Ahad, 28 Oktober 2018

Ketuanan Melayu konon ... cuba ketuanan Islam yang berTuhankan Allah ..pasti Singapura, Pulau Batu Putih tidak akan menjadi negara dan wilayah kafir. Nauzubillahminzalik. 8555.


China pun pandai dengan pajakan 99 tahun yang akhirnya 1999 Hong Kong British kembalikan kepada China. Melayu? Sampaikan yahudi yang wujudkan Israil 1948 pun mendapat nama dan tempat di Tanah Melayu. Akhirnya mampos petualang Palastine itu, dalam perjalanan ke Bukit Fraser dibunuh komunis [nota: bukan maksud nak menangkan komunis jahanam tuu]

Lagu Warisan hanya sekadar lagu untuk pemimpin kleptokrasi yang tidak pernah jadi manusia berpendapatan rendah atau dari keluarga miskin, untuk terus kekal berkuasa. Rakyat miskin sudahlah miskin tetapi diternak dan dijinakan supaya terus miskin dan tidak cerdik politik, agar kekal menjadi pendokong parti perkauman yang merugikan Islam dan Melayu.

Genting Highland pun x wujud sebab bapak dan atok Najib sebab tempat tuu jadi pusat perjudian dunia. Nauzubillahminzalik. Tu beza tuan Melayu dengan Agama Islam.

Yang haram jadi halal. Buat benda macam tu yang xkeluar masuk jel - tak macam kisah di bawah:

Rifa’i Surur, Keluar Masuk Penjara demi Memperjuangkan Syariat Islam Ahad, 28 Oktober 2018 06:45

Foto: Rifai Surur
KIBLAT.NET – Jika ada pertanyaan, siapakah yang pantas disebut sebagai syaikh bagi seluruh jamaah jihad di Mesir. Maka, akan dijawab tanpa pikir panjang  dengan menyebut nama ulama ini.

Jika ada yang ingin tahu, siapakah generasi awal dari munculnya gerakan salafi jihadi. Maka, secara cepat akan dijawab dengan nama orang ini.

Dan jika ada yang mempertanyakan siapa yang menjadi perpanjangan perjuangan dari Sayyid Qutb rahimahullah, maka nama orang inilah jawabannya.

Ya, ulama asli Mesir ini memang telah berjasa besar pada perjuangan umat Islam di negeri Nabi Musa. Bahkan syaikh Aiman Adz-Dzawahiri hafidzahullah sangat bersyukur karena dapat mengambil manfaat  ilmu, adab dan tata kramanya yang terpuji.

Ulama senior ini pernah satu penjara dengan suksesor syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah. Dan ketika ia wafat, syaikh Aiman secara langsung turut berbela sungkawa lewat video yang disebarluaskan di jejaring internet. Juga prosesi pemakamannya dihadiri para syaikh dan ulama.

Selain berkecimpung di dalam dunia jihad dan harakah islamiyah, tangan dan pikirannya pun ikut menggoreskan karya berupa makalah dan kitab yang bermanfaat untuk umat Islam. Dia adalah syaikh Rifai Surur rahimahullah.

Awal Kehidupan syaikh Rifai Surur

Lahir di Iskandariah, Mesir pada 1366 H/1947 M. Kehidupan masa kecil dan keluarganya tidak begitu banyak diketahui. Namun, ada sebuah kejadian di tahun 1954 yang akan mempengaruhi pola pikir dan kehidupannya secara total. Pada tahun itu, pemerintah Mesir mengadakan penangkapan besar-besaran anggota IM.  Rifai menyaksikan secara langsung pamannya yang ditangkap secara paksa oleh petugas keamanan.

Naluri ingin tahu seorang anak 7 tahun muncul, Rifai bertanya pada ibunya,”Ibu, kenapa mereka menangkap paman Abduh?”

Ibunya menjawab,”Ia ditangkap karena akhlaknya, dia seorang yang mencintai anak-anak kecil dan penuh kasih sayang terhadapnya.”

Merasa kurang puas dengan jawaban ibunya, Rifai kecil bertanya dengan pertanyaan sama pada tetangganya yang bernama Abdu Shomad.

Abdu Shomad pun menjawab,”Wahai anak kecil, mereka menangkap pamanmu karena ia ingin menegakkkan hukum Al-Quran.”

Mendengar jawaban seperti itu membuat dada Rifai membuncah hebat. Dalam hati ia bertanya-tanya mengapa hal itu bisa terjadi, dan peristiwa itu benar-benar membekas dalam dirinya. Maka,ia pun memantapkan hatinya untuk belajar Al-Quran secara khusus, memperjuangkan syariat-Nya dan memegang teguh ketetapan hati ini sepanjang hidupnya.

Masjid Ansharu Sunnah

Pertengahan tahun 1950-an, sebagian besar anggota IM dijebloskan ke penjara oleh Gamal Abdul Nasir. Beberapa anggota yang selamat dari penangkapan mencoba bertahan dengan diam dan tidak berkomunikasi dengan siapapun.

Saat itu, ada sebuah masjid yang memang digunakan untuk basis dan munculnya kembali harakah-harakah Islam di Mesir setelah pelarangan IM. Rifai pun mondar-mandir ke masjid itu untuk ibadah, menuntut ilmu dan melakukan aktivitas-aktivitas akademis. Terutama di Iskandariah, masjid Ansharu Sunnah menjadi pusat kegiatannya.

BACA JUGA  Tjahjo Kumolo: Ormas Islam Harus Sesuai dengan Quran dan Hadits

Fase di masjid Ansharu Sunnah ini menjadi pondasi awal kehidupan dan pemikiran Rifai. Kesadaran beragama mulai terbentuk dan mulai dapat memilah mana yang benar dan salah atau dengan makna lain mana yang boleh dan tidak boleh dalam syariat Islam. Namun, Rifai mengalami kegelisahan intelektual manakala terjadi beberapa penyelewengan dalam tubuh jamaah seperti permasalahan pengagungan kuburan, kunjungan ke makam Husein, mengirimkan dukungan kepada Gamal Abdul Nasir ketika aktivis IM ditangkapi dan beberapa penyelewengan lainnya.

Rifai yang saat itu baru berumur 18 tahun dengan tegas menyampaikan keberatan pada para pemimpin Ansharu Sunnah. Ia mengajukan kritik dan akhirnya berbuah pada anak-anak muda yang mulai membentuk sel terpisah dari Ansharu Sunnah. Anak-anak muda ini satu pemikiran dengan Rifai serta secara tidak langsung berseberangan pemikiran dengan manhaj Ansharu Sunnah.

Pada 1954, salah seorang pimpinan IM yang juga tetangga Rifai dibebaskan dari penjara rezim. Ia memberikan buku karya Sayyid Qutb “Ma’alim fi Thariq” kepada Rifai. Buku berharga itu pun ia baca hingga khatam dan pada akhirnya menjadi awal pola pikirnya seperti Sayyid Qutb rahimahullah. Rifai pun mengikuti jejak Sayyid dengan menulis sebuah kitab kecil yang berjudul “Askhabul Ukhdud”dimana buku ini diterbitkan di Mesir pada 2015 dan merupakan buku dengan penjualan laris.

Buku kecil ini ditulis Rifai ketika ia mendengar bahwa Sayyid Qutb dieksekusi. Ia menangis sesenggukan di kamarnya dan tangisannya itu didengar oleh ibu dan neneknya. Ada satu pertanyaan yang membuat jarinya tergerak untuk menulis ketika neneknya mengatakan,”Apakah tangisan itu mampu membuat orang mati hidup kembali?”

Mendengar pernyataan ini ia pun segera bangkit dari kesedihan yang berlarut-larut. Rifai menggoreskan tintanya dan lahirlah Askhabul Ukhdud.

Karena karyanya inilah Rifai diajak Yahya Hasyim untuk bergabung dengan sel jihad yang baru terbentuk saat itu bersama Alawi Musthafa, Ismail Tanthawi dan Nabil Al-Bar’i. Mereka semua saat itu berstatus sebagai siswa sekolah tinggi. Dr Aiman Adz-Dzawahiri juga menjadi salah satu anggota dari sel jihad ini. Kelompok baru ini menggunakan siasat gerilya untuk melawan pemerintahan Gamal Abdul Nasir. Jamaah jihad baru ini terbentuk pada tahun 1966 dan Rifai berumur 18 tahun.

Persiapan matang telah dilaksanakan. Sebagian besar anggotanya adalah para mahasiswa di berbagai universitas Mesir yang menunggu perekrutan untuk menjadi tentara cadangan sebelum perang Oktober 1973. Mereka ingin menggunakan momentum ini untuk menyempurnakan persiapan matang yang selama ini direncanakan (kudeta).

Semua anggota inti dengan gigihnya mengadakan kegiatan-kegiatan bersama para mahasiswa di Universitas Kairo dan universitas-universitas lainnya. Sehingga, terkumpullah anggota sejumlah 200 orang. Dari 200 orang yang telah dikumpulkan, mereka tidak saling mengetahui antara satu dengan yang lainnya bahwa mereka sama-sama anggota Jamaah Jihad Mesir. Hal itu dilakukan untuk menjaga kerahasiaan adanya jamaah yang berusaha  melakukan kudeta terhadap pemerintah. 

BACA JUGA  Dakwah, Iqamatul Hujjah dan Jihad, Tiga Tahapan Penegakan Islam

Sesuatu hal terjadi pada internal jamaah saat ada seseorang yang bertindak ceroboh membocorkan rahasia organisasi. Terjadi perpecahan yang tidak bisa dihindari karena hilangnya rasa kepercayaan pada diri masing-masing anggota. Ada beberapa anggota lain yang keluar dan bergabung ke Ikhwanul Muslimin dan beberapa jamaah lain yang ada di Mesir.

Kontak senjata sempat terjadi di Pegunungan Assiut pada tahun 1975. Yahya Hashim syahid pada pertempuran ini, jamaah ini kalah dan Rifai meloloskan diri ke Kairo dan menetap di sana. Di sinilah dimulai drama penangkapannya berkali-kali setelah itu.

Penjara

Tepatnya pada tahun 1981, Rifai dijebloskan ke penjara karena kasus terkenal dengan nama kasus organisasi jihad. Terasingnya dirinya dari dunia luar, tidak membuatnya berhenti untuk berjuang. Ia pun menulis buku-buku yang kelak bermanfaat bagi umat Islam. Walau ia tak lagi dapat berjuang lewat tindakan secara fisik, ia dapat menularkan pemikiran dan gagasannya pada khalayak.

Setelah ia dibebaskan dari penjara pun aktivitas menulisnya tetap berjalan. Ia mengevaluasi beberapa aktivitas harakah Islamiyah dan beberapa pengalaman dari peristiwa yang terjadi. Ia menulis beberapa buku yang bertemakan dakwah dan aturan sistematis dalam harakah Islamiyah. Beberapa karyanya adalah
  1. Ath-Thasawwur As-Siyasi Lil Harakah Islamiyah
  2. Qodru Dakwah
  3. ‘Alamat As-Sa’ah
  4. Fi Nafsi Da’wah
  5. Hikmatu Dakwah
  6. Himayatu Din min Tahrif
  7. Dan lainnya
Pada tahun 1426 H/2005 M, Rifai kembali ditangkap oleh rezim dan diasingkan di tempat yang tidak diketahui. Dimungkinkan bapak dari enam anak ini mendapatkan siksaan yang berat dari petugas keamanan.

Rifai dikaruniai enam orang anak dari pernikahannya, dimana anak-anaknya mewarisi difat ayahnya. Yahya Rifai, anak tertua adalah seorang intelektual yang gigih melawan pemahaman sekuler dan liberal. Umar Rifai adalah seorang insinyur yang sekarang menjadi mufti Al-Qaidah. Putrinya, Dr Wala Rifai adalah seorang penulis yang menghasilkan karya yang berjudul “Zaujatu Al-Mu’taqol”.

Wafatnya Rifai Surur

Sebenarnya, saat di penjara selain ia melawan rasa sakit karena siksaan, juga ia melawan dari penyakit yang menggerogotinya. Beberapa penyakit dalam menyerangnya karena faktor usia dan lingkungan penjara yang apa adanya. Namun, dalam keterbatasan itu, ia mampu memanfaatkannya secara maksimal untuk menuliskan beberapa karya yang menakjubkan.

Tepatnya pada 12 Februai 2012 setelah shalat Ashar secara mendadak. Prosesi pemakaman generasi awal jihad ini didatangi beberapa syaikh dan politisi seperti Hazim Shalah Abu Ismail, Muhammad Al-Baltajiy dan Hafidz Salama.
Semoga semangat perjuangan Rifai Surur diwariskan kepada generasi muda umat Islam. Wallahu a’lam bi shawab.

Penulis: Dhani El_Ashim
Editor: Arju
Sumber
  1. https://www.ahlalhdeeth.com
  2. www.arabtimes.com
  3. https://www.albawabhnews.com
  4. https://ar.wikipedia.org
Rifa'i Surur, Keluar Masuk Penjara demi Memperjuangkan Syariat Islam - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/10/28/rifai-surur-keluar-masuk-penjara-demi-memperjuangkan-syariat-islam/

’40 ahli Parlimen Umno jumpa Dr M, tiada jaminan tak disiasat selepas sertai PPBM’- Kadir Jassin

AMIR Wartawan Rasmi LR pada WARTAWAN RASMI LAMAN REFORMASI - 14 minit yang lalu
JOHOR BAHRU: Kira-kira 40 ahli Parlimen Umno dikatakan berkemungkinan meninggalkan parti itu dan menyertai PPBM. Ahli Majlis Tertinggi PPBM, Datuk A Kadir Jasin berkata, mereka dikatakan berpotensi berbuat demikian kerana sudah beberapa kali menemui Pengerusi PPBM, Tun Dr Mahathir Mohamad, Presiden PPBM, Tan Sri Muhyididn Yassin serta kepimpinan tertinggi parti itu, sama ada berseorangan atau berkumpulan. “Buat masa ini, belum ada sesiapa yang hampir sampai peringkat (Ahli Parlimen Jeli) Datuk Mustapa (Mohamed menyertai PPBM), walaupun mereka telah berjumpa dengan Tun Dr Mahathir, T... lagi »

Saya hadiahkan Rosmah sebuah Bentley, kata Deepak

AMIR Wartawan Rasmi LR pada WARTAWAN RASMI LAMAN REFORMASI - 25 minit yang lalu
Robin Augustin - October 28, 2018 9:30 PM Deepak Jaikishan mendakwa beliau menghabiskan kira-kira RM300 juta untuk menyogok Najib Razak, tetapi bekas perdana menteri itu menyifatkan dakwaannya ‘rekaan semata-mata’. (Gambar fail) PETALING JAYA: Seorang ahli perniagaan yang memfailkan saman terhadap Datuk Seri Najib Razak dan isterinya, mengakui beliau menghadiahkan barangan mewah bernilai jutaan ringgit kepada pasangan itu demi mendapatkan kontrak kerajaan. Deepak Jaikishan menerusi temubual dengan sebuah stesen penyiaran berita antarabangsa yang belum disiarkan mendakwa beliau member... lagi »

Apa masalah Ketua Pemuda UMNO, tanya Lokman Adam

RZ pada Portal Islam dan Melayu | ISMAWeb - 36 minit yang lalu
BANGI, 19 Safar 1440H, Ahad – Ahli Majlis Tertinggi (MT) UMNO, Datuk Lokman Noor Adam mempertikaikan tindakan Datuk Asyraf Wajdi Dusuki, apabila terus mempertahankan pendirian Pemuda UMNO yang menggesa Datuk Seri Ahmad Zahid Hamidi bercuti. “Apa masalah beliau sehingga tidak boleh menerima keputusan mesyuarat MT pertama, MT ketiga dan Perjumpaan Khas MT yang telah membincangkan … The post Apa masalah Ketua Pemuda UMNO, tanya Lokman Adam 
Sunday, October 28, 2018 
Jual Melayu Untuk Dapat Kuasa? Syed Saddiq Disanggah.
KUALA LUMPUR - Kenyataan Menteri Belia dan Sukan, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman yang mengatakan tiada lagi ketuanan Melayu dipersoalkan Ketua Pemuda Umno Wilayah, Datuk Razlan Rafi.

Katanya, gesaan yang dibangkitkan oleh Ahli Parlimen Muar itu dilihat sebagai usaha mempergunakan bangsa untuk memikirkan formula  mendapatkan kuasa dengan menjual rakyat Malaysia yang kononnya ketuanan Melayu ini sudah tidak relevan.
"Saya nak tanya Syed Saddiq, apa salah Melayu sehingga kamu nak buang Melayu di Malaysia, bukankah sepatutnya kamu bekerja keras untuk membawa Melayu berjaya seperti dasar parti anda?

"Apakah maksud sudah tidak ada ketuanan Melayu? Adakah maksudnya, penjenamaan semula Amanah Saham Bumiputera (ASB) kepada Amanah Saham Malaysia dan selepas ini, tidak ada lagi Universiti Teknologi Mara (UiTM) , tidak ada lagi kuota Melayu, tidak ada lagi kepentingan Islam, dan tidak ada lagi kepentingan-kepentingan lain, seperti nelayan, Felda dan tanah-tanah Melayu? Apa sebenarnya yang anda hendak nyatakan ini?," katanya dalam satu kenyataan media.

Razlan mendesak Syed Saddiq agar menjadi Melayu yang tidak malu mengaku diri anda Melayu, kalau tidak eloklah, menggelar kamu bukan Melayu dan kamu tiada bangsa.

"Apabila membaca perlembagaan Bersatu dan mereka memilih untuk menjadikan Melayu dan Bumiputera sebagai dasar parti mereka, nampak janggal apabila Ketua Pemudanya berkata sudah tidak ada ketuanan Melayu.

"Melayu bukan mahu menjadikan negara ini tuan, tetapi negara ini sememangnya adalah Tanah Melayu, dan apabila disatukan Sabah dan Sarawak, Melayu berkongsi dengan bangsa-bangsa lain menjadikan ia Malaysia," tegasnya.

Hari ini, Syed Saddiq menegaskan zaman ketuanan Melayu telah berakhir dan Malaysia bergerak ke arah fasa baharu yang memperjuangkan kesaksamaan.

Menurutnya, perkara tersebut turut menjadi agenda yang akan diperjuangkan parti itu. (SH) 

Ibnu Hasyim: Jual Melayu Untuk Dapat Kuasa? Syed Saddiq Disanggah.
http://www.ibnuhasyim.com/2018/10/jual-melayu-untuk-dapat-kuasa-syed.html

Anonymous said...

Exco Pemuda BERSATU: Istilah Ketuanan Melayu hanya rekaan Umno
Mohd Ashraf Mustaqim Abdul Munir
27 Okt 2018, 11:49 malam (Dikemaskini 27 Okt 2018, 11:49 malam)

ULASAN | Sesungguhnya kita adalah Melayu berdaulat dan tiada istilah ‘Ketuanan Melayu’ sebenarnya kecuali yang direka-reka oleh para pemimpin politik Melayu sebelum-sebelum ini yang ingin melanjutkan dan melebarkan jaringan pemusatan kuasa mereka!

Hakikatnya bangsa Melayu sememangnya tuan yang tidak perlu dinafikan dan tidak perlu risau akan kehilangan status itu melalui kedudukan Raja-Raja Melayu yang merupakan ‘tuan sebenar' dan dipelihara oleh Perlembagaan Persekutuan selama mana Majlis Raja-Raja tidak menolak kedudukan mereka sendiri dan itu sememangnya mustahil.

Jelas sebenarnya bagi anak Melayu yang mempunyai akal kurniaan Allah SWT dan mampu berfikir, mesej ‘Ketuanan Melayu’ yang selama ini dilaungkan hanyalah sebagai propaganda untuk ‘membakar’ semangat anak Melayu supaya lebih takut akan persekitaran tentang kedudukan mereka dan menjadi lebih defensif.

TITIAN


BERITA TERKAIT


BERITA LAINNYA


Israel Mengebom 80 Lokasi di Jalur Gaza
 Sabtu, 27/10/2018 14:49   0  

KIBLAT.NET- Ijtima ulama 2, sudah digelar dan menghasilkan kesepakatan. Salah satunya dengan adanya pakta integritas...
 Sabtu, 27/10/2018 12:09   0  

Lima Kesepakatan Wapres dan Pimpinan Ormas Terkait Pembakaran Bendera Tauhid
 Sabtu, 27/10/2018 10:19   0  

Mereka membagi adanya “Good Muslims” dan “Bad Muslims”. “Good Muslims” adalah umat Islam yang mau bekerja untuk Barat. Kumar menganalogikan pendekatan Islamofobia liberal sebagai “penjajahan berbulu domba”.
 Sabtu, 27/10/2018 06:00   0  

Masih relevankah konsep negara bangsa di tengah gempuran globalisasi, liberalisasi ekonomi, banjir informasi bahkan mobilitas penduduk? Mampukah ia bertahan?
 Sabtu, 27/10/2018 02:38   0  

Ketua GNPF Ulama Ancam Gelar Aksi Bela Tauhid Kedua
 Sabtu, 27/10/2018 00:55   0  

Dukung Aksi Bela Tauhid dengan Menyediakan Logistik
 Sabtu, 27/10/2018 00:01   0  

"Kalau mereka mengatakan bahwa membakar bendera HTI, ini hanya sebuah kebohongan untuk menutupi kebusukan"
 Jum'at, 26/10/2018 23:35   0  

Aksi Bela Tauhid Serukan Laailaha Illallah Muhammadur Rasulullah Milik Umat Islam Sedunia
 Jum'at, 26/10/2018 21:58   0  

Aparat Lakukan Politik Sontoloyo Jika Pembakar Kalimat Tauhid Tak Dihukum
 Jum'at, 26/10/2018 19:51   0  


Tiada ulasan: