Belajarlah dan pelajarilah dari apa yang terjadi, sementara Allah beri pinjam nyawa lagi kepada kita hamba-hamba Nya yang hina dengan bermuhasabah diri, bertaubat, beristighfar, mendekatkan diri pada Allah Subhanahuwatalla. In Syaa Allah selagi ada kesempatan bertaubat sebelum datangnya alam sakratulmaut. Aamiin Ya Robbalalaamiin.

Pasukan bantuan Mapim tiba di Makasar/Ujung Padang.

Dr Ahmad Sani Araby Al-Kahery (dua,kiri) ketika sidang media pada majlis pelepasan Misi Bantuan Kemanusiaan kepada mangsa gempa bumi Palu, Sulawesi Indonesia di Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur (KLIA), semalam
--foto BERNAMA 03 Oktober 2018 10:03 AM
MAKASAR 3 Okt. - Kumpulan Misi Bantuan Kemanusian Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (Mapim) tiba di sini, semalam, kira-kira 877 km dari Kota Palu yang dilanda gempa bermagnitud 7.7 skala Richter dan tsunami pada Jumaat lepas.
Mapim yang juga pasukan bantuan Malaysia pertama tiba di wilayah itu berlepas dari Lapangan Terbang Antarabangsa Kuala Lumpur (KLIA) dengan menaiki pesawat Lion Air pada 1 tengah hari (waktu Malaysia), Selasa menuju ke Lapangan Terbang Antarabangsa Sukarno-Hatta di Jakarta, sebelum menaiki penerbangan domestik ke Makassar.
Selepas perjalanan udara lebih lima jam, kumpulan itu tiba di Lapangan Terbang Internasional Sultan Hasanuddin pada pukul 9.30 malam waktu tempatan sebelum dibawa menaiki kenderaan pacuan empat roda (4WD) yang dijangka mengambil masa 18 jam perjalanan darat untuk ke Kota Palu.
Misi enam hari itu turut disertai pengamal media dari beberapa agensi berita antaranya Pertubuhan Berita Nasional Malaysia (Bernama) dan TV Al-Hijrah.
Setakat petang ini, berdasarkan data Badan Nasional Pengurusan Bencana (BNPB) Indonesia, jumlah mangsa yang disahkan terkorban ialah 1,234 orang.
Korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah dikhuatiri mencecah ribuan mangsa. Lebih 30,000 penduduk terkesan teruk akibat gempa dan tsunami Jumaat lepas dan dilaporkan mereka bermalam di jalanan serta berterusan trauma berikutan lebih 250 gempa susulan masih berlaku di Sulawesi Tengah. - BERNAMA
http://www.utusan.com.my/berita/nasional/pasukan-bantuan-mapim-tiba-di-makasar-1.759716
nota: Sudah ada ahli Tabligh Malaysia yang datang lebih awal selepas kejadian. Sukarela membantu. Alhamdulillah. Berita mereka tidak dipublis di dada akhbar dan kaca tv. Aamiin.
4 hari yang lalu - KUANTAN 6 Okt. - Malaysia akan menyalurkan bantuan wang tunai ... gempa bumi yang melanda Palu dan Donggala di Sulawesi Tengah ...
7 hari yang lalu - MAKASAR 3 Okt. - Kumpulan Misi Bantuan Kemanusian Majlis Perundingan Pertubuhan Islam Malaysia (Mapim) tiba di sini, semalam, ...
1 Okt 2018 - Beberapa badan bukan kerajaan Malaysia hantar pasukan bantuan kemanusian ... ringgit kepada mangsa gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi, ... "Kita sudahpun menghantar duaindividu untuk menganalisa keadaan ...

#PALU KEMBALI BERDUKA
#breaking_News
إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي
مُصِيْبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
Inna lillahi wa innaa ilaihi raaji’uuna. Allahumma’jurnii fi musiibatii wakhluf lii khoiraan minha
”Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali. Ya Allah berikanlah pahala kepadaku di dalam musibah (yang) menimpaku dan gantilah dengan yang lebih baik darinya”.
Gempa bumi kembali berguncang di Bulukumbar baru saja hari ini. Bulukumbar di desa Jono Sigi ÷/- 7km dari Kota Palu.
TRIBUN-TIMUR.COM - Gempa bumi hari ini bermagnitudo 4,8 SR mengguncang Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, Ahad atau Minggu (7/10/2018).
Informasi yang dilansir Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, Geofisika Wilayah IV Makassar melalui akunnya pada Twitter @BMKGSulsel, gempa bumi terjadi pada pukul 14:40:32 Wita.
Pusat lokasi gempa berada pada titik koordinat 5.70 LS - 120.67 BT, 59 km tenggara Bulukumba, di kedalaman 10 km.
Mari kita doakan saudara-saudara kita di Palu , Donggala , Sigi , Lombok dan daerah yang masih rawan terjadi gempa susulan ..
Semoga Allah berikan ketabahan serta segera dimudahkan dalam segala urusan serta kesulitan aamiin
Hasbunallah wani'mal wakil ni'mal maula wani'mal nashir
#pray_palu
#pray_donggala
#pray_lombok
#pray_indonesia 😢😢😢

LEPASKAN JILBABMU UNTUK MERAH PUTIH, VARIAN NASIONALISME KEBLINGER..
TRENDING
Jadi Atlet Akhirat, Miftahul Jannah Mendapat "Doorprize" untuk Kedua Kali dari Allah SWT
Dia adalah atlet akhirat.
Keberuntungan menghinggapi kembali ke atlet judo Miftahul Jannah. Setelah sebelumnya ia mendapat hadiah umrah dari Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini. Kini ia mendapatkan hadiah dari pendakwah Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi menyampaikan ucapan selamat pada Miftahul Jannah yang dengan kekuatan luar biasanya menjaga jilbab.
"Anda adalah atlet akhirat bukan sekadar atlet dunia dan saya berharap jilbab itu insya Allah bisa Anda kenakan dengan kebanggaan di hadapan Allah SWT," kata Ustaz Adi pada Senin (8/10/2018).
Pertandingan terbesar, kata dia, bukanlah kejuaraan menaklukkan lawan dalam judo. Pertandingan paling hebat bagaimana menaklukkan suara nafsu yang bisa menjauhkan Anda dari Allah SWT.
"Jilbab Anda mungkin tidak pantas dikenakan dalam pertandingan yang Anda ikuti saat ini, tapi jilbab adinda dipandang pantas untuk mengunjungi Mekkah Almukaromah. Untuk menunaikan ibadah umroh dan bisa menyaksikan ka'bah dan mengitarinya dan mengikuti ritual-ritualnya," ungkap pimpinan Akhyar TV itu.
"Dengan ini insya Allah, saya dengan segala kerendahan hati insya Allah kami akan menghadiahkan adinda tiket untuk menunaikan ibadah umrah. Jika masih ada orangtua maka Anda akan didampingi oleh kedua orangtua Anda. Dan jika, wallahua'lam, tidak ada orangtua Anda bisa memilih dua orang pendamping untuk mendampingi ibadah umroh," imbuhnya.
Ia mengucapkan selamat dan menilai jilbab Miftahul yang mengantarkannya ke Mekkah. Bukan yang lain dan bukan segala hal yang disampaikan Ustaz Adi.
"Pada semua muslimah di manapun Anda berada, ingat baik-baik suatu saat ketika Anda wafat yang pertama mengitari kepala Anda bukan yang lain. Tapi adalah jilbab. Jangan sampai saat hidup Anda tidak berjilbab tapi saat wafat Anda menginginkan untuk dipakaikan jilbab dan membuat malaikat bangga kepada Anda dengan apa yang Anda kenakan di hadapan Allah SWT," ungkap dia.

Bismillah
Copy paste
Keinginan yang sangat besar turut menjadi relawan di Palu, jelas tak ada jalan. Tapi Allah menakdirkan lain. Tetiba dapat berita beberapa korban bencana Palu akan tiba di sini. Akhirnya malam itu, ketika baru saja tiba, sempat menyambangi sebentar untuk sekadar bersilaturahim dan berbelasungkawa.
Pembicaraan dibuka dengan sedikit penjelasan tentang Palu Nomoni. Intinya, ritual kesyirikan yang dikemas menarik dan diberi istilah keren "Festival", tetap saja kesyirikan yang semestinya dijauhi.
Cukuplah persembahan dengan menyembelih binatang pada ritual adat balia yang masuk menjadi bagian acara festival ini, menunjukkan betapa menyengatnya bau kesyirikan itu.
Sayang, karena alasan pendapatan daerah dan pariwisata, acara ini dilestarikan. Tempatnya sekitaran Talise, pantai penuh pesona dan daya tarik pariwisata. Dan ini tahun ketiga.
Tapi akhirnya, semua malah berakhir jadi bencana. Tidak ada pendapatan daerah. Tidak ada keberhasilan di bidang pariwisata.
Yang ada malah tanah berguncang keras, menganga lalu melahap apa saja di permukaan, melipat dan mengoyak-ngoyak jalan, membanting rumah-rumah, menghabisi sesiapa tak pandang bulu.
Bukan cuma itu. Air pun ikut mengamuk. Menggulung di sepanjang pantai Talise. Dengan ketinggian empat meteran ke daratan, akhirnya merenggut banyak nyawa, membinasakan banyak bangunan hingga rata tak tersisa.
Dan ketika tanah dan air menyatu. Menjadi lumpur hidup yang 'membawa paksa' pergi rumah-rumah beserta penghuninya, hingga perkampungan seakan seonggok mayat yang tak bisa lagi dikenali dan tinggal cerita masa lalu: dahulu di sini pernah ada Petobo dan Balaroa.
Tapi tidak bagi seorang ibu bercadar itu.
Jelang maghrib malam Sabtu itu. Ia berada di dalam rumahnya, di kompleks perumahan polisi. Sambil menunggu adzan maghrib, rekaman murattal dari ponselnya mengalun merdu. Memang orangnya dikenal akrab dengan Al-Quran.
Hingga tetiba bumi berguncang dahsyat. Gempa!
Kepanikan merajalela seketika. Termasuk dirinya, tak sempat lagi berpikir mengambil cadarnya. Yang ada, segera berlari berhamburan ke luar jalan, khawatir tertimpa reruntuhan bangunan. Sembari menarik kain gorden di jendela, lalu ditutupinya wajah dan bagian kepalanya.
Kesadarannya agar tetap taat kepada Allah meski di tengah musibah, tanda utama hidup dan bersemainya iman di dalam hatinya.
ولا تجعل مصيبتنا فى ديننا...
"Allahumma, jangan Engkau timpakan musibah pada agama kami..."
Musibah itu 'hanya' menimpa dunianya. Tidak agamanya.
Ia berlari sekencang mungkin ke tempat yang lebih tinggi.
Teriakan tsunami juga terdengar bersahut-sahutan di langit palu.
Hingga terjadilah semua ketetapan Allah.
Palu berduka. Di tengah luka dan bencana. Yang tersisa hanya air mata: "aku melihat ratusan orang terbaring pasrah, kaku tak bernyawa, pada hitungan menit saja."
Setelah air surut, sepertinya sudah tenang dan tak ada lagi tanda amarah, ia bergegas kembali menuju rumahnya. Tanda-tanda pasca tsunami di mana-mana.
Semakin dekat. Dan semakin dekat.
Pandangannya merasa janggal menangkap fenomena.
Jejak tsunami tampak jelas di rumah tetangga kiri dan kanannya. Tapi tidak dengan rumahnya. Seakan tak ada yang berubah pra dan pasca tsunami. Bersih!
Ternyata Allah telah memerintahkan airNya agar tak sampai masuk ke dalam rumah ibu shalihah ini. Kaget bukan kepalang, bahkan murattal dari ponselnya pun yang ketinggalan dalam rumah persis ketika gempa, masih juga mengalun merdu.
Mendengar penuturan ibu shalihah yang juga aktif tarbiyah di Muslimah Wahdah Palu ini, saya menggumam kagum, "Allah menolong dan memanjangkan usia ibu, untuk menceritakan pada orang-orang, betapa beruntung bagi setiap hamba, yang selalu jujur dalam bermuamalah dengan Rabbnya."
Ketika tiba kemarin, ia datang berbekal pakaian di badan. Tak ada yang lain. Palu - Jeneponto. Dan sekarang, bersama dengan keluarga besarnya di rumah adiknya.
Saat ditanya layak tidaknya diberi bantuan, saya tersenyum manis, "Kita akan selalu bersama, meringankan duka dan air mata mereka. Yang di sini. Dan juga yang di sana."
Jeneponto, 4 Oktober 2018
Islamic Cyber Community (ICC) - Google+
https://plus.google.com/communities/117811740143524157778

Kita belajar tentang arti dan makna tatkala memegang prinsip. Aqidah lebih mahal dari sekedar gelar.
Khabib Nurmagomedov dan Miftahul Jannah, kalian telah menebar syiar Islam sesuai Maqom kalian.


: Hai putri patriotik, Km jgn sekali untk bersedih hati sbb tak d ikut sertakn untu meraih sebuah prestasi itu, kthuilah bhw ssungguhnya engkau in shaa Allah telh mmperoleh sgalanya dssi Allah swt.
: negara bobrok, rakyat sendiri di permalukan di muka Dunia, knp gak ada yg bela, Tapi kl punya prestasi lgsg Pada cari Muka
MAHA BESAR ALLAH dengan segala KUASANYA.. Ditemukan jenazah seorang wanita bercadar dihari ke 11 pasca gempah di timbunan lumpur daerah petobo masih dalam keadaan utuh tanpa ada yang hancur sedikit pun.. Dan tidak mengeluarkan bauh. Ya ALLAH semua terjadi atas kehendakmu.. https://t.co/0ZAkT0qo38
Lihat Tweet @andivarani: https://twitter.com/andivarani/status/1049583461307047936?s=09

Islamic Cyber Community (ICC) - Google+
https://plus.google.com/communities/117811740143524157778
Tiada ulasan:
Catat Ulasan