Covid-19 Sketsa Xrespect PKP.
Penguatkuasa MBPP berdepan dgn pelanggar PKP.
Tindakan yang susahkan diri sendiri akhiirnya. Tuan... Orang macam neh bagus dihukum setimpal Tuan Hakim. Satu huruf sebutan perkataan dia RM100 ..
Bukti video pun ada dah. Apa macam? Kalaulah LAW kita leh macam tuu. Huruf tuu mahal. Xcaya huruf tu mahal ... J1 W1 B1 P1 K1 C1 M1 A1 Q1 R1 T1 D1 <--- contoh nombor pendaftaran kenderaan ...Mahal dak huruf tuu.
Friday, April 3, 2020
SUDAHLAH LANGGAR PKP SELAMBA PULA BALING GELAS KEPADA PENGUATKUASA.
Foto-Facebook
JELUTONG - Bukan sahaja ingkar arahan Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) dengan minum di sebuah kedai makan, namun seorang lelaki bertindak membaling gelas kepada pihak berkuasa yang memintanya beredar dari kawasan itu.
Lelaki itu juga melemparkan kata-kata dengan nada kasar kepada anggota penguatkuasa berkenaan.
Video berdurasi 1 minit 38 saat memaparkan insiden berkenaan tular di media sosial. - Sinar Harian
Link video: https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=2688473464723455&id=1422465924657555
Na'im Nikmat: SUDAHLAH LANGGAR PKP SELAMBA PULA BALING GELAS KEPADA PENGUATKUASA.
Global : Kisah Covid-19
Virus Corona
Misteri Ai Fen, Dokter yang Pertama Mengungkap Virus Covid-19 Dari Wuhan, Sekarang Menghilang
Jumat, 3 April 2020 04:28 WIB
People/Handout via SCMP - Dokter Ai Fen, direktur departemen darurat Rumah Sakit Wuhan yang buka suara bagaimana dia dibungkam karena
TRIBUNNEWS.COM -- Nasib orang yang pertama kali mengungkap asal muasal virus corona dari Wuhan China kini misterius. Dokter Ai Fen dikabarkan menghilang dan tak pasti rimbanya. Bahkan ada kekhawatiran dokter wanita tersebut sudah dibungkam dengan ditahan atau bahkan sudah meninggal dunia. Dia menjadi perhatian dunia pada Maret, setelah mengutarakan apa yang dialaminya ketika pertama kali menyuarakan keberadaan patogen baru itu pada akhir Desember 2019.
Dokter Ai Fen menuturkan, dia menghadapi "teguran keras yang tak pernah terjadi sebelumnya" dari komisi disiplin Rumah Sakit Pusat Wuhan. Sebabnya, pada 30 Desember 2019, dia mengunggah hasil diagnosis seorang pasien di WeChat dan memberikan keterangan "virus corona SARS"
Gambar itu segera menyebar, dan mendiang dokter Li Wenliang pun menyuarakan kekhawatirannya akan virus yang kini membunuh lebih dari 47.000 orang di dunia itu. Li, yang meninggal karena wabah itu pada 7 Februari 2020, sempat diperingatkan otoritas setempat karena dianggap "menyebarkan informasi tidak benar"
Dikabarkan 60 Minutes Australia, Dokter Ai tidak terlihat lagi setelah memberikan wawancara kepada People yang mengkritik manajemen rumah sakit dalam merespons temuannya. Tak lama setelah wawancara itu tayang, yang kemudian dihapus, Ai mengunggah sebuah gambar disertai keterangan di akun Weibo-nya.
"Sebuah sungai, jalan, jembatan, dan jam yang berdentang," kata Ai di Weibo seperti dikutip RFA via Daily Mail, Rabu (1/4/2020). Rumor dia menghilang terjadi setelah Pemerintah China dikritik karena dianggap menutupi situasi tentang pandemi yang terjadi. Beijing disebut berusaha menutupi kabar terkait patogen tersebut dengan menghukum tim medis yang menemukan dan menyebarluaskannya. Kemudian memberi penyangkalan bahwa Covid-19 tidak ada transmisi antar-manusia, hingga menunda karantina di wilayah yang terdampak.
Bahkan hingga saat ini, sejumlah kalangan, termasuk warga di Wuhan, menduga angka sebenarnya infeksi virus SARS-Cov-2 itu jauh lebih tinggi dari yang dipaparkan. Dalam wawancara sebelum dia tidak terlihat lagi, direktur departemen darurat itu mengaku menyesal tidak lebih berani menyuarakannya lebih keras. Sebab, empat koleganya, termasuk Dokter Li Wenliang, terpapar Covid-19 dan meninggal ketika berjuang untuk merawat para pasien. "JIka saya tahu akhirnya bakal seperti ini, saya tak peduli akan hukuman. Saya akan terus menyuarakannya kepada siapa pun," kata dia.
Sang dokter menceritakan, semua terjadi pada 30 Desember 2019, ketika dia melihat banyak pasien dengan gejala mirip flu tak bisa ditangani dengan pengobatan biasa. Dia kemudian mendapatkan hasil laboratorium, dengan salah satunya mencantumkan sebuah kalimat yang membuatnya berkeringat dingin, "SARS coronavirus" Seketika dia langsung melingkari kata SARS, mengambil foto, dan segera mengirimkannya kepada mantan teman sekelas di jurusan kedokteran yang bekerja di rumah sakit lain. Dia juga sampai memanggil koleganya dari departemen pernapasan yang kebetulan tengah melintas. "Saya katakan salah satu pasiennya terinfeksi virus mirip SARS," kisahnya. Segera saja, foto tersebut menyebar di kalangan tenaga medis, termasuk oleh dokter Li yang memberikan peringatan sebelum ditegur aparat.
Malamnya, dia menuturkan menerima pesan dari rumah sakit yang menyatakan bahwa informasi penyakit misterius itu seharusnya tidak disebarluaskan. Sebab, kabar yang belum diketahui kebenarannya itu bisa mengakibatkan kepanikan. Dua hari kemudian, dia dipanggil komite disiplin RS. Oleh kepala komite inspeksi disiplin, dia mendapat teguran karena dianggap "menyebarkan rumor" dan "merusak stabilitas". "Pikiran saya kosong. Dia tidak menegur karena saya tak bekerja keras. Saya dianggap sudah merusak masa depan Wuhan. Saya putus asa," keluhnya. Setelah itu, setiap staf dilarang untuk saling membagikan gambar ataupun pesan yang berisi informasi mengenai virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu. Ai mengaku tidak bisa mengusahakan apa-apa, selain meminta para stafnya untuk mengenakan pakaian pelindung dan masker meski tidak diinstruksikan.
Sebelumnya, dokter Ai Fen menceritakan bagaimana dia dibungkam karena membagikan informasi mengenai virus corona. Informasi yang diberikan Ai Fen kemudian disebarkan oleh mendiang Li Wenliang, dokter yang dianggap pahlawan karena menyuarakan isu itu pertama kali. Kepada majalah People, direktur departemen darurat di Rumah Sakit Pusat Wuhan itu mengisahkan dia mengunggah hasil diagnosa di WeChat pada 30 Desember lalu. Dalam unggahannya, Ai melampirkan diagnosa bahwa ada pasien yang mempunyai infeksi pneumonia karena virus corona mirip Sindrom Pernapasan Akut Parah (SARS). Dilansir SCMP Rabu (11/3/2020), wawancara Ai Fen menyiratkan bahwa otoritas kesehatan setempat melewatkan momen untuk merilis peringatan secara dini.
Wawancara itu dilaporkan dirilis pada Selasa (10/3/2020). Namun dihapus dari WeChat, memantik kemarahan netizen yang mengunggah ulang publikasinya. Sang Dokter menceritakan, semua terjadi pada 30 Desember 2019, ketika dia melihat banyak pasien dengan gejala mirip flu tak bisa ditangani dengan pengobatan biasa. Dia kemudian mendapatkan hasil laboratorium, dengan salah satunya mencantumkan sebuah kalimat yang membuatnya berkeringat dingin, "SARS coronavirus"
Seketika dia langsung melingkari kata SARS, mengambil foto, dan segera mengirimkannya kepada mantan teman sekelas di jurusan kedokteran yang bekerja di rumah sakit lain. Dia juga sampai memanggil koleganya dari departemen pernapasan yang kebetulan tengah melintas. "Saya katakan salah satu pasiennya terinfeksi virus mirip SARS," kisahnya. Diberitakan The Guardian, foto tersebut beredar dengan cepat di kalangan tenaga medis, bahkan dibagikan oleh Li Wenliang yang meninggal akibat corona pada 6 Februari.
Malamnya, dia menuturkan menerima pesan dari rumah sakit yang menyatakan bahwa informasi penyakit misterius itu harusnya tidak disebarluaskan. Sebabnya, kabar yang belum diketahui kebenarannya itu bisa menyebabkan kepanikan. Dua hari kemudian, dia dipanggil komite disiplin RS. Oleh kepala komite inspeksi disiplin, dia mendapat teguran karena dianggap "menyebarkan runor" dan "merusak stabilitas".
"Pikiran saya kosong. Dia tidak menegur karena saya tak bekerja keras. Saya dianggap sudah merusak masa depan Wuhan. Saya putus asa," keluhnya. Setelah itu, setiap staf dilarang untuk saling membagikan gambar maupun pesan yang berisi informasi mengenai virus dengan nama resmi SARS-Cov-2 itu. Ai mengaku tidak bisa mengusahakan apa-apa, selain meminta para stafnya untuk mengenakan pakaian pelindung dan masker meski tidak diinstruksikan. "Kami menyaksikan lebih banyak lagi pasien datang kemari, di saat radius penyebarannya sudah semakin luas," terang Ai Fen.
Dia mengaku mulai melihat pasien yang tidak punya kaitan dengan Pasar Seafood Huanan, tempat yang diyakini menjadi lokasi asal wabah. Dia pun berkeyakinan bahwa virus itu memasuki level transmisi antar manusia. Meski begitu, keyakinannya tidak digubris otoritas China.
Pada 21 Januari, atau sehari setelah Beijing mengumumkan adanya transmisi lokal, pasien yang dirawat sudah mencapai 1.523 per hari, tiga kali lipat dari volume normal. Selama wabah, dia mengalami peristiwa demi peristiwa yang membuatnya pilu. Seperti melihat seorang pria lanjut usia yang tatapannya kosong. Sebabnya, dokter memberikannya sertifikat kematian bahwa putranya yang berusia 32 tahun sudah meninggal karena virus corona. Atau seorang ayah yang terlalu susah untuk keluar dari mobil di halaman rumah sakit. Saat Ai mendatanginya, ternyata dia sudah tiada. "Jika saja saya tahu (wabah ini bakal menyebar), saya akan terus menyebarkannya kepada semua orang meski bakal mendapat peringatan," sesalnya. Dia menolak disebut sebagai whistleblower, atau orang yang menyebarkan sebuah isu. "Saya hanya membantu menyediakan peluit (whistle)," tandasnya.
Sebelumya, Kepolisian China meminta maaf atas hukuman yang sempat diberikan ke Dr Li Wenliang. Namun, warganet menilai permintaan maaf ini sudah terlambat.
Menurut laporan AFP, sangat jarang ditemui otoritas China yang mengakui kesalahannya seperti itu, tetapi tindakan ini pun dianggap para penduduk China sudah lewat dari waktunya.
Puluhan ribu orang mengomentari unggahan polisi di Weibo, dan mengatakan bahwa permintaan maaf itu terlambat. "Pergilah minta maaf di depan kuburan orang itu," kata seorang pengguna, dikutip dari AFP, Kamis (19/3/2020). Pengguna lainnya menulis, "Permintaan maaf ini sudah terlambat, Wenliang tidak bisa mendengarnya."
Kamis kemarin, Pemerintah China memutuskan hukuman yang diterapkan polisi ke Dr Li Wenliang "tidak layak". Mendiang Dr Li merupakan salah satu dari sekelompok dokter di Wuhan yang mengunggah peringatan di media sosial tentang penyebaran virus corona, Desember lalu.
Dia mengirim pesan di media sosial kepada rekan-rekannya, memperingatkan adanya virus yang misterius. Dr Li kemudian ditegur polisi karena dianggap sudah menyebarkan kabar yang mengganggu ketenteraman sosial.
Dia diharuskan menandatangani persetujuan untuk tidak mengulanginya dan tidak melakukan tindakan lain yang "melanggar hukum". Kalau melanggar, dia akan dituntut. Dr Li kemudian menandatanganinya, dan kembali bekerja untuk menangani seorang pasien perempuan yang menderita glaukoma.
Dia tidak menyadari pasiennya itu mengidap virus corona. Penularan pun terjadi antar-manusia. Namun, lagi-lagi pemerintah setempat tidak menyadari jika virus corona dapat menular melalui udara.
Keesokan harinya, Li mulai mengalami gejala batuk-batuk. Orangtuanya juga mengeluhkan sakit dan dirawat di rumah sakit pada 20 Januari 2020, ketika Beijing mengumumkan darurat virus corona. Li sudah menjalani beberapa tes, tetapi semuanya menunjukkan hasil negatif hingga keluar pemeriksaan terbaru yang menyebutkan bahwa ia positif terkena virus corona.
Selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Wuhan, dia menceritakan kisahnya di atas tempat tidur. Berita kematiannya pun santer terdengar, tetapi Rumah Sakit Pusat Wuhan membantah laporan tersebut. Tak lama setelah itu, mereka mengonfirmasi bahwa Li Wenliang telah meninggal dunia pada Jumat (7/2/2020) pukul 02.58 waktu setempat di usia 34 tahun. (*)
Sumber:
Tribunnews.com - Bahkan ada kekhawatiran dokter wanita tersebut sudah dibungkam dengan ditahan atau bahkan sudah meninggal dunia. Artikel telah tayang sebelummya di Kompas.com dengan judul:Dokter Ai Fen, Pengungkap Pertama Virus Corona, Dikabarkan Menghilang dan Cerita Dokter Ai Fen di Wuhan yang Dibungkam karena Bagikan Informasi soal Virus Corona
Pas cadang kecilkan saiz Kabinet, buang menteri yang cetus kontroversi
kerengga, KERENGGA - 15 minutes ago
Ibnu Hasyim, Ibnu Hasyim - 33 minutes ago
Berlianto, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 36 minutes ago
Muhaimin, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 36 minutes ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 44 minutes ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 48 minutes ago
Rusman Siregar, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 52 minutes ago
Koran Sindo, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 52 minutes ago
Muhammad Mirza, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 52 minutes ago
Tedy Ahmad, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 54 minutes ago
Yohannes Tobing, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 59 minutes ago
ali masduki, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 1 hour ago
Miftah H. Yusufpati, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 1 hour ago
Koran Sindo, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 1 hour ago
Berlianto, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 1 hour ago
Koran Sindo, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 1 hour ago
Koran Sindo, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 1 hour ago
Koran Sindo, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 1 hour ago
Kiswondari, SINDOnews | Berita Terkini dan Terpercaya | RSS - 1 hour ago
admin, null - 7 hours ago
ADMIN ISMAWEB, Portal Islam dan Melayu | ISMAWeb - in the future
ADMIN ISMAWEB, Portal Islam dan Melayu | ISMAWeb - in the future
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 53 minutes ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 53 minutes ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 56 minutes ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 59 minutes ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 59 minutes ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 1 hour ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 1 hour ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 1 hour ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 1 hour ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 1 hour ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 1 hour ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 1 hour ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 1 hour ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 1 hour ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 2 hours ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 2 hours ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 2 hours ago
Sodikin, Islampos - 2 hours ago
Unknown, Ahmad Sanusi Husain.Com - 58 minutes ago
Tribunnews.com - 1 hour ago
Tribunnews.com - 1 hour ago
Tribunnews.com - 1 hour ago
Tribunnews.com - 1 hour ago
Tribunnews.com - 1 hour ago
Tribunnews.com - 1 hour ago
Tribunnews.com - 1 hour ago
Tribunnews.com - 1 hour ago
Tribunnews.com - 1 hour ago
Tribunnews.com - 1 hour ago
Tribunnews.com - 1 hour ago
Tribunnews.com - 1 hour ago
Muhammad Abduh Tuasikal, MSc, Rumaysho.Com - 2 hours ago
Tribunnews.com - 2 hours ago
Tribunnews.com - 2 hours ago
Tribunnews.com - 2 hours ago
Tribunnews.com - 2 hours ago
Tribunnews.com - 2 hours ago
Yudi, Islampos - 3 hours ago
AMIR Wartawan Rasmi LR, WARTAWAN RASMI LAMAN REFORMASI - 1 hour ago
Tribunnews.com - 2 hours ago
Tribunnews.com - 2 hours ago
Tribunnews.com - 2 hours ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 2 hours ago
AMIR Wartawan Rasmi LR, WARTAWAN RASMI LAMAN REFORMASI - 2 hours ago
AMIR Wartawan Rasmi LR, WARTAWAN RASMI LAMAN REFORMASI - 2 hours ago
AMIR Wartawan Rasmi LR, WARTAWAN RASMI LAMAN REFORMASI - 2 hours ago
AMIR Wartawan Rasmi LR, WARTAWAN RASMI LAMAN REFORMASI - 2 hours ago
AMIR Wartawan Rasmi LR, WARTAWAN RASMI LAMAN REFORMASI - 2 hours ago
AMIR Wartawan Rasmi LR, WARTAWAN RASMI LAMAN REFORMASI - 2 hours ago
AMIR Wartawan Rasmi LR, WARTAWAN RASMI LAMAN REFORMASI - 2 hours ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 2 hours ago
Tribunnews.com - 3 hours ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 3 hours ago
Tribunnews.com - 3 hours ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 4 hours ago
Tribunnews.com - 4 hours ago
editor@merdeka.com (Editor), Merdeka.com - 4 hours ago
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
- Surat Al Fatihah (Pembukaan)
- Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
- Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
- Surat An Nisa' (Wanita)
- Surat Al Ma'idah (Hidangan)
- Surat Al An'am (Binatang Ternak)
- Surat Al A'raf (Tempat Tertinggi)
- Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
- Surat At Taubah (Pengampunan)
- Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
- Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
- Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
- Surat Ar Ra'd (Guruh)
- Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
- Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
- Surat An Nahl (Lebah)
- Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
- Surat Al Kahfi (Gua)
- Surat Maryam (Maryam)
- Surat Thaha (Thaahaa)
- Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
- Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
- Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
- Surat An Nur (Cahaya)
- Surat Al Furqaan (Pembeda)
- Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
- Surat An Naml (Semut)
- Surat Al Qashash (Cerita)
- Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
- Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
- Surat Luqman (Luqman)
- Surat As Sajdah ((Sujud)
- Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
- Surat Saba' (Kaum Saba')
- Surat Fathir (Pencipta)
- Surat Yaasiin
- Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
- Surat Shaad
- Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
- Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
- Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
- Surat Asy Syuura (Musyawarah)
- Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
- Surat Ad Dukhaan (Kabut)
- Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
- Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
- Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
- Surat Al Fath (Kemenangan)
- Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
- Surat Qaaf
- Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
- Surat Ath Thuur (Bukit)
- Surat An Najm (Bintang)
- Surat Al Qamar (Bulan)
- Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
- Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
- Surat Al Hadid (Besi)
- Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
- Surat Al Hasyr (Pengusiran)
- Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
- Surat Ash Shaff (Barisan)
- Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
- Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
- Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
- Surat Ath Thalaaq (Talak)
- Surat At Tahrim (Mengharamkan)
- Surat Al Mulk (Kerajaan)
- Surat Al Qalam (Pena)
- Surat Al Haqqah (Kiamat)
- Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
- Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
- Surat Al Jin (Jin)
- Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
- Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
- Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
- Surat Al Insaan (Manusia)
- Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
- Surat An Naba´ (Berita Besar)
- Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
- Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
- Surat At Takwir (Menggulung)
- Surat Al Infithar (Terbelah)
- Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
- Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
- Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
- Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
- Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
- Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
- Surat Al Fajr (Fajar)
- Surat Al Balad (Negeri)
- Surat Asy Syams (Matahari)
- Surat Al Lail (Malam)
- Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
- Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
- Surat At Tiin (Buah Tin)
- Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
- Surat Al Qadr (Kemuliaan)
- Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
- Surat Al Zalzalah (Goncangan)
- Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
- Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
- Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
- Surat Al 'Ashr (Masa)
- Surat Al Humazah (Pengumpat)
- Surat Al Fiil (Gajah)
- Surat Quraisy (Suku Quraisy)
- Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
- Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
- Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
- Surat An Nashr (Pertolongan)
- Surat Al Lahab (Gejolak Api)
- Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
- Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
- Surat An Naas (Manusia)
.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan