Selasa, 7 Mei 2019

Disamping berusaha, doa menjadi penyeri hidup Muslim. 9368.


Keajaiban Persalinan
by Sodikin
Keguguran Terjadi, Inilah Surga Ibu
SETELAH kita mengetahui sedikit tentang apa yang dialami semasa berada dalam rahim ibu, maka selayaknya kita merenung dalam-dalam. Lihatlah kepada diri senidiri, lalu renungkanlah!
Siapakah yang menciptakan diri kita dengan kelembutan ketika berada di dalam perut ibu; pada tempat yang tidak satu tangan pun bisa menjamah dan tidak satu penglihatanpun bisa melihat; tidak pula ada kuasa untuk mencari makan dan menolak bahaya?
Maka siapakah yang menyalurkah darah ibu sebagai makan bagi bayi dalam kandungan, sebagaimana halnya tumbuhan yang disiram air, kemudian Alllah mengubah darah tersebut menjadi susu.

Begitulah kita terus menerus memperoleh suplai makanan di tempat yang amat sempit, sementara mustahil mencari makan sendiri. Hingga tatkala tubuh kamu telah sempurna dan kokoh, saat kulit telah mampu menerima udara, saat penglihatan telah mampu menerima cahaya, saat tulang-tulang telah mengeras serta bisa menerima jamahan-jamahan tangan, dan bisa menggeliat di atas tanah, maka tibalah waktu melahirkan bagi sang ibu.
Lalu kita pun memberontak hendak keluar ke alam dunia, negeri penuh cobaan. Rahim melemparkan kita sekeras-kerasnya dari tempat tidur sementara itu, seolah-olah ia tidak pernah menyelimuti dan melindungi.

Sungguh jauh berbeda tatkala pertama kali menerima dan menyelimuti benih yang ditumpahkan kepadanya dengan saat rahim menolak atau melontarkan sang bayi. Rahim senang saat kamu masih berada didalamnya, bahkan ia memohon pertolongan kepada Allah karena beratnya si janin-yakni kita sendiri.
Siapakah yang membukakan pintu bagi kita sehingga bisa masuk lalu didekap erat oleh rahim?
Bukankah setelah itu kamu dipelihara hingga menjadi sempurna olehnya?
Lantas, siapa yang membuka pintu itu serta membuatnya lebih luas sehingga kamu bisa keluar kembali dalam sekejap mata?
Sungguh, si janin tidak merasa tertekan karena sempitnya dan tidak ada
kesulitan manakala sudah saatnya keluar.
Jika kita benar-benar memperhatikan keadaan saat masuk dan keluar darinya, niscaya tidak akan putus ketakjuban kita menyaksikan hal tersebut. []
AYAT-AYAT ALLAH Pada Tubuh Manusia
Abu Ihsan al-Atsary
Ummu Ihsan Choiriyyah
https://www.islampos.com/keajaiban-persalinan-146536/?

Ketika Imam Malik Menangis Saat Berbuka Puasa
by Sodikin
Saat Istri Amirul Mukminin Jadi Seorang Bidan
DALAM sebuah riwayat, Sayidina Al-Imam Malik bin Anas (Mālik ibn Anas bin Malik bin ‘Āmr al-Asbahi), penggagas Mahdzab Maliki lahir di Madinah pada tahun 714 M atau 93 H. Beliau yang merupakan pakar ilmu fiqh dan hadits meninggal pada tahun 800 M atau 179 H.
Suatu waktu di bulan Ramadhan saat berbuka puasa, beliau menangis. Menitikkan air mata hingga janggutnya basah karenanya. Salah seorang muridnya bertanya,
“Wahai guruku yang mulia, kenapa engkau menangis sedemikian rupa? Tangismu menyayat hati kami? Apakah di antara kami ada yang menyebabkan engkau bersedih, atau apakah hidangan ini kurang berkenan?”
“Tidak. Tidak wahai murid-muridku. Kalian adalah murid-murid terbaik, sangat khidmat padaku. Bahkan hidangan ini teramat nikmat buatku,” jawab Imam Malik.
“Jika demikian, kenapakah wahai guru kami yang tercinta?” murid Imam Malik kembali bertanya, penasaran.
“Suatu ketika aku pernah berbuka puasa dengan guruku (Sayidina Al-Imam Ja’far As-shodiq), cucu baginda Rasulullah SAW. Ketika berhadapan dengan hidangan yang begitu nikmat layaknya makanan saat ini, Beliau berisak tangis,

“Wahai Ibnu Anas ketahuilah bahwa Rasulullah terkadang berbuka hanya dengan 3 buah kurma dan air saja, namun Beliau sangat menikmatinya dengan penuh syukur. Bahkan seringkali Rasulullah hanya berbuka dengan sebutir kurma yang dibagi dengan Aisyah, tapi sungguh Beliau merasa sangatlah nikmat. Beliau menyedikitkan santap sahur dan berbuka, tapi sebaliknya sangatlah banyak dalam beribadah dan bersyukur. Pun Beliau senantiasa mendo’akan kita sebagai umatnya yang padahal selalu abai kepada-nya.”
Lalu Imam Malik berkata “Hari ini, kita dipenuhi makanan penuh nikmat. Namun kita sangat-sangatlah jauh dari ibadah dan rasa syukur!”
“Dan tahukah kalian, setelah beliau menceritakan ihwal berbuka Rasulullah, ia seketika tak siuman karena berat hati mengenang Rasulullah SAW.”
Tak lama ruangan tersebut menjadi penuh haru, isak tangis penuh kerinduan mengumandang kepada Rasulullah.
Allah. Allah. Ya Rasulullah. []
*disarikan dari ahlulbaitrasulullah.
https://www.islampos.com/28023-28023/?




Ini 10 Fakta Shalat Sunnat Tarawih yang Patut Anda Ketahui
by Sodikin
Menghadirkan Hati agar Shalat Kita Khusyuk
SHALAT sunnat Tarawih merupakan ‘bonus’ ibadah dengan pahala luar biasa pada malam Ramadhan. Selama sebulan penuh, Muslim shalat berjemaah Tarawih di malam hari untuk dan membaca Alquran. Ini adalah pengalaman yang sangat diberkati dan spiritual.
Di bawah ini, Syeikh Sharif Faizullah menyoroti ada 10 poin, informasi berharga tentang shalat sunnat yang satu ini. 

1Tarawih berarti istirahat dan relaksasi

Qiyamul lail di bulan Ramadhan setelah shalat Isya disebut ‘tarawih’ karena orang-orang benar sebelum zaman kita dulu beristirahat setelah setiap empat rakaat karena doa mereka panjang. Tarawih adalah sunnah mu’akkad (sunnat yang diutamakan).

2Shalat lima waktu lebih penting daripada tarawih

Shalat lima waktu setiap hari hukumnya wajib sedangkan tarawih adalah sunnah.

3Sejarah tarawih

Pada tahun terakhir kehidupan Nabi, Beliau keluar pada suatu malam dan shalat tarawih. Pada malam itu, beberapa orang ikut berjemaah bersama Nabi SAW. Pada malam kedua, berita menyebar dan lebih banyak orang bergabung untuk tarawih bersama Nabi SAW. Bahkan lebih banyak orang hadir pada hari ketiga. Pada malam keempat, masjid itu penuh sesak dan orang-orang menunggu kedatangan Nabi SAW.
Namun, Nabi memilih tarawih di rumah sendirian. Setelah Subuh, Beliau SAW berkata:
“Tidak ada yang mencegahku untuk keluar kecuali kenyataan bahwa aku takut itu akan menjadi kewajiban bagimu.” (HR. Muslim)
Dari masa Abu Bakar hingga awal zaman Umar, orang-orang Tarawih secara individu maupun dalam kelompok-kelompok kecil. Kemudian, ‘Umar mengumpulkan semua orang di belakang seorang imam dan mereka shalat delapan rakaat. Akhirnya, ditingkatkan menjadi 20 raka’at untuk memudahkan orang.

4Nabi ﷺ shalat delapan rakaat tarawih dan tiga rakaat witir

Aisyah ra ditanya tentang shalat malam Nabi; dia berkata:
“Dia tidak sholat lebih dari 11 rakaat di malam Ramadhan atau bulan lainnya. Beliau biasa shalat empat rakaat -jangan tanya saya tentang bagus dan panjangnya- dan kemudian Beliau akan berdoa empat rakaat lagi – jangan tanya saya tentang bagus dan panjangnya – dan kemudian dia akan berdoa tiga rakaat witir).” (HR. Bukhari)

5Nabi ﷺ tidak menentukan jumlah rakaat shalat tarawih

“Tidaklah Rasulullah SAW menambah (rakaat shalat malam) di dalam bulan Ramadhan dan tidak pula diluar bulan Ramadhan dari 11 rakaat. Beliau melakukan shalat 4 rakaat dan janganlah engkau tanya mengenai betapa baik dan panjangnya, kemudian beliau kembali sholat 4 rakaat dan jangan engkau tanyakan kembali mengenai betapa baik dan panjangnya, kemudian setelah itu beliau melakukan sholat 3 rakaat,” (HR Bukhori dan Muslim, redaksi menurut Muslim no. 1219, Maktabah Syamilah v. 3).
Tarawih berjemaah bersama Imam dihitung shalat sepanjang malam
“Barang siapa shalat malam bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya (pahala) shalat satu malam (penuh).” (HR. Ahmad, Tirmizi, Ibn Majah)
Jadi jangan ‘ngacir’ dulu sebelum witir bersama imam, sekalipun imam tarawih dengan 20 atau 36 rakaat.

6Seseorang boleh shalat tarawih lebih dari delapan rakaat

8 rakaat+3 witir = Mayoritas ulama hadits:
20 rakaat + 3 witir = Imam Ahmad, Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi’i
36 rakaat + 3 witir = Imam Malik

7Kualitas lebih penting daripada kuantitas

Rasulullah SAW bisa menghabiskan waktu sekitar 5 jam (kadang-kadang sepanjang malam) untuk menyelesaikan tarawih (ketika shalat 8 rakaat) dan Beliau akan membaca perlahan dan hati-hati.

8Pahala tarawih = semua dosa Anda sebelumnya akan diampuni

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang Tarawih selama malam di bulan Ramadhan karena iman yang tulus dan mencari pahala dari Allah, maka semua dosa-dosanya yang sebelumnya akan diampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim)

9Jangan terlalu sensitif dalam masalah perbedaan

Rasulullah SAW bersabda, “Agama itu mudah; siapa pun yang membebani dirinya sendiri dalam agama akan dikuasai olehnya (yaitu ia tidak akan dapat melanjutkan dengan cara itu.) Maka kejarlah apa yang baik; cobalah untuk mendekati kesempurnaan (jika Anda tidak dapat mencapainya); dan menerima kabar baik (bahwa Anda akan diberi pahala). Dapatkan keutamaan besar dengan berdoa di pagi hari, sore hari, dan sepertiga malam terakhir,” (HR Bukhari). []
SUMBER: ABOUTISLAM

Tiada ulasan: