Tentara Somalia dan AS Bunuh Ulama Provinsi Lower Shebelle
Rabu, 10 Oktober 2018 13:37
Foto: Syaikh Nuruddin Utsman Bilal saat berpidato di upacara pembukaan Sekolah Abdullah bin Mubarak di kota Wanlaweyn, provinsi Lower Shebelle [sumber: moslimcondition.com]
KIBLAT.NET, Lower Shebelle – Operasi pasukan khusus Somalia dengan didukung tentara AS dilaporkan membunuh salah satu ulama tersohor di Somalia, Syaikh Nuruddin Utsman Bilal. Ia terbunuh setelah tentara menyerbu kediamannya di kota Wanlaweyn, provinsi Lower Shebelle yang bersebelahan dengan ibukota Mogadishu.
Portal berita Somalia, Al-Somal Al-Jadid, Selasa (90/10), melaporkan bahwa pasukan gabungan menyerbu rumah syaikh pada Senin tengah malam lalu. Syaikh Bilal terbunuh di dalam rumahnya sendiri.
Menurut informasi yang dihimpun portal muslimcondition.com, pasukan sekutu memaksa masuk rumah syaikh dan menembaknya hingga meregang nyawa. Pembunuhan itu dilakukan di hadapan istri dan anak-anak Syaikh Bilal.
Belum jelas mengapa Syaikh Bilal menjadi target militer pemerintah dan asing. Pemerintah lokal Wanlaweyn menolak komenter atas penyerbuan itu sehingga menyulut kemarahan warga. Masyarakat menggelar demonstrasi mengutuk pembunuhan kejih tersebut.
Tahun lalu, operasi serupa juga menimpa salah seorang ulama di provinsi yang sama. Sang ulama gugur setelah menolak ditangkap oleh pasukan pemerintah dan AS serta memberi perlawanan.
Syaikh Bilal merupakan ulama tersohor di kota Wanlaweyn. Ia banyak menyampaikan ceramah di hadapan masyarakat. Ia juga menjadi pengajar tetap ilmu tafsir di salah satu masjid di Wanlaweyn dan mengajar di sekolah yang didirikan masjid.
Perlu diketahui, meski Wanlaweyn kota kecil, pangkalan militer AS di Somalia terbesar berada di kota tersebut. Pangkala itu dilengkapi bandara dan banyak pesawat serta helikopter terpakir di pangkalan.
Sumber: alsomal.net, muslimcondition.com
Redaktur: Sulhi El-Izzi
https://www.kiblat.net/2018/10/10/tentara-somalia-dan-as-bunuh-ulama-provinsi-lower-shebelle/'Penghinaan terhadapnya sangat biadab'
MUHAMMAD SHAMSUL ABD GHANI 7 OKTOBER 2018
Datuk Dr Asri Zainul Abidin
KUALA LUMPUR - Mufti Perlis Datuk Dr Asri Zainul Abidin menggesa umat Islam berusaha mengambil gadis yang enggan memegang botol arak dalam satu insiden di kaunter sebuah kedai serbaneka, untuk bekerja di tempat yang halal dan baik.Katanya, ini sebagai tanda penghargaan terhadap sikap mulia gadis Melayu berkenaan.
Dalam pada itu, Asri berkata sendiri secara peribadi ingin bertemu dengannya.
"Saya menonton video penghinaan seorang lelaki terhadap gadis muslimah yang enggan memegang arak," katanya dalam perkongsian di Facebooknya.
Beliau berkata demikian mengulas berhubung penularan kisah di media sosial, mengenai seorang juruwang yang enggan memegang botol arak ketika sesi pembayaran dibuat di kaunter sebuah kedai serbaneka di Johor Bharu.
Tindakan juruwang itu menimbulkan rasa tidak senang kepada pembeli arak berkenaan.
Dengan alasan ianya haram dan dalam keadaan berwuduk, juruwang yang merupakan seorang gadis Melayu itu menolak untuk memegang botol arak tersebut.
[ARTIKEL BERKAITAN: Kerana enggan pegang botol arak]
Mengulas lanjut insiden berkenaan, Asri berkata, arak hanya sepatutnya dijual di kedai atau bahagian yang khusus untuk pelanggan yang agama mereka tidak melarangnya.
"Membenarkan arak dijual di premis yang bercampur memberi kesukaran kepada pihak lain khususnya Muslim," katanya.
Katanya, Muslim sepatutnya tidak dibenarkan untuk menjaga kaunter jualan yang membabitkan arak.
"Ini kerana Islam menganggap arak merosak akal dan jiwa maka tidak wajar untuk individu Muslim yang baik memberikan bahan yang merosakkan kepada pihak lain.
"Memegang bekas arak tidak membatalkan wuduk tapi menjualnya satu dosa. Mungkin gadis berkenaan mencari alasan yang dirasakan dapat diterima semasa itu," katanya.
Jelasnya, kesilapan gadis berkenaan ialah kerana dia bekerja di premis yang menjual arak.
Namun, katanya, kita tidak tahu keadaan sebenar kehidupan gadis berkenaan. Apa yang pasti dia cuba sedaya dirinya untuk mengelakkan perkara yang haram tersebut.
"Lelaki pelanggan berkenaan berhak untuk komplen kepada manager jika dia mahu.
"Namun, cara yang beliau lakukan iaitu merakam dan menghina gadis yang masih muda tersebut merupakan satu kebiadaban yang amat. Sedangkan gadis itu bercakap dengan baik," katanya.
Jelasnya, orang seperti itu tidak layak untuk berada dalam negara yang berbilang kepercayaan dan pegangan.
"Apatah lagi untuk hidup di sebuah negara yang majoriti muslim seperti Malaysia. Jika di India dia boleh melihat layanan masyarakat Hindu terhadap mereka yang memakan lembu.
"Betapa kejam, zalim dan sewenangnya mereka membantai dan membunuh orang yang mengamalkan pegangan yang menyanggahi majoriti. Namun, di Malaysia kita memilih jalan yang harmoni. Jangan pula suasana baik ini dicemar dengan kebiadaban ini," katanya.
Jelasnya, sikap biadab lelaki itu sebenarnya mewakili sejumlah golongan sepertinya dalam negara ini yang menyimpan sikap anti amalan agama masyarakat Muslim.
Katanya, hal ini makin berkembang dari hari ke hari.
"Masyarakat Muslim hendaklah sedar tentang perkembangan yang tidak baik ini. Satu persidangan khas perlu diadakan dalam membincangkan fenomena ini. Kita mahu negara yang aman untuk semua pihak," katanya.
'Penghinaan terhadapnya sangat biadab' - Nasional - Sinar Harian
http://www.sinarharian.com.my/nasional/penghinaan-terhadapnya-sangat-biadab-1.888864
Zona Demiliterisasi Idlib Sudah Kosong dari Senjata Berat
Rabu, 10 Oktober 2018 09 06
Foto: Pejuang menarik senjata berat dari zona demiliterisasi Idlib pada Senin lalu
KIBLAT.NET, Idlib – Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR), Selasa (90/10), mengatakan bahwa zona demiliterisasi di provinsi Idlib sudah kosong dari senjata berat. Pemandangan itu terlihat setelah faksi-faksi oposisi menarik sebagian besar senjata berat mereka pada Ahad malam lalu menjelang berakhirnya batas waktu perjanjian Turki-Rusia yang jatuh Rabu ini.Faksi-faksi oposisi yang dekat dengan Turki pada Senin menyelesaikan penarikan semua senjata berat dari zona demiliterisasi pada Senin, sebagaimana dilaporkan kantor berita Anadolu Agency.
Hai’ah Tahrir Al-Syam (HTS), yang belum mengeluarkan sikap resmi atas perjanjian Turki-Rusia, mengikuti jejak faksi-faksi dukungan Ankara. Mereka menarik senjata berat tanpa pengumuman.
Anadolu melaporkan dari wartawannya di Idlib bahwa pasukan oposisi menarik semua senjata berat dari garis depan dengan pasukan rezim pada hari Senin.
Perjanjian yang diumumkan oleh Moskow dan Ankara bulan lalu menetapkan batas waktu akhir bagi semua faksi untuk menarik senjata berat mereka dari zona demiliterisasi Rabu ini. Zona itu meliputi pinggiran provinsi Idlib dan bagian dari provinsi tetangga yang dikontrol oleh faksi-faksi oposisi.
HTS, faksi jihadis terkuat di Idlib, sampai hari ini belum mengeluarkan sikap resmi atas perjanjian Moskow-Ankara. Namun sumber AFP yang disebut memiliki hubungan dengan HTS mengatakan bahwa kelompok itu setuju dengan pembentukan zona demiliterisasi. Ia berharap zona itu bisa membuat rakyat Suriah merasa aman sejenak setelah bertahun-tahun menghadapi gempuran dari rezim.
BACA JUGA Tanggapan Syaikh Al-Muhaisini Pasca Kesepakatan Rusia dan Turki Terkait Idlib
Dia menekankan bahwa sikap faksi-faksi oposisi dan juga HTS ini datang setelah Turki memberi jaminan. Kelompok-kelompok oposisi menerima perjanjian itu karena Turki, bukan Rusia.
Sumber: Arabi21.com
Redaktur: Sulhi El-Izzi
SHOR: Zona Demiliterisasi Idlib Sudah Kosong dari Senjata Berat
https://www.kiblat.net/2018/10/10/shor-zona-demiliterisasi-idlib-sudah-kosong-dari-senjata-berat/
Alhamdulillah. Dapat juga Bali mengelak renjisan tentera Allah yang berupa tanah, angin, air dan sebagainya. Aamiin.
Tak Kantongi Izin, Kontes LGBT di Bali Dibatalkan
KIBLAT.NET, Denpasar – Grand Final Mister dan Miss Gaya Dewata akhirnya dibatalkan. Polda Bali mengatakan bahwa acara yang sedianya berlangsung pada Rabu, (10/10/2018) di Bali tak kantongi izin.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polda Bali, Hengky Widjaja menuturkan bahwa acara tersebut bertolak belakang dengan budaya Indonesia. Terlebih telah mendapatkan teguran dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bali.
“Tidak diberikan izin oleh Polda Bali dengan beberapa pertimbangan. Masyarakat Bali keberatan dan ada surat dari MUI tentang keberatan dengan acara tersebut,” ungkapnya melalui pesan singkat kepada Kiblat.net, Rabu (10/10/2018).
Selain itu, Hengky membenarkan bahwa acara yang digelar oleh Gaya Dewata mengarah pada perbuatan LGBT. Aktivitas yang menurutnya bertolak belakang dengan budaya Indonesia.
“Sepertinya arahnya begitu. Jadi tidak cocok dengan budaya Indonesia,” ungkap Hengky.
Reporter: Syafei Irman
Editor: Imam S.
Editor: Imam S.
https://www.kiblat.net/2018/10/10/tak-kantongi-izin-kontes-lgbt-di-bali-dibatalkan/
Selasa, 2 Oktober 2018 06:30
Foto: Ilustrasi
KIBLAT.NET, Mogadishu – Gerakan Al-Shabaab Al-Mujahidin Somalia, Senin (01/10), menargetkan konvoi tentara Uni Afrika di ibukota Somalia, Mogadishu. Sedikitnya tiga dilaporkan tewas dalam serangan itu.
Menurut keterangan polisi Somalia, seperti dilansir Reuters, serangan dilakukan oleh penyerang dengan sebuah mobil. Pelaku meledakkan mobil yang dikendarainya di dekat konvoi mobil militer berbedera Italia dan Uni Afrika.
Serangan terjadi pada pukul 12.10 siang waktu setempat di jalan Ash-Shan’ani, jalan utama di ibukota Mogadishu.
Polisi mengatakan, penyerang juga tewas dalam ledakan tersebut.
Gerakan Al-Shabaab menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu.
Militer Italia mengatakan konvoi lima kendaraan yang dalam perjalanan pulang dari misi pelatihan diserang. Akan tetapi, klaim militer Italia, tidak ada cedera atau kematian dari pihaknya.
“Sebuah kendaraan yang membawa empat tentara sedikit rusak dan berhasil kembali ke pangkalan,” kata pernyataan militer Italia.
Uni Eropa adalah salah satu sumber utama pendanaan pasukan Uni Afrika di Somalia. Pasukan itu ditugaskan untuk melindungi Somalia jatuh ke tangan pejuang Al-Shabaab.
Somalia menyaksikan kekerasan sejak awal 1990-an setelah penggulingan diktator Mohamed Siad Barre.
Sumber: Reuters
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Al-Shabaab Serang Konvoi Militer Italia di Pusat Ibukota Mogadishuhttps://www.kiblat.net/2018/10/02/al-shabaab-serang-konvoi-militer-italia-di-pusat-ibukota-mogadishu/
- Ratna Sarumpaet, Operasi Plastik atau Operasi Intelijen?
- Muncul Elemen Muda 212 Menyatakan Penolakan Hasil Ijtima Ulama
- Tengku Zulkarnain: Polri Bukan Alat untuk Gebuk Mahasiswa
- Waspada Aliran Jamaah Nubuwah, Pemimpinnya Mengaku Rasul Akhir Zaman
- Dugaan Pemurtadan di Lombok, Begini Respon Aa Gym
- Saudi Larang Imam Masjidil Haram Syaikh Khalid Al-Ghamidi Berdakwah
- Dulu Bengis, Kini Mudah Menangis: Kisah Hijrah Mantan Preman
- Khutbah Jumat: Cara Orang Mukmin Menghadapi Musibah Gempa
- Laporan Farhat Abbas Dianggap Sia-sia
Polda Bali XBenarkan Acara Mister dan Miss Gaya Dewata Berbau LGBT
Rabu, 10 Oktober 2018 15:58
Foto: Kontes Mister & Miss Gaya Dewata 2018 terkait perilaku LGBT
KIBLAT.NET, Denpasar – Acara Grand Final Mister dan Miss Gaya Dewata di Bali akhirnya dibatalkan oleh Kepolisian Daerah (Polda) Bali. Selain tak berizin, kontes tersebut rupanya kegiatan terkait perilaku lesbian gay biseksual dan trasngender (LGBT).Hal itu diungkapkan Kapala Divisi Hubungan Masyarakat Polda Bali, Hengky Widjaja. Kepada Kiblat.net, ia menjelaskan bahwa aktifitas tersebut bertolak belakang dengan budaya Indonesia.
“Arahnya begitu (LGBT), jadi tidak cocok dengan budaya Indonesia,” ungkapnya saat dikonfirmasi Kiblat.net pada Rabu (10/10/2018).
Menanggapi pembatalan tersebut, Majelis Hukum dan HAM Muhammadyah Bali, Zulfikar Ramli mengapresiasi kinerja Polda Bali. Menurutnya, respon aparat sangat penting untuk menghindari kisruh di Bali.
Kami mengapresiasi Polda Bali yang bertindak cepat membatalkan acara tersebut. Respon Polda Bali ini sangat penting agar tidak terjadi gejolak dan konflik horizontal di Bali yang selama ini sudah kondusif karena LGBT itu ada kontra dan pro di tengah-tengah masyarakat,” ujarnya.
“Di samping memang tidak sesuai dengan nilai- budaya dan agama yang diakui di Indonesia,” tandas Ramly.
Reporter: Syafei Irman
Polda Bali Benarkan Acara Mister dan Miss Gaya Dewata Berbau LGBT - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/10/10/polda-bali-benarkan-acara-mister-dan-miss-gaya-dewata-berbau-lgbt/
Tiada ulasan:
Catat Ulasan