Jumaat, 26 April 2019

Surah yang di dalamnya termaktub munajat antara hamba dan Allah SWT. 9361.


Terbitnya Matahari dari Arah Terbenamnya
by Saad Saefullah
boneka Milik Aisyah
TANDA besar datangnya hari kiamat yang sudah sering diketahui oleh banyak orang adalah terbitnya matahari dari tempat yang tidak semestinya, yakni dari arah barat. Akan terjadi perubahan mendadak mengenai sistem tata surya yang akan disaksikan oleh semua orang baik anak – anak, remaja, orang dewasa, maupun orang tua. 

Saat hal ini terjadi, sudah tidak ada lagi waktu untuk melakukan amal baik karena pintu tobat telah tertutup rapat – rapat. Banyak manusia yang akan merasakan penyesalan terhadap semua perbuatan yang sudah dilakukan semasa hidupnya. Ayat Allah swt. yang masih ada kaitannya dengan hal ini adalah QS. Al – An’am: 158 :


Selain firman Allah swt. yang telah disebutkan tadi, tanda ini juga disebutkan dalam hadis – hadis Rasulullah swt. dibawah ini :
  • Abu Hurairah ra. meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Ada tiga (tanda – tanda Kiamat) yang apabila sudah muncul, maka keimanan seseorang yang sebelumnya tidak beriman, ataupun yang sebelumnya tidak pernah mengupayakan kebaikan dengan imannya, tak ada gunanya lagi. Ketiga tanda itu adalah terbitnya matahari dari barat, keluarnya Dajjal, dan keluarnya binatang melata.”
  • Abu Hurairah ra. meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Hari Kiamat belum akan terjadi sampai matahari terbit dari tempat terbenamnya. Apabila matahari sudah terbit dan disaksikan oleh manusia, maka semua orang akan beriman. Pada saat itulah, keimanan seseorang yang sebelumnya tidak beriman atau yang belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya, tidak berguna lagi. Sungguh, Kiamat benar – benar terjadi, ketika dua orang sudah menghamparkan baju mereka, namun keduanya tak sempat berjual – beli dan tak sempat pula melipatnya. Sungguh, Kiamat benar – benar terjadi, ketika seseorang sedang membawa susu yang baru diperahnya, namun ia tak sempat meminumnya. Sungguh, Kiamat benar – benar terjadi ketika seseorang sedang memperbaiki kolamnya, namun ia tak sempat mengambil air darinya. Sungguh, Kiamat benar – benar terjadi pada saat seseorang telah mengangkat makanannya ke mulut, namun ia tidak sempat memakannya.”
  • Abu Dzar ra. meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Tahukah kalian, ke mana matahari ini pergi?” sahabat pun menjawab, “Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui?” Nabi bersabda, “Sesungguhnya matahari berputar sampai ia berhenti di tempatnya di bawah Arsy, lalu sujud. Matahari akan terus sujud hingga dititahkan kepadanya, ‘Naik dan kembalilah ke tempat engkau datang.’ Matahari pun kembali ke tempatnya dan terbit dari tempat ia terbit seperti biasa. Ia lalu berputar lagi sampai tiba di bawah Arsy, dan bersujud. Ia terus bersujud sampai dititahkan kepadanya, ‘Naik dan kembalilah ke tempat engkau datang.’ Ia pun kembali dan terbit dari tempat terbitnya, lalu berputar lagi. Manusia tidak ada yang menentang peredaran ini sedikit pun. Hingga suatu saat, matahari kembali lagi ke tempatnya di bawah Arsy, dan dititahkan kepadanya, ‘Naik dan terbitlah dari tempat terbenammu.’ Ia pun terbit dari tempat terbenamnya .” Kemudian Nabi melanjutkan, “Tahukah kalian, kapan itu akan terjadi? Yaitu, ketika iman seseorang yang sebelumya tidak beriman atau yang belum mengusahakan kebaikan dalam masa imannya, tidak berguna lagi.”
  • Abdullah ibn Amr ra. meriwayatkan, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sesungguhnya, tanda Kiamat yang pertama kali muncul adalah terbitnya matahari dari tempat terbenamnya dan keluarnya binatang melata pada waktu dhuha. Manapun di antara keduanya muncul terlebih dahulu, maka yang lain akan segera mengikutinya dalam jangka waktu yang sangat dekat.”
Setelah hadis berkenaan tanda besar datangnya hari kiamat, yakni terbitnya matahari dari arah barat, Rasulullah saw. bersabda memerintahkan kepada umatnya untuk segera mengerjakan amal baik dan saleh, “Segeralah beramal sebelum muncul enam tanda Kiamat ini: Terbitnya matahari dari tempat terbenamnya, munculnya kabut, keluarnya Dajjal, keluanya binatang melata, dan bencana yang khusus menimpa salah seorang kalian atau yang menimpa seluruh manusia.”. []
Sumber: Kiamat Sudah Dekat? Penulis : Dr. Muhammad al-‘Areifi, Maret 2011, Qisthi Press, Jakart
BACA JUGA: Misteri Kematian Matahari dalam Al-Quran
Inilah 25 Doa Mustajab dan Asbabun Nuzulnya
by Saad Saefullah
Kirim Pahala
1. Doa Mohon Kesolehan
Robbanaa taqqobal minnaa innaka antas sami’ul ‘aliim. Robbannaa waj’alna muslimaini laka wa min dzuriyyatinaa umatan muslimatan laka wa arinaa manasikanaa wa tub ‘alainaa innaka antat tawwabur rohiim.
“Ya Allah, terimalah bakti kami. Sungguh Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikan kami berdua orang yang taat pada‐Mu, dan jadikanlah keturunan kami umat yang patuh pada‐Mu. Tunjukkan tata cara dan tempat ibadah haji kami, serta terimalah taubat kami. Sungguh Kau Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al‐Baqarah: 127‐128).
Penjelasan :
Doa ini dibaca Nabi Ibrahim ketika selesai membangun Kabah, yang waktu itu ditimpa banjir besar (zaman Nabi Nuh). Kemudian Nabi Ibrahim dibantu puteranya Ismail membangun kembali Ka’bah.
2. Doa Mohon Kebaikan Dunia Akhirat

Robbanaa atinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah waqinaa azabannaar.
“Ya Allah, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta selamatkanlah kami dari siksa neraka.” (QS. Al‐Baqarah: 201).
Penjelasan :
Dalam Al‐Quran dijelaskan bahwa doa ini dibaca oleh orang‐orang muslim yang ikhlas selesai melaksanakan haji. Ibnu Katsir menjelaskan bahwa doa ini mengandung seluruh kebaikan di dunia akhirat serta bisa menghindarkan dari segala kejelekan. Baik sekali doa ini dibaca pada setiap kesempatan.
3. Doa Tabah Menghadapi Lawan
Robbanaa afrigh ‘alainaa Sobron wa tsabit aqdaamanaa wansurnaa ‘alal qoumil kaafiriin.
“Ya Allah, limpahkanlah kesabaran pada kami, kokohkan pendirian kami, serta tolonglah kami untuk mengalahkan orang‐orang kafir.” (QS. Al‐Baqarah: 250).
Penjelasan :
Dijelaskan dalam Al‐Quran, bahwa doa ini dibaca oleh sekelompok mukmin yang bergabung dengan pasukan Thalut melawan jalut. Dengan doa ini dan atas izin Allah SWT. pasukan Thalut dapat mengalahkan Jalut, dan Nabi Daud membunuh Jalut.
4. Doa Keselamatan
Robbanaa laa tuakzidnaa in nasiinaa wa akhto’naa robbanaa wa laa tahmil ‘alainaa isron kama hamaltahu ‘alal ladzIina min qoblinaa. Robbanaa wa laa tuahamilnaa maa laa thooqoto lanaa bihi wa’fua ’anna waghfir lanaa warhamnaa anta maulaanaa fanshurnaa ‘alal qoumil kaafiriin.
“Ya Allah, jangan siksa kami karena lupa atau bersalah. Ya Allah, jangan bebankan pada kami beban berat seperti Kau bebankan pada orang‐orang sebelum kami. Ya Allah, jangan Kau pikulkan pada kami apa yang tidak sanggup kami pikul. Ampunilah dan maafkan kami, serta rahmatilah kami. Kaulah Penolong kami, maka tolonglah kami untuk mengalahkan orang‐orang kafir.” (QS. Al‐Baqoroh: 286).
Penjelasan:
Ibnu Katsir merangkum sepuluh hadist tentang keutamaan membaca doa diatas. Diantaranya hadist: “Barangsiapa yang membaca dua ayat akhir surah Al‐Baqarah (ayat 285‐286) setiap malam, maka dia akan mendapatkan keselamatan.”
5. Doa Menghindari Kesesatan
Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba’da idz hadaitanaa wa hab lanaa min ladunka rohmatan innaka antal wahhab.
“Ya Allah, jangan Kau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Kau beri petunjuk pada kami, dan rahmatilah kami. Sungguh Kau Maha Pemberi karunia.” (QS. Ali ‘Imrôn: 8).
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh ahli ilmu yang beriman kepada keagungan Al‐Quran. Dan mereka berdoa kepada Allah SWT. agar tetap dalam jalan kebenaran, tidak condong kepada kesesatan setelah mendapatkan petunjuk, serta memohon curahan rahmat‐Nya.
6. Doa Husnul Khôtimah (akhir yang baik)
Robbanaa innanna sami’naa munadiyan yunaadi lil iiman an aamanu birobikun fa amannaa. Robbanaa faghfir lanaa dzunubaana wa kafir sayyiatinaa wa taffannaa ma’al abror. Robbanaa wa aatinaa ma wa’attanaa ‘ala rusulika wa laa tukhzinaa yaumal qiyamah innaka laa tukhliful mi’aad.
“Ya Allah sungguh kami telah mendengar seruan yang menyeru pada iman: “Berimanlah kamu kepada Allah, maka kami pun beriman. Ya Allah, ampunilah dosa dan hapuskan kesalahan‐kesalahan kami, serta matikan kami beserta orang‐orang yang banyak berbuat kebajikan. Ya Allah, berilah apa yang telah Engkau janjikan kepada kami dengan perantaraan rasul‐rasul‐Mu, dan janganlah Engkau hinakan kami pada hari kiamat nanti. Sungguh Engkau sama sekali tidak akan pernah menyalahi janji.” (QS. Ali Imrôn: 193‐294).
Penjelasan:
Baik sekali doa di atas dibaca pada setiap kesempatan, tapi lebih utama pada waktu tengah malam (sepertiga malam) sampai menjelang shubuh. Karena ayat ini pula yang dibaca Nabi Saw. ketika bangun dari tidurnya sambil memandang langit. (HR. Bukhari)
7. Doa Taubat
Robbanaa dzolamnaa anfusanaa wa inlam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakunnaa minal khoosiriin.
“Ya Allah, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Kau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat pada kami, niscaya kami termasuk orang‐orang yang rugi.” (QS. Al‐A’rôf 23).
Penjelasan:
Doa ini doa Nabi Adam dan isterinya Hawa, ketika keduanya dikeluarkan dari surga.
8. Doa Menolak ke Zoliman.
Robbanaa laa taj’alnaa ma’al qoumil dzoolimin.
“Ya Allah, jangan Kau tempatkan kami bersama‐sama dengan orang‐orang zhalim.” (Al‐A’rôf 47).
Penjelasan:
Doa dia atas dibaca oleh Ahlul A’rof, yakni orang‐orang yang amal kebajikan dan kejahatannya seimbang. Ketika mereka melihat ahli surga dengan berbagai kenikmatanya, mereka berkata: “Kesejahteraan semoga tercurah bagi kalian, wahai ahli surga.” Dan ketika mereka melihat ahli neraka dengan berbagai siksanya, mereka berkata: “Kami berlindung kepada Allah dari apa yang sedang kalian alami, Wahai ahli neraka.” Lalu mereka berdoa dengan doa diatas, yaitu memohon agar tidak disatukan dengan orang‐orang zholim.
9. Doa Mohon Keadilan
Robbanaf tah bainanaa wa baina qouminaa bil haqqi wa anta khoirul faatihiin.
“Ya Allah, berilah putusan antara kami dan kaum kami dengan adil. Kaulah Pemberi keputusan yang sebaik‐baiknya.” (QS. Al‐A’rôf 89).
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh Nabi Syu’aib ketika beliau diusir oleh kaumnya sebab ingkar terhadap agama yang dibawanya dan menolak ajakan kaumnya untuk kembali kepada ajaran agama mereka.
10. Doa Mohon Keselamatan
Robbanaa laa taj’alnaa fitnatan lil qoumil dzoolimin wa najjinaa bi rohmatika minal qoumil kaafiriin.
“Ya Allah, janganlah Engkau jadikan kami sasaran fitnah bagi kaum yang zholim, dan selamatkanlah kami dengan curahan rahmat‐Mu dari tipu daya orang‐ orang yang kafir.” (Qs. Yûnus: 85‐86).
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh kelompok minoritas yang beriman kepada Nabi Musa, setelah mereka menyaksikan mukjizat Nabi Musa dihadapan Fir’aun. Ketika itu, kaum Nabi Musa merasa takut, bahwa Fir’aun dan pemuka‐pemukanya akan menyiksa mereka. Maka pada waktu itu pula Nabi Musa memerintahkan kepada kaumnya agar tidak takut dan menyerahkan sepenuhnya kepada Allah SWT.
11. Doa Mohon Perlindungan
Robbii inni auudzubika an asalaka ma laisa lii bihi ‘ilmun wa illa taghfir lii wa tarhamnii akun minal khoosiriin.
“Ya Allah, sungguh aku berlindung pada‐Mu dari sesuatu yang aku tidak tahu hakikatnya. Dan sekiranya Engkau tidak memberi ampun serta tidak menaruh belas kasihan padaku, niscaya aku termasuk orang‐orang yang merugi.” (QS. Hûd: 47).
Penjelasan:
Doa ini merupakan doanya Nabi Nuh, yaitu ketika kaumnya termasuk anaknya (kan’an) ikut dihancurkan oleh Allah Swt. melalui banjir besar. Nabi Nuh protes kepada Allah Swt., “Kenapa anaknya (kan’an) ikut dihancurkan padahal dia adalah bagian dari keluargaku, dan Engkau sendiri berjanji akan menyelamatkan keluargaku dan menenggelamkan kaumku.” (QS. Hûd: 45). Allah menjawab: “Bahwa dia (Kan’an) bukan termasuk keluargamu yang dijanjikan akan diselamatkan, karena dia tidak soleh dan tidak beriman kepada Allah. Padahal yang akan diselamatkan dari banjir besar adalah mereka‐mereka yang beriman kepada Allah (QS. Hûd: 46). Setelah diperingatkan Allah, Nabi Nuh berdoa dengan doa ini dan Allah mengabulkan doanya (QS. Hûd: 48).
12. Doa Keluarga Sakinah
Robbij ‘alnii muqiimash solaati wa min dzuriyyatii Robbanaa wa taqobbal du’a‐i Robbanagfir lii wa liwaalidayya wa lil mu’miniina yauma yaqumul hisaab.
“Ya Allah, jadikanlah aku dan anak cucuku orang‐orang yang teguh mendirikan shalat, ya Allah kabulkan doaku. Ya Allah ampunanilah diriku dan kepada kedua orang tuaku serta orang‐orang mukmin pada hari kiamat.” (QS. Ibrôhîm: 41‐42).
Penjelasan:
Doa diatas baik sekali dibaca dalam berbagai kesempatan, agar diri kita dan keluarga kita serta turunan kita senantiasa taat dan rajin beribadah kepada Allah Swt, khususnya ibadah shalat yang telah diwajibkan.
Dalam Al‐Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Ibrahim, ketika ia baru saja memohon agar kota Mekkah dijadikan kota aman, tentram dan anak turunannya diselamatkan dari kemusyrikan.
13. Doa Mohon Tempat yang Baik
Robbii adkhilnii mudkhola sidqin wa akhrijnii mukhroja sidqin waj’al lii min ladunka sulthoonan nashiiron.
“Ya Allah, masukkanlah aku dengan cara masuk yang benar, dan keluarkanlah aku dengan cara yang benar. Dan berikan padaku kekuasaan (pemimpin) sebagai penolong.” (Al‐Isrô’: 80).
Penjelasan:
Doa di atas dibaca bukan hanya dikhususkan ketika kita akan pergi. Baik juga doa di atas dibaca ketika kita akan meninggalkan tempat yang kita huni (dunia), memohon agar ditempatkan pada tempat yang layak setelah meninggal (Tafsir Al‐Qurthubi).
14. Doa Mohon diberi Kemudahan
Robbanaa aatinaa min ladunka rohmatan wa hayyi lanaa min amrinaa rosyadaa.
“Ya Allah, berilah rahmat pada kami & beri kami petunjuk yang lurus serta sempurna.”(QS. Al‐Kahfi: 10).
Penjelasan:
Doa ini dibaca oleh pemuda Ashhabul kahfi, yakni sekelompok pemuda yang beriman kepada Allah Swt. hingga mendapatkan petunjuk dari Allah. Doa ini dibaca mereka ketika akan masuk gua sebagai persembunyiannya untuk menyelamatkan agama yang hak, agama yang mereka pegangi dari fitnah‐fitnah dan orang‐orang zhalim, dan Allah Swt mengabulkan doa mereka. Kisah Ashhabul kahfi dapat dibaca dalam Surah Al‐Kahfi.
15. Doa Kelapangan hati
Robbisyroh lii sodhrii wa yasir lii amri wahlul ‘uqdatan min lisaanii yafqohu qoulii.
“Ya Allah, lapangkan dadaku, mudahkan urusanku, dan lepaskan kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku.” (QS. Thôha: 27)
Penjelasan:
Doa di atas balk sekali dibaca ketika menghadapi kezholiman seseorang, kelompok, dan penguasa. Juga dibaca agar mendapatkan kelancaran, kemudahan dalam berdakwah. Doa ini pula yang sering dibaca oleh para mubaligh, para pelajar atau siapa saja yang meminta diberi kemudahan dalam berbicara. Al‐Quran mengisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh Nabi Musa ketika mendapat perintah dari Allah Swt. agar menyampaikan risalah kepada Fir’aun. Dan akhirnya Allah Swt. mengabulkan permintaan Nabi Musa.
16. Doa Mohon Jodoh Keturunan yang Baik
Robbi laa tadzar nii fardan wa anta khoirul waaritsiin.
“Ya Allah, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri, dan Engkaulah pewaris yang paling baik.” (QS. Al‐Anbiyaa’: 89).
17. Doa Agar keturunan Soleh
Robbi Hab lii min ladunka zuriyattan toyyibatan innaka sami’ud du’aa.
“Ya Allah, berilah aku seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Mendegara semua doa.” (QS. Ali ‘Imron: 38).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca oleh orang‐orang yang belum mempunyai keturunan, juga baik sekali dibaca oleh setiap muslim agar diberi keturunan yang soleh.
Kedua ayat diatas adalah doa Nabi Zakariya agar diberi keturunan untuk menjadi pejuang yang menegakkan agama Allah.
18. Doa Mohon Terlepas dari Musibah
Robbii a’uudzubika min hamazatisy syayauthiin wa ‘auuzubika robbi an yahdhuruun.
“Ya Allah, aku berlindung pada‐Mu dari bisikan‐bisikan setan. Dan aku berlindung pada‐Mu, dari kedatangan mereka padaku.” (OS. Al‐Mukminûn: 97‐98).
Penjelasan:
Doa di atas dibaca dalam berbagai keadaan agar selamat dari tipu daya syaitan, baik dalam beramal maupun dalam pergaulan. Dan doa diatas merupakan perintah Allah agar kita memperbanyak membacanya ketika terjadi musibah. (QS. Al‐Mukminûn: 93‐94).
19. Doa Mohon Keturunan Bagus
Robbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa zuriyyatinaa qurrota a’yunin waj ‘alnaa lil muttaqinna imaaman.
“Ya Allah, anugerahkanlah kepada istri dan keturunan kami sebagai penyejuk hati, dan
jadikanlah kami imam (pemimpin) bagi orang‐orang yang bertakwa.” (QS. Al‐Furqôn: 74).
Penjelasan:
Dalam Al‐Quran dikisahkan, bahwa doa tersebut dibaca oleh orang‐orang yang taat beribadah. Mereka senantiasa berpegang teguh pada etika Islam, beramal soleh, memperbanyak dzikir dan doa di setiap waktu.
20. Doa Mensyukuri Nikmat
Robbi auzi’nii an asykuro ni’matakalattii an’amta ‘alayya wa ‘alaa waalidayya wa an a’mala soolihan tardhoohu wa adkhilnii birohmatika fii ‘ibadikash soolihiin.
“Ya Allah, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat‐Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orangtuaku dan untuk (selalu) mengerjakan amal soleh yang Engkau ridhai, serta masukkan aku dengan rahmat‐Mu ke dalam golongan hamba‐hamba‐Mu yang soleh.” (QS. Al‐Naml: 19).
Penjelasan:
Doa di atas baik sekali dibaca sebagai rasa syukur atas semua nikmat serta dimasukkan ke dalam golongan orang‐orang yang beramal soleh. Doa tersebut pula yang dibaca Nabi Sulaiman yang kaya raya tidak ada bandingannya.
21. Doa Agar Hati Tidak Dengki
Robbanagh firlanaa wa li ikhwaninaladziinaa sabaquuna bil iimaan wa laa taj’al fii qulubiinaa ghillan lil ladzinaa aamanu robbanaa rouufur roohiim.
“Ya Allah, ampunilah dosa‐dosa kami dan dosa‐dosa saudara kami yang telah mendahului kami dengan membawa iman, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang‐orang yang beriman. Ya Allah, sungguh Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al‐Hasyr: 10).
Penjelasan:
Dalam Al‐Quran dikisahkan, bahwa doa di atas dibaca oleh orang‐orang beriman yang mengikuti perjuangan kalangan Muhajirin dan Anshar. Mereka memohon agar tetap melanjutkan serta meneladani kesolehan, semangat jihad dan kesucian hati mereka.
22. Doa Agar Lingkungan Aman Tentram
Robbanaa akhrijnaa min haadzihil qoryatidz dzoolimi ahluhaa waj’al lanaa min ladunka waliyyan waj’al lanaa min ladunka nashiiroo.
“Ya Allah, keluarkanlah kami dari tempat ini yang zholim penduduknya ini, dan berilah kami pelindung dari sisi‐Mu serta berilah kami penolong dari Mu.” (QS. an‐Nisa: 75).
Penjelasan:
Agar selamat dari kezaliman suatu kelompok atau golongan, maka baca doa di atas setiap saat. Baik juga dibaca agar diberi ketentraman dan disatukan dengan orang‐orang yang beriman.
23. Doa Minta Rezeki
Robbanaa anzil ‘alainaa ma‐idatan minas samaa‐i takunu lanaa ‘idan lii awwalinaa wa akhirinaa wa aayatan minka warzuqnaa wa anta khoirur rooziqin.
“Ya Allah, turunkan pada kami hidangan dari langit yang hari turunnya itu akan menjadi hari raya bagi kami, bagi orang‐orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, serta menjadi tanda bagi kekuasaan‐Mu. Berilah kami rezeki, dan Engkaulah Pemberi rizki yang paling utama.” (QS. Al‐Ma’idah: 114).
Penjelasan:
Doa diatas merupakan doanya Nabi Isa ketika ditantang oleh para pengikutnya yang menginginkan bukti konkrit atas kemukjizatan yang dimiliki oleh seorang rasul. Bagi setiap muslim yang mendambakan limpahan rezeki, sudah selayaknya memperbanyak membaca doa ini dalam setiap kesempatan.
24. Doa Agar Diberi Kedudukan yang Mulia
Robbii anzilnii munzalan mubaarokan wa anta khoirul munziliin.
“Ya Allah, tempatkan aku di tempat yang berkah, dan Engkau adalah sebaik‐baik pemberi tempat.” (QS. Al‐Mukminûn: 29).
Penjelasan:
Baik sekali doa diatas dibaca bagi setiap orang yang menginginkan kedudukan, baik pangkat, jabatan, atau kedudukan lainnya. Karena doa tersebut merupakan doanya Nabi Nuh ketika berada dalam perahu. Ia memohon kepada Allah Swt. agar diberi kedudukan yang lebih mulia daripada kedudukan sebelumnya. Kemudian Allah Swt. mengabulkan doanya, dan menjadikannya ummat yang taat kepada Allah SWT.
25. Doa Agar Terlepas dari Kesulitan
Laa ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadz dzolimin.
“Tidak ada Allah selain Kau. Maha Suci Engkau, sungguh aku termasuk orang‐orang yang zholim.” (QS. Al‐Anbiya’: 87).
Penjelasan:
Doa diatas hendaknya dibaca pada setiap kesempatan, agar dihindarkan dari rasa frustasi, stres dalam menghadapi perjuangan. Karena doa tersebut merupakan doa Nabi Yunus sebagai penyesalan atas kelancangannya meninggalkan dakwah. Ia merasa berat menghadapi kaumnya yang membangkang, hingga kemudian ia tinggalkan. []
Sumber: E-book Doa-doa Mustajab, Ustad Ackman Lc. M.
Ternyata Ini Keutamaan Surah Al-Fatihah
by Saad Saefullah
Bagaimana Mungkin Aku Lakukan yang Tidak Pernah Dilakukan Rasulullah?
SURAH al-Fatihah merupakan surah pembuka dalam al-Qur’an. Surah ini yang paling sering kita gunakan dalam sehari-hari, terutama dalam shalat. Ketika berdoa pun, diakhirnya, kita tak pernah terlewat untuk membacakan surah ini. Sungguh, surah al-Fatihah telah menjadi salah satu surah favorit bagi kita.

Memang tak salah kita memfavoritkan surah yang satu ini. Mengapa? Karena ternyata, surah al-Fatihah memiliki kelebihannya sendiri. Mau tahu apa saja itu? Beberapa keutamaan surah al-Fatihah adalah sebagai berikut.

1. Surah yang paling agung di dalam al-Qur’an
Abu Sa’id bin Mu’alla berkata, “Pada suatu hari, aku sedang shalat di Masjid. Selesai shalat, aku dipanggil Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW pun bersabda, ‘Aku akan mengajarkanmu sebuah surah yang teragung di dalam al-Qur’an sebelum engkau keluar dari masjid.’ Aku bertanya, ‘Surah apakah itu wahai Rasulullah?’ Rasulullah SAW kembali bersabda, ‘(Ia adalah surah) Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Ia adalah tujuh ayat yang diulang-ulang (dalam setiap rakaatnya) dan al-Qur’an yang agung yang diberikan kepadaku’,” (HR. Bukhari, Abu Dawud, dan Nasa’i).

2. Surah yang paling utama di dalam al-Qur’an
Abu Hurairah meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin adalah Umm al-Qur’an, Umm al-Kitab, as-Sab’ul Matsani, al-Qur’an al-‘Azhim, ash-Shalat, asy-Syifa dan ar-Ruqyah,” (HR. Tirmidzi).
3. Surah yang di dalamnya termaktub munajat antara hamba dan Allah SWT

Abu Hurairah mengatakan bahwa suatu saat Rasulullah SAW bersabda, “Allah telah berfirman, ‘Aku telah membagi (kandungan makna) surah al-Fatihah untuk-Ku dan untuk hamba-Ku menjadi dua bagian, dan Aku akan mengabulkan apa yang hamba-Ku pinta.’ Apabila dia membaca, ‘Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam,’ Allah akan membalasnya dengan berfirman, ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.’ Apabila dia membaca, ‘Zat yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah memuji-Ku.’ Apabila dia membaca, ‘Yang menguasai di hari pembalasan.’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku.’ Apabila dia membaca, ‘Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.’ Allah berfirman, ‘Ini adalah urusan antara Aku dan hamba-Ku, dan aku akan mengabulkan apa yang hamba-Ku pinta.’ Apabila dia membaca, ‘Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang yang telah Engkau beri nikmat (iman) kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.’ Allah berfirman, ‘Ini adalah untuk hamba-Ku, dan dia akan mendapatkan apa yang dua pinta’,” (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’I dan Ibnu Majah).
Sumber: Tafsir Qur’an Perkata/Karya: Dr. Ahmad Hatta, MA/Penerbit: Maghfirah Pustaka
https://www.islampos.com/ternyata-ini-keutamaan-surah-al-fatihah-145407/?

Tiada ulasan: