Khamis, 2 April 2020

Menikmati makan malam di hotel lima bintang atau memakai beg jenama Channel, Gucci... dengan tayangan kereta Ferrari, BMW, Mercedes di Instagram. 10095


Penulis pasti keluarga miskin bandar dan golongan B40 seperti mereka ini tidak pernah menaiki gondola di pesisir sungai Milan atau Venice seperti artis-artis Malaysia.
Barang dagangan pun perlu orang lain beli - bukan sendiri guna dan dengan tiba-tiba jadi kaya raya, yang buat seseorang tak sedar diri dia makhluk Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى‎‎ (Subḥānahu Wa Taʿālā) Kalau dia sedar diri, dia hamba Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى‎‎ (Subḥānahu Wa Taʿālā) dia xsay camtu. Neh mesti berilmu tetapi tiada adab. Sebab jarang atau xpernah bersikap damai dengan takdir Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى‎‎ (Subḥānahu Wa Taʿālā) In Syaa Allah kita semua sentiasa diampuni Nya serta tidak putus diberi petunjuk dan hidayah Nya. Astaghfirullahalazim. Nauzubillah Min Zalik. 
 
RASMI MANUSIA...

Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى‎‎ (Subḥānahu Wa Taʿālā) - 
Allah ﷻ dan Rasulullah ﷺ 
Khusyuknya Shalat Para Sahabat Nabi ﷺ
Para sahabat Nabi SAW betul-betul khusyuk dalam shalat mereka.

… Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan-perbuatan yang keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar keutamaannya dari ibadah-ibadah lain. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS al-Ankabuut ayat 45).

Para ulama sepakat, semua sahabat Rasulullah SAW adalah mustaqim (lurus dan adil). Itulah sebabnya mereka mendapatkan martabat dan kedudukan yang tinggi.


Ini dapat dibuktikan dalam hal kekhusyukan mereka saat shalat. Hati mereka hanya tertuju kepada Allah SWT dan melalaikan masalah di seputarnya. Dalam benak mereka yang ada hanyalah kebesaran dan keagungan-Nya. Mereka begitu merindukan surga yang telah dijanjikan-Nya serta perasaan takut akan azab-Nya. Konsentrasi mereka bertambah kuat tatkala membaca ayat-ayat Alquran dan seolah berdialog langsung dengan sang Khalik.


Dikisahkan, suatu saat ‘Urwah bin Zubair sedang sakit pada betisnya. Ada yang menganjurkan agar bagian yang sakit itu dipotong, namun ia menolaknya. Penyakit itu lalu menjalar ke bagian atas tubuh. Menurut sahabat Nabi yang lain, jika penyakitnya telah sampai ke tulang lutut maka dapat menyebabkan kematian. ‘Urwah hanya bisa pasrah dan menyerahkan segalanya kepada Allah SWT. Ia sempat menolak ketika seorang tabib hendak mengobatinya. Akhirnya atas saran seseorang, kaki yang sakit itu dipotong oleh tabib ketika ia sedang mengerjakan shalat. Pemotongan itu sama sekali tidak dirasakannya. Subhanallah. Lantaran khusyuk dan tenangnya ‘Urwah menunaikan shalat, hatinya hanya terpusat pada Allah SWT tanpa ada suatu kekuatan yang mampu mengusiknya. 


Pada kisah lain, sahabat Khubaib hendak dihukum mati oleh kafir Quaraisy. Tatkala telah sampai di tan’iim dan hukuman mati segera dilaksanakan, Khubaib meminta izin untuk melakukan shalat dua rakaat. Permintaan itu dikabulkan. Segera dilakukannya shalat dua rakaat dengan sangat khusyuk dan sempurna. Usai shalat, ia katakan kepada orang-orang Quraisy, ”Kalau saja kalian tidak menyangka bahwa aku melamakan shalat karena rasa takut akan mati, pastilah aku akan panjangkan dan perbanyak lagi shalatku.” 


Dari dua peristiwa di atas kita dapat melihat, betapa taat dan khusyuknya sahabat Nabi  ﷺ melaksanakan shalat, sekalipun di saat-saat yang paling kritis.



Oleh: Dudi Lesmana
Sumber:
Khusyuknya Shalat Para Sahabat Nabi – Check Porsi Haji App.

Puasa Sehari Sebelum Ramadhan karena Ragu, Bagaimana? 
by Sodikin  in Tanya Jawab Ramadhan
TANYA: Apakah boleh bagi seseorang yang ragu akan awal masuknya bulan Ramadhan untuk berpuasa sehari sebelumnya?

JAWAB: Dari kalangan Al-Hanabilah (pengikut-nya madzhab Ahmad pent) ada yang berpendapat seperti itu akan tetapi yang benar adalah tidak dibolehkan puasa sebagaimana sabda Nabi SAW:

“Janganlah kalian mendahului Ramadhan dengan shaum sehari sebelumnya atau dua hari sebelumnya.”

Dan dari sahabat Ammar bin Yasir ra, “Barangsiapa yang berpuasa pada hari syakk (ragu-ragu) maka telah bermaksiat kepada Abul Qasim.” Maka yang shahih sekali lagi adalah tidak boleh berpuasa dan Nabi Shallallahu ‘alaihi wassalam bersabda, “Berpuasalah kalian dengan melihat ru’yah dan berbukalah dengan melihat ru’yah. Jika tertutupi awan maka sempurnakanlah hitungan Sya’ban 30 hari.”

Maka tidak ada lagi hal yang tersisa setelah keterangan ini. []
Sumber:
Islampos
Puasa Sehari Sebelum Ramadhan karena Ragu, Bagaimana?  - Islampos

Hukum Orang Berpuasa Dipakaikan Infus
by Ralda Rizmainun Farlina       in Tanya Jawab Ramadhan
TANYA: Apa hukum orang yang berpuasa dipakaikan infus karena suatu hajat?

Jawab: Hukumnya tidak apa-apa apabila orang yang sakit benar-benar membutuhkannya menurut pendapat yang paling shahih di kalangan ulama. Ini juga pendapat yang dipilih oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah dan mayoritas ahli ilmu karena hal itu tidak serupa dengan makan dan minum.

Suntik atau injeksi termasuk juga infus, dalam dunia medis dapat dikategorikan dalam dua jenis, yaitu suntik yang murni ditujukan untuk memasukkan obat ke dalam tubuh manusia dan suntik yang ditujukan untuk menguatkan badan atau terkadang sebagai pengganti makanan.

Suntik atau infus yang ditujukan untuk memasukkan obat ke dalam tubuh manusia, disepakati para ulama kontemporer, hukumnya tidak membatalkan puasa. Pendapat ini juga diikuti oleh Lembaga Majma’ Fiqh di Saudi Arabia. Alasannya, karena pada dasarnya puasa adalah sah hingga ada alasan kuat yang membatalkannya. Suntik tersebut tidak termasuk makan dan minum dan juga tidak mempunyai tujuan yang sama dengan makan dan minum, maka tidak bisa dianggap sama dengan makan dan minum sehingga membatalkan puasa.

Adapun suntik atau infus jenis kedua, yaitu yang ditujukan untuk menguatkan badan atau sebagai pengganti makan saat pasien tidak diperkenankan mengkonsumsi makanan, para ulama kontemporer berbeda pendapat mengenai hukumnya apakah membatalkan puasa atau tidak?

Pendapat pertama, tarmasuk yang diikuti oleh oleh Lembaga Majma’ Fiqh di Saudi Arabia, bahwa suntik seperti itu membatalkan puasa. Alasannya, bahwa suntik seperti itu mempunyai kemiripan dengan makan dan minum dan mempunyai tujuan yang sama dengan makan dan minum. Orang yang menjalani suntik atau infus seperti itu bahkan kuat tanpa makan dan minum.

Pendapat kedua, suntik seperti itu juga tidak membatalkan puasa. Pendapat ini diikuti Syeh Muhammad Bakhit, Syeh Muhammad Shaltut dan Syeh Sayyid Sabiq. Alasannya bahwa suntik seperti itu tidak memasukkan sesuatu ke dalam lambung manusia. Memasukkan sesuatu ke dalam lambung yang diangggap membatalkan puasa.

Titik perbedaan kedua pendapat adalah pada apakah yang dianggap membatalkan puasa itu masuknya sesuatu ke dalam lambung manusia, ataukah ketika masuknya suatu zat yang menyebabkan manusia menjadi kuat seperti makan, minum dan zat lainnya. Mayoritas ulama melihat bahwa sesuai tujuan syariat maka suntikan yang ditujukan untuk memperkuat badan atau sebagai pengganti makan minum dianggap membatalkan puasa. 

Hukum suntik juga berlaku untuk obat tetes mata dan tetes kuping. Apakah obat tetes mata atau kuping membatalkan puasa atau tidak. Pendapat yang mengatakan bahwa mata dan kuping mempunyai saluran ke lambung mengatakan itu membatalka puasa.

Pendapat kedua mengatakan bahwa cairan dari mata atau kuping yang masuk ke lambung dapat dibilang sangat sedikit sehingga tidak membatalkan puasa. Mayoritas ulama mengatakan tetes mata tidak membatalkan karena dianggap sangat sedikit sehingga termasuk perkara yang diampuni.

Adapun obat yang dimasukkan ke hidung seperti semprot hidung, mayoritas ulama mengatakan bahwa hidung mempunyai saluran langsung ke organ pencernaan. Sesuatu yang masuk melalui hidung bisa langsung lambung, maka obat yang dimasukkan melalui hidung yang berbentuk cair atau pada dianggap membatalkan puasa.

Hal itu sesuai hadist yang berbunyi “Kuatkanlah dalam membersihkan hidung saat wudlu, kecuali kalau dalam keadaan puasa.” [Abu Dawud] Larangan memperkuat memasukkan air ke hidung saat puasa tersebut jelas menunjukkan bahwa masuknnya seusatu melalui hidung membatalkan puasa.

Syah Hisyam al-Khoyyath dan Syeh ‘Ajil Nasyami mengatakan obat semprot hidung dianggap tidak membatalkan puasa, karena tidak ditujukan untuk memasukkan sesuatu ke dalam organ pencernaan dan tidak menyerupai makan dan minum. []
Sumber:
Islampos
Hukum Orang Berpuasa Dipakaikan Infus - Islampos

Corona Renggut Lebih dari 30 Ribu Nyawa di Eropa
Kantor berita yang berbasis di Prancis, AFP, melaporkan lebih dari 30 ribu orang di Eropa meninggal akibat pandemi virus Corona baru, COVID-19. Italia menyumbang lebih dari sepertiga dari jumlah kematian tersebut.

Menurut AFP, hanya empat hari yang lalu jumlah korban meninggal akibat COVID-19 mencapai 30 ribu di seluruh dunia. Angka ini menunjukkan seberapa cepat meningkatnya kematian akibat pandemi Corona dan seberapa dahsyatnya negara-negara Eropa begitu menderita akibat penyakit ini.

Selain Italia, jumlah kematian tertinggi di Eropa telah dilaporkan oleh Spanyol, Prancis, Inggris, dan Belanda seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (1/4/2020). Secara global, hingga hari Selasa kemarin, korban meninggal akibat virus Corona baru mencapai 40 ribu dengan AS, China, dan Iran menjadi negara non Eropa yang terkena dampak terburuk pandemi ini.

Virus ini menjadi ancaman yang lebih besar bagi orang-orang dengan kondisi kesehatan yang buruk dan mereka yang berusia lanjut. Ini merupakan faktor mengapa populasi lanjut usia di Eropa lebih banyak menderita daripada mereka yang lebih muda. Meski begitu, banyak juga mereka yang paruh baya dan jaug lebih muda mengalami gejala serius.(mr/snd)
konfrontasi.com  Rabu, 1 Apr 2020 – 18:12
***
Wabah Corona Mendunia, Sadarkah Manusia atas Keingkarannya terhadap Tuhannya?
[wabah-corona-menduniaPosted on 28 Maret 2020   by Nahimunkar.org 

Ramai-Ramai Liburan Nairuz (Hari Raya Kemusyikan), Iran Sangat Khawatir Pandemi Corona Kedua

Hari Nairuz adalah hari raya tahun baru orang Majusi menurut perhitungan kalender masehi (pergiliran matahari). 

Masyarakat Kota Madinah saat itu ikut-ikutan merayakan hari raya Majusi tersebut. 

Beberapa kamus Arab menjelaskan demikian definisi Nairuz, semisal kamus AL-Lughah Al-Arabiyyah AL-Mu’aashir dijelaskan,

ﺃﻭّﻝ ﻳﻮﻡ ﻓﻲ ﺍﻟﺴَّﻨﺔ ﺍﻟﺸَّﻤﺴﻴَّﺔ ﻋﻨﺪ ﺍﻟﻔُﺮﺱ

“Nairuz adalah hari pertama pada tahun syamsiyyah versi Persia (bangsa Majusi saat itu).”/ muslim.or.id
***
Wabah penyakit itu azab bagi orang kafir dan yang berdosa besar, tapi rahmat bagi orang mukmin
  • Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan bahwa wabah penyakit yang menyebar di suatu daerah itu pada dasarnya merupakan azab bagi orang-orang yang tak beriman. Selain itu, pelaku dosa besar juga termasuk azab baginya bila terjadi suatu wabah penyakit yang menimpanya. Namun, ini merupakan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Pasalnya, orang beriman akan diberikan pahala setara orang yang mati syahid.
Wabah penyakit yang menyebar di suatu wilayah tertentu membuat khawatir para penduduknya. Wabah penyakit ini terkadang mematikan. Oleh karena itu, orang yang bersabar menghadapi wabah penyakit, dan sampai meninggal itu digolongkan sebagai orang yang mati syahid.

Diriwayatkan dari Aisyah bahwa beliau pernah bertanya pada Rasulullah mengenai wabah penyakit atau tho’un. Rasulullah saw. memberi isyarat demikian:


أَنَّهُ كَانَ عَذَابًا يَبْعَثُهُ اللَّهُ عَلَى مَنْ يَشَاءُ، فَجَعَلَهُ اللَّهُ رَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ، فَلَيْسَ مِنْ عَبْدٍ يَقَعُ الطَّاعُونُ، فَيَمْكُثُ فِي بَلَدِهِ صَابِرًا، يَعْلَمُ أَنَّهُ لَنْ يُصِيبَهُ إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ، إِلَّا كَانَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ الشَّهِيدِ» تَابَعَهُ النَّضْرُ، عَنْ دَاوُدَ

Artinya: (tho’un) itu azab yang Allah timpakan pada siapa saja yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya rahmat bagi mukminin. Tidaklah seorang hamba yang di situ terdapat wabah penyakit, tetap berada di daerah tersebut dalam keadaan bersabar, meyakini bahwa tidak ada musibah kecuali atas takdir yang Allah tetapkan, kecuali ia mendapatkan pahala seperti orang yang mati syahid. Hadis ini diperkuat riwayat al-Nadhr dari Daud (HR Bukhari). (Tafsir Surah Yasin Ayat 18-19: Mengaitkan Musibah dengan Kesialan Bukan Ajaran Islam)

Imam Ibnu Hajar al-Asqalani dalam Fathul Bari menjelaskan bahwa wabah penyakit yang menyebar di suatu daerah itu pada dasarnya merupakan azab bagi orang-orang yang tak beriman. Selain itu, pelaku dosa besar juga termasuk azab baginya bila terjadi suatu wabah penyakit yang menimpanya. Namun, ini merupakan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Pasalnya, orang beriman akan diberikan pahala setara orang yang mati syahid.

Dalam riwayat lain dari Ibnu Umar yang berpesan, “Wabah penyakit itu di antaranya disebabkan kemaksiatan yang merajalela” (HR Ibnu Majah)*. Dalam riwayat lain disebutkan dengan redaksi demikian,

شعب الإيمان (5/ 22)
لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بها إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ

“Kemaksiatan tidak akan tampak di suatu masyarakat sama sekali, sampai mereka sudah terang-terangan melakukan kemaksiatan itu, maka menimpa mereka wabah penyakit dan kelaparan yang tidak pernah terjadi sebelumnya” (HR Baihaqi).

*[tambahan dari redaksi NM: Sahabat Abdullah bin Umar radhiyallah anhuma menyampaikan sabda Rasulullah,

لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ قَطُّ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا فَشَا فِيهِمْ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ مَضَتْ فِي أَسْلَافِهِمْ الَّذِينَ مَضَوْا

“Tidaklah fahisyah (perbuatan keji) tersebar pada suatu kaum kemudian mereka melakukannya dengan terang-terangan, kecuali akan tersebar di tengah-tengah mereka wabah penyakit tha’un dan kelaparan yang belum pernah terjadi pada kaum sebelum mereka.” (HR. Ibnu Majah no. 4019. Hadits ini dinilai hasan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih Ibn Majah no. 3262), red NM].

Apakah orang yang mukmin atau muslim yang terdampak dari kemaksiatan yang menyebar di suatu daerah itu termasuk yang mendapatkan pahala mati syahid? Jawabannya iya. Ini adalah bentuk rahmat Allah untuk umat Nabi Muhammad yang beriman.

Namun, sebagaimana hadis di atas, orang yang mendapatkan pahala setara orang yang mati syahid itu harus bersabar, tidak mengeluh, dan pasrah pada ketentuan Allah saat wabah penyakit tersebut menimpanya.

Menurut Imam Ibnu Hajar terdapat tiga gambaran mengenai orang yang terkena wabah penyakit ini berkaitan dengan pahala mati syahid. Pertama, orang yang terkena wabah penyakit, kemudian dia meninggal itu otomatis tergolong mati syahid. Kedua, orang yang terkena wabah penyakit, namun tidak sampai meninggal, ia mendapatkan pahala setara orang mati syahid. Ketiga, orang yang di daerahnya tidak terdapat wabah penyakit, namun ia tertular wabah penyakit dari orang lain, ini pun bila meninggal akan mendapatkan pahala mati syahid. Wallahu a’lam bis shawab.

Penulis  Ibnu Kharish dalam judul ‘Pahala Orang Mukmin yang Sabar Menghadapi Wabah Penyakit’ (Kajian Hadis Shahih Bukhari Nomor 5734)
BincangSyariah.Com – 28 Januari 2020
Bahwa bencana dan musibah adalah azab dan balasan yang disegerakan di dunia bagi orang-orang munafik dan kaum kafir yang memusuhi agama Allah.

{فَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَأُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ} [آل عمران: 56]

Maka adapun orang-orang yang kafir, maka akan aku azab mereka dengan azab yang sangat keras di dunia dan di akhirat, sedang mereka tidak memperoleh penolong.” (QS. Ali Imron: 56)

Dunia gempar. Tak terkecuali Indonesia. Ini akibat ditemukannya virus Corona di Wuhan, China. Bahkan, virus tersebut kini telah menjalar ke berbagai negara dan diperkirakan dapat menjadi ancaman global.

Dilansir dari pikiran-rakyat.com bahwa hingga Jumat, 24 Januari 2020, China telah mengisolasi sebanyak 13 kota dan 41 juta penduduk. Mereka dijaga ketat oleh orang- orang berkostum lengkap, baik tim militer maupun medis. Siapapun dicegah keluar dari area karantina.

Berbagai perayaan Tahun Baru Imlek 25 Januari 2020 ini, bahkan telah dibatalkan. Beijing menjadi kota terlarang. Disneyland Shanghai, dan bagian dari Tembok Besar diumumkan serentak ditutup. Virus Corona tengah menjadi momok menakutkan di berbagai kota.

Tentu saja, hal ini karena virus Corona sangat mudah menyebar melalui udara yang dihirup oleh hidung dan mulut. Kemudian masuk ke dalam saluran pernapasan atas, lalu ke tenggorokan hingga ke paru-paru.

Mengetahui virus ini pertama kali ditemukan di China, membuat naluri kemanusiaan tersingkap. Mengingat akan apa yang dilakukan oleh pemerintah China terhadap etnis Muslim Uighur. Mereka juga sedang dan masih dikarantina. Lebih dari satu juta manusia tak berdosa disiksa secara keji di kamp konsentrasi Xinjiang. Dilarang memeluk Islam. Dipaksa murtad. Dianiaya hanya karena mereka Muslim. Situasi tersebut juga tak kalah mencekam.

Apakah kemudian kaum muslimin kehilangan rasa simpati dan sikap empatinya pada China, khususnya bagi para korban Virus Corona? Tidak. Sungguh tidak. Karena virus ini juga bisa saja menjalar ke tubuh kaum Muslimin di berbagai negara.

Kaum Muslimin meyakini bahwa segala musibah dan bencana yang terjadi adalah berasal dari Allah. Bagi seorang Muslim, musibah itu bisa bermakna sebagai ujian bagi orang beriman untuk meningkatkan keimanan terhadap Allah SWT.

{أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَثَلُ الَّذِينَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ …} [البقرة: 214]

“Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti yang dialami orang-orang terdahulu sebelum kamu….” (QS. Al-Baqarah: 214)

Kaum Muslimin juga yakin, bahwa musibah adalah teguran bagi orang-orang beriman yang sedang lalai dan jauh dari agamanya, agar kaum muslimin dapat segera bertaubat dan kembali pada menerapkan aturan Allah SWT.

{أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ} [الأعراف: 99]

“Atau apakah mereka merasa aman dari siksaan Allah (yang tidak terduga duga)? Tidak ada yang merasa aman dari siksaan Allah selain orang-orang yang rugi.” (QS. al-A’raf: 99)

Diyakini pula, bahwa bencana dan musibah adalah azab dan balasan yang disegerakan di dunia bagi orang-orang munafik dan kaum kafir yang memusuhi agama-Nya.

{فَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَأُعَذِّبُهُمْ عَذَابًا شَدِيدًا فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَا لَهُمْ مِنْ نَاصِرِينَ} [آل عمران: 56]

Maka adapun orang-orang yang kafir, maka akan aku azab mereka dengan azab yang sangat keras di dunia dan di akhirat, sedang mereka tidak memperoleh penolong.” (QS. Ali Imron: 56)

Kaum Muslim percaya, tidaklah musibah atau azab dapat terjadi jika bukan atas kehendak-Nya. Corona yang menimpa China adalah sebagian kecil tanda kekuasaan Allah. Kuasa yang bahkan tak bisa dibaca oleh akal manusia yang terbatas. Terlepas Virus ini bagian dari propaganda (Diduga senjata biologis rahasia China yang bocor dari labnya) atau bukan sama sekali.

Tak ada yang mampu menghalangi kehendak Allah, jika Allah sudah berkehendak. Bahkan meski manusia mengerahkan seluruh kekuatan, daya upaya, teknologi yang super canggih dan segala peralatan muthakir untuk menghadang. Takkan bisa menghadang ketetapan-Nya.

Buktinya, dengan virus Corona yang Allah turunkan, dunia menjadi pesakitan. Dengan merebaknya Virus Corona, dunia bergejolak. Dengan menjalarnya Virus Corona, duniapun ambyar. Masihkah manusia akan angkuh, congkak dan sombong dengan tetap menolak diterapkannya aturan Allah yakni aturan Islam?

{إِنَّمَا قَوْلُنَا لِشَيْءٍ إِذَا أَرَدْنَاهُ أَنْ نَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ} [النحل: 40]

“Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya, Kami hanya mengatakan kepadanya: “kun (jadilah)”, maka jadilah ia.” (QS. An- Nahl: 40).

Dengan itu manusia ditunjukkan bahwa jika Allah telah berkehendak, tak akan ada sesuatu pun yang bisa menghadang. Begitu juga kelak, jika tiba waktunya Allah memenangkan agamaNya. Tak akan ada yang sanggup menentang. Wallahu a’lam!

Nusaibah Al Khanza
(Pemerhati Masalah Global)
suaraislam.id 27 Januari 2020
(nahimunkar.org)
 ***
Allah Ta’ala telah memperingatkan

Allah Ta’ala telah memperingatkan, lihatlah bagaimana kesudahan orang-orang dahulu yang dihancurkan akibat perilaku buruk mereka. Itu semua karena kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang mempersekutukan Allah dan menuhankan hawa nafsu.

Ayat Allah dan Tafsirnya. Kebanyakan dari mereka itu adalah musyrikin

{قُلْ سِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الَّذِينَ مِنْ قَبْلُ كَانَ أَكْثَرُهُمْ مُشْرِكِينَ} [الروم: 42]

42. Katakanlah: “Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah)”. [Ar Rum:42]

Tafsir Quran Surat Ar-Rum Ayat 42

42. Katakan -wahai Rasul- kepada orang-orang musyrik, “Berjalanlah kalian di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan umat-umat yang mendustakan sebelum kalian?” Kesudahan mereka adalah kesudahan yang buruk. Kebanyakan dari mereka menyekutukan Allah dengan menyembah selain Allah bergandeng dengan menyembah Allah. Maka mereka dibinasakan karena kesyirikan mereka tehadap Allah./ Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram)
(nahimunkar.org)
Sumber:

Nahimunkar - Islam & Aliran Sesat

Apakah Menggosok Gigi Membatalkan Puasa?
by Ralda Rizmainun Farlina        in Tanya Jawab Ramadhan
TANYA: Apakah orang yang berpuasa boleh menggunakan pasta gigi pada saat berpuasa di siang Ramadlan?

Jawab: Tidak apa hal itu dengan tetap menjaga agar tidak ada yang tertelan. Sebagaimana disyariatkannya bersiwak bagi orang yang berpuasa di awal siang atau akhirnya. Sebagian ulama ada berpendapat makruh menggunakan siwak sesudah matahari tergelincir, dan itu pendapat yang lemah.

Yang benar, tidak dimakruhkan berdasarkan keumuman sabda Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, “Bersiwak itu membersihkan mulut dan mendatangkan keridlaan Allah.” (HR. Al-Nasai dengan sanad shahih dari Aisyah radliyallahu ’anha).

Dan juga berdasarkan sabda Nabi shallallahu ’alaihi wasallam, “Kalau saja tidak akan memberatkan umatkaku, pasti aku perintahkan mereka bersiwak pada setiap shalat.” (Muttafaq ’alaih) dan ini mencakup shalat Dzuhur dan Ashar; keduanya sesudah matahari tergelincir. [] Sumber: Fatwa-fatwa Syaikh Abdul Aziz bin Bazzrahimahullah dan Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin

Sumber:

Apakah Menggosok Gigi Membatalkan Puasa? - Islampos

Awal Mula Terungkapnya 300 Siswa Polisi Terindikasi Corona, dan Hadits-Hadits tentang Polisi di Akhir Zaman

Sekolah Pembentukan Perwira Polri (Syahdan Alamsyah/detikcom)
Jakarta – Polri menceritakan awal mula diadakannya rapid test massal di Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdikpol, yang hasilnya menunjukkan 300 siswa terindikasi positif Corona (COVID-19). Tes massal itu bermula dari adanya siswa yang mengalami demam.

“Berawal dari adanya siswa yang merasa demam. Kemudian kami lakukan rujuk ke Kramatjati (RS Polri Raden Said Soekanto),” kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono dalam konferensi pers yang disiarkan lewat akun Instagram @divisihumaspolri, Rabu (1/4/2020).

Argo mengatakan awalnya ada 7 siswa yang demam, lalu bertambah satu per satu. Saat dilakukan pemeriksaan rontgen, didapati hasilnya menunjukkan seperti ada kabut di bagian paru-paru.

“Ada 7, awalnya. Satu tambah (jadi) 8, jadi 9. Satu (siswa) itu adalah sakit demam berdarah. Kemudian telah kami rontgen itu ada seperti kabut gambarnya, kita rujuk agar lebih jelas sakit apa,” ujar Argo.

“Jadi semuanya kesembilan orang itu menurut dokter sudah dalam kondisi normal. Sudah agak baikan. Kami masih menunggu kapan bisa dipulangkan oleh dokter. Tapi yang terpenting kesembilan itu sudah dalam kondisi normal dan baik,” sambung Argo. Dengan adanya 9 siswa yang sakit ini, Setukpa Polri akhirnya mengambil inisiatif untuk memeriksakan kondisi peserta didiknya. Dari situlah didapat hasil 300 siswa terindikasi Corona. 

Kemudian dengan adanya hal tersebut, sisanya 1.500 sekian (siswa) itu kami lakukan rapid test. Jadi ditemukan ada 300 siswa yang dari hasil rapid test ini, rapid test ini kan berhubungan dengan imun, daya tahan tubuh, kondisi tubuh, makanya setelah kami lakukan tes rapid test ini ada 300 siswa yang positif (berdasarkan) rapid test,” jelas Argo.

Argo menuturkan 300 siswa itu akan menjalani pemeriksaan dengan metode swab setelah 14 hari melakukan isolasi diri. Mereka berstatus orang dalam pemantauan atau ODP.

“Nanti kami akan lakukan swab agar kami tahu persis apa yang bersangkutan itu positif virus Corona atau tidak,” tutur Argo.

Audrey Santoso – detikNews
Rabu, 01 Apr 2020 18:42 WIB
***
Munculnya Polisi dan Algojo Kejam dan Dzalim sebagai Tanda Kiamat Sudah Dekat
Posted on 15 Mei 2018 by Nahimunkar.com Oleh: Abdullah Protonema Al Islamy

DI ANTARA tanda akhir zaman yang disampaikan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kepada umatnya adalah munculnya para aparat keamanan dan algojo yang dzalim. Hal ini ada dalam kitab para ulama yang membahas tentang akhir zaman. Rasulullah bersabda:


سَيَكُوْنُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ شُرْطَةٌ يَغْدُوْنَ فِـي غَضَبِ اللهِ، وَيَرُوْحُوْنَ فيِ سَخَطِ اللهِ.

“Akan ada di akhir zaman para penegak hukum yang pergi dengan kemurkaan Allah dan kembali dengan kemurkaan Allah.” (Shahih al jami’).


 جاء في الحديث: ” سَيَكُونُ فِي آخِرِ الزَّمَانِ شَرَطَةٌ , يَغْدُونَ فِي غَضِبِ اللهِ , وَيَرُوحُونَ فِي سَخَطِ اللهِ. رواه الطبراني وصححه الألباني

Telah diterangkan dalam Hadist : “Akan datang sebuah zaman para polisi yang berangkat dengan Murka Allah, dan pulang dengan membawa murka Allah.” (Riwayat Thabrani dan dishahihkan Al-Bani).


 وفي صحيح مسلم قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «يُوشِكُ، إِنْ طَالَتْ بِكَ مُدَّةٌ، أَنْ تَرَى قَوْمًا فِي أَيْدِيهِمْ مِثْلُ أَذْنَابِ الْبَقَرِ، يَغْدُونَ فِي غَضَبِ اللهِ، وَيَرُوحُونَ فِي سَخَطِ اللهِ»

Adapun dalam riwayat Muslim Sesungguhnya Rasululloh bersabda ” Jika umurmu panjang, niscaya engkau akan melihat satu kaum yang pergi pada pagi hari dengan kemurkaan Allah dan pulang pada sore hari dengan laknat Allah, Di tangan tangan mereka ada Cambuk bagaikan ekor sapi”

  قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ يَكُونُ عَلَيْكُمْ أُمَرَاءُ سُفَهَاءُ يُقَدِّمُونَ شِرَارَ النَّاسِ، وَيَظْهَرُونَ بِخِيَارِهِمْ، وَيُؤَخِّرُونَ الصَّلَاةَ عَنْ مَوَاقِيتِهَا، فَمَنْ أَدْرَكَ ذَلِكَ مِنْكُمْ، فَلَا يَكُونَنَّ عَرِيفًا وَلَا شُرْطِيًّا وَلَا جَابِيًا وَلَا خَازِنًا» . رواه أبو يعلى وابن حبان في صحيحه، وقال الهيثمي: رجاله رجال الصحيح خلا عبد الرحمن بن مسعود وهو ثقة اهـ. وحسنه الألباني.

Berkata Rasulullah Shallallah ‘alaihi wasallam, “Benar-benar akan datang kepada kalian wahai manusia, suatu zaman yang penguasanya menjadikan orang-orang jahat sebagai kepercayaan mereka dan mereka menunda-nunda pelaksanaan shalat dari awal waktunya. Barang siapa yang mendapati masa mereka janganlah sekali kali menjadi bagian dari mereka baik jadi penasehat, polisi, penarik pajak, atau bendahara bagi mereka.” (Riwayat Abu ya’la dan Ibnu Hibban dalam shahihnya, dan berkata Haitami: para rijalnya shahih, dan di hasankan oleh Al Bani).

Dari Abu Said Al Khudry RA, ia berkata, “Rasulullah berdiri di tengah kami dalam salah satu khutbah yang diantara beliau bersabda, ‘Ketahuilah aku hampir saja di panggil (oleh malaikat maut) lalu aku penuhi panggilan tersebut. Sesudahku kelak kalian akan dipimpin oleh penguasa yang berkata berdasarkan landasan ilmu dan berbuat berdasarkan ilmu. Mentaati mereka merupakan ketataan yang benar kepada pemimpinya, dan kalian akan berada dalam kondisi selama beberapa waktu lamanya.

Setelah itu kalian akan dipimpin oleh para penguasa yang berkata bukan berdasarkan ilmu dan berbuat bukan berdasarkan landasan ilmuBarangsiapa menjadi penasehat mereka, berati ia telah binasa dan membinasakan orang lain. Hendaklah kalian bergaul dengan mereka secara fisik, namun janganlah perbuatan kalian mengikuti kelakuan mereka. Persaksikanlah siapa yang berbuat baik diantara mereka sebagai orang yang  berbuat baik, dan orang yang berbuat buruk diantara mereka sebagai orang yang buruk.'” (Riwayat Thabrani al Baihaqi, Syaikh Al Bani menyatakan hadits ini shahih).

Dari beberapa hadist di atas menunjukan bahwa akan hadirnya para aparat pemerintah dan aparat keamanan yang di murkai oleh Allah. Para ulama banyak menerangkan bahwa terlaknatnya mereka dikarenakan tindakan mereka itu sendiri. Suka berbuat dzalim dan menganiaya masyarakat yang tidak salah. Menghukum secara sepihak dan membahagiakan orang kaya padahal jelas salah dalam sebuah perkara.

Tentu saja poros terbahaya dari semua ini adalah munculnya para pemerintah otoriter dan diktator yang meninggalakn Islam sebagi asas dalam memerintah. Sehingga mereka mengambil kebijaksanaan dalam pemerintahnya dengan hawa nafsu dan akal yang justru akan menimbulkan kerusakan di muka bumi.

Kepemimpinan ini masuk dalam fase Mulkan Jabbar, dimana pemerintah sudah tidak lagi memakai Khilafah dalam sistem pemerintahan mereka. Tidak menjadikan al-Qur`an dan As-Sunnah sebagai undang-undang, dan sudah tidak menjadikan nasehat para ulama yang shalih sebagai penasehat kenegaraan. Jelas hal ini menjadi dasar haramnya untuk taat kepada pemerintah yang seperti ini.

Syaikh Yusuf bin Abdillah bin Yusuf al Wabil dalam kitab Asyraatus Saa’ah beliau menukil Keterangan Imam Nawawi, “Hadist ini adalah diantara mukjizat Nabi. Sungguh telah terbukti apa yang dikabarkan oleh beliau, adapun orang orang yang membawa cambuk adalah pengawal-pengawal penguasa yang berbuat kedzaliman.” (Syarah Nawawi).

Maka tidak aneh bila  sekarang ini kita dapati diantara akhlak para polisi, tentara, dan aparat pemerintahan semena-mena terhadap kaum muslimin yang ingin menegakan Tauhid dan sunnah Rasulullah.

Di sisi lain muncul para ulama yang justru membenarkan tingkah laku para aparat dzalim. ulama seperti inilah yang menjadi pijakan para aparat pemerintah kian menindas pejuang Islam. Para pejuang divonis sebagai khawarij, bughat, pemberontak atau sekte takfiri. Sehingga dengan label itu mereka halalkan para aparat untuk menangkap sesuka hati. Yang ujung-ujungnya adalah membuat musuh kaum muslimin justru senang. Na’udzubillah

Semoga kita dijauhkan dari sifat dzalim dan Allah tetap teguhkan dalam hati kaum muslimin dalam manhaj salafus shalih memperjuangkan Islam hingga tegak khilafah Islam di muka bumi. Wallahualam bis Shawab.*

Sumber: voa-islam.com 
***
Kapolri sebut personel polisi di RI terbanyak nomor 2 di dunia

Merdeka.com – Kapolri Jenderal Tito Karnavian menegaskan jika polisi Indonesia merupakan yang terbesar nomor dua di dunia setelah China. Kata Kapolri, saat ini jumlah anggotanya di Indonesia sebanyak 430 ribu personel. “Polisi Indonesia polisi terbesar nomor dua di dunia setelah Tiongkok. Kita polisi besar dengan jumlah terbesar lho. Ada 430 ribu personel,” kata Tito di Nusa Dua Bali, Kamis (15/9 2016). [eko]

3 Tahap yang Kita Rasakan Saat Hadapi Virus Corona, dari Panik & Egois sampai Berusaha Bantu Lainnya
Sikap orang hadapi corona 
1 April 2020   Author :  Ratu Pandan Wangi
Perubahan sikap manusia via https://nationalinterest.org
Apa yang kamu rasakan saat menghadapi virus corona yang mematikan? Barangkali awalnya sangat panik karena takut tertular. Namun lama-kelamaan, segalanya terasa membaik dan kamu mulai bisa berpikir jernih lagi. Itu reaksi yang sepenuhnya wajar. Sebab saat menghadapi sesuatu, terutama hal yang gawat, biasanya manusia melalui beberapa tahap penerimaan.
Been in my growth zone working and innovating new ways to help individuals and the .
Connecting across communities, specialties and industries.

Putting together something 4 digital leaders and new qualified nurses which hope to action next week @CNOEngland @NHSX



Lihat gambar di Twitter
46 orang memperbincangkan tentang ini

Belum lama ini ramai beredar di Twitter, unggahan tentang tiga tahap sikap manusia dalam menghadapi virus corona. Tahapan tersebut dibuat dengan Learning Zone Model yang dipopulerkan oleh pendidik Jerman bernama Tom Senninger. Dia berpendapat kalau manusia melalui tiga proses saat belajar: comfort zone (merasa nyaman karena selalu berada di kondisi yang familiar), learning zone (mengambil risiko untuk belajar sesuatu), dan panic zone (merasa panik dalam proses belajar, tetapi akhirnya berhasil menguasai suatu kemampuan). 
Tahapan manusia menghadapi corona via twitter.com
Dari Learning Zone Model itu, kita bisa memahami tiga tahapan yang dilalui saat menghadapi virus corona. Masing-masing mempunyai pertanda yang berbeda. Yuk simak penjelasannya dan silakan cek sudah sampai tahap manakah kamu berada~

1. Fear Zone. Kamu merasa sangat ketakutan setiap membaca atau mendengar berita seputar corona. Sebagian orang juga melakukan panic buying 
Merasa ketakutan / Credit: Naomi August via unsplash.com

Karena dampaknya yang mematikan, virus corona diberitakan di mana-mana supaya orang waspada. Namun, terlalu banyak membaca dan mendengar info tentang corona justru bisa membuat seseorang panik dan ketakutan. Secara tak sadar, mungkin kamu juga berpikir bahwa dirimu adalah korban. Lantas mulai mencari-cari pihak yang bisa disalahkan, tanpa terlintas pikiran kalau kamu juga bisa menjadi pihak yang bersalah.

Tahapan ini ditandai dengan panic buying atau berbelanja dengan perasaan panik. Sebagian orang menimbun makanan, obat, dan tisu toilet secara berlebihan. Padahal mungkin barang-barang itu tak terlalu diperlukan. Dengan melakukan panic buying, kita justru bisa merugikan orang lain yang tak kebagian barang saat berbelanja. Kalau bisa berhenti melakukannya, berarti sudah berada di tahap selanjutnya.

2. Learning Zone. Kamu mulai tak panik dan sadar kalau semua sedang mengusahakan yang terbaik. Orang-orang juga berusaha tetap nyaman saat bekerja dari rumah
Mulai tenang / Credit: Dan via unsplash.com

Dalam tahap ini, kamu sudah bisa membatasi diri saat mengonsumsi berita seputar virus corona. Yang dibaca hanya yang penting-penting saja. Pikiran pun menjadi lebih tenang dan jernih. Kamu mulai berserah diri pada keadaan. Bukan berarti pasrah, melainkan percaya kalau semua orang sedang berusaha yang terbaik untuk menghadapi situasi genting ini.

Sebagian orang sudah bisa bekerja atau belajar dari rumah. Walaupun bosan, kamu berusaha memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Ada berbagai hal berguna yang bisa dilakukan, mulai dari belajar memasak sampai menanam di kebun. Kamu juga sudah mempunyai kesadaran untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang sehat agar tak tertular penyakit.

3. Growth zone. Tak lagi memikirkan diri sendiri, kamu mulai bergerak untuk membantu sesama. Bahkan mulai bisa bersyukur atas apa pun yang terjadi
Bersatu hadapi masalah / Credit: Becca Tapert via unsplash.com

Inilah tahapan tertinggi yang bisa dialami. Kalau sudah mencapainya, berarti kamu berhasil lepas dari sifat egois. Sebab sudah tak lagi mengutamakan diri sendiri dalam situasi genting. Kamu mulai tergerak untuk membantu orang-orang lain. Apalagi mereka yang sangat membutuhkan bantuan, seperti kalangan menengah ke bawah atau para tenaga medis yang membutuhkan peralatan.

Tahap ini juga ditandai dengan munculnya perasaan bersyukur pada apa pun yang terjadi. Walaupun situasinya masih genting, kamu berusaha tetap berpikiran positif dan mencari solusi untuk bersama. Kamu tak lagi merasa menjadi korban, melainkan menjadi penggerak agar keadaan berubah menjadi lebih baik.

Itulah tiga tahapan yang dialami saat menghadapi gawatnya virus corona. Bagaimana, kamu sudah berada di tahap berapa? Semoga kita semua bisa introspeksi diri supaya bisa naik “kelas” bersama. Yuk semangat dan saling membantu!

Sumber:
Hipwee

Malaysia Bantah Usir Banyak WNI, Berpotensi Terinfeksi Corona
   Kamis, 2 April 2020 - 00:22 WIB 

Ilustrasi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang dideportasi dari Malaysia pada Mei 2019. Foto/iNewsTV/Rusli HR
KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia membantah klaim bahwa banyak warga negara Indonesia (WNI) baru-baru ini diusir yang memicu kekhawatiran bahwa mereka bisa terkena virus corona baru, COVID-19. Kekhawatiran itu muncul karena dengan eksodus tersebut, mereka tidak bisa mempraktikkan social distancing.

Menteri Luar Hishammuddin Hussein mengatakan klaim pengusiran itu tidak benar. Dia mengatakan semua orang Indonesia yang baru saja kembali ke negaranya melakukannya karena alasan lain, dan itu sudah dikonfirmasi oleh beberapa pejabat di Republik Indonesia.

“Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan sebelumnya bahwa akan ada sekelompok orang Indonesia yang pulang, tetapi dia tidak pernah mengatakan itu adalah pengusiran," kata Hishammuddin.

“Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Teuku Faizasyah sebelumnya menekankan bahwa semua orang Indonesia yang tiba di negara itu tidak diusir, tetapi dikirim pulang karena memasuki Malaysia tanpa izin sebelum krisis COVID-19 (muncul)," lanjut diplomat top Malaysia tersebut, seperti dikutip New Straits Times, Rabu (1/4/2020).

"Konsul Anang Fauzi Firdaus dari Kedutaan Indonesia di Johor Baru juga mengakui bahwa orang Indonesia pulang (baik karena) izin mereka untuk tinggal telah kedaluwarsa atau mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan selama MCO di Malaysia," katanya dalam sebuah pernyataan hari ini," paparnya.

MCO adalah Movement Control Order atau Perintah Kontrol Pergerakan, sebuah kebijakan pembatasan pegerakan orang-orang di Malaysia sebagai langkah untuk menghambat penyebaran COVID-19

Hishammuddin menanggapi pernyataan oleh organisasi non-pemerintah Indonesia, Migrant Care, yang mengklaim bahwa pemerintah Malaysia baru-baru ini mengusir para WNI dalam skala besar.

“Saya ingin menyarankan mereka di luar sana untuk melakukan cek yang diperlukan sebelum mengeluarkan pernyataan," ujarnya.

"Jangan hanya membuat tuduhan yang tidak bertanggung jawab yang dapat merusak hubungan baik antara Malaysia dan Indonesia," imbuh Hishammuddin.

Sebelumnya, direktur eksekutif Migrant Care, Wahyu Susilo, mendesak pemerintah Indonesia untuk memprotes tindakan Malaysia yang diduga mendeportasi para WNI.

Wahyu mengatakan deportasi tersebut menyebabkan beberapa pekerja migran Indonesia terkena COVID-19, karena mereka harus melakukan perjalanan dalam jumlah besar dan sulit untuk mempraktikkan social distancing(mas)

Sumber:

02 April 2020
Jangan sampai Makcik Kiah merajuk...

1. Sejak dijadikan lambang yang mewakili rakyat, khusus yang memerlukan bantuan kewangan oleh Muhyiddin Yassin semasa mengumumkan Pakej Rangsangan Ekonomi Prihatin, nama Makcik Kiah sudah menjadi sebutan ramai sehingga katanya ada yang bercadang menamakan anak perempuan yang bakal dilahirkan dengan nama Kiah atau Rokiah.

2. Pakej Rangsangan Ekonomi yang berjumlah RM250 bilion adalah merupakan pakej ketiga terbesar di dunia selepas Amerika Syarikat dan China, diikuti oleh Kanada, Australia, Eropah dan Singapura.

3. Ini bukan saja membuktikan komitmen Kerajaan Perikatan Nasional ( PN ) pimpinan Muhyiddin bagi membantu rakyat yang susah akibat penularan wabak penyakit CORONAVIRUS atau COVID19 tapi yang tidak kurang penting ia juga membuktikan kepada dunia Malaysia masih punyai kedudukan kewangan atau simpinan yang begitu besar dan kukuh yang boleh dibelanjakan bila - bila masa , dan TANPA PERLU mendapat kelulusan Parlimen terlebih dahulu.
4. Sama ada nama sebenar Makcik Kiah ialah Rokiah dan sama ada beliau merupakan ibu kepada Dr. Marzuki Mohamad, orang kanan Muhyiddin sendiri, itu tidak penting.

5. Selesai sahaja Pakej Rangsangan itu diumumkan, ribuan rakyat menadah tangan menzahirkan kesyukuran mereka.

6. Suasana kesyukuran ini mengimbau kembali peristiwa di Temerloh apabila Najib, bekas Perdana Menteri ketika itu mengumumkan rancangan Felda Global Venture (FGV) anak syarikat FELDA mengapungkan sahamnya, manakala yang memberontak tidak setuju dengan rancangan itu dilabel sebagai 'Haram Jadah' oleh beliau.

7. Janji Najib setiap Peneroka Felda akan jadi kaya dan ada yang bakal jadi jutawan luntur apabila saham FGV menjunam jauh dari nilai pengapungan sebenar - itulah nasib malang peneroka Felda.
Malaysians Are Loving The 'Makcik Kiah' Reference In The Prime ...
8. Ahli - ahli akademik dan hampir kesemua akhbar termasuk yang berbahasa Cina dan Tamil menzahirkan kegembiran mereka di muka hadapan dengan segala pujian; apa tidaknya dalam suasana ekonomi di mana 'Dapur Mula Tak Berasap' hampir majoriti rakyat akan mendapat sekurang - kurang RM4000.00 seorang; rakyat tersenyum lebar seolah - olah bermimpi berada di taman bunga.

9. Tidak ketinggalan ada juga yang mengatakan Muhyiddin 'The Best Prime Minister Since Merdeka' atau 'Perdana Menteri Yang Terhebat Sejak Merdeka'.

10. Tak sampai seminggu pun sudah ada komen - komen dan analisa dari beberapa tokoh dan penulis terkemuka berhubungan Pakej Rangsangan bagi Makcik Kiah itu.

11. A Kadir Jasin mengemukakan secara terpinci dan amat mudah difahami umum jumlah sebenar yang Makcik Kiah akan dapat iaitu HANYA RM800.00 sahaja BUKAN RM4000.00 seperti yang diumumkan oleh Muhyiddin.

12. Yang hairanya analisa Kadir DISAHKAN tidak lain tidak bukan oleh Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz, Menteri Kewangan yang bertanggungjawab menyediakan pakej tersebut.

13. Pengesahan atau pengakuannya semasa ditemuramah di Stesen TV baru - baru ini oleh Tengku Zafrul yang dikatakan 'Pakar Kewangan' yang dibawa khas dari CIMB ke dalam Kabinet ini sudah barang tentu menjadi tajuk perbualan umum.

14. Rakyat kini terutama kalangan B40 yang pernah mendapat bantuan Kerajaan melalui beberapa skim mula mengesyaki ada yang tak kena dengan pengumuman tersebut.
Pemberian Tunai Secara One “One Off” Dan Jumlah Bayaran Bantuan ...
15. i. Jika Kerajaan begitu yakin mempunyai dana yang cukup mengapa pula pembayaran dicadangkan diberi secara berperingkat-peringkat:

a) pembayaran pertama pada hujung bulan April sedangkan Puasa bermula pada 24hb April ini.

b) Pembayaran kedua pada bulan Mei berkemungkinan besar selepas Hari Raya.

Rakyat kini TERLALU perlukan bantuan kewangan secepat mungkin bukannya seminggu lagi apatah lagi pada hujung bulan April dan Mei.

ii. Betulkah Kerajaan mempunyai sumber kewangan sebanyak itu ( RM250 Billion ) sedangkan Petronas yang menjadi penyumbang utama ekonomi negara kini berada dalam keadaan AMAT KRITIKAL?

iii. Ekoran penutupan kilang - kilang dan lain - lain perniagaan , sumber kewangan kedua terbesar iaitu kutipan cukai turut merosot begitu ketara sekali.

iv. Industri pelancongan sebagai salah satu sumber negara kini terjejas dengan teruk; MAS, AirAsia, Firefly dan Malindo TERPAKSA mengurangkan penerbangan, begitu juga pendapatan hotel , restoran dan lain - lain yang berkaitan.

v. Dalam masa yang sama segala hutang negara termasuk 1MDB perlu dibayar selain dari gaji kakitangan awam yang berjumlah hampir 1.2 juta serta bayaran pencen untuk pesara.

16. Rayuan dan suara - suara sumbang sudah mula kedengaran, namun rakyat masih ternanti - nanti penjelasan dari mulut Muhyiddin sendiri:

i. Apakah Makcik Kiah akan dapat RM4000. 00 atau hanya RM800.00 seperti yang disahkan oleh Tengku Zafrul - jika Muhyiddin masih mempertahankan angka yang disebut iaitu RM4000.00 maka ini bermakna Zafrol tidak sepintar yang digambarkan, justeru beliau MESTI dipecat serta merta dari Kabinet seperti juga Menteri Kesihatan 'Air Suam' yang juga telah melanggar Akta Kesihatan 1971 kerana mendedahkan nama pesakit Covid19 yang meninggal dunia.

ii. Jika Muhyiddin 'pusing' atau buat 'u- turn' ini bermakna beliau seorang Perdana Menteri yang telah menipu rakyat, maka secara gentleman atau anak jantan, beliau HARUS MELETAKKAN JAWATAN yang disandangnya kini.

17. Lebih buruk, Muhyiddin juga didapati melanggar arahan PKP daripada kerajaan pimpinannya sendiri apabila keluar membeli barangan dapur di sebuah pasaraya pada Ahad lalu bersama isterinya, sedangkan peraturan hanya membenarkan ketua keluarga saja keluar membeli-belah.

18. Itulah akibatnya apabila ' Yang Kalah Jadi Kerajaan, Yang Menang Jadi Pembangkang'.

19. Jangan sampai Makcik Kiah merajuk kerana akibatnya akan diterjemahkan pada PRU ke15 nanti. - Tamrin Tun Ghafar
Nasib Menteri Gomen Pintu Belakang...
Sejak menteri Kesihatan buat teori air suam menghapuskan Virus.. selepas itu Muhyidin bertindak bijak, Menteri bukan lagi jadi jurucakap.. walaupun Menteri dibantu dengan 2 Timbalan Menteri, Bukan hanya Kementerian Kesiahatan.. Semua Menteri dilarang mengeluarkan kenyataan.. Suara mereka di Kuaratin..

70 Menteri makan gaji buta ni pun..rehat lah masing2 dirumah, Tiba tiba rakyat tanya lagi..rakyat tengah susah..Mana semua Menteri.. makan gaji buta ker ?

Oleh kerana rasa tercabar..dan ingin membuktkan depa buat Kerja..Sorang sorang Menteri Menyahut cabaran,, Walaupun Menteri Kesihatan hanya berbicara di Facebook..Sekali lagi kena Kritik.. Sebab dedahkan identiti pesakit COVID-19 yang meninggal Dunia..
Imej mungkin mengandungi: teks yang berkata 'MENTERI KESIHATAN DEDAH NAMA PESAKIT POSITIF COVID- 19? DR ADHAM BABA Yesterday at 5:03 PM Salam takziah buat waris Allahyarhamah Saziah binti Mohd Said, Pembantu Tadbir, Bahagian Sumber Manusia, Kementerian Kesihatan Malaysia (KKM). Allahyarhamah berumur 57 tahun, positif COVID-19 telah disahkan meninggal dunia di Hospital Sg Buloh pada 29 Mac 2020, jam 4 petang. Akta Perubatan 1971: Tidak boleh dedah identiti, rekod perubatan pesakit kecuali ada kebenaran daripada pesakit'
Tak cukup dengan itu hari ini menambahkan gelak tawa rakyat, Menteri dah siap nyanyi lagu raya.. Biarpun rakyat nak keluar rumah pun tak boleh.. aku sendiri pun belum tonton video dia..

Lepas tu Menteri Perumahan pun mula tunjuk dia pun buat Kerja..Maka dia pun pakai Sut perlindungan yang jadi hak barisan depan negara sambil cuci jalan.. Sekali lagi Menteri tunjukkan Kebodohan mereka dan dikritik rakyat dan doktor sendiri..

Menteri Wanita dan timbalan dia yang tak berapa cerdik itu pula nak tunjuk cakna kepada Wanita.. Sekali lagi dikritik rakyat dan media Antarabangsa kerana saranan Isteri bersuara Doraemon..
Menteri Alam sekitar kali terakhir pula dikesan bicara pasal pokok Durian Musang King.. Mula bangkitkan teori Virus di saluran kumbahan.. dan teori alam sekitar dan udara Bersih sebab PKP...

Menteri Kewangan pula terpaksa tangguhkan bual bicara di TV3 sebab kantoi di siaran Astro Awani.. hatta PM sendiri kantoi, Kononnya membeli belah berseorang..akhir dia sendiri langgar perintah PKP sebab bersama dengan isteri..
Imej mungkin mengandungi: 1 orang
Nasib lah Menteri lain tak bersuara.. Kalau tak..tak tahu apa jadi.. Rakyat dah tak perlukan siaran Astro untuk tonton lawak jenaka.. tapi itulah.. Jumlah 70 Menteri ini tak langsung berguna kepada Rakyat....

Yang lebih malang, Kita akan berhadapan dengan krisis ekonomi dengan Barisan Menteri seperti ini.. tak tahu lah apa nasib rakyat lepas ini.. tapi ini lah barisan Menteri dikalangan bani Melayu Islam yg dibangga banggakan Mufti Utara kononnya sebagai anugerah Allah..

Sekali lagi malangnya rakyat kita sebab ada Mufti seteruk dan se Ashabiyah seperti Mufti Utara ini..- Ipohmali
Imej mungkin mengandungi: teks mungkin yang mengatakan 'apalah dosa aku dilibat dlm kempen bodoh diorg ni...'

Kesiannnn...
The reality of Muhyiddin’s Mak Cik Kiah...
Paradoxically, the greatest weakness of Muhyiddin Yassin’s economic stimulus package is the proud example that the prime minister gave of pisang goreng vendor Mak Cik Kiah and her family. The rather contrived example of her is that she has a husband who is a government pensioner and currently a Grab driver and whose daughter is a PTPTN (student loan scheme) borrower. The household income of Mak Cik Kiah is below RM4,000 a month.

In his speech on March 27, Muhyiddin calculated that Mak Cik Kiah and family will receive cash support and savings of RM8,664 over six months or RM1,444 per month. If Mak Cik Kiah earns some money monthly, then she might – might – regain lost income. She won’t be delighted, like Muhyiddin said she will be.

But let’s switch – make it a lot more in touch with reality. Mak Cik Kiah is a pisang goreng seller still and earns RM1,500 a month. Her husband is a casual worker who earns some RM2,000 for a total income of RM3,500 per month, about the median income for rural households in Malaysia.

They live in a dilapidated private housing and pay rental of RM500 per month and make ends meet with RM3,000 per month – they don’t have Employees Provident Fund (EPF) accounts and little or no savings. The husband does not drive for Grab (no car) and has an old motorbike, the sole transport for the five of them. He does not volunteer for Rela – no time.

For the last two weeks, they have been tearing their hair out because they have no income. They have three young children, one of school-going age. Of the other two, one is an infant and the other a toddler. They have run out of their meagre savings and don’t know when they will get more money. They are waiting for the RM1,600 payment from the government which will be made in two instalments. That first RM800 will be welcome but their immediate cash income has shrunk.
Jangan sampai Makcik Kiah merajuk – Malaysia Dateline
Consider their predicament: After paying rental of RM500, they have a disposable income of RM300 for April. What are they going to do for food? Five people on RM10 a day! And what about other expenses besides food? How long is this going to last? When will they be able to sell pisang goreng, and will business be back to normal? The husband thinks about when he can go back to work again and get some daily wages and badly needed cash.

These will be the people who will most likely need the direct cash from the government. Because they will spend the money they receive, any payment to them will stimulate the economy. There are many millions of people like Mak Cik Kiah and they need to be helped more, much more, than others. I simply can’t understand why so many social commentators out there knock even this payment.

A RM10 billion handout to all of them is not enough. The government needs to find more ways of channelling money to them and many times more than what has been allocated. If this is not done – and this is no exaggeration – they will starve. And then there are the illegal workers who number at least two million, and the legal migrant workforce amounting to at least another two million. Nothing has been provisioned to assist these people.

It turns out that the direct stimulus package from the government announced in the much-touted RM250 billion package is only RM25 billion of direct injection of funds into the economy. Finance Minister Tengku Zafrul Tengku Abdul Aziz has confirmed this in a Bernama report.

The rest constitutes different types of aid such as loan moratoriums, soft loans and permitted withdrawal of savings from the EPF. There is the matter of opacity. The RM250 billion package is broken down (refer to Table 1), but a close reading of Muhyiddin’s speech on March 27 still does not give a proper accounting of how the whole package pans out.
A big part of this RM250 billion is accounted for by a handful of large items (see Table 2).
There is nothing wrong per se for all of them, except to note that not all of them may be taken up and spent by those to whom it is offered. Oh, just a little reminder, this does not affect Mak Cik Kiah at all because she has no bank borrowings and no access to funds and no EPF. Like I said, there are millions like her.

I have a housing loan, so I get a moratorium on payments for six months. If I don’t do anything, I automatically get the right to defer all loan payments for six months, but it’s not free – my loan gets extended and I still pay the same interest rate for longer, although I think it should be reduced for that six months at least. But those savings I have, I am not going to go out and spend it – there will be many like me.

But yes, it’s a great help for those who want that aid, as it gives them breathing space in a period where cash has contracted.

Retirement money

That withdrawal from the EPF is basically the government allowing withdrawals from retirement money in an emergency. It’s those who have little money who will withdraw. I wish the government had put more money in to help them. Yes, there is a need to help keep jobs by keeping businesses afloat, but shouldn’t business owners dig from their own reserves too to do this, if they have the means? After all, they made good money during the good times.

But I will not knock giving them aid in the form of soft loans to help them tide over the business, loans which have to be paid back when better times return, or which have to be written off if better times take too long coming.

At the end of the day, any stimulus package is a balancing act – helping those well-off so that jobs can be saved, and ensuring that the poor do not slide into subsistence or worse. The balance is tilted in favour of the former – poor Mak Cik Kiah is left holding the short end of the stick. I wish this backdoor government which is supremely fearful of convening Parliament will put its mouth where the money is and do the needful to get cold, hard cash out to the needy.

How much would that take? Say 20% of the stimulus package would be fine or RM50 billion to the B40 group – that’s RM40 billion short right now. That would need a parliamentary nod. Do they have the moral gumption to do that?

If the package is good, why won’t the opposition approve? In fact, why not get the new package pre-approved by the opposition so it will pass parliamentary muster and lay off the issue of no confidence and the backdoor government away for a while? In tough times, we all have to work together, right? How about that, PM? You did say you cared for all Malaysians even though we did not elect you. It’s time to show this right now. - P.Gunasegaram, mk

Imej mungkin mengandungi: 6 orang, teks


We will only know after the first week of April whether the movement control order needs to be extended or not  beyond April 14. If there’s no exponential increase in #COVID19 cases by mid April , we may have succeeded in flattening the curve  - MOH DG Dr Noor Hisham

Imej mungkin mengandungi: 1 orang


Dia ni bingong atau bangang...
PKP fasa 2
Tiada penerangan foto disediakan.
14 hari dah lepaih...
14 hari lagi mampoos....

cheers.
tumpang sekole...?: Jangan sampai Makcik Kiah merajuk...

Wahai artis, jemput jenguk flat di Kuala Lumpur

Hilal Azman
COVID-19 telah menghambat setiap pelusuk dunia. Di sini, Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) yang diumumkan oleh kerajaan dalam usaha memutuskan rantaian penularan wabak ini telah memasuki fasa kedua.

Fasa pertama berjaya diharungi namun demi kemaslahatan bersama maka telah disambung selama 14 hari lagi.

Tidak dapat dinafikan bahawa ujian daripada Tuhan ini telah memberi kesan baik dari segi material, kewangan, ekonomi, gaya hidup, kesihatan mental, spiritual dan lain-lain.

Si anak kehilangan ayahanda tersayang kerana jangkitan wabak ini. Pegawai kesihatan ada yang terpisah dengan keluarga dan tidak pulang ke rumah kerana bertugas untuk orang awam.

Si ibu dengan perasaan yang berat hiba hanya mampu melihat anak beliau daripada luar bilik kuarantin yang entah bila-bila masa sahaja boleh dijemput Ilahi.

Golongan miskin bandar mengikat perut anak beranak kerana si ayah tidak lagi boleh berniaga goreng pisang di pasar malam.

Mahasiswa di kampus runsing memikirkan keadaan keluarga di kampung halaman.

Hakikat dan bahasa mudahnya, kita semua berada dalam situasi susah, ketakutan, kelaparan, kekurangan dan krisis.

Semua orang berada dalam keadaan genting.

Namun ada beberapa golongan yang mementingkan diri dan memperlekeh orang-orang miskin dan susah ini.

Akhir-akhir ini tersebar berita mengenai beberapa golongan artis Malaysia yang berkata hidup mereka susah dan mahukan bantuan khusus daripada pihak kerajaan.

Malah ada sesetengah itu tanpa segan silu dan kemanusiaan telah menghina orang miskin (golongan B40).

Penulis yakin bahawa artis ini hidup dalam ‘elite bubble’ (lingkaran elit) mereka sendiri. 

Mereka tidak pernah ambil tahu dan sedar betapa di Kuala Lumpur ini terlalu banyak golongan miskin bandar dan B40.

Data yang dikeluarkan oleh Jabatan Perumahan Negara (JPN) pada tahun 2017 menunjukkan bahawa purata pendapatan bulanan di Kuala Lumpur adalah sebanyak RM 1,994.40 dan lebih teruk hanya 65.8% ketua isi rumah di Flat PPR seluruh negara berpendapatan bawah RM 2,000.

Dalam 3 hari lepas penulis sendiri telah melihat slot Bersamamu di TV3 yang mengisahkan mengenai sebuah keluarga di Flat PPR Desa Rejang, Setapak.

Seorang ibu yang menderita kanser usus telah menjadi ketua keluarga setelah ayah anak-anak ini tiada.

Ibu yang cekal ini menjaga kesemua anaknya 9 orang itu dengan yang paling kecil berumur 5 tahun.

Lebih menyedihkan ada dalam kalangan anak ini yang tidak bersekolah kerana tiada wang mahu dihantar ke sekolah.

Bolehkah artis-artis Malaysia bayangkan hidup di rumah flat kecil yang ada hanya 2 atau 3 bilik sahaja seramai sepuluh orang isi rumah?

Kisah ini ada kisah nyata yang masih berlangsung sehingga ke hari ini. Keluarga susah sebegini masih wujud ketika artis-artis Malaysia bising kononnya merekalah yang paling susah kini.

Tidak jauh dari rumah penulis di Flat Sri Penara, Cheras ada keluarga yang menderita kesusahan.

Si ayah perlu menjalani dialisis kerana mengalami masalah buah pinggang. Si ibu tidak bekerja kerana mengurusi hal rumahtangga.

Anak yang sulung terbaring kerana kemalangan dan mengalami kecederaan di kepala dan masih ada anak-anak kecil yang lain perlu mereka tanggung.

Penulis pasti keluarga miskin bandar dan golongan B40 seperti mereka ini tidak pernah menaiki gondola di pesisir sungai Milan atau Venice seperti artis-artis Malaysia.

Apalagi menikmati makan malam di hotel lima bintang atau memakai beg jenama Channel, Gucci dan lain-lain seperti artis-artis Malaysia.

Keluarga ini jika punya motor sudah bersyukur sangat jika nak dibandingkan dengan tayangan kereta Ferrari, BMW, Mercedes di Instagram artis ini.

Penulis berharap agar ketika waktu-waktu susah sebegini kita menginsafi dan muhasabah kembali segala perbuatan kita.

Banyak membantu mereka yang memerlukan dan bukannya memperlekeh orang-orang miskin ini.

Banyakkan bertaubat, mengingati Tuhan, belajar hidup sederhana seadanya, merendah diri, berdoa pada Tuhan dan bersabar dengan ujian wabak ini.

Allah SWT berfirman dalam al-Quran: “Dan sesungguhnya akan Kami memberi ujian kepadamu dengan sedikit rasa ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan hasil tanaman. Dan berikanlah berita gembira buat mereka yang bersabar”. (Al-Baqarah, ayat 155).

Memperlekeh orang miskin pada waktu kesusahan ini bukanlah tindakan yang bijak. Menikmati kehidupan mewah ketika orang ramai melarat kesusahan adalah kezaliman.

Kata Ali Syariati: “Jika kau derita maka kau hidup. Jika kau merasai penderitaan orang lain maka kau manusia.” – 1 April, 2020.

at 4/02/2020 02:00:00 PG
Sumber:
KERENGGA: Wahai artis, jemput jenguk flat di Kuala Lumpur

Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)

.

Tiada ulasan: