Petunjuk, taufik dan hidayah milik Allah Subhanahuwatalla.
Jangan sampai kita kehilangan kurniaan Allah untuk kita berpergian dengan jalan yang lurus lagi benar di sisi Allah, supaya kita menjadi hamba-hamba Nya yang beruntung di Akhirat kelak. Aamiin.
Rupa-rupanya tragedi masih tidak menginsafkan dan mengajak manusia hamba Allah bertaubat. Itulah antara tingkah laku sebahagian manusia yang tamak haloba. Lupa bermuhasabah diri? Nauzubillahminzalik.
https://plus.google.com/communities/103471626542613787876
Mari kita tengok lift, sejenak kita akan melihat nomer nomer yang akan hilang dari urutannya .
Mari kita lihat parkiran mobil maka akan lenyap pula Begitu pula dengan kamar kamar hotel dan masih banyak lainnya .
Apakah ini ?
Apakah mereka takut akan dengan sebuah angka ?
Apakah ini untung dan rugi, baik dan buruk semua tergantung dengan sebuah angka ? .
Dalam Islam yang mulia ini, tidak ada hari, tanggal, angka sial dan semisal . Maka pupuklah keimanan dan tawakal hanya kepada Allah . Begitu juga Menganggap suatu benda, hewan, nama, ucapan, tempat atau seseorang dapat mendatangkan sial diistilahkan dalam Islam dengan ath-thathoyyur. Misalnya jika seseorang telah berniat ingin mengerjakan sesuatu, baik yang bersifat keagamaan ataupun keduniaan, kemudian ia melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ia senangi lalu menganggapnya sebagai pertanda buruk, sehingga ia mengurungkan niatnya atau tetap melakukannya namun disertai rasa was-was dan khawatir. .
Hilangkan itu semua teman ku yang baik Cukuplah kita berserah diri kepada Allah Yakin bahwa makhluk tidak mampu memberi manfaat atau mudharat, menjadi sebab atau sumber malapetaka. : Tathoyyur semata-mata was-was dari setan. . Tathoyyur muncul dari rasa takut yang menafikan tauhid.
---------------- Beranggapan sial adalah kesyirikan, beranggapan sial adalah kesyirikan”. Beliau menyebutnya sampai tiga kali.
Kemudian Ibnu Mas’ud berkata, “Tidak ada yang bisa menghilangkan sangkaan jelek dalam hatinya. Namun Allah-lah yang menghilangkan anggapan sial tersebut dengan tawakkal.”
(HR. Abu Daud ) . .
__@bi❤ns__
Wa'alaikumsalaam sdrku +Be Ka
Yaa..benar sdrku
Dalam hal ini Yang wajib kita imani dan yakini hanya adalah adanya Qadar baik dan qadar buruk yang Allah jadikan pada setiap diri hamba-hamba-Nya...(rukun iman)
Kebetulan atau kesialan itu hanya ada bagi mereka yang tidak percaya kepada Allah SWT..
Maka disinilah makna bacaan Ta'aus dan Bismillah sangat berguna bagi kita dalam memulai setiap aktivitas dan perbuatan untuk berlindung dan berserah diri kepada Allah SWT..
Begitulah menurut sdrmu nan fakir ini sdrku...
Selamat pagi dan selamat beraktifitas sdrku yang dirahmati Allah semoga aktivitas hari ini lebih berkah dan bermanfaat adanya Aamiin 🤲
Yaa..benar sdrku
Dalam hal ini Yang wajib kita imani dan yakini hanya adalah adanya Qadar baik dan qadar buruk yang Allah jadikan pada setiap diri hamba-hamba-Nya...(rukun iman)
Kebetulan atau kesialan itu hanya ada bagi mereka yang tidak percaya kepada Allah SWT..
Maka disinilah makna bacaan Ta'aus dan Bismillah sangat berguna bagi kita dalam memulai setiap aktivitas dan perbuatan untuk berlindung dan berserah diri kepada Allah SWT..
Begitulah menurut sdrmu nan fakir ini sdrku...
Selamat pagi dan selamat beraktifitas sdrku yang dirahmati Allah semoga aktivitas hari ini lebih berkah dan bermanfaat adanya Aamiin 🤲
بسم الله الرحمن الرحيم
Tentang keutamaan wudluSucribe coment like n share
Syukran atas berbaginya sahabat
Be Ka Penyederhana
_______🌷Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh_____🍃"Barangsiapa yang memberi teladan (contoh) perbuatan yang baik, ia akan mendapatkan pahala perbuatan tersebut serta pahala orang yang mengikutinya (sampai hari kiamat) tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun."
(Shahih: HR. Ahmad, IV/357, 358-359, 360, 361, 362; Muslim, no. 1017)
.
Imam an-Nawawi rahimahullah mengatakan, “Hadits di atas jelas menunjukkan anjuran dan disukainya memberikan contoh perkara-perkara yang baik dan haramnya memberikan contoh perkara-perkara yang buruk. Orang yang memberi teladan perbuatan yang baik, maka ia akan mendapatkan pahala perbuatan tersebut serta pahala orang yang mengikutinya sampai hari kiamat. .
Dakwah di jalan Allâh Azza wa Jalla merupakan amal yang sangat mulia, ketaatan yang besar dan ibadah yang tinggi kedudukannya di sisi Allâh Subhanahu wa Ta’ala.
.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allâh, dan mengerjakan kebajikan dan berkata, ‘Sungguh aku termasuk orang-orang Muslim (yang berserah diri).’
[Fushshilat/41:33]
.
Intinya, sebaik-baik kita adalah yang menjadi pelopor dalam kebaikan dan yang terdepan dalam meninggalkan kemungkaran sebelum mengajak atau mendakwahi yang lain. Ya Allah, mudahkanlah kami dalam hal ini.
Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.
.
__@bi❤ns__
Penyederhana
Dipenghujung Waktu-MU..
Bismillahirrahmanirrahimi
Assalamu'alaykum Warahmatullahi
Wabarakatuhu..
Jarak antara masalah..
dan jalan keluarnya
adalah jarak antara kepala
dan tempat sujudmu..
Terimakasih, masalah..
Berterimakasih'lah pada masalah
Karena menguatkan..
Ia bahan baku kemajuan
dan peluang...
Seekor TIRAM menghasilkan MUTIARA,. karena butiran pasir yang membuat masalah didalam tubuhnya..
✍️📖 Masalah-masalah yang kita hadapi
bisa jadi akibat keburukan kita hari ini ataupun keburukan dimasa lalu. Jangan sering menghitung
kebaikan-kebaikan kita tapi coba hitung apa saja prilaku-prilaku buruk yang telah kita lakukan...
Jika kita hanya melihat kebaikan diri kita tanpa melihat kesalahan kita maka tak akan ada yang berubah, kita menjadi manusia sombong
yang tak intropeksi diri..
Lihatlah keburukan apa yang sudah kita lakukan. Baikkah untuk memelihara perilaku seperti itu..? Dari adanya pikiran tersebut menjadi niatan untuk kita memperbaiki diri. Untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Perbaiki hubungan kita kepada Allah. Seringlah datang kepada-Nya...
Terlebih Allah lebih suka kepada hamba-Nya yang datang disepertiga malam.. Dan jangan sampai kita ragu kepada Allah untuk lebih dekat. Karena semakin kita dekat semakin mudah pula hidup yang kita jalani..
Tak ada kebaikan yang sia-sia.. Tak ada berdoa yang sia-sia.. Karena semua itu adalah ibadah.. Tak ada Ibadah adalah sebuah hal yang merugikan kita. Doa pasti dikabulkan kalau tidak ada penghalang.
Penghalang itu bisa jadi kita memakan makanan yang tidak halal, salahsatunya. Atau karena emutuskan silaturahmi..
Alhamdulillah Wasyukurillah..
Semoga kita senantiasa Istiqomah dan bermuhasabah..
Semoga Ibrah..
Barakallahu Waa Fiikum..
Wassalamu'alaykum Warahmatullahi
Wabarakatuhu..🙏
Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
Salam santun malam sahabat hati #Berbagi, terima kasih atas perhatian dan partisipasinya selalu dalam meramaikan komunitas #BIK.
Untuk itu Marilah kita berbagi sesuai aturan dan ketentuan yang berlaku di komunitas, agar apa yang kita bagikan bermanfaat buat orang banyak.
Pilihlah tema postingan sesuai dengan pos2 yg ada dikomunitas, karena keserasian antara postingan dengan tema berbagi sangat mempengaruhi isi dalam pesan tulisan tersebut.
Marilah kita saling menjaga ukhuwah dalam Berbagi Ilmu dan Kebaikan, sehingga tercipta jalinan silaturahim yang baik di antara kita sesama muslim wa muslimah Aamiin 🤲.
Salam santun Maljum
Salam ukhuwah fillah 🤝
Selamat beristirahat..🙏
Penyederhana
Arjjuna ku Penyederhana
Info nya..
Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan. Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Tuhan. Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan. Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati. Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti. Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan. Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju syurga."
Bismillah..
Assalaamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh..
Apapun yang kita lakukan..
Pasti akan kembali kepada kita...
Kebaikan yang kita perbuat..in syaa Allah
Kebaikan juga yang akan kita tuai.. jikalau kita beriman kepada Allah dan hari akhir.
Walau lahiriahnya terlihat berbeda dengan yg kita harapkan..
Begitupun sebaliknya....
Firman Allah SWT:
وَعَسَىٰ أَن تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ وَأَنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).
Semoga bermanfaat..
Salam santun silaturrahim ukhuwah fillah 🤝
Salam @Berbagi Ilmu dan Kebaikan..
Pemilik
Penyederhana
2 Ayat Terakhir Surah Al-baqarah Untuk REZEKI
Rezeki manusia telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi setiap manusia selama hidupnya di dunia ini. Hanya saja banyak yang gagal memahami makna bahwa rezeki manusia telah Allah Ta’ala tentukan yang menurut sebagian manusia berpikir bahwa jika demikian rezeki tak perlu lagi dicari-cari sebab Allah telah menentukan apakah kita akan hidup sebagai orang kaya atau orang miskin.
Risalah ini menguraikan makna keutamaan 2 ayat terakhir surah Al-baqarah berdasarkan banyak dalil.
BACA SELENGKAPNYA :
Dahsyatnya Keutamaan 2 Ayat Surah Al-Baqarah Bagi Rezeki Anda
Assalamu ‘alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh
LANGITALLAH.com | Dahsyatnya Keutamaan 2 Ayat Surah Al-Baqarah Bagi Rezeki Anda
Rezeki manusia telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala bagi setiap manusia selama hidupnya di dunia ini. Hanya saja banyak yang gagal memahami makna bahwa rezeki manusia telah Allah Ta’ala tentukan yang menurut sebagian manusia berpikir bahwa jika demikian rezeki tak perlu lagi dicari-cari sebab Allah telah menentukan apakah kita akan hidup sebagai orang kaya atau orang miskin.
Bahkan bagi sebagian yang lain, berpendapat rezeki merupakan hasil keringat manusia itu sendiri, artinya semakin berusaha keras maka akan semakin memberikan hasil yang banyak. Astaghfirullah. Jika demikian pemikiran kita, maka yang akan memperoleh rezeki terbanyak adalah para buruh kasar yang kerjanya seharian penuh, bahkan tak jarang mereka terpaksa harus bekerja hingga larut malam dan hanya memiliki sedikit sekali waktu istirahat.
Namun faktanya tidak sedikit orang yang bekerja dengan keras akan tetapi tidak membawa hasil sebanding dengan keringat atau usaha yang ia kerjakan. Sebaliknya lagi, ada sebagian manusia yang kerjanya tidak begitu berat justru mendatangkan banyak sekali rezeki dari segala arah.
Coba perhatikan kehidupan seekor cicak, ia merupakan hewan tak bersayap juga tidak agresif dan tak lincah, yang menunggu rezeki makanan dari seekor nyamuk. Lagika sebagian manusia akan menolak fakta ini, bagaimana mungkin seekor cicak dapat memakan seekor nyamuk yang terbang, sementara ia sendiri tidak memiliki sayap?. Siapakah yang sanggup mendatangkan rezeki bagi cicak? Adakah makhluk di muka bumi ini yang sanggup mengatur rezeki si cicak selain dari Allah Ar-Razzaq?
Inilah bukti kekuasaan Allah, bahwa rezeki setiap makhluk itu Allah yang mengaturnya. Hewan seperti cicak saja dijamin rezekinya oleh Allah, maka sangat masuk akal jika rezeki setiap manusia pun telah dijamin oleh Allah ‘Azza wa Jalla.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
LANGITALLAH.com | Dahsyatnya Keutamaan 2 Ayat Surah Al-Baqarah Bagi Rezeki Anda
Baca Juga
Bahkan bagi sebagian yang lain, berpendapat rezeki merupakan hasil keringat manusia itu sendiri, artinya semakin berusaha keras maka akan semakin memberikan hasil yang banyak. Astaghfirullah. Jika demikian pemikiran kita, maka yang akan memperoleh rezeki terbanyak adalah para buruh kasar yang kerjanya seharian penuh, bahkan tak jarang mereka terpaksa harus bekerja hingga larut malam dan hanya memiliki sedikit sekali waktu istirahat.
Namun faktanya tidak sedikit orang yang bekerja dengan keras akan tetapi tidak membawa hasil sebanding dengan keringat atau usaha yang ia kerjakan. Sebaliknya lagi, ada sebagian manusia yang kerjanya tidak begitu berat justru mendatangkan banyak sekali rezeki dari segala arah.
Inilah bukti kekuasaan Allah, bahwa rezeki setiap makhluk itu Allah yang mengaturnya. Hewan seperti cicak saja dijamin rezekinya oleh Allah, maka sangat masuk akal jika rezeki setiap manusia pun telah dijamin oleh Allah ‘Azza wa Jalla.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh).” [QS. Hud : 6]
Imam Muslim meriwayatkan dari Ibn Mas’ud bahwa pada usia kandungan 120 hari, Allah mengutus malaikat untuk menuliskan beberapa ketetapan atas janin itu, termasuk ketetapan rezeki dan ajalnya.
Rezeki setiap manusia telah dijamin oleh Allah Ta’ala, baik porsi maupun kadarnya. Yang terpisah dari itu adalah bagaimana cara dan usaha manusia sebagai hamba Allah Ta’ala untuk berupaya mendapatkan rezekinya itu. Cara yang baik atau cara yang buruk, semuanya Allah berikan jalan baginya, namun semua itu akan dihisab di hari kiamat nanti.
Dalam sebuah hadits dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
Imam Muslim meriwayatkan dari Ibn Mas’ud bahwa pada usia kandungan 120 hari, Allah mengutus malaikat untuk menuliskan beberapa ketetapan atas janin itu, termasuk ketetapan rezeki dan ajalnya.
Rezeki setiap manusia telah dijamin oleh Allah Ta’ala, baik porsi maupun kadarnya. Yang terpisah dari itu adalah bagaimana cara dan usaha manusia sebagai hamba Allah Ta’ala untuk berupaya mendapatkan rezekinya itu. Cara yang baik atau cara yang buruk, semuanya Allah berikan jalan baginya, namun semua itu akan dihisab di hari kiamat nanti.
Keutamaan 2 Ayat Terakhir Al-Baqarah Bagi Rezeki Seorang Hamba
Dalam sebuah hadits dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ قَرَأَ بِالآيَتَيْنِ مِنْ آخِرِ سُورَةِ الْبَقَرَةِ فِى لَيْلَةٍ كَفَتَاهُ
“Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah pada malam hari, niscaya ia tercukupi.” [HR. Bukhari no.5009 dan Muslim no.808]
Ayat yang dimaksud adalah ayat 285-286 pada surah Al-Baqarah, Allah subahanhu wa Ta’ala berfirman :
Ayat yang dimaksud adalah ayat 285-286 pada surah Al-Baqarah, Allah subahanhu wa Ta’ala berfirman :
آَمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آَمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
“Rasul telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya (Al Qur’an) dari Rabbnya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan seseorang pun di antara rasul-rasul-Nya”, dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Rabb kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.”
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” [QS. Al Baqarah: 285-286]
Ditemukan penjelasan tentang ayat di atas di dalam Kitab Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhush Shalihin. Syaikh DR Mustofa Said Al Khin, Syaikh DR Mustofa Al Bugho, Syaikh Muhyidin Mistu, Syaikh Ali Asy Syirbaji dan Syaikh Muhammad Amin Luthfi, mereka menerangkan bahwa salah satu makna tercukupi dalam hadits ini adalah tercukupi keperluan dunia dan akhiratnya serta terhindarkan dari semua keburukan.
Ibnu Katsir juga mencantumkan hadits di atas saat menjelaskan keutamaan dua ayat terakhir surat Al Baqarah ini dalam tafsirnya.
Hadist di atas menunjukkan akan keutamaan dua ayat terakhir surah al-Baqarah. Sebagian ulama yang berpendapat bahwa dengan membaca ayat tersebut maka imannya akan diperbaharui oleh karena di dalam ayat tersebut ada sikap berserah diri kepada Allah Ta’ala. Dan ada juga ulama yang berpendapat bahwa ayat tersebut bisa sebagai pengganti dari berbagai dzikir karena di dalamnya sudah terdapat doa untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat. [Lihat bahasan Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha dalam Nuzhah Al-Muttaqin, hal. 400-401].
Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa maksud dari memberi kecukupan padanya –menurut sebagian ulama- adalah ia sudah dicukupkan dari shalat malam. Maksudnya, itu sudah pengganti shalat malam. Ada juga ulama yang menyampaikan makna bahwa ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan dari segala macam penyakit. Semua makna tersebut kata Imam Nawawi bisa memaknai maksud hadits. [Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 83-84].
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan tentang keutamaan dua ayat tersebut ketika dibaca di malam hari, “Ketahuilah para ikhwan sekalian, kedua ayat ini jika dibaca di malam hari, maka akan diberi kecukupan. Yang dimaksud diberi kecukupan di sini adalah dijaga oleh Allah, juga diperhatikan dalam do’a karena dalam ayat tersebut terdapat doa untuk kebaikan dunia dan akhirat.” [Ahkam Al-Qur’an Al-Karim, 2: 540-541].
Wallahu a’lam
Demikan risalah tentang “Dahsyatnya Keutamaan 2 Ayat Surah Al-Baqarah Bagi Rezeki Anda”, semoga bermanfaat, dan semoga kita menjadi hamba Allah yang senantiasa diberi kebaikan di dunia dan di akhirat nanti.
_______
Label : Doa, 2 ayat terakhir surah al-baqarah, keutamaan, rezeki
Deskripsi : risalah berikut akan menguraikan dahsyatnya keutamaan 2 ayat terakhir surah Al-Baqarah yang juga berpengaruh pada rezeki manusia sebagai hamba Allah Ta’ala.
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Rabb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Ya Rabb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Rabb kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” [QS. Al Baqarah: 285-286]
Ditemukan penjelasan tentang ayat di atas di dalam Kitab Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhush Shalihin. Syaikh DR Mustofa Said Al Khin, Syaikh DR Mustofa Al Bugho, Syaikh Muhyidin Mistu, Syaikh Ali Asy Syirbaji dan Syaikh Muhammad Amin Luthfi, mereka menerangkan bahwa salah satu makna tercukupi dalam hadits ini adalah tercukupi keperluan dunia dan akhiratnya serta terhindarkan dari semua keburukan.
Ibnu Katsir juga mencantumkan hadits di atas saat menjelaskan keutamaan dua ayat terakhir surat Al Baqarah ini dalam tafsirnya.
Keutamaan Lain dari Surah Al-Baqarah
Hadist di atas menunjukkan akan keutamaan dua ayat terakhir surah al-Baqarah. Sebagian ulama yang berpendapat bahwa dengan membaca ayat tersebut maka imannya akan diperbaharui oleh karena di dalam ayat tersebut ada sikap berserah diri kepada Allah Ta’ala. Dan ada juga ulama yang berpendapat bahwa ayat tersebut bisa sebagai pengganti dari berbagai dzikir karena di dalamnya sudah terdapat doa untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat. [Lihat bahasan Prof. Dr. Musthafa Al-Bugha dalam Nuzhah Al-Muttaqin, hal. 400-401].
Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa maksud dari memberi kecukupan padanya –menurut sebagian ulama- adalah ia sudah dicukupkan dari shalat malam. Maksudnya, itu sudah pengganti shalat malam. Ada juga ulama yang menyampaikan makna bahwa ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan dari segala macam penyakit. Semua makna tersebut kata Imam Nawawi bisa memaknai maksud hadits. [Lihat Syarh Shahih Muslim, 6: 83-84].
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin menjelaskan tentang keutamaan dua ayat tersebut ketika dibaca di malam hari, “Ketahuilah para ikhwan sekalian, kedua ayat ini jika dibaca di malam hari, maka akan diberi kecukupan. Yang dimaksud diberi kecukupan di sini adalah dijaga oleh Allah, juga diperhatikan dalam do’a karena dalam ayat tersebut terdapat doa untuk kebaikan dunia dan akhirat.” [Ahkam Al-Qur’an Al-Karim, 2: 540-541].
Wallahu a’lam
Demikan risalah tentang “Dahsyatnya Keutamaan 2 Ayat Surah Al-Baqarah Bagi Rezeki Anda”, semoga bermanfaat, dan semoga kita menjadi hamba Allah yang senantiasa diberi kebaikan di dunia dan di akhirat nanti.
_______
Label : Doa, 2 ayat terakhir surah al-baqarah, keutamaan, rezeki
Deskripsi : risalah berikut akan menguraikan dahsyatnya keutamaan 2 ayat terakhir surah Al-Baqarah yang juga berpengaruh pada rezeki manusia sebagai hamba Allah Ta’ala.
https://www.langitallah.com/2018/10/dahsyatnya-keutamaan-2-ayat-surah-al.html
Tiada ulasan:
Catat Ulasan