ﺑِﺴْــــــــــــــــﻢِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟﺮَّﺣِﻴْـــﻢ
ماشاءالله
سبحان الله
الله اکبر
سُبْحَانَ اللَّهِ اَللَّهُمَّ صَلِّي عَلَى سَيّدنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلۓِ سَيّدنَا مُحَمَّدٍ الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على أشرف المرسلين، وعلى آله وصحبه أجمعين
اَلْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ وَلاَ عُدْوَانَ إِلاَّ عَلَى الظَّالِمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَعَلَى ءَالِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْن
Allah berfirman yang bermaksud; “Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS: Al Imran 3:185)
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّـيْطٰنِ الرَّجِيْمِ
بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
.
SIRAH
Ketika Rasulullah Ditampar Arab Badui.
By Sodikin Last updated Feb 4, 2018
SUATU hari Rasulullah SAW datang ke rumah putrinya Fatimah ra. Rasul datang dalam keadaan lapar dan meletakkan batu di dalam perutnya.
Sayangnya putri kesayangnnya itu mengeluhkan hal yang sama dan tidak memiliki makanan sedikit pun di rumahnya, Fatimah tidak makan selama tiga hari. Nabi pun keluar dari rumah kecil itu dengan rasa hiba saat melihat cucunya Hasan dan Husain menahan lapar.
Nabi berjalan hingga berada di sebuah sumur pinggir kota Madinah. Dipandanginya sumur tersebut hingga datanglah seorang dari suku badui ingin mengambil air. Rupanya, sosok dari pedalaman Arab tersebut tidak tahu bahwa yang berdiri di dekat sumur tersebut adalah Rasulullah.
Kisah tersebut tercatum dalam kitab Nawadhir, Hikayat 45 Mu’jizat Rasul halaman 46 karya Ahmad Syihabuddin Bin Salamah Al-Qulyuby.
“Jasa untuk mengambil air di sumur ini,” ucap Nabi. Pemuda tersebut memberi nabi timba untuk mengambil air dengan imbalan tiga biji kurma.
Tak dinyana, Pada saat mengambil air kesekian, tali penyambung timba terputus. Nabi berdiri senyampang melihat timba yang jatuh ke dalam sumur. Badui itu marah besar, melihat pekerjaan Nabi yang belum selesai dan harus terhenti karena timba tak bisa lagi dibuat untuk mengambil air.
Kemarahan Badui berujung pada penamparan, sembari memberikan dua puluh empat kurma pada Nabi, musafir tersebut mengambil timba dalam sumur dan melemparnya pada Nabi.
Tak sedikit pun Nabi beranjak dari tempat berdiri atau marah pada penyewa jasanya tersebut. Nabi hanya tersenyum dan mengambil upah kurma yang diberikan oleh Badui.
Melihat sikap dan kesabaran Nabi itulah Badui tersebut mulai berpikir, sambil terus melanjutkan perjalanannya. Dia terheran sosok yang menawarkan jasa tersebut hanya diam saat ditampar. Barulah Badui merasa ketakutan dan mulai berpikir seorang yang baru ia tampar adalah Muhammad.
Badui didera rasa bersalah dan ketakutan hingga ia memotong tangan yang telah ia gunakan untuk menampar Nabi. Di berjalan hingga sampai Masjid, banyak yang bertanya perihal tangannya yang putus.
Aku telah menampar wajah seseorang dan aku berpikir itu adalah Muhammad, aku takut akan tertimpa musibah, maka aku memotong tangan yang telah kugunakan untuk menamparnya.
Pemuda dari pedalaman Arab itu terus berjalan sembari membawa potongan tangan kanannya dan berseru “Wahai sahabat Muhammad, dimanakah Muhammad saat ini?” teriaknya di pelataran Masjid.
Salman datang dan mengajaknya ke rumah Fatimah di sana, Nabi duduk seraya memangku kedua cucunya Hasan dan Husain. Ketika melihat Nabi, wajahnya penuh rasa takut dan penyesalan. []
SUMBER:
http://www.nu.or.id/post/read/84414/ketika-rasulullah-maafkan-orang-badui-yang-menamparnya
Ketika Rasulullah Ditampar Arab Badui.
By Sodikin Last updated Feb 4, 2018
SUATU hari Rasulullah SAW datang ke rumah putrinya Fatimah ra. Rasul datang dalam keadaan lapar dan meletakkan batu di dalam perutnya.
Sayangnya putri kesayangnnya itu mengeluhkan hal yang sama dan tidak memiliki makanan sedikit pun di rumahnya, Fatimah tidak makan selama tiga hari. Nabi pun keluar dari rumah kecil itu dengan rasa hiba saat melihat cucunya Hasan dan Husain menahan lapar.
Nabi berjalan hingga berada di sebuah sumur pinggir kota Madinah. Dipandanginya sumur tersebut hingga datanglah seorang dari suku badui ingin mengambil air. Rupanya, sosok dari pedalaman Arab tersebut tidak tahu bahwa yang berdiri di dekat sumur tersebut adalah Rasulullah.
Kisah tersebut tercatum dalam kitab Nawadhir, Hikayat 45 Mu’jizat Rasul halaman 46 karya Ahmad Syihabuddin Bin Salamah Al-Qulyuby.
Foto: THDW
Nabi berkata: “Apakah engkau butuh jasa sewa?” “Iya,” ucap orang Badui, disusul dengan pertanyaan, “Engkau akan menyewakan apa?”“Jasa untuk mengambil air di sumur ini,” ucap Nabi. Pemuda tersebut memberi nabi timba untuk mengambil air dengan imbalan tiga biji kurma.
Tak dinyana, Pada saat mengambil air kesekian, tali penyambung timba terputus. Nabi berdiri senyampang melihat timba yang jatuh ke dalam sumur. Badui itu marah besar, melihat pekerjaan Nabi yang belum selesai dan harus terhenti karena timba tak bisa lagi dibuat untuk mengambil air.
Kemarahan Badui berujung pada penamparan, sembari memberikan dua puluh empat kurma pada Nabi, musafir tersebut mengambil timba dalam sumur dan melemparnya pada Nabi.
Tak sedikit pun Nabi beranjak dari tempat berdiri atau marah pada penyewa jasanya tersebut. Nabi hanya tersenyum dan mengambil upah kurma yang diberikan oleh Badui.
Melihat sikap dan kesabaran Nabi itulah Badui tersebut mulai berpikir, sambil terus melanjutkan perjalanannya. Dia terheran sosok yang menawarkan jasa tersebut hanya diam saat ditampar. Barulah Badui merasa ketakutan dan mulai berpikir seorang yang baru ia tampar adalah Muhammad.
Badui didera rasa bersalah dan ketakutan hingga ia memotong tangan yang telah ia gunakan untuk menampar Nabi. Di berjalan hingga sampai Masjid, banyak yang bertanya perihal tangannya yang putus.
Aku telah menampar wajah seseorang dan aku berpikir itu adalah Muhammad, aku takut akan tertimpa musibah, maka aku memotong tangan yang telah kugunakan untuk menamparnya.
Pemuda dari pedalaman Arab itu terus berjalan sembari membawa potongan tangan kanannya dan berseru “Wahai sahabat Muhammad, dimanakah Muhammad saat ini?” teriaknya di pelataran Masjid.
Salman datang dan mengajaknya ke rumah Fatimah di sana, Nabi duduk seraya memangku kedua cucunya Hasan dan Husain. Ketika melihat Nabi, wajahnya penuh rasa takut dan penyesalan. []
SUMBER:
http://www.nu.or.id/post/read/84414/ketika-rasulullah-maafkan-orang-badui-yang-menamparnya
Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
- Surat Al Fatihah (Pembukaan)
- Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
- Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
- Surat An Nisa' (Wanita)
- Surat Al Ma'idah (Hidangan)
- Surat Al An'am (Binatang Ternak)
- Surat Al A'raf (Tempat Tertinggi)
- Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
- Surat At Taubah (Pengampunan)
- Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
- Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
- Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
- Surat Ar Ra'd (Guruh)
- Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
- Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
- Surat An Nahl (Lebah)
- Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
- Surat Al Kahfi (Gua)
- Surat Maryam (Maryam)
- Surat Thaha (Thaahaa)
- Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
- Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
- Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
- Surat An Nur (Cahaya)
- Surat Al Furqaan (Pembeda)
- Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
- Surat An Naml (Semut)
- Surat Al Qashash (Cerita)
- Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
- Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
- Surat Luqman (Luqman)
- Surat As Sajdah ((Sujud)
- Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
- Surat Saba' (Kaum Saba')
- Surat Fathir (Pencipta)
- Surat Yaasiin
- Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
- Surat Shaad
- Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
- Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
- Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
- Surat Asy Syuura (Musyawarah)
- Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
- Surat Ad Dukhaan (Kabut)
- Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
- Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
- Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
- Surat Al Fath (Kemenangan)
- Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
- Surat Qaaf
- Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
- Surat Ath Thuur (Bukit)
- Surat An Najm (Bintang)
- Surat Al Qamar (Bulan)
- Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
- Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
- Surat Al Hadid (Besi)
- Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
- Surat Al Hasyr (Pengusiran)
- Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
- Surat Ash Shaff (Barisan)
- Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
- Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
- Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
- Surat Ath Thalaaq (Talak)
- Surat At Tahrim (Mengharamkan)
- Surat Al Mulk (Kerajaan)
- Surat Al Qalam (Pena)
- Surat Al Haqqah (Kiamat)
- Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
- Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
- Surat Al Jin (Jin)
- Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
- Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
- Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
- Surat Al Insaan (Manusia)
- Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
- Surat An Naba´ (Berita Besar)
- Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
- Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
- Surat At Takwir (Menggulung)
- Surat Al Infithar (Terbelah)
- Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
- Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
- Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
- Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
- Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
- Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
- Surat Al Fajr (Fajar)
- Surat Al Balad (Negeri)
- Surat Asy Syams (Matahari)
- Surat Al Lail (Malam)
- Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
- Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
- Surat At Tiin (Buah Tin)
- Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
- Surat Al Qadr (Kemuliaan)
- Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
- Surat Al Zalzalah (Goncangan)
- Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
- Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
- Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
- Surat Al 'Ashr (Masa)
- Surat Al Humazah (Pengumpat)
- Surat Al Fiil (Gajah)
- Surat Quraisy (Suku Quraisy)
- Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
- Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
- Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
- Surat An Nashr (Pertolongan)
- Surat Al Lahab (Gejolak Api)
- Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
- Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
- Surat An Naas (Manusia)
....................................
Tiada ulasan:
Catat Ulasan