Jumaat, 26 Oktober 2018

Peringatan Allah Subhanahu Wa Ta'alla. 8520.


Maka jadilah mereka anak kristian? Astaghfirullahalazim. Nauzubillahminzalik.
Prancis Akan Bawa Pulang Ratusan Anak ISIS yang Ditawan Kurdi Suriah
https://www.kiblat.net/2018/10/25/prancis-akan-bawa-pulang-ratusan-anak-isis-yang-ditawan-kurdi-suriah/
Prancis Akan Bawa Pulang Ratusan Anak ISIS yang Ditawan Kurdi Suriah Kamis, 25 Oktober 2018 09:52
Foto: Anak Istri ISIS/Ilustrasi
KIBLAT.NET, Paris – Pemerintah Prancis mengatakan akan membawa pulang sekitar 150 anak-anak anggota Organisasi Daulah Islamiyah (ISIS) berkewarganegaraan Prancis di daerah kontrol milisi Kurdi di Suriah. Ratusan anak itu sudah diketahui lokasi mereka setelah keluarga di Prancis menyampaikan kepada pemerintah.

Kantor berita AFP melaporkan, Rabu (24/10), Paris mendata anak-anak anggota ISIS berdasarkan informasi dari keluarga di Prancis. Para keluarga menyampaikan kabar anak-anak kerabat mereka saat ISIS runtuh pada 2017 lalu.

Sejumlah sumber Prancis yang meminta tidak disebutkan namanya mengatakan kepada AFP, ratusan anak-anak tersebut hanya sebagian yang bisa diketahui identitas dan lokasi keberadaan mereka di wilayah Kurdi. Pendataan itu sebagai langkah awal untuk memulangkan mereka.

Sumber yang tidak menyebutkan angka pasti jumlah anak-anak tersebut menunjukkan, mayoritas umur mereka sekitar tujuh tahun. Namun, imbuhnya, mereka tidak dapat dipulangkan kecuali dengan kesepakatan ibu mereka yang akan menetap di Suriah.

“Kami akan memulangkan mereka sebisa mungkin dengan syarat dapat izin dari ibu mereka. Kami sudah mulai mempertimbangkan bagaimana melakukannya,” ujar sumber tersebut.

Ratusan anak-anak tersebut berada di penjara kamp yang dikelola oleh milisi Kurdi di Suriah utara. Sejak ISIS kalah, milisi Kurdi menempatkan wanita dan anak-anak anggota ISIS di kamp besar dan diberlakukan seperti dipenjara.

Diperkirakan sebanyak 680 anggota ISIS dari Prancis telah menyeberang ke Iraq dan Suriah. Separuh dari mereka dikabarkan terbunuh. Mereka terdiri dari anggota keluarga. Sebagian tertangkap oleh milisi Kurdi dan tentara Iraq.

BACA JUGA  Paris Pasok Militer Mesir Senjata saat Penggulingan Muhammad Mursi

Pemerintah Prancis menolak menerima warga Negaranya anggota ISIS yang tertawan. Paris meminta warganya itu diadili dan dihukum di lokasi ia tertangkap.

Sumber: AFP
Redaktur: Sulhi El-Izzi
BERITA TERKAIT

Baghdad Pulangkan Empat Wanita dan 27 Anak-anak ISIS Asal Rusia
Jum'at, 23 Februari 2018 07:35

Iraq Adili 11 Wanita Asing Anggota ISIS, Satu Divonis Mati 
Selasa, 20 Februari 2018 13:18 

Pakistan Bebaskan Mantan Orang Nomor Dua Taliban 
Kamis, 25 Oktober 2018 08:23

Turki, Rusia dan Iran Sepakat Kebut Pembentukan Komisi Kontitusi Suriah 
Kamis, 25 Oktober 2018 07:43

Bin Salman Berjanji Hukum Pejabat yang Terlibat Pembunuhan Khashoggi 
Kamis, 25 Oktober 2018 06:33


TITIAN


Top 10 Best Places To Start A Website And Buy A Domain Name – Shlop.com
https://www.shlop.com/top-10-best-places-to-start-a-website-and-buy-a-domain-name/?utm_source=taboolastartwebsite&utm_medium=referral&utm_term=databilityindia-themalaysianreserve

Pakistan Bebaskan Mantan Orang Nomor Dua Taliban Kamis, 25 Oktober 2018 08:23
Foto: Para pejuang Taliban/ilustrasi 

KIBLAT.NET, Islamabad – Pemeritah Pakistan dikabarkan membebaskan mantan orang nomor dua Taliban, Mulla Abdul Ghani Pradar. Pembebasan pemimpin senior pejuang itu setelah Islamabad bermusyawarah dengan AS. 

Harian onine Al-Araby Al-Jadid, Rabu (24/10), melansir dari sumber senior di dalam gerakan Taliban, mengatakan bahwa Pradar dibebaskan dari salah satu penjara di dekat ibukota Islamabad. Ia dipindahkan ke hotel di kota Karashi dan akan dilepas 10 hari mendatang. 

Akan tetapi, sumber lain menyebutkan wakil pendiri gerakan Taliban itu sudah berada di hotel beberapa hari lalu dan dibebaskan pada Rabu. 

Kabar ini beredar setelah beberapa hari lalu media sosial dan sebagian media Pakistan meramaikan berita pembebasan Pradar. Namun saat itu belum ada konfirmasi dari pihak resmi. 

Menurut sumber, pembebasan Pradar terjadi sebagai hasil pembicaraan antara pemimpin Pakistan dan utusan AS untuk rekonsiliasi, Zalmay Khalilzad. Pembicaraan itu digelar di Pakistan saat Khalilzad berkunung ke Negara itu. 

Pembebasan Pradar merupakan tuntutan paling penting yang diminta pemerintah Afghanistan dalam beberapa tahun terakhir. Kabul melihat, Pradar termasuk pemimpin senior Taliban yang mendukung negosiasi dan memiliki pengaruh luas. 

Pradar sebelumnya menjabat wakil Mulla Umar, pendiri Taliban. Ia ditangkap oleh pasukan keamanan Pakistan di kota Karachi pada 2010. 

Sementara itu, belum ada komentar resmi dari Taliban terkait pembebasan ini. 

Sumber: Al-Araby Al-Jadid 
Redaktur: Sulhi El-Izzi 
Pakistan Bebaskan Mantan Orang Nomor Dua Taliban
https://www.kiblat.net/2018/10/25/pakistan-bebaskan-mantan-orang-nomor-dua-taliban/ 

Turki, Rusia dan Iran Sepakat Kebut Pembentukan Komisi Kontitusi Suriah Kamis, 25 Oktober 2018 07:43
KIBLAT.NET, Moskow – Tiga Negara penjamin Konferensi Astana untuk solusi Suriah (Rusia, Iran dan Turki), Rabu (24/10), sepakat mempercepat pembentukan Komisi Konstitusi Suriah. Komisi ini yang nantinya bertanggung jawab untuk menerapkan solusi politik di Negara konflik itu.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengumukan bahwa tiga negara penjamin Astana selesai menggelar pertemuan pada Selasa di Moskow.

Pertemuan ini melibatkan Utusan Khusus Presiden Rusia, Alexander Lavrinetiev, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Verchinen, Menteri Luar Negeri Turki Sadat Sadat, dan Asisten Utama Menteri Luar Negeri Iran, Hussein Jabri Ansari.

Ketiga negara menekankan percepatan kerja pembentukan komite konstitusi berdasarkan resolusi Dewan Keamanan 2254 dan dengan mempertimbangkan kepentingan semua warga Suriah.

Pengumuman itu bertepatan dengan pernyataan Menteri Luar Negeri Suriah, Walid al-Moualem, yang menegaskan bahwa konstitusi dan semua yang terkait dengan itu adalah keputusan “ketat berdaulat” yang ditetapkan rakyat tanpa campur tangan pihak luar.

Moualem mengatakan selama pertemuan dengan utusan khusus PBB, Stephane de Mistura, di Damaskus pada Rabu, proses pembahasan dan amandemen konstitusi harus dipimpin oleh Suriah.

Pembicaraan beberapa pekan terakhir mengenai pembentukan komite konsitutusi di Suriah dihalang-halangi oleh rezim Assad. Rezim ngotot segala bentuk solusi harus di bawah kendalinya, sementara oposisi menolak hal tersebut.

Rezim sendiri menetapkan lima syarat untuk pembentukan komite, menurut kepala Komisi Tinggi untuk Negosiasi Oposisi Suriah, Nasr Hariri.

BACA JUGA  Koalisi AS Mengaku Hancurkan Masjid di Deir Zour

Hariri mengungkapkan dalam konferensi pers Kamis lalu bahwa rezim menetapkan bahwa pihaknya harus menjadi mayoritas dalam komite konstitusi, memegang hak untuk memveto dan memegang jabatan presiden.

Yang paling tidak bisa diterima, kata Hariri, adalah syarat kelima. Rezim mensyaratkan tidak ada peran PBB dalam komite tersebut dan proses politik tidak boleh diawasi oleh keputusan Jenewa.

Sekelompok negara (Amerika, Perancis, Jerman, Inggris, Yordania dan Arab Saudi) meminta utusan PBB Stephane de Mistura, September lalu, untuk mengatur pertemuan pertama komite yang menyusun konstitusi Suriah.

Kelompok itu mengatakan harus menetapkan batas waktu 31 Oktober untuk mengatur pertemuan yang “membuktikan kemajuannya” dalam kasus ini.

Sumber: Enabbaladi.net

Redaktur: Sulhi El-Izzi
Turki, Rusia dan Iran Sepakat Kebut Pembentukan Komisi Kontitusi Suriah
https://www.kiblat.net/2018/10/25/turki-rusia-dan-iran-sepakat-kebut-pembentukan-komisi-kontitusi-suriah/

Ibrah dari Gempa Tsunami Palu Dibalik Terpilihnya Pemimpin yang Pro Kemusyrikan dan Kemubaziran

Pandangan udara Perumnas Balaroa yang rusak dan ambles akibat gempa bumi Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10). Berdasarkan data Lapan, dari 5.146 bangunan rusak, sebanyak 1.045 di antaranya Perumnas Balaroa yang ambles. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Pelajaran Berharga, Terpilihnya Pemimpin yang Pro Kemusyrikan, Rawan Timbul Bencana
Upacara Kemusyrikan Diamuk Gempa Tsunami Palu, Ribuan Orang Meninggal Dan 5000 Hilang
Ribuan orang meninggal, ribuan bangunan hancur dan amblas diterjang gempa Tsunami Palu di (akibatkan) acara Pembangkitan Kembali Sesajen Kemusyrikan, sedang Walikota Palu dan Wakilnya pencetus dan Penyelenggara kemusyrikan itu Lolos dari Amukan Tsunami.
Dimulainya tradisi sesajen kemusyrikan (yang sudah lama terkubur tapi dibangkitkan kembali) ini sejak 2016, terpilihnya walikota pasangan Hidayat – Sigit Purnomo Said (Pasha).  Kedua pasangan ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
1.763 orang meninggal, 5.000 orang diduga hilang
Data terbaru BNPB, Ahad (7/10/2018) pukul 13.00 WIB, 1.763 orang meninggal dunia, 265 orang hilang, 152 orang diduga masih tertimbun reruntuhan, dan 2.632 orang terluka akibata gempa dan tsunami yang terjadi Sulawesi Tengah.
Kepala Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebut ada sekitar 5.000 orang diduga hilang akibat likuefaksi di permukiman Balaroa dan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
“Itu berdasarkan laporan dari Kepala Desa Balaroa dan Petobo,” kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (7/10/2018).
Menurut Sutopo, banyak unit rumah di Balaroa maupun Petobo yang tertimbun akibat tanah yang mengalami likufaksi.
“Jumlahnya ribuan rumahnya, 1.405 unit di Balaroa, sedangkan di Petobo 2.050 unit. Dari sana, tentu banyak juga penduduknya,” tambahnya.
Selain itu, kata Sutopo, ada juga korban yang tertimbun material gempa atau longsor sehingga sulit ditemukan./ Tribunnews.com Penulis: Reza Deni , Editor: Hasanudin Aco
***

Sebelum Datangnya Tsunami di Palu, Warga Sudah Hadir di Pantai untuk Saksikan Pembukaan Festival Tradisi Syirik Balia yang Dihidupkan Kembali

Sesajen (persembahan untuk sesembahan selain Allah, suatu kemusyrikan,dosa paling besar, menurut Islam, red NM) dilarungkan bersama seekor anak ayam ke sungai untuk menandai “pelepasan” penyakit, sebagai rangkaian akhir upacara Balia, di Palu,  (BeritaBenar/Basri Marzuki).
Upacara kemusyrikan yang disebut Balia ini sudah lama hilang, tapi dihidupkan kembali sejak 2016, sejak terpilihnya walikota Palu, pasangan Hidayat – Sigit Purnomo Said (Pasha),  dan akan lebih dibesarkan lagi dalam festival (tahunan) Kebudayaan Palu Nomoni di pantai Talise, Palu Sulawesi Tengah, 28-30 September 2018.
Sesaat sore hari sebelum malamnya diadakan pembukaan upacara pembangkitan kembali kemusyrikan itu, ternyata Allah kirimkan bala’ bencana, gempa tsunami, hingga menghancurkan bangunan-bangunan yang baru saja dibangun di pantai itu yang didanai pemerintah Palu 4,3 miliar rupiah, demi menghidupkan kmbali sesajen kemusyrikan. Banguna-bangunan yang ditargetkan untuk 10 tahun penggunaan itu ternyata hancur porak poranda seketika diterjang tsunami. Korban pun bergelimpangan, mayat-mayat berserakan, paling banyak di pantai yang sebentar lagi digelar upacara pembangkitan kembali kemusyrikan yang paling didimurkai Allah Ta’ala itu. (Jumlah korban jiwa 1.407 orang, per 3 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB).  Hingga pembukaan upacara pembangkitan kembali kemusyrikan itupun gagal total. Lihat https://www.nahimunkar.org/bencana-tsunami-porak-porandakan-pantai-talise-palu-tepat-menjelang-upacara-pembukaan-festival-pembangkitan-kembali-sesajen-kemusyrikan/.
Simak berita berikut ini
***

Sebelum Tsunami Warga Saksikan Tradisi Syirik Nomoni

PALU (Arrahmah.com) – Sebelum bencana alam gempa dan tsunami melanda kota Palu, banyak warga yang menghadiri kegiatan festival kebudayaan palu nomoni di pantai Talise, Palu Sulawesi Tengah.
Para warga hadir di pantai tersebut untuk menyaksikan kegiatan Balia yang memang sudah lama hilang.
Kegiatan Balia merupakan kegiatan yang sudah lama hilang dan ingin dihidupkan kembali. Balia sendiri dahulu digunakan untuk mengobati orang sakit menggunakan mantra dan dilakukan oleh orang yang ahli.
Menurut Andi Ahmad, budaya ini baru dihidupkan kembali sejak 2016, biasanya menggunakan sesajen, seperti menghanyutkan makanan ke laut, dan hewan ternak seperti kambing.
“Biasanya untuk mengobati orang sakit menurut cerita dahulu, identiknya sih dengan sesajen,” kata Andi Ahmad, saat dimintai keterangan di jalan Garuda Dua, Birobuli Utara, palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, kepada Islamic News Agency (INA), kantor berita yang diinisiasi JITU.
Dirinya melanjutkan, tradisi Balia sendiri biasanya identik dengan kain berwarna kuning yang menjadi hiasan panggung ataupun ruangan yang dijadikan tempat pengobatan tersebut.
“Jadi ini itu identik dengan pakaian kuning gitu, trus domba-domba yang masih hidup itu dijadikan bahan sesajen di hanyutkan dilaut,” tambahnya.
Palu nomoni berati artinya palu berbunyi. Menurut Andi, tradisi ini sebenarnya sudah lama lenyap sejak kedatangan guru tua habib Idrus bin Salim Al Jufri, yang disebut masih memiliki sanat keturunan dari Baginda Rasulullah SAW.
” Sebenernya tradisi ini sudah lama hilang, dibersihkan sejak kedatangan guru tua, namun kembali dihidupkan,” tuturnya.
Dimulainya tradisi ini sejak 2016, terpilihnya walikota pasangan Hidayat – Sigit Purnomo Said (Pasha). Namun sejak 2016 juga terus terjadi hal-hal aneh seperti angin kencang.
“Jadi memang tradisi ini identik dengan roh halus, sejak 2016 dihidupkan kembali, memang 2016 dan 2017 itu setiap dirayakan, angin kencang terus, saat ini barulah tsunami,” paparnya.
Bangunan yang hancur akibat gempa yang melanda Palu [Saifal/INA]
Reporter: Saifal/INA
Oleh Ameera Pada 3/10/2018 13:44 (ameera/arrahmah.com)
(nahimunkar.org)
***

Pasangan pembangkit kembali kemusyrikan dan penyelenggara upacaranya berkedok festival budaya

Upacara kemusyrikan yang disebut Balia ini sudah lama hilang, tapi dihidupkan kembali sejak 2016, sejak terpilihnya walikota Palu, pasangan Hidayat – Sigit Purnomo Said (Pasha),  dan akan lebih dibesarkan lagi dalam festival (tahunan) Kebudayaan Palu Nomoni di pantai Talise, Palu Sulawesi Tengah, 28-30 September 2018.
Pasangan itu jadi walikota Palu melalui proses pemilihan dalam pemilihan walikota Palu dan wakilnya untuk periode 2016-221.
Pada Senin, 27 Juli 2015 Pasha resmi mendaftarkan diri sebagai calon Wakil Wali Kota Palu ke kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Palu. Pada pemilihan kepala daerah itu Pasha maju mendampingi calon Wali Kota Palu Hidayat, mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sulawesi Tengah. Kedua pasangan ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Dalam pemilihan tersebut, Pasha bersama pasangannya resmi dinyatakan sebagai pemenang. Pasha resmi dilantik sebagai Wakil Wali Kota Palu pada 17 Februari 2016. Dengan diangkatnya Pasha sebagai Wakil Wali Kota, ia pun menyatakan diri tidak berkontribusi 100 persen lagi dalam grup band Ungu.  / https://tirto.id   / id.wikipedia.org.

Saat terjadi gempa tsunami akibat upacara pembangkitan kemusyrikan

Wali Kota Palu Hidayat (tengah) dalam kondisi sehat dan selamat. (Liputan6.com/Istimewa).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com, Wali Kota Palu, Hidayat saat gempa menerjang Palu memang berada di sekitar Pantai Talise. Pantai Talise adalah lokasi pantai yang diterjang tsunami.
Saat itu, Hidayat sedang meninjau persiapan Festival Palu Nomoni. Acara tahunan untuk merayakan hari jadi Kota Palu.
Saat getaran mulai terasa, dengan sigap anggota Satpol PP yang mengawal Hidayat membawa Wali Kota Palu itu ke dataran yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.
Setelah kondisi berangsur membaik, Hidayat kemudian segera memantau kondisi warganya yang menjadi korban gempa dan tsunami.
Belakangan sebuah foto Hidayat sedang tertidur di sofa beredar. Foto tersebut diberi keterangan “Alhamdulillah Walikota Palu Sehat setelah cek semua warga kota Palu yang kena musibah. Beliau baru bisa istirahat sejenak,” tulisan dalam foto itu menjelaskan./ https://www.liputan6.com
Sementara itu saat gempa dan tsunami menerjang Palu, Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo (Pasha) sedang berada di kediamannya. Namun, karena merasa tidak aman Pasha bersama istrinya Adelia Wilhelmina pindah ke pengungsian.
“Saya saat kejadian berada di rumah. Usai memberikan arahan pada camat dan lurah soal gladi ulang tahun kota Palu,” terang pasha. https://news.detik.com
***

Kerugian Ekonomi Akibat Bencana di Sulteng Diprediksi Rp10 triliun Lebih

Bencana gempa bumi dan tsunami yang meluluhlantakkan Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, ditaksir bisa mencapai di atas Rp10 triliun.
JAKARTA — Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memprediksi kerugian ekonomi yang diakibatkan bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah bisa mencapai di atas Rp10 triliun.
Sutopo menjelaskan, angka tersebut masih perkiraan sementara, mengingat sampai saat ini tim damage and loses assestment(DALA) BNPB masih menghitung berapa jumlah kerugiannya, berdasarkan kepada kerusakan bangunan, kerusakan infrastruktur, serta ekonomi produktif yang terdampak. Pihaknya, akan menggunakan metode hitung cepat atau quick count untuk mengetahui secara pasti angka kerugian tersebut nantinya.
“Tapi kalau kita bandingkan dengan yang ada di Lombok, melihat lokasi yang ada di Sulawesi Tengah ini, perkiraan kerugian dan kerusakan di atas Rp10 triliun. Kerugian dan kerusakan dampak gempa Lombok kemarin Rp18,8 triliun. Ini pasti di atas Rp10 triliun,” jelas Sutopo.
Hal itu di sampaikan Sutopo, dalam jumpa pers terkait updateterkini tentang gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupate Donggala, Sulawesi Tengah, di Graha BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis, (4/10)./ voaindonesia.com
***
Bencana di Jakarta pun pernah terjadi, pemimpin terpilihnya selenggarakan music hura-hura hamburkan dana.
***

Puluhan Ribu Jatuh Sakit Akibat Banjir Jakarta, Setelah Pemda Hura-Hura Rayakan Tahun Baru

by Nahimunkar.com,22 Januari 2014
tribunnews.com/herudin
 Hura-hura acara maksiat malam tahun kemudian disusul oleh musibah yang melanda Jakarta telah berulang terjadi. Namun para penguasanya tidak pernah mengambil pelajaran untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Inilah beritanya.
***

Puluhan Ribu Warga Jakarta Jatuh Sakit karena Banjir Sepekan

Ratusan warga korban banjir di sekitar Bidara Cina dan Otista Jakarta Timur mengungsi di GOR Jakarta Timur, Minggu (19/1/2014). Warga terpaksa mengungsi karena ketinggian banjir hampir mencapai atap rumah mereka. TRIBUNNEWS/HERUDIN 
JAKARTA – Banjir yang melanda Jakarta selama sepekan mulai (13/1/2014) hingga Senin (20/1/2014), membuat sebagian warga jatuh sakit. Dari data yang ada, total pasien akibat banjir yang ditangani Posko Kesehatan dan Puskesmasmencapai 22.124 orang.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati kepada wartawan, Selasa (21/1/2014) mengatakan,  dari puluhan ribu pasien tersebut, 21 di antaranya dirujuk ke rumah sakit terdekat karena membutuhkan penanganan lanjutan.
”Sebagian besar Flu, demam, ISPA, gatal-gatal, diare, itu muncul akibat lingkungan. Karena lingkungan terkena banjir, maka kesehatan menjadi sangat rentan,” ujar Dien.
Selain penyakit tersebut, ada juga pasien akibat banjir yang mengalami penyakit cukup berat seperti pasien terkena stroke, bayi mengalami kejang-kejang, diare berat dan asma berat.
Jika dilihat dari jumlah rujukan ke rumah sakit, jumlah pasien yang paling banyak dirujuk ke rumah sakit terjadi pada hari Minggu (19/1/2014) mencapai 10 orang. Kemudian Senin (13/1/2014) ada lima orang, Sabtu (18/1/2014) ada sembilan orang dan Jumat (17/1/2014) ada empat orang.Laporan Wartawan Warta Kota, Ahmad Sabran tribunnews.com, Selasa, 21 Januari 2014 15:30 WIB
***

Pemprov DKI tak ambil pelajaran tahun lalu, ulangi lagi gelar maksiyat undang bencana malam ini

A.Z. Muttaqin

Gelar pesta maksiyat di malam pergantian tahun 2013, dua pekan kemudian bencana banjir besar menimpa Jakarta termasuk Bundaran HI tempat digelarnya puncak acara maksiyat tersebut. (Demikian pula hura-hura malam tahun baru 2014 di Jakarta, Gubernur Jokowi hamburkan dana satu miliyar rupiah. Tidak sampai dua minggu, banjir sudah melanda Jakarta tanggal 11-12 Januari 2014 mengakibatkan kerugian Rp7 Triliun. Masih disusul banjir lebih parah lagi tanggal 17-18 Januari 2014. Sedang sebelumnya mereka telah sesumbar bahwa banjir kini lebih kecil dari yang lalu, dan dikelurkan dana 20 miliar rupiah untuk rekayasa pengalihan hujan, tapi sia-sia, bahkan banjir lebih parah lagi.  red NM).
***
Kemaksiatan akan diujudkan oleh pemimpin sambil pecah belah Umat. Ahok tuduh Muhammadiyah munafik soal pelacuran, sedang NU bikin fatwa bolehnya zina di tempat lokalisasi.
***

Ahok Tuduh Muhammadiyah Munafik, Soal Prostitusi

ASATUNEWS – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti orang linglung. Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tidak mengerti mengapa PP Muhammadiyah menolak usulan pembangunan lokalisasi prostitusi di DKI.
Ahok pun mengaku tidak setuju dengan legalisasi prostitusi. Namun, menurutnya masyarakat DKI tidak perlu munafik menutupi keberadaan prostitusi yang kian menjamur di Ibukota.
“Saya juga nggak setuju ada legalisasi prostitusi. Persoalannya, jangan munafik, emang nggak ada prostitusi di DKI?? Ngapain munafik? Itu aku nyindir aja,” ujar Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (31/12).
Sebelumnya, Koordinator Divisi Dakwah Khusus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Agus Tri Sundari mengatakan, Muhammadiyah menolak keras ide Ahok membangun lokalisasi prostitusi di Jakarta. Menurutnya, prostitusi seharusnya tidak dikembangkan, melainkan diberantas hingga ke akarnya. | nbw.com/MJF
***

Menjijikkan ! NU Bolehkan Zina di Tempat Pelacuran

Nah lho, NU Berpendapat Lokalisasi Pelacuran Diperbolehkan. Gak Percaya?

JAKARTA (voa-islam.com) – Bagi Nahdlatul Ulama (NU) rokok meski itu bisa membunuh seseorang hukumnya halal, demikian dengan lokalisasi prostitusi.
Gak percaya?
Mari kita simak alasan pengambilan hukum dan memperbolehkan lokalisasi prostitusi sebagaimana kami kutip dari halaman situs www.nu.or.id
Sumber asli : Disini
***
Pemimpin tersebut (Ahok Gub DKI Jakata) dalam rancangannya untuk menghidupkan kembali lokalisasi pelacuran, seakan menginjak Muhammadiyah, dan mendapat dukungan “secara menjijikkan” dari fatwa NU.
Dengan demikian, pemimpin yang pro kemusyrikan, kemubaziran, kemaksiatan dan semacamnya, ketika mereka terpilih maka akan disusul oleh bencana akibat dosa-dosa, dan juga bencana bagi Umat Islam dengan dipecah belah dan sebagainya.
***

Ibrah dari peristiwa pembangkitan kemusyrikan dan kemaksiatan ataupun kemubaziran

Terpilihnya pemimpin yang begitu terpilih kemudian mengadakan acara pembangkitan kembali sesajen kemusyrikan yang sangat dilarang dalam Islam, ternyata bagai mengundang bencana atau murka Allah Ta’ala.
Dari sini ada pelajaran (ibrah) sangat penting soal memilih pemimpin. Ketika terpilih kemudian mengadakan hal yang mendatangkan murka Allah Ta’ala, ternyata bencana dahsyat mampu menimpa ribuan orang, ribuan bangunan, dan kerugian ekonomi puluhan triliun.
Padahal apabila rakyat dipimpin oleh orang yang baik-baik, shalih dan menuntun kepada kebaikan, bersyukur lagi beriman, maka azab pun tidak terjadi. Kaena Allah Ta’ala berjanji:

مَّا يَفۡعَلُ ٱللَّهُ بِعَذَابِكُمۡ إِن شَكَرۡتُمۡ وَءَامَنتُمۡۚ وَكَانَ ٱللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمٗا  ١٤٧ [ النساء:147-147]

  1. Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. [An Nisa”:147]
Kaum-kaum terdahulu telah dihancurkan dengan azab dan bencana karena kemusyrikan, durhaka, dan maksiat / dosa mereka.

فَكُلًّا أَخَذۡنَا بِذَنۢبِهِۦۖ فَمِنۡهُم مَّنۡ أَرۡسَلۡنَا عَلَيۡهِ حَاصِبٗا وَمِنۡهُم مَّنۡ أَخَذَتۡهُ ٱلصَّيۡحَةُ وَمِنۡهُم مَّنۡ خَسَفۡنَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ وَمِنۡهُم مَّنۡ أَغۡرَقۡنَاۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظۡلِمَهُمۡ وَلَٰكِن كَانُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ يَظۡلِمُونَ  ٤٠ [ العنكبوت:40-40]

  1. Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri[Al ‘Ankabut:40]
***

Azab karena Membiarkan Kemunkaran

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يُعَذِّبُ الْعَامَّةَ بِعَمَلِ الْخَاصَّةِ حَتَّى يَرَوْا الْمُنْكَرَ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِمْ وَهُمْ قَادِرُونَ عَلَى أَنْ يُنْكِرُوهُ فَلاَ يُنْكِرُوهُ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَذَّبَ اللهِ الْخَاصَّةَ وَالْعَامَّةَ

Sesungguhnya Allah tidak mengazab manusia secara umum karena perbuatan khusus (yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang) hingga mereka melihat kemungkaran di tengah-tengah mereka, mereka mampu mengingkarinya, namun mereka tidak mengingkarinya. Jika itu yang mereka lakukan, Allah mengazab yang umum maupun yang khusus. (HR Ahmad).
Nabi saw. menjelaskan, maraknya zina dan riba sebagai penyebab kehancuran sebuah masyarakat. Rasulullah saw. bersabda:

إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ الله‏ِ

Apabila zina dan riba telah tampak di suatu kampung, sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah bagi mereka. (HR ath-Thabarani dan al-Hakim).
Membiarkan merajalelanya kemunkaran akan mengakibatkan kerusakan. Kerusakan, atau azab yang terjadi akibat perbuatan maksiat atau munkar itu tidak hanya menimpa pelakunya, namun juga orang lain yang tidak terlibat langsung.
(nahimunkar.org)
(Dibaca 11.481 kali, 14 untuk hari ini)
Ibrah dari Gempa Tsunami Palu Dibalik Terpilihnya Pemimpin yang Pro Kemusyrikan dan Kemubaziran
https://www.nahimunkar.org/ibrah-dari-gempa-tsunami-palu-dibalik-terpilihnya-pemimpin-yang-pro-kemusyrikan-dan-kemubaziran/

Al-Qur’an Kisahkan Kaum N Luth AS dan Qarun yang Tertelan Bumi, Kini di Palu Ribuan Rumah Tertimbun Akibat Gempa di Balaroa dan Petobo, 5.000-an Orang Belum Ditemukan

Ilustrasi Bencana besar/islmps

فَخَسَفۡنَا بِهِۦ وَبِدَارِهِ ٱلۡأَرۡضَ فَمَا كَانَ لَهُۥ مِن فِئَةٖ يَنصُرُونَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُنتَصِرِينَ  ٨١ [ القصص:81-81]

Artinya, “Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (QS: Al-Qashash, 81).
Al-Qur`an menceritakan kehancuran kaum Nabi Luth ‘alaihissalam yang diazab karena perilaku homoseksualnya.

فَأَخَذَتۡهُمُ ٱلصَّيۡحَةُ مُشۡرِقِينَ  ٧٣ فَجَعَلۡنَا عَٰلِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمۡطَرۡنَا عَلَيۡهِمۡ حِجَارَةٗ مِّن سِجِّيلٍ  ٧٤ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَأٓيَٰتٖ لِّلۡمُتَوَسِّمِينَ  ٧٥ وَإِنَّهَا لَبِسَبِيلٖ مُّقِيمٍ  ٧٦ [ الحجر:73-76]

“Maka mereka dibinasakan oleh suara keras yang mengguntur, ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bahagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu belerang yang keras. Sungguh pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang meperhatikan tanda-tanda. Dan sesungguhnya kota itu benar-benar terletak di jalan yang masih tetap (dilalui manusia).” (QS: Al-Hijr [15]: 73-76).
Umat Nabi Luth ‘alaihissalam yang durhaka akhirnya diazab dengan gempa bumi yang sangat dahsyat. Peristiwa tersebut dikisahkan dalam firman-Nya berikut:
“Maka, tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi.” (QS. Huud[11]:82)
Demikianlah kaum yang durhaka itu dimusnahkan. Sedangkan, Nabi Luth ‘alaihissalam bersama para pengikut dan keluarganya, diselamatkan dari azab yang dahsyat, kecuali istrinya yang termasuk durhaka.
***

Gempa di Sulteng

Ribuan Rumah Tertimbun Akibat Gempa di Balaroa dan Petobo, 5.000-an Orang Belum Ditemukan

tribunnews/irwan rismawan
Warga melihat rumahnya yang hancur akibat gempa bumi yang menerjang Perumahan Balaroa, Palu Barat, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018). Gempa yang menerjang Palu berkekuatan 7.7 SR pada Jumat (28/9/2018) menyebabkan 90 orang tewas dan ratusan orang hingga kini masih tertimbun dan evakuasi terus dilakukan di Perumahan Balaroa tersebut. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 
Laporan Wartawan Tribunnews.Com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebut ada sekitar 5.000 orang diduga hilang akibat likuefaksi di permukiman Balaroa dan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
“Itu berdasarkan laporan dari Kepala Desa Balaroa dan Petobo,” kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (7/10/2018).
Menurut Sutopo, banyak unit rumah di Balaroa maupun Petobo yang tertimbun akibat tanah yang mengalami likufaksi.
“Jumlahnya ribuan rumahnya, 1.405 unit di Balaroa, sedangkan di Petobo 2.050 unit. Dari sana, tentu banyak juga penduduknya,” tambahnya.
Selain itu, kata Sutopo, ada juga korban yang tertimbun material gempa atau longsor sehingga sulit ditemukan
Namun, pihak BNPB, dikatakan Sutopo, masih terus melakukan verifikasi terkait jumlah korban yang hilang akibat fenomena likuifaksi tersebut.
“Karena bisa saja ada penduduk yang mengungsi ke daerah lain, tetapi ternyata dianggap hilang,” pungkasnya
Sementara itu, data terbaru BNPB, Minggu (7/10/2018) pukul 13.00 WIB, 1.763 orang meninggal dunia, 265 orang hilang, 152 orang diduga masih tertimbun reruntuhan, dan 2.632 orang terluka akibata gempa dan tsunami yang terjadi Sulawesi Tengah.
Tribunnews.com Penulis: Reza Deni , Editor: Hasanudin Aco
***

Sebelum Datangnya Tsunami di Palu, Warga Sudah Hadir di Pantai untuk Saksikan Pembukaan Festival Tradisi Syirik Balia yang Dihidupkan Kembali

Sesajen (persembahan untuk sesembahan selain Allah, suatu kemusyrikan,dosa paling besar, menurut Islam, red NM) dilarungkan bersama seekor anak ayam ke sungai untuk menandai “pelepasan” penyakit, sebagai rangkaian akhir upacara Balia, di Palu,  (BeritaBenar/Basri Marzuki).
Upacara kemusyrikan yang disebut Balia ini sudah lama hilang, tapi dihidupkan kembali sejak 2016, sejak terpilihnya walikota Palu, pasangan Hidayat – Sigit Purnomo Said (Pasha),  dan akan lebih dibesarkan lagi dalam festival (tahunan) Kebudayaan Palu Nomoni di pantai Talise, Palu Sulawesi Tengah, 28-30 September 2018.
Sesaat sore hari sebelum malamnya diadakan pembukaan upacara pembangkitan kembali kemusyrikan itu, ternyata Allah kirimkan bala’ bencana, gempa tsunami, hingga menghancurkan bangunan-bangunan yang baru saja dibangun di pantai itu yang didanai pemerintah Palu 4,3 miliar rupiah, demi menghidupkan kmbali sesajen kemusyrikan. Banguna-bangunan yang ditargetkan untuk 10 tahun penggunaan itu ternyata hancur porak poranda seketika diterjang tsunami. Korban pun bergelimpangan, mayat-mayat berserakan, paling banyak di pantai yang sebentar lagi digelar upacara pembangkitan kembali kemusyrikan yang paling didimurkai Allah Ta’ala itu. (Jumlah korban jiwa 1.407 orang, per 3 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB).  Hingga pembukaan upacara pembangkitan kembali kemusyrikan itupun gagal total. Lihat https://www.nahimunkar.org/bencana-tsunami-porak-porandakan-pantai-talise-palu-tepat-menjelang-upacara-pembukaan-festival-pembangkitan-kembali-sesajen-kemusyrikan/.
Simak berita berikut ini
***

Sebelum Tsunami Warga Saksikan Tradisi Syirik Nomoni

PALU (Arrahmah.com) – Sebelum bencana alam gempa dan tsunami melanda kota Palu, banyak warga yang menghadiri kegiatan festival kebudayaan palu nomoni di pantai Talise, Palu Sulawesi Tengah.
Para warga hadir di pantai tersebut untuk menyaksikan kegiatan Balia yang memang sudah lama hilang.
Kegiatan Balia merupakan kegiatan yang sudah lama hilang dan ingin dihidupkan kembali. Balia sendiri dahulu digunakan untuk mengobati orang sakit menggunakan mantra dan dilakukan oleh orang yang ahli.
Menurut Andi Ahmad, budaya ini baru dihidupkan kembali sejak 2016, biasanya menggunakan sesajen, seperti menghanyutkan makanan ke laut, dan hewan ternak seperti kambing.
“Biasanya untuk mengobati orang sakit menurut cerita dahulu, identiknya sih dengan sesajen,” kata Andi Ahmad, saat dimintai keterangan di jalan Garuda Dua, Birobuli Utara, palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, kepada Islamic News Agency (INA), kantor berita yang diinisiasi JITU.
Dirinya melanjutkan, tradisi Balia sendiri biasanya identik dengan kain berwarna kuning yang menjadi hiasan panggung ataupun ruangan yang dijadikan tempat pengobatan tersebut.
“Jadi ini itu identik dengan pakaian kuning gitu, trus domba-domba yang masih hidup itu dijadikan bahan sesajen di hanyutkan dilaut,” tambahnya.
Palu nomoni berati artinya palu berbunyi. Menurut Andi, tradisi ini sebenarnya sudah lama lenyap sejak kedatangan guru tua habib Idrus bin Salim Al Jufri, yang disebut masih memiliki sanat keturunan dari Baginda Rasulullah SAW.
” Sebenernya tradisi ini sudah lama hilang, dibersihkan sejak kedatangan guru tua, namun kembali dihidupkan,” tuturnya.
Dimulainya tradisi ini sejak 2016, terpilihnya walikota pasangan Hidayat – Sigit Purnomo Said (Pasha). Namun sejak 2016 juga terus terjadi hal-hal aneh seperti angin kencang.
“Jadi memang tradisi ini identik dengan roh halus, sejak 2016 dihidupkan kembali, memang 2016 dan 2017 itu setiap dirayakan, angin kencang terus, saat ini barulah tsunami,” paparnya.
Bangunan yang hancur akibat gempa yang melanda Palu [Saifal/INA]
Reporter: Saifal/INA
Oleh Ameera / ameera
(nahimunkar.org)
***

RAHASIA QURAN & SUNNAH

Al-Qur’an Pernah Menceritakan Kisah Tanah dan Bangunan yang Tertelan Bumi

“Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah…” [QS: Surat al Hijr:72-74]
Foto udara rumah-rumah warga yang hancur dan tertelan bumi akibat gempa 7,4 SR di Perumnas Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Senin (1/10/2018)
SETELAH gempa 7,4 SR dan tsunami yang mengerikan. Tiba-tiba saja di sebagian wilayah, tanah yang tadinya keras, jadi bergerak, amblas dan mengalir seperti lumpur hidup. Rumah, pepohonan dan bangunan lainnya terseret tanah.
Satu kampung di kelurahan Petobo, Kota Palu, dikabarkan lenyap di telan tanah. Begitu juga kabar dari Desa Joonoge, Biromaru, Kabupaten Sigi.
Analisis awal fenomena ini adalah karena likuifaksi atau pencairan tanah (bahasa Inggris: soil liquefaction). Likuifaksidisebabkan guncangan gempa dan kondisi material geologi yang ada di tanah juga ikut mempengaruhi. Ketika guncangan terjadi, tanah menjadi cair karena material air yang  tinggi.
Dalam volume air yang besar tanah menjadi gembur. Akibatnya, perumahan dan pohon, itu berjalan pelan-pelan sampai akhirnya amblas dan tertimbun oleh lumpur.
Dengan kata lain, likuifaksi merupakan proses keluarnya lumpur dari lapisan tanah akibat guncangan gempa dan menyebabkan lapisan tanah yang awalnya kompak, bercampur dengan air menjadi lumpur. Kekuatan tanah yang berkurang mengakibatkan bangunan di  atasnya hancur.
Dalam mekanika tanah , istilah “pencairan tanah” pertama kali digunakan oleh Allen Hazen, mengacu pada kegagalan Bendungan Calaveras di California tahun 1918. Dia menggambarkan mekanisme pencairan aliran bendungan tanggul sebagai:
“Jika tekanan air di pori-pori cukup besar untuk membawa semua beban, itu akan memiliki efek menahan partikel-partikel terpisah dan menghasilkan kondisi yang praktis setara dengan ‘‘pasir hisap’’ … gerakan awal dari beberapa bagian dari material mungkin menghasilkan tekanan yang terakumulasi, pertama pada satu titik, dan kemudian pada yang lain, berturut-turut, karena titik awal konsentrasi telah dicairkan.” [Hazen, A. (1920). Transactions of the American Society of Civil Engineers. 83: 1717–1745].
‘‘Pasir hisap’’ terbentuk ketika air menjenuhkan area pasir yang longgar dan pasir menjadi gelisah. Ketika air yang terperangkap di dalam tumpukan pasir tidak dapat melarikan diri, ia menciptakan tanah cair yang tidak dapat lagi menahan gaya. ‘pasir hisap’ dapat dibentuk dengan berdiri atau (ke atas) mengalir air bawah tanah (seperti dari mata air bawah tanah), atau oleh gempa bumi. Dalam kasus mengalirnya air bawah tanah, kekuatan aliran air menentang gaya gravitasi, menyebabkan butiran pasir menjadi lebih ringan. Dalam kasus gempa bumi, kekuatan goncangan dapat meningkatkan tekanan air tanah dangkal, mencairkan pasir dan endapan lumpur. Dalam kedua kasus, permukaan yang dicairkan kehilangan kekuatan, menyebabkan bangunan atau benda lain di permukaan itu tenggelam atau jatuh.
Ratusan rumah di Petobo Palu hancur dan terendam lumpur hitam akibat gempa [SAR-HID]
Beberapa Negara yang pernah mengalami nasib serupa adalah; Gempa Niigata di Jepang.
Gempa berkekuatan 7,6 SR yang mengguncang Niigata, Jepang pada 16 Juni 1964 ini, menyebabkan pencairan tanah di sebagian besar kota. Selain bangunan yang hancur akibat likuifaksi di sisi Sungai Shinano, ada juga kerusakan yang luas di dekat Bandara Niigata. Pipa-pipa dari tangki bensin milik Showa Shell Sekiyu di antara bandara dan pelabuhan, juga rusak karena goncangan. Sedikitnya 36 orang tewas dan 3.534 bangunan hancur.
Kasus likuifkasi dalam gempa Alaska, AS tahun 1964. Gempa megathrust berkekuatan 9,2 SR  memicu tsunami besar yang memporak-porandakan kawasan pesisir di Shoup Bay.  Lapisan tanah mencair menyebabkan bangunan-roboh dan ambles. Sedikitnya 139 orang tewas dalam kejadian ini.
Likuifaksi di Alaskah tahu 1964 [wiki]
Selain itu juga pernah terjadi di Tangshan China, 28 Juli 1976, Gempa Loma Prieta, San Fransisco, AS, 17 Oktober 1989. Gempa ini terjadi akibat pergeseran sesar San Andreas.  Juga pada Gempa Christchuch, Selandia Baru,  pada 22 Februari 2011 pukul 12.51 waktu setempat. Episentrum gempa sekitar 2 km sisi barat kota kecil Lyttelton dengan kedalaman 5 km. Gempa Bumi ini menimbulkan kerusakan besar, terutama di Christchurch, kota terdekat dari episentrum gempa sekaligus kota terbesar kedua di Selandia Baru.

Tanah dan Bangunan Tenggelam dalam al-Quran

Bila fenomena likuifaksi atau tanah menjadi lumpur hidup yang menyedot semua yang ada di atasnya ini ramai diperbincangkan di khalayak ramai saat ini, bukanlah fenomena alam yang baru. Ternyata dalam Al-Qur’an, ada peringatan bencana yang dijelaskan selain gempa bumi, banjir, angin kencang dan bencana lainnya.
Al-Qur’an juga menjelaskan secara jelas fenomena bencana pergerakan tanah amblas yang menenggalamkan semua yang ada di atasnya atau sederhananya; ditenggelamkan bumi.
Hanya saja, ayat yang mengaitkan fenomena alam ini pernah dikutip al-Quran dalam kisah Nabi Luth yang dijelaskan dalam Surat Al-Syua’araa: 160, An-Naml: 4, Al-Hijr: 67, Al-Furqon: 38, Qaf: 12,menceritakan tentang kaumnya yang menyimpang, yaitu hanya mau kawin dengan pasanga sesama jenis (homoseksual dan lesbian).
Kendati sudah diberi peringatan, mereka urung bertobat. Allah akhirnya memberikan azab kepada mereka berupa gempa bumi disertai angin kencang dan hujan batu sehingga hancurlah rumah-rumah mereka. Dan, kaum Nabi Luth Allah tenggelamkan ke dalam bumi bersama reruntuhan rumah-rumah mereka sendiri.
Kemudian kisah Qorun yang Allah jelaskan QS Al-Qashash: 81. Al-Qur’an menjelaskan, karena sombong dan ingkar, Qorun yang merupakan kaum Nabi Musa, Allah hancurkan beserta semua harta-hartanya dengan menenggelamkannya kedalam bumi.

لَعَمْرُكَ إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ ، فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ مُشْرِقِينَ ، فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ

“Sungguh mereka terombang-ambing dalam kemabukan mereka (kesesatan). Maka mereka dibinasakan oleh suara keras ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari sijjil.” (QS. Al-Hijr [15]: 72-74).

فَخَسَفۡنَا بِهِۦ وَبِدَارِهِ ٱلۡأَرۡضَ فَمَا كَانَ لَهُۥ مِن فِئَةٖ يَنصُرُونَهُۥ مِن دُونِ ٱللَّهِ وَمَا كَانَ مِنَ ٱلۡمُنتَصِرِينَ  ٨١ [ القصص:81-81]

Artinya, “Maka Kami benamkanlah Qarun beserta rumahnya ke dalam bumi. Maka tidak ada baginya suatu golonganpun yang menolongnya terhadap azab Allah. Dan tiadalah ia termasuk orang-orang (yang dapat) membela (dirinya).” (QS: Al-Qashash, 81).
Al-Quran juga menjelaskan bahwa sesungguhnya gunung-gunung bukan diam, tetapi ia bergerak.
Tanda-tanda ini seharunya  dikaji dan sebagai bahan renungan bersama. Sebab tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan  pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab  Al-Quran.

مَا أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنفُسِكُمْ إِلَّا فِي كِتَابٍ مِّن قَبْلِ أَن نَّبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرٌ

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

الَّذِينَ يَبْخَلُونَ وَيَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبُخْلِ وَمَن يَتَوَلَّ فَإِنَّ اللَّهَ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ

“Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri, (yaitu) orang-orang yang kikir dan menyuruh manusia berbuat kikir. Dan barangsiapa yang berpaling (dari perintah-perintah Allah) maka sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” [QS: Al-hadiid [57]: 22-24)
Semoga musibah gempa alam dan tanda-tanda alam yang disampaikan dalam ayat al-Quran bisa menjadi muhasabah kita semua. Bagi yang mendapat ujian, kita doakan agar tetap bersabar. Bagi kita yang tidak terkena dampaknya, semoga kita semakain peka dan peduli.*/Rofi Munawar,  dari berbagai sumber
Rep: Admin Hidcom
Editor: Cholis Akbar / hidayatullah.com
(nahimunkar.org)
(Dibaca 6.061 kali, 18 untuk hari ini)


https://www.nahimunkar.org/al-quran-kisahkan-kaum-n-luth-as-dan-qarun-yang-tertelan-bumi-kini-di-palu-ribuan-rumah-tertimbun-akibat-gempa-di-balaroa-dan-petobo-5-000-an-orang-belum-ditemukan/
Al-Qur’an Kisahkan Kaum N Luth AS dan Qarun yang Tertelan Bumi, Kini di Palu Ribuan Rumah Tertimbun Akibat Gempa di Balaroa dan Petobo, 5.000-an Orang Belum Ditemukan






Tiada ulasan: