Jumaat, 13 Disember 2013

2801. Selawat al-In'am (Pintu Segala Anugrah).


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم


سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ

Abu Nawas Majdub
Shalawat al-In'am (Pintu Segala Anugrah)

Shalawat Al-In’am

ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻭَﺳَﻠِّﻢْ ﻭَﺑَﺎﺭِﻙْ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻟِﻪِ ﻋَﺪَﺩَ ﺇِﻧْﻌَﺎﻡِ ﺍﻟﻠﻪِ ﻭَﺇِﻓْﻀَﺎﻟِﻪِ

“Ya Allah berikanlah shalawat, salam dan berkah kepada pemimpin kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya, sejumlah kenikmatan Allah dan karunia-Nya .” Syekh al-Quthb Ahmad Dardir al-Khalwatiy Radhiyallahu Anhu menyebutkan redaksi shalawat al-In'am dalam kitab kumpulan shalawat beliau, As-Shalawat ad-Dardiriyyah.

Syekh Ahmad Bin Muhammad as-Shawiy al-Malikiy al-Khalwatiy Radhiyallahu Anhu menyebutkan: “Shalawat al-In'am merupakan bahagian dari penyebab terbukanya pintu-pintu keni'matan dunia dan akhirat bagi orang yang mendapatkannya. Pahala membacanya sangat besar tak terhigga. Dapat kamu ketahui bahwa pahala itu ditentukan sesuai dengan besarnya tuntutan dari shalawat tersebut.”

Pernyataan Kalimat “sejumlah kenikmatan Allah
  Ertinya: kekuasaan Allah itu memiliki taalluq (hubungan) dengan segala ni'mat dunia maupun akhirat. Sedangkan kalimat” sejumlah karunia-Nya” Ertinya: kekuasaan Allah SWT bertaalluq (hubungan) dengan seluruh anugrah dunia dan akhirat. Kesimpulan makna kedua kalimat tersebut adalah permohonan Shalawat kepada Allah SWT untuk dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW dengan jumlah shalawat yang tak terhingga.

Tidak ada satu nikmat mahupun anugerah yang ada di alam ini melainkan terjadi dengan kehendak Allah SWT. Nikmat serta anugerah Allah SWT tidak terhingga jumlahnya. Jangankan menghitung, mensyukurinya pun manusia sulit. Mesen pengira, komputer serta alat canggih mana yang boleh dijadikan alat untuk menghitung nikmat Allah SWT.

Kalau kita fikirkan empel-empel, alus-alus dalam waktu satu minit sahaja trilionan nikmat Allah SWT yang sampai kepada kita, bagaimana kalau kita mahu menghitung nikmat dari melek (celek) mata sampai meremnya (pejamnya) dalam tempuh 24 jam, sudah dapat dipastikan kaga bakal kebedag (selesai) kita menghitungnya walaupun kita diberi umur selama seribu tahun.

Tiada ulasan: