Sabtu, 20 Oktober 2018

Manusia ada yang menjadi kunci-kunci untuk membuka segala kebaikan dan penutup segala bentuk kejahatan. 8479.


Protokol zionis dibalik Hancurnya Wibawa Ulama
Sabtu, 20 Oktober 2018 20:22
Foto: Para ulama berkumpul pada acara Sawaidul Ikho'


KIBLAT.NET – Belakangan ini, isu penistaan [fitnah] dan penghinaan terhadap Ulama Islam semakin marak. Kebebasan dalam bermedia sosial seakan melegalkan [menghalalkan] mereka untuk menyuarakan kebenciannya terhadap Ulama. Ketika perbuatan mereka dilaporkan ke Pihak Polisi [Polis], proses pun berjalan lambat bahkan terkesan diabaikan.

Yang lebih parah, ejekan dan hinaan itu tidak hanya dari non muslim, justru sebagian Umat Islam terang-terangan menghina Islam dan Ulamanya. Mereka lontarkan ujaran [kata-kata/ucapan] kebencian kepada ulama di medsos [media sosial], tak jarang mereka juga menggelar aksi [menggelar aksi = bertindak] menolak kedatangan ulama tersebut. Sehingga pengajian dan tabligh akbar kerap dihadang dan dibubarkan.

Kedudukan ulama

Padahal ulama memiliki kedudukan yang sangat tinggi didalam Islam. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَإِنَّ اْلعُلَمَاءَ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ اْلأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلاَ دِرْهَمًا وَإِنَّمَا وَرَّثُوْا اْلعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Dan sesungghnya para ulama itu adalah pewaris para Nabi. Dan sesungguhnya para Nabi itu tidak mewariskan uang dinar dan tidak juga dirham. Mereka itu hanya mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang mengambilnya maka ia telah mengambil peruntungan yang sangat banyak.” (HR. Abu Dawud no. 3641, at-Tirmidzi no. 2683, dan Ibnu Majah no. 223. Asy-Syaikh al-Albani menyatakan shahih).

Sehingga, ulama menjadi penyambung rahmat Allah dan pertolongan-Nya kepada para hamba-Nya, selain sebagai pewaris perbendaharaan ilmu agama. Maka, meninggalnya ulama akan membuka fitnah besar bagi umat Islam.

Dalam sebuah riwayat disebutkan:

كُنْ عَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا، أَوْ مُحِبًّا أَوْ مُتَّبِعًا، وَلَا تَكُنِ الْخَامِسَ فَتَهْلِكَ

“Jadilah seorang alim, atau seorang penuntut ilmu, atau seorang penyimak ilmu yang baik, atau seorang yang mencintai Ahli Ilmu dan janganlah jadi yang kelima, niscaya kalian binasa.” (Diriwayatkan oleh ad-Darimi no. 248 dan al-Baihaqi no. 380)

Karena itulah, Abu Darda’ mengatakan:

مِنَ النَاسِ مَفاَتِيْحُ لِلِخَيْرِ وَمَغاَلِيْقُ لِلشَّرِّ

“Sebagian manusia ada yang menjadi kunci-kunci untuk membuka segala kebaikan dan penutup segala bentuk kejahatan.” (Az-Zuhd, hlm. 949)

Dengan menyandang kedudukan sebagai pewaris para nabi, ulama menjadi objek vital [individu penting] dalam kehidupan umat Islam. Mereka adalah orang-orang pilihan di tengah-tengah lautan manusia. Sehingga, mereka ikut menentukan baik dan buruknya umat pada suatu masa.

Konspirasi Yahudi

Posisi ulama yang sangat penting dalam masyarakat Islam ini mampu dibaca oleh musuh-musuh Islam. Dengan berbagai tipu daya, mereka berusaha menjatuhkan martabat ulama. Orang-orang Yahudi dan Nashrani serta Munafik ingin menjauhkan ulama dari umat. Mereka menjelek-jelekkan ulama, menistakannya, memberikan label yang buruk hingga memenjarakan dengan kasus-kasus rekayasa. [Mereka memperlekeh ulama, memalukan, memberikan label yang buruk sehingga Ulama dipenjarakan dengan kes-kes fitnah/rekaan.]

Dalam Protokalat Yahudi, pada protokolar nomor 27 disebutkan sebagai berikut: “Kami telah berusaha sekuat tenaga untuk menjatuhkan martabat tokoh-tokoh agama dari kalangan orang-orang non Yahudi dalam pandangan manusia. Oleh karena itu, kami berhasil merusak agama mereka yang bisa menjadi ganjalan bagi perjalanan kami. Sesungguhnya pengaruh tokoh-tokoh agama terhadap manusia mulai melemah hari demi hari.” (Protokolat Hukama’ Zionis diterjemahkan ke dalam bahasa Arab oleh Muhammad bin Khalifah At-Tunisi, hlm. 187)

Menistakan ulama

Di dalam al-Qur’an, Allah telah menyebutkan bahwa mengolok-olok dan menghina ahli ilmu dan orang shalih merupakan sifat orang kafir dan munafik. Allah berfirman:

إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ ءَامَنُوا يَضْحَكُونَ. وَإِذَا مَرُّوا بِهِمْ يَتَغَامَزُونَ. وَإِذَا انْقَلَبُوا إِلىَ أَهْلِهِمُ انقَلَبُوا فَاكِهِينَ. وَإِذَا رَأَوْهُمْ قَالُوا إِنَّ هَآؤُلآَءِ لَضّآلُّونَ. وَمَآأُرْسِلُوا عَلَيْهِمْ حَافِظِينَ

“Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (di dunia) mentertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang beriman berlalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mu’min, mereka mengatakan: “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”, padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orang-orang mu’min. (QS. al-Muthaffifin : 29-33).


Ini lah ciri-ciri orang munafik, mereka suka mengolok-olok orang beriman. Jika menghina orang beriman saja dianggap sebagai munafik, maka menghina ulamanya lebih buruk lagi. Bahkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam tidak menganggapnya sebagai umatnya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ مِنْ أُمَّتِى مَنْ لَمْ يُجِلَّ كَبِيْرَنَا وَ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَ يَعْرِفْ لِعَالِمِنَا

“Tidak termasuk umatku orang-orang yang tidak memuliakan orang yang lebih tua dari kami, menyayangi yang lebih muda dari kami, dan tidak mengetahui hak seorang ulama.” (HR. Ahmad no. 22755)

Para ulama salaf pun memberikan contoh bahwa menghina ulama merupakan perbuatan ciri orang munafik dan dekat dengan kekufuran. Sebagaimana Imam Ahmad rahimahullah yang pernah mengatakan:

 إِذَا رَأَيْتَ الرَّجُلَ يَغْمِزُ حَمَّادَ بْنِ سَلَمَةَ فَاتَّهِمْهُ عَلَى اْلإِسْلَامِ فَإِنَّهُ كَانَ شَدِيْدًا عَلَى اْلمُبْتَدِعَةِ

“Jika engkau lihat seseorang mencela Hammad bin Salamah maka ragukanlah keIslamannya. Sesungguhnya Hammad sangat keras terhadap ahlul bid’ah.” (Siyar A’lam an-Nubala, 13/499)

Yahya bin Ma’in rahimahullah juga pernah mengatakan:

إِذَا رَأَيْتَ الرَّجُلَ يَتَكَلَّمُ فِى حَمَّادَ بْنِ سَلَمَةَ وَ عِكْرِمَةَ مَوْلَى ابْنِ عَبَّاسٍ فَاتَّهِمْهُ عَلَى اْلإِسْلَامِ

“Jika engkau lihat seseorang mencela Hammad bin Salamah dan Ikrimah maula Ibnu ‘Abbas maka ragukanlah keislamannya.” (Syarh Ushul ‘Itiqad, 1/514).

Maka jelaslah bahwa melecehkan ulama termasuk dosa besar. Penjelasan al-Qur’an, Hadist dan contoh para salaf menunjukkan penghinaan terhadap ulama termasuk perbuatan kufur dan nifak. Dan dibalik maraknya penistaan ulama zaman ini adalah konspirasi Yahudi yang berusaha merusak Islam dari dalam. Wallahu ‘alam bish showab.

Penulis: Zamroni
Editor: Arju
Protokol Zionis di Balik Hancurnya Wibawa Ulama - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/10/20/protokol-zionis-di-balik-hancurnya-wibawa-ulama/
Kata Kata Hikmah Imam Al Ghazali 

Ilmu yang tidak disertakan dengan amal itu namanya gila dan amal yang tidak disertai ilmu itu akan sia-sia. (Imam al Ghazali)

"Barangsiapa yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk mengumpul harta kerana takut miskin. Maka dialah orang miskin." - (Imam al-Ghazali)
---------------------------------------------
Seorang lelaki yang berakhlak buruk menzalimi dirinya sendiri. (Imam al Ghazali)

Carilah teman untuk menenangkan hati dan fikiran, maka perhatikanlah baik baik tentang keselamatanmu dan kesejahteraannya. (Imam al Ghazali)

Kebahagiaan terletak kepada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan. (Imam al Ghazali)

Hiduplah sebagai mana yang kau sukai tetapi ingat bahawasanya engkau akan mati, cintailah kepada sesiapa yang engkau kasihi, tetapi jangan lupa bahawasanya engkau akan berpisah dengannya dan buatlah apa yang engkau kehendaki tetapi ketahuilah bahawasanya engkau akan menerima balasan yang setimpal dengannya. (Imam al Ghazali)

Bersungguh–sungguhlah engkau dalam menuntut ilmu, jauhilah kemalasan dan kebosanan kerana jika tidak demikian engkau akan berada dalam bahaya kesesatan. (Imam al Ghazali)

Barangsiapa yang memilih harta dan anak–anaknya daripada apa yang ada di sisi Allah, nescaya dia rugi dan tertipu dengan kerugian yang amat besar. (Imam al Ghazali)

Yakinlah semata- mata dengan memiliki ilmu belum tentu lagi menjamin keselamatan di akhirat kelak. (Imam al Ghazali)

Jangan brteman dengan teman yang hanya ada ketika sihat atau kaya, kerana teman seperti itu sungguh berbahaya sekali bagi kamu dibelakang hari - (Imam al Ghazali)

Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal. (Imam Al Ghazali)

Bersikap tawadduklah dalam segala bidang pergaulan. (Imam al Ghazali)

carilah teman untuk menenangkan hati dan fikiran, maka perhatikanlah baik baik tentang keselamatanmu dan kesejahteraannya. (Imam al Ghazali)

'Salah satu ketentuan Allah SWT yaitu dengan berdo'a , karena do'a sebab dari tertolaknya bala" (Imam al Ghazali)

Yang dekat itu 'kematian' Ingat ajal selalu mengiringi langkah kita di sepanjang waktu. (Imam al Ghazali)

Yg ditunggu ALLAH swt itu 'taubat' Sesungguhnya ALLAH sngt menyukai hamba hamba-Nya yang bertaubat dari maksiat dan perbuatan dosa. (Imam al Ghazali)

Jika melihat orang jahat, jangan anggap kita lebih mulia kerana mungkin satu hari nanti dia akan insaf dan bertaubat atas kesalahannya. (Imam al Ghazali)

Rusaknya negara krn rusaknya penguasa. Rusaknya penguasa krn rusaknya ulama. Dan, rusaknya ulama krn rusaknya hakim. (Imam al Ghazali)

Yang menenteramkan hati itu 'teman sejati' Jadilah teman sejati yang selalu ada untuk seseorang dalam suka dan duka. (Imam al Ghazali)

Yang mendorong ke neraka itu 'lidah' Salamatul insan fi khifdhil lisan. Akan selamat manusia jika ia pandai menjaga lidahnya. (Imam al Ghazali)

Pilih kawan yang berakal jangan pilih kawan yang bodoh kerana akan menjadi musuh dan menyakitkan hati - (Imam al Ghazali)

Jadikan kematian itu hanya pada badan kerana tempat tinggalmu ialah liang kubur dan penghuni kubur sentiasa menanti kedatanganmu setiap masa. (Imam al Ghazali)

Cinta merupakan sumber kebahagiaan dan cinta terhadap Allah harus dipelihara dan dipupuk, suburkan dengan shalat serta ibadah yang lainnya. (Imam Al Ghazali)

Menuntut ilmu adalah taqwa. Menyampaikan ilmu adalah ibadah. Mengulang-ulang ilmu adalah zikir. Mencari ilmu adalah jihad. (Imam al Ghazali)

"Kamu mesti meyakinkan hati bahawa apa yang Allah telah menetapkan yang paling sesuai dan paling bermanfaat untuk kamu." (Imam al Ghazali)

Siksa buat ulama adlh kematian mata hatinya: ketika mrk memburu dunia melalui amalan akhirat - (Imam al-Ghazali)

"Semua orang-orang yang kamu bimbang tentang mereka, Adakah mereka yang mencipta kamu?" - (Imam al Ghazali)

Taqwa adalah menjalankan perintah-perintah Allah yang Maha Tinggi dan berpaling dari apa yang Allah telah dilarang (Imam al Ghazali)

Ilmu itu kehidupan hati daripada kebutaan, sinar penglihatan daripada kezaliman dan tenaga badan daripada kelemahan. (Imam Al Ghazali)

"Untuk mendapatkan apa yang kamu suka, kamu mesti bersabar dengan apa yang anda benci ..." - (Imam al Ghazali)

Peringkat pertama ikhlas itu adalah bahawa perbuatan ketika kehidupan perindu dan ketika di awam kamu hendaklah sama"- (Imam al-Ghazali)

Yang Besar itu Nafsu, Yang Berat itu Amanah, Yang indah itu Solat, Yang dekat itu Mati... (Imam al-Ghazali)

"Jika kamu melihat seorang ulama mengumpat ulama lain, elakkan dia." - (Imam al-Ghazali)

Celakalah bagi orang yang jahil untuk tidak belajar. Celakah bagi ulama seribu kali untuk tidak mengamalkannya. (Imam al Ghaali)

Jadikan kematian itu hanya pada badan kerana tempat tinggalmu liang kubur ، penghuni kubur sentiasa menanti kedatanganmu. (Imam Al Ghazali)

"Rosaknya rakyat disebabkan rosaknya Pemimpin" (Imam al Ghazali)

'Jika seorang lelaki tidak tahu dirinya sendiri, yang merupakan perkara yang paling dekat dengannya, maka apa yang penggunaan dia mendakwa tahu orang lain' (Imam al Ghazali)

"Aku akan mencari ilmu hanya karena Allah, dan aku tidak akan mencari jika untuk selain Allah"- (Imam al Ghazali)

Orang-orang yg mempunyai hati mengetahui.. Kebahagian takkan tercapai kecuali dengan 'Ilmu & Ibadah (Imam al Ghazali)

"Barangsiapa yg menghabiskan waktu berjam-jam utk mengumpul harta kerana takut miskin. Maka dialah org miskin." - (Imam al-Ghazali)

Yang mendorong ke neraka itu 'lidah' Salamatul insan fi khifdhil lisan. Akan selamat manusia jika ia pandai menjaga lidahnya. (Imam al Ghazali)

“Jangan resah andai ada yang membencimu, kerana masih ramai yang mencintaimu di dunia. Tetapi resah dan takutlah andai Allah membencimu, kerana tiada lagi yang mencintaimu di akhirat.” – (Imam al-Ghazali)

Orang beriman akan melihat rupa Malaikat Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan sangat harum. - (Imam al Ghazali)

Aku hairan dengan manusia yang selalu mencuci mukanya, tapi tidak selalu mencuci hatinya. (Imam Al Ghazali)

"Sesungguhnya Kebanyakan Jeritan Penghuni Neraka Adalah Disebabkan oleh Penangguhan Taubat... Allahu Akhbar :') - (Imam al-Ghazali)

Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal. (Imam Al Ghazali)

Makhluk paling mulia ialah manusia, Bahagian yang termulianya HATI ~ Imam Al Ghazali (ahli teori filosofi muslim persia)

Yang Paling Dekat dgn kita adh "MATI" Yang Paling Jauh dgn kita adh "MASA LALU" Yang Paling Besar di dunia ini adh "NAFSU" (Imam al Ghazali)

“Nafsu menjadikan hamba daripada raja-raja dan kesabaran menjadikan raja-raja daripada hamba." - (Imam al Ghazali)

“Sebesar-besar dosa adalah dosa yang dilakukan ketika kita rasa berdosa melakukannya.” (Imam al Ghazali)

Imam al Ghazali mengingatkan kita “Syaitan itu selalu menampakkan keburukan dalam bentuk kebaikan.”

“Dalam penciptaan alam semesta, tiada yang lebih hebat dari yang telah diciptakan.” (Imam al Ghazali)

Yang paling besar di bumi ini bukan gunung dan lautan, melainkan hawa nafsu yang jika gagal dikendalikan maka kita akan menjadi penghuni neraka. - (Imam al Ghazali)

“Ulama yang sebenar, dia tidak akan berdamping atau bersama dengan pemimpin yang zalim." (Imam al Ghazali)

Orang yang rasa dirinya TIADA dosa . Itu tanda sebenarnya , dia BANYAK dosa " - (Imam al Ghazali)

Yang dekat itu 'kematian' Ingat ajal selalu mengiringi langkah kita di sepanjang waktu. (Imam al Ghazali)

“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis.” (Imam al Ghazali)

Pelajari Ilmu Syariat untuk menunaikan segala perintah Allah dan juga ilmu akhirat yang dapat menjamin keselamatanmu di akhirat nanti - (Imam al Ghazali)


ref: 
Team Tazkirah: Kata Kata Hikmah Imam Al Ghazali

Bacalah:
Menelanjangi Melayu Dari Sudut Sikap dan Perilaku Sebahagian Individu Didalamnya.

Tiada ulasan: