkan kemampuan motor dari seri satu ke seri lainnya. Tahun lalu tim Yamaha nyaris juara kerana ada masalah pada ban dan balapan menjadi sangat sulit.

"Tahun ini saya ingin dapat podium. Saya optimis karena sudah melakukan tes di sini beberapa waktu lalu. Dan saya pikir tim sudah melaksanakan pekerjaan dengan baik," ujar Vinales.

Podium Jadi Target Rossi dan Vinales di Aragon - Kompas.com
https://otomotif.kompas.com/read/2018/09/20/090200615/podium-jadi-target-rossi-dan-vinales-di-aragon

Per 1 Oktober, Pemilik Kendaraan di DKI Harus Cantumkan Nomor HP dan E-mail di BPKB

SHERLY PUSPITA
Kompas.com - 18/09/2018, 09:30 WIB
Sejumlah kendaraan nekat melintasi jalur bus transjakarta di Jalan Gunung Sahari, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (9/1/2015). Rencananya dalam waktu dekat semua jalur bus transjakarta akan dipasangi kamera pengawas atau CCTV. Pemasangan itu merupakan bagian dari pelaksanaan tilang elektronik atau e-cross (electronic camera for road safety system).
Sejumlah kendaraan nekat melintasi jalur bus transjakarta di Jalan Gunung Sahari, Pasar Baru, Jakarta Pusat, Jumat (9/1/2015). Rencananya dalam waktu dekat semua jalur bus transjakarta akan dipasangi kamera pengawas atau CCTV. Pemasangan itu merupakan bagian dari pelaksanaan tilang elektronik atau e-cross (electronic camera for road safety system).(WARTA KOTA / ANGGA BHAGYA NUGRAHA)
JAKARTA, KOMPAS.com — Pihak kepolisian tengah gencar melakukan sosialiasi agar para pemilik kendaraan bermotor segera melengkapi data Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB)-nya dengan nomor telepon dan alamat e-mail.

Hal ini terkait sistem tilang elektronik atau Electronic Traffic Law Enforcment (ETLE) yang akan diuji coba per 1 Oktober 2018.

"Kendaraan bermotor baru ataukah perubahan mulai 1 Oktober itu harus mencantumkan nomor HP dan e-mail. Kami sudah mulai sosialisasi, Oktober harus sudah dimulai," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Yusuf ketika ditemui di ruangannya, Senin (18/9/2018).

Yusuf mengatakan, data itu sangat diperlukan dalam proses penilangan secara elektronik. Nomor telepon dan alamat e-mail akan memudahkan petugas menghubungi pelanggar, kemudian mengirimkan surat tilang.


Surat tilang tersebut dikirimkan petugas melalui jasa ekspedisi barang Pos Indonesia setelah petugas verifikasi memastikan pemilik kendaraan melakukan pelanggaran lalu lintas berdasarkan tangkapan gambar CCTV.

"Jadi saya berharap dengan adanya ETLE ini pengawasan polisi di lapangam menjadi lebih efektif dan tepat," ujar Yusuf.

Sistem tilang elektronik ini akan mulai diuji coba pada Oktober 2018 di ruas Jalan Sudirman hingga MH Thamrin.


Yusuf mengatakan, dalam sistem penindakan pelanggar lalu lintas berbasis elektronik ini akan menggunakan kamera pemantau (CCTV) berteknologi canggih yang didatangkan dari China.

"Jadi kamera ini dapat langsung menangkap gambar atau meng-capturekendaraan yang melakukan pelanggaran lalu lintas," ujar Yusuf.

Yusuf mengatakan, kamera ini dapat membidik objek hingga jarak 10 meter selama 24 jam.

Kamera-kamera CCTV ini nantinya akan dipasang di persimpangan-persimpangan jalan. Hasil tangkapan gambar akan langsumg terpantau di Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/18/09300151/per-1-oktober-pemilik-kendaraan-di-dki-harus-cantumkan-nomor-hp-dan-e

Suryanation Motorland 2018 Bakal Mendarat di Pulau Celebes

SRI NOVIYANTI
Kompas.com - 06/09/2018, 17:43 WIB
Suryanation Motorland 2018
Suryanation Motorland 2018(Picasa)
KOMPAS.com – Setelah Pulau Dewata, Pulau Celebes atau lebih tepatnya Makassar bakal jadi saksi pesta kustom motor Suryanation. Acara ini akan diselenggarakan Sabtu (8/9/2018) di Phinisi Point.

“'Kami senang bisa kembali hadir di Makassar mengingat tingginya antusiasme para peserta untuk ikut di Custom Bike Contest. Tahun ini dengan tema ‘Live to Inspire’ kami berharap bisa berbagi inspirasi dengan pecinta kustom roda dua," ujar Suryanation Motorland Committee Rizky Dwianto pada siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (4/9/2018).

Di Makassar Rizky berharap para peserta bisa menunjukkan karyanya yang tak kalah bagus dengan peserta dari lima kota sebelumnya.

Custom Bike Contest dibagi pada beberapa kategori kelas, yakni kelas di bawah 250 cc dengan beberapa kategori, Chopper atau Bobber, Scrambler atau Tracker, Cafe Racer, Street Cub atau Choppy Cub, dan Sport FFA.

Sementara kelas di atas 250 cc, terbagi dalam kategori Chopper atau Bobber, dan Scrambler atau Tracker.

Namun, selain dua kelas itu ada pula kategori Special Class yang melingkupi Free for All, Classic Scooter, Matic Custom, Classic Bike, dan Collaboration Concept.  

Hasil akhirnya akan ada motor best of the best pilihan para juri nasional yang akan diberangkatkan ke Surabaya untuk merebut gelar The Greatest Bike Suryanation Motorland dengan para peserta terbaik lain.
Suryanation Motorland 2018.
Suryanation Motorland 2018.(Dok Suryanation Motorland)
Adapun pemenang The Greatest Bike Suryanation Motorland 2018 akan dibawa pada acara Custombike-Show di Kota Bad Selzuflen, Jerman melalui program Suryanation Motorland Goes to International Custom Show 2018.

Pengunjung non-peserta juga bisa menikmati acara ini. Ada banyak kegiatan untuk para pecinta kustom roda dua seperti Rolling Thunder, Games, Booth Apparel dan juga area kuliner.

Selain itu, akan ada juga stunt ride competition, pertunjukan langsung dari pegiat seni, dan pertunjukan music dari Shaggy Dog dan The Changcuters.   

Di Makassar para pecinta motor kustom juga bisa mengikuti Suryanation Ride bersama Bucek Depp dan Franky Mory Astorianto. Caranya, cukup mendaftarkan diri melalui kuis di Instagram @suryanation_motorland.

“Kegiatan riding bersama dengan pecinta custom culture di Makassar ini kami harap bisa memberikan inspirasi sehingga bisa menguatkan persaudaraan sesama bikers” kata Rizky lagi.

Informasi mengenai kegiatan tersebut dalam dipantau dengan mengunjungi laman berikut

Ikuti perkembangan berita ini dalam topik:
EditorLatief

https://otomotif.kompas.com/read/2018/09/06/174306015/suryanation-motorland-2018-bakal-mendarat-di-pulau-celebes

  • Home Regional Jawa Barat 
    • Mengenal Jalur Cikidang, Jalan Tengkorak Menuju Palabuhanratu di Sukabumi 
          12 Sep 2018, 03:02 WIB
            Innalillahiwainnailaihirojiun. 
              Al Fatihah. 
                          Mengenal Jalur Cikidang, Jalan 'Tengkorak' Menuju Palabuhanratu di Sukabumi
                          Walau berbahaya, sopir bus sering kucing-kucingan melewati Jalur Cikidang demi mencapai Palabuhanratu di Sukabumi. (Liputan6.com/Mulvi Mohammad) 
                              Bangkai bus maut Jakarta Wisata Transport berhasil diangkat dari jurang menggunakan derek di jalur alternatif Cikidang, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/9). Akibat kecelakaan bus masuk jurang tersebut, 21 orang dinyatakan tewas. (Merdeka.com/Arie Basuki)
Liputan6.com, Sukabumi - Kecelakaan maut yang menimpa bus wisata di turunan leter S, Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, merenggut nyawa 21 orang, Sabtu, 8 September 2018. Kecelakaan itu terjadi tak lebih dari 12 jam, setelah kecelakaan menimpa Bus Lemhanas yang terjun ke jurang di Cisarakan, masih di akses jalur Cikidang. Satu orang meninggal dunia dalam peristiwa itu.

Jalur Cikidang adalah akses jalan alternatif yang banyak dilalui mobil-mobil pribadi dari arah Jakarta menuju sejumlah tempat wisata. Salah satunya adalah Geopark Ciletuh Palabuhanratu.

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik Kurohman menyebut jalur Cikidang sebagai salah satu akses jalan rawan kecelakaan di Jawa Barat. Jalur Cikidang membentang sekitar 42 kilometer, menghubungkan Kecamatan Cibadak dan Palabuhanratu.

"Geometrik jalannya itu ada tikungan, tanjakan, turunan. Juga banyak jurang serta tebing di sepanjang jalan," kata Dedi kepada Liputan6.com, Senin, 10 September 2018.

Di beberapa ruas, kemiringan jalan ada yang mencapai 25 persen. Banyak turunan dan tanjakan curam, kemiringannya 25-30 derajat.

Menurut Dedi, infrastruktur jalan Cikidang mulai diperbaiki pada 2000-an, hingga kini kondisi aspal jalannya terbilang bagus. Meski berbahaya, tak banyak titik-titik kemacetan di jalur ini.

Tak heran bila wisatawan dari arah Jakarta yang hendak mengarah ke Palabuhanratu, lebih memilih melintasi Jalur Cikidang.

"Ini adalah jalur alternatif dari Cibadak menuju Palabuhanratu. Lebih dekat sekitar 38 kilometer, dibandingkan jika harus lewat Kota Sukabumi. Makanya keberminatan pengendaranya tinggi," tutur Dedi.
Dedi mengatakan, lebar jalan di Jalur Cikidang terbilang fluktuatif. Di beberapa ruas lebarnya hanya 6 meter, ada pula yang 9 meter. Kendaraan yang boleh melintas pun dibatasi.

"Seharusnya jalan mungkin lebih lebar, bisa 9-10 meter. Sebenarnya bukan hanya bus besar yang tidak boleh melintas, bus 3/4 yang bannya double juga enggak boleh. Tapi, banyak pengendara yang kucing-kucingan sama petugas," imbuh Dedi.


Mengenal Jalur Cikidang, Jalan Tengkorak Menuju Palabuhanratu di Sukabumi - Regional Liputan6.com
https://www.liputan6.com/regional/read/3640893/mengenal-jalur-cikidang-jalan-tengkorak-menuju-palabuhanratu-di-sukabumi










Tiada ulasan: