Jumaat, 8 Mac 2019

Berita kehidupan dan kematian. 9229.



Malam di KL, malam di Gaza
Remaja Palestin maut ditembak rejim pengganas Israel
GAZA, 1 Rejab 1440H, Jumaat – Seorang remaja Palestin berusia 15 tahun maut ditembak askar pengganas Israel, ketika tunjuk perasaan ‘The Great March of Return’ tidak jauh dari pagar dibina rejim itu di timur Semenanjung Gaza, semalam.

Menurut jurucakap Kementerian Kesihatan di Gaza, Ashraf al-Qidra, remaja berkenaan Saif alDin Abu Zeid, ditembak di kepala oleh penembak hendap rejim Zionis.

Pada masa sama, enam lagi rakyat Palestin yang menyertai tunjuk perasaan itu cedera dan dirawat di Hospital Shifa.

Setiap malam sejak awal Februari lalu, remaja Palestin yang dikenali sebagai ‘unit gangguan malam’ berkumpul berhampiran sempadan dengan Israel sebagai sebahagian daripada tunjuk perasaan ‘The Great March of Return’ yang bermula pada Mac tahun lalu.
Ribuan rakyat Palestin menyertai tunjuk perasaan itu, mendesak mereka dibenarkan kembali ke tanah dan rumah yang dirampas sejak 1948.

Mereka juga mendesak kepungan dan sekatan ke atas Semenanjung Gaza sejak 12 tahun lalu, yang menyebabkan kesengsaraan hidup lebih dua juta warga Palestin, dimansuhkan.

Penghujung Februari lalu, penyiasat Pertubuhan Bangsa-Bangsa Bersatu (PBB) berkata, terdapat bukti yang menunjukkan rejim Israel melakukan jenayah kemanusiaan apabila menembak, mencederakan dan membunuh rakyat Palestin ketika tunjuk perasaan tahun lalu.
Suruhanjaya Siasatan PBB yang turut dianggotai pakar hak asasi manusia bebas membuat anggaran 189 rakyat Palestin terbunuh dan 9,000 lagi cedera, sementara kiraan lain menunjukkan 260 terbunuh dan 26,000 lagi cedera.

Sementara itu, malam tadi, pesawat rejim Israel melancarkan serangan udara ke atas Khan Younis di selatan Semenanjung Gaza. Setakat ini, tiada kehilangan nyawa dilaporkan.

Rejim pengganas Israel mengesahkan mereka menyasarkan unit ketenteraan Pergerakan Perjuangan Islam Palestin (Hamas) di Gaza.

Radio al-Quds Palestin melaporkan tiada kecederaan dalam serangan itu, tetapi beberapa kemudahan serta rumah berhampiran rosak. – Agensi
Sumber: 
Malam di KL, malam di Gaza - Portal Islam dan Melayu | ISMAWeb

Bocah 3 Tahun Asal Indonesia Dibunuh Suami Istri di Malaysia, Potongan Tubuhnya Ditemukan di Hutan
Bocah 3 Tahun Asal Indonesia Dibunuh Suami Istri di Malaysia, Potongan Tubuhnya Ditemukan di Hutan
kolase The Star/NSTP via Tribun Batam
Pembunuhan bocah usia 3 tahun asal Indonesia di Malaysia, pelakunya diduga pasangan suami-istri 
TRIBUNNEWS.COM, LANGKAWI - Nur Aisyah Aleya Abdullah, bocah tiga tahun asal Indonesia yang tinggal di LangkawiMalaysia, tewas dibunuh sepasang suami istri.
Potongan tubuhnya ditemukan di dalam hutan, Kamis (7/3/2019), setelah dilaporkan hilang oleh keluarganya pada 3 Maret 2019.
Polisi sempat menyebarkan poster Nur Aisyah untuk meminta bantuan warga mencari gadis cilik tersebut.
Dilansir TribunBatam.id dari Harian Metro, mayat Nur Aisyah ditemukan di dalam hutan Gunung Raya, Langkawi.
Kepala kepolisian Langkawi, Mohd Iqbal Ibrahim mengatakan, polisi menangkap pasangan suami istri, Ramlan Abdul Rashid (37) dan Wan Roslina Wan Jusoh (40) di rumah mereka di Ampang, Kamis (7/3/2019) sore.
Ibu Nur Aisyah, Rosmaliah Samo menyadari putrinya hilang setelah menjemputnya dari tempat penitipan anak di rumah sakit Langkawi.
Rosmaliah kemudian melaporkan kehilangan anak kepada polisi, Minggu (3/3/2019).
The Malay Mail melaporkan, Ramlan adalah selingkuhan Rosmaliah dan dia juga yang menyarankan agar Nur Aisyah dititipkan di tempat penitipan anak.
Ramlan bertemu Rosmaliah di Penang, tahun lalu, dan kemudian menjalin hubungan.
Namun, perselingkuhan mereka kemudian diketahui istri Ramlan bernama Rosalina pada Januari 2019.

Bocah 3 Tahun Asal Indonesia Dibunuh Suami Istri di Malaysia, Potongan Tubuhnya Ditemukan di Hutan - Tribunnews.com

Lalu, kenapa bocah Nur Aisyah yang menjadi korban?
Inilah yang belum terjawab karena polisi masih melakukan penyelidikan dan berjanji akan memberikan keterangan pers setelah penyelidikan selesai.
Sementara itu, Berita Harian melaporkan, pasangan suami-istri ini ditahan selama tujuh hari untuk proses penyidikan, setelah ditangkap, Kamis pagi, pukul 09.10 pagi waktu setempat (10.10 WIB).
Nur Aisyah Aleya Abdullah diyakini dibunuh pasangan suami isteri tersebut pada 16 Februari 2019.
Namun, ibunya baru membuat laporan, Minggu lalu.
Rosmaliah yang merupakan warga negara Indonesia curiga anaknya diculik Ramlan dan istrinya setelah tidak menemukan anaknya di tempat penitipan anak rumah sakit.
Setelah mendapat informasi dari pihak penitipan bahwa anaknya dijemput Ramlan, ia kemudian mendatangi rumah Ramlan.
Namun, pria itu tidak berada di rumah.
Setelah mencari-cari dan tetap tidak ditemukan, Rormaliah akhirnya melaporkan ke polisi
Temuan Tengkorak, Gigi dan Rambut
Bocah 3 Tahun Asal Indonesia Dibunuh Suami Istri di Malaysia, Potongan Tubuhnya Ditemukan di Hutan - Halaman 2 - Tribunnews.com

Pembunuhan terhadap bocah Nur Aisyah diduga sangat kejam.
Pada Rabu malam, polisi kemudian menemukan tengkorak dan rambut.
Setelah itu, Kamis pagi, polisi kembali menemukan dua gigi dan gumpalan rambut di semak-semak, dalam upaya pencarian bocah itu.
Bagian tubuh yang dipercaya dari tubuh Nur Aisyah itu ditemukan anjing pelacak atau K-9 yang dikerahkan oleh Lembaga Kepolisian Bukit Kayu Hitam.
“Radius temuan potongan mayat korban pada jarak 500 meter. Kepolisian dan petugas penyelamat menyisir jurang hingga ke kawasan landai, ada anak sungai kering di situ,” kata Kepala Kepolisian Langkawi, Mohd Iqbal.
Polisi menduga potongan tubuh tersebut tercerai-berai karena dibawa binatang liar.
Alasannya di wilayah tersebut banyak biawak.
Polisi juga membawa selimut tebal dengan bercak darah di rumah pasangan tersangka di kawasan Kuarters Hospital, Langkawi.
Ketua Polis Daerah Langkawi, Superintendan Mohd Iqbal Ibrahim, berkata tilam itu dirampas Unit Forensik pada pukul 03.30 petang di bilik tidur korban, Nur Aisyah Aleya Abdullah.
Penulis: Alfian Zainal

Artikel ini telah tayang di tribunbatam.id dengan judul Bocah Usia 3 Tahun Asal Indonesia Dibunuh. Potongan Tubuh Ditemukan di Hutan. Pelakunya Suami-Istri

Bocah 3 Tahun Asal Indonesia Dibunuh Suami Istri di Malaysia, Potongan Tubuhnya Ditemukan di Hutan - Halaman 3 - Tribunnews.com

Khawatir ejek agama, Singapura larang konser rock Watain 
Jumat, 8 Maret 2019 02:30 WIB
Singapura memiliki hukum yang keras terkait dengan kritik terhadap agama.
Getty Images\

Singapura memiliki hukum yang keras terkait dengan ejekan terhadap agama.

Singapura melarang sebuah konser bank heavy metal Swedia, Watain, karena muncul kekhawatiran bahwa pertunjukan tersebut akan dianggap mengejek agama dan mendukung kekerasan.

Negara kota tersebut sebelumnya sudah memberikan izin bagi dilaksanakannya pertunjukkan - tetapi para pejabat kemudian mengubah pikiran.

Sebelumnya izin terhadap Watain, pemusik rock yang berpakaian hitam dan bertato, diberikan selama mereka tidak memainkan lagu-lagu yang dipandang menyinggung perasaan agama. 

Watain telah mempertanyakan pembatalan tersebut lewat sebuah pernyataan kepada kantor berita AFP.

"Kami telah melakukan konser di seluruh dunia selama hampir 20 tahun, dan percaya atau tidak, kami tidak pernah menghadapi keterbelakangan kuno seperti ini," kata pimpinannya, Erik Danilsson.

Pertunjukan langsung yang dilakukan Watain sebelumnya berisi ritual setan dan pelemparan darah babi ke penonton. Watain dipandang oleh Infocomm Media Development Authority Singapura, "mendukung pandangan anti-Kristen dan setan lewat lagu-lagu mereka serta mengusung kekerasan".
Sebuah petisi di internet yang menentang konser itu telah ditandatangani 15.000 orang. 
Petisi di situs internet change.org mendesak pemerintah melarang Watain karena mereka "tidak mewakili budaya yang kita inginkan untuk generasi muda kita. Pesan tersirat lagu-lagu mereka di antaranya mengenai kematian dan bunuh diri".
Singapura memiliki hukum yang keras terkait dengan kritik terhadap agama.
Sumber: BBC Indonesia

Sumber: 
Khawatir ejek agama, Singapura larang konser rock Watain - Tribunnews.com

Seorang Wanita yang Diperkosa Bunuh Pelaku dengan Menyeretnya ke Api
 Jum'at, 8 Maret 2019 - 02:31 WIB
Seorang Wanita yang Diperkosa Bunuh Pelaku dengan Menyeretnya ke Api
Ilustrasi korban pemerkosaan. Foto/SINDOnews
KOLKATA - Seorang wanita India diperkosa dan dibakar dengan minyak tanah oleh seorang pria. Namun, dalam kondisi terbakar, korban berhasil membunuh penyerangnya dengan menyeretnya ke kobaran api.

Wanita korban pemerkosaan itu selamat meski menderita luka bakar di wajah dan tangannya. Sedangkan pria yang memerkosanya tewas setelah dibawa rumah sakit karena luka-lukanya.

Wanita 35 tahun yang merupakan janda tersebut mengatakan kepada polisi bahwa penyerang yang berusia 42 tahun telah menyerang dan memerkosa dirinya di rumahnya di utara Kolkata, India timur, pada hari Senin. Dia diserang ketika putrinya sedang keluar rumah.



"Kemudian dia menuangkan minyak tanah ke tubuhnya dan membakarnya," kata petugas polisi Sajal Kanti Biswas, mengutip pernyataan wanita tersebut, seperti dikutip Times of India, Kamis (7/3/2019).

Para warga setempat bergegas ke rumah wanita itu setelah melihat asap. Mereka menemukan wanita itu dan penyerangnya terbakar di sebuah ruangan. Kendi minyak tanah juga ada di ruangan tersebut.

Keduanya kemudian dibawa ke rumah sakit setempat dan dirujuk ke Malda Medical College and Hospital, tempat wanita itu dirawat.

Menurut polisi, pria pemerkosa tersebut tewas karena luka-lukanya pada Selasa pagi. Menurut laporan media lokal, wanita itu memiliki tiga anak perempuan.

Sekadar diketahui, India memiliki catatan buruk tentang kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan dan pembunuhan seorang mahasiswi oleh geng pria di sebuah bus di Delhi pada tahun 2012.

Menurut angka resmi terbaru dari otoritas terkait di negara itu, rata-rata lebih dari 100 pemerkosaan dilaporkan terjadi setiap hari pada tahun 2016. Korban sering diancam oleh pelaku agar tidak melaporkan insiden tersebut ke pihak berwenang.

Seorang Wanita yang Diperkosa Bunuh Pelaku dengan Menyeretnya...

Para ahli menyatakan sistem peradilan yang lambat dan kepolisian yang lemah juga mengecewakan para korban. Dalam beberapa tahun terakhir beberapa korban mengambil tindakan drastis untuk untuk mendapatkan "keadilan secara instan". Pada Desember lalu, seorang wanita 47 tahun memotong kemaluan penguntitnya.
(mas)
Seorang Wanita yang Diperkosa Bunuh Pelaku dengan Menyeretnya... | Halaman 2

Serangan Granat Lukai Belasan Orang di Kashmir India
 Jum'at, 8 Maret 2019 - 03:17 WIB
Serangan Granat Lukai Belasan Orang di Kashmir India
18 orang dilaporkan terluka ketika sebuah granat meledak di sebuah halte bus di kota Jammu, India, di negara bagian Jammu dan Kashmir. Foto/Istimewa

JAMMU - 18 orang dilaporkan terluka ketika sebuah granat meledak di sebuah halte bus di kota Jammu, India, di negara bagian Jammu dan Kashmir. Serangan ini terjadi ditengah ketegangan antara Pakistan dan India di wilayah tersebut.

"Sebuah granat dilemparkan oleh orang tak dikenal yang meledak di bawah bus di terminal utama. Empat orang dalam kondisi kritis. Bus itu akan berangkat ke kota Pathankot di Punjab," kata seorang polisi.

Sementara itu, menurut pejabat polisi Jammu, MK Sinha granat itu dilemparkan dari luar terminal. "Tampaknya granat itu dilemparkan dari luar dan berguling di bawah bus dan menyebabkan luka-luka sekitar 18 orang," kata Sinha, seperti dilansir Al Arabiya pada Jumat (8/3).



Belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan terbaru di wilayah yang masih menjadi sengketa antara India dan Pakistan tersebut.

Sebelumnya, serangan bom bunuh diri yant terjadi 14 Februari menewaskan setidaknya 40 polisi India. Serangan itu diklaim oleh Jaish-e-Mohammed (JeM), sebuah kelompok militan yang berbasis di Pakistan.

Serangan itu menjadi awal dari ketegangan antara Islamabad dan New Delhi. Di mana New Delhi menuding Islamabad turut terlibat dalam serangan itu dan sebagai respon India melakukan serangan di wilayah Pakistan.

Pakistan yang marah kemudian melakukan serangan balik. India kemudian mencoba melakukan serangan balik, namun jet tempur mereka berhasil dicegat dan dijatuhkan oleh jet tempur milik Pakistan, yang membuat hubungan kedua negara semakin memburuk.
(esn)
Sumber: 
Serangan Granat Lukai Belasan Orang di Kashmir India


Takiyudin berbohong punca Clare dedah cek pembayaran Pasukan Hadi asalnya tawar bayaran tunai – Americk Seorang bos syarikat berkaitan kerajaan (GLC) merupakan pengantara dalam mengendalikan urusan bayaran antara Editor Sarawak Report Clare Rewcastle-Brown dan Presiden PAS Abdul Hadi Awang, dakwa Peguam Americk Sidhu. Beliau juga mendakwa individu itu menawarkan diri untuk membayar guaman tersebut secara tunai, lapor The Malaysian Insight. Americk, yang mewakili Clare berkata penyelesaian di luar mahkamah itu merupakan kemuncak daripada rundingan yang dibuat sejak beberapa bulan lalu melibatkan PAS, Clare dan individu berkenaan sebagai pengantara. “xxxxx ada di sini (di pejabat saya di Kuala Lumpur) bagi pihak Hadi Awang. Tiada keraguan kerana rundingan berjalan sejak beberapa bulan antara beliau, Clare dan Hadi. Ini adalah kemuncak rundingan. Beliau di sini untuk mencari jalan bagaimana untuk membayar wang itu. “Apabila saya katakan saya tak boleh terima wang tunai, beliau terus menulis ceknya sendiri. Beliau telah menandatangani cek untuk alasan yang mudah bahawa beliau terpaksa ambil wang tunai dari Hadi untuk dimasukkan ke dalam akaunnya,” Americk dilaporkan sebagai berkata. Menurut Americk lagi, cadangan pertama yang dibuat PAS adalah untuk membayar secara tunai. “Reaksi saya mengenainya adalah, ‘Saya tak boleh dilihat meletakkan wang sebanyak itu dalam akaun anak guam saya kerana ia akan mencetuskan banyak amaran mengenai (undang-undang) pengubahan wang haram. “Jadi saya katakan, “Tidak, saya tak terima wang tunai. Maaf. Jadi terdapat tawaran tunai pada mulanya. “Bila saya menolak untuk menerima wang tunai, ketika itulah pengantara terus menulis pada cek peribadinya,” Americk dilaporkan sebagai berkata. Clare kemudiannya mengarahkan Americk untuk memindahkan wang berkenaan ke dalam akaunnya di London. Saman itu difailkan di Mahkamah Tinggi di London pada 2017, melibatkan dakwaan Abdul Hadi dan pemimpin PAS lain menerima RM90 juta untuk menyokong Umno dan BN pada Pilihan Raya Umum ke 14 (PRU14). Penyelesaian itu dibuat tanpa sebarang perintah kos pada 1 Februari. Susulan dakwaan oleh PAS bahawa tiada bayaran dibuat, Clare memuat naik artikel dalam Sarawak Report, bersama gambar cek Bank Islam, mendakwa beliau dibayar sebanyak RM1.4 juta sebagai sebahagian daripada penyelesaian bagi membolehkan Hadi menarik balik kes dengan perjanjian kedua-dua pihak perlu merahsiakan mengenai bayaran itu. Tak tahu bagaimana rundingan berlaku Sementara itu Americk berkata beliau tidak tahu bagaimana rundingan tersebut berlaku. “Saya tidak tahu. Saya tak tanya soalan itu. Saya tidak tahu tentang rundingan sebelum itu. Saya hanya diarahkan untuk menerima wang, masukan dalam akaun anak guam saya dan hantar wang itu kepada Clare di London. “Saya dilantik untuk itu. Namun terdapat rundingan dalam beberapa ketika,” beliau dilaporkan sebagai berkata. Katanya lagi, anak guamnya memaklumkan pelanggaran kerahsiaan urusan pembayaran itu dicetuskan Setiausaha Agung PAS Takiyuddin Hassan terlebih dahulu. “Menurut anak guam saya, pelanggaran kerahsiaan keseluruhan perkara ini dicetuskan oleh Takiyuddin. “Dan beliau (Takiyuddin) muncul dan mengatakan bahawa mempunyai bukti dokumen tiada wang dibayar, yang mana ia benar-benar salah, saya fikir ia adalah apa yang mencetuskannya. Anak guam saya merasakan dirinya tidak lagi terikat kerana Takiyuddin berbohong,” beliau dilaporkan sebagai berkata. Americk berkata demikian merujuk tindakan Takiyuddin yang menafikan pembayaran dibuat oleh PAS kepada Clare. Americk juga kesal apabila individu itu dinamakan dalam pertikaian politik selepas Naib Presiden PKR Rafizi Ramli mendedahkan perkara itu. “Adalah sangat malang bahawa identiti perantara telah didedahkan oleh Rafizi kerana dalam semua urusan saya dengannya, saya berada di bawah tanggapan bahawa dia seorang lelaki yang budiman - dalam erti kata lain tugas utamanya di sini adalah untuk menyelesaikan masalah antara kedua-dua pihak. “Jadi, malanglah namanya didedahkan tetapi tidak ada apa-apa yang boleh dilakukan mengenainya kerana kita tidak mendedahkannya, jadi itulah isu asas di sini. Sukar untuk saya membuat komen kerana ia bukan niat saya untuk mendedahkan siapa letakkan kesepakatan ini bersama-sama,” katanya. at 3/05/2019 08:02:00 PTG

Takiyudin berbohong punca Clare dedah cek pembayaran

Pasukan Hadi asalnya tawar bayaran tunai – Americk

Seorang bos syarikat berkaitan kerajaan (GLC) merupakan pengantara dalam mengendalikan urusan bayaran antara Editor Sarawak Report Clare Rewcastle-Brown dan Presiden PAS Abdul Hadi Awang, dakwa Peguam Americk Sidhu.

Beliau juga mendakwa individu itu menawarkan diri untuk membayar guaman tersebut secara tunai, lapor The Malaysian Insight.

Americk, yang mewakili Clare berkata penyelesaian di luar mahkamah itu merupakan kemuncak daripada rundingan yang dibuat sejak beberapa bulan lalu melibatkan PAS, Clare dan individu berkenaan sebagai pengantara.

“xxxxx ada di sini (di pejabat saya di Kuala Lumpur) bagi pihak Hadi Awang. Tiada keraguan kerana rundingan berjalan sejak beberapa bulan antara beliau, Clare dan Hadi. Ini adalah kemuncak rundingan. Beliau di sini untuk mencari jalan bagaimana untuk membayar wang itu.

“Apabila saya katakan saya tak boleh terima wang tunai, beliau terus menulis ceknya sendiri. Beliau telah menandatangani cek untuk alasan yang mudah bahawa beliau terpaksa ambil wang tunai dari Hadi untuk dimasukkan ke dalam akaunnya,” Americk dilaporkan sebagai berkata.

Menurut Americk lagi, cadangan pertama yang dibuat PAS adalah untuk membayar secara tunai.

“Reaksi saya mengenainya adalah, ‘Saya tak boleh dilihat meletakkan wang sebanyak itu dalam akaun anak guam saya kerana ia akan mencetuskan banyak amaran mengenai (undang-undang) pengubahan wang haram.

“Jadi saya katakan, “Tidak, saya tak terima wang tunai. Maaf. Jadi terdapat tawaran tunai pada mulanya.

“Bila saya menolak untuk menerima wang tunai, ketika itulah pengantara terus menulis pada cek peribadinya,” Americk dilaporkan sebagai berkata.

Clare kemudiannya mengarahkan Americk untuk memindahkan wang berkenaan ke dalam akaunnya di London.

Saman itu difailkan di Mahkamah Tinggi di London pada 2017, melibatkan dakwaan Abdul Hadi dan pemimpin PAS lain menerima RM90 juta untuk menyokong Umno dan BN pada Pilihan Raya Umum ke 14 (PRU14).

Penyelesaian itu dibuat tanpa sebarang perintah kos pada 1 Februari.

Susulan dakwaan oleh PAS bahawa tiada bayaran dibuat, Clare memuat naik artikel dalam Sarawak Report, bersama gambar cek Bank Islam, mendakwa beliau dibayar sebanyak RM1.4 juta sebagai sebahagian daripada penyelesaian bagi membolehkan Hadi menarik balik kes dengan perjanjian kedua-dua pihak perlu merahsiakan mengenai bayaran itu.

Tak tahu bagaimana rundingan berlaku

Sementara itu Americk berkata beliau tidak tahu bagaimana rundingan tersebut berlaku.

“Saya tidak tahu. Saya tak tanya soalan itu. Saya tidak tahu tentang rundingan sebelum itu. Saya hanya diarahkan untuk menerima wang, masukan dalam akaun anak guam saya dan hantar wang itu kepada Clare di London.

“Saya dilantik untuk itu. Namun terdapat rundingan dalam beberapa ketika,” beliau dilaporkan sebagai berkata.

Katanya lagi, anak guamnya memaklumkan pelanggaran kerahsiaan urusan pembayaran itu dicetuskan Setiausaha Agung PAS Takiyuddin Hassan terlebih dahulu.

“Menurut anak guam saya, pelanggaran kerahsiaan keseluruhan perkara ini dicetuskan oleh Takiyuddin.

“Dan beliau (Takiyuddin) muncul dan mengatakan bahawa mempunyai bukti dokumen tiada wang dibayar, yang mana ia benar-benar salah, saya fikir ia adalah apa yang mencetuskannya. Anak guam saya merasakan dirinya tidak lagi terikat kerana Takiyuddin berbohong,” beliau dilaporkan sebagai berkata.

Americk berkata demikian merujuk tindakan Takiyuddin yang menafikan pembayaran dibuat oleh PAS kepada Clare.

Americk juga kesal apabila individu itu dinamakan dalam pertikaian politik selepas Naib Presiden PKR Rafizi Ramli mendedahkan perkara itu.

“Adalah sangat malang bahawa identiti perantara telah didedahkan oleh Rafizi kerana dalam semua urusan saya dengannya, saya berada di bawah tanggapan bahawa dia seorang lelaki yang budiman - dalam erti kata lain tugas utamanya di sini adalah untuk menyelesaikan masalah antara kedua-dua pihak.

“Jadi, malanglah namanya didedahkan tetapi tidak ada apa-apa yang boleh dilakukan mengenainya kerana kita tidak mendedahkannya, jadi itulah isu asas di sini. Sukar untuk saya membuat komen kerana ia bukan niat saya untuk mendedahkan siapa letakkan kesepakatan ini bersama-sama,” katanya.


at 3/05/2019 08:02:00 PTG

Sumber: 
KERENGGA: Takiyudin berbohong punca Clare dedah cek pembayaran

Tiada ulasan: