Isnin, 3 Disember 2018

Berita Negara-negara Islam. 8799.



Sayap Politik Jamaah Islamiyah Mesir Keluar dari Koalisi Pendukung Legitimasi

KIBLAT.NET, Kairo – Partai Al-Bina wa Al-Tanmiyah (sayap politik Organisasi Jamaah Islamiyah Mesir) baru-baru ini menyatakan berlepas diri dari koalisi nasional untuk mendukung legitimasi dan penolakan kudeta dan aliansi politik lainnya.
Pernyataan resmi partai yang diterima portal Arabi21.com pada Ahad (02/12) menyebutkan bahwa partai telah menetapkan posisinya di panggung politik Mesir sejak pembentukannya— dan tetap memegang hal itu seiring waktu dan massa— akan menjadi pihak solusi dalam setiap krisis dan akan berposisi seperti itu dalam setiap keadaan.
Partai Al-Bina wa Al-Tanmiyah menegaskan kembali pernyataan yang kerap diulang bahwa pihaknya tidak bergabung dalam kekuatan atau koalisi apapun di dalam maupun di luar negeri.
Pemimpin baru partai, Mohammed Tayseer, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Arab 21.com, tahun lalu, bahwa konstruksi Partai Al-Bina wa Al-Tanmiyah saat ini bekerja independen dan jauh dari koalisi atau kekuatan apapun, baik di dalam maupun di luar Mesir. Partai tidak memiliki hubungan dengan kekuatan atau koalisi lainnya.
Terkait koalisi pendukung legitimasi, lanjut Tayseer kala itu, sudah tidak ada di dalam Mesir dan tidak ada aktivitas. Oleh karena itu, tak ada ruang untuk membicarakan keadaan partai kami di dalamnya, karena tidak ada dasarnya.
“Bagaimana kami menjadi anggota koalisi yang sudah tidak ada?” ujarnya.
Pada 11 November lalu, rezim Abdul Fatah Al-Sisi memasukkan sebanyak 164 anggota Jamaah Islamiyah Mesir, termasuk pemimpin, ke dalam daftar anggota kelompok “teroris” selama lima tahun.

Partai Al-Bina memutuskan membekukan keanggotan nama-nama yang masuk dalam daftar tersebut. Dalam persidangan, nama-nama itu nantinya sudah tidak lagi anggota partai.
Partai yang didirikan setelah revolusi Mesir 2011 ini termasuk kekuatan kedua terbesar di dalam koalisi nasional untuk mendukung legitimasi dan menolak kudeta, setelah Ikhwanul Muslimin (IM).
Pada 2014-2015, setelah kekuatan-kekuatan yang gabung dalam koalisi nasional mendapat tekanan dari rezim Al-Sisi, Jamaah Islamiyah dan partainya, Partai Al-Bina wa Al-Tanmiyah, mengkaji untuk kedua kalinya dalam keanggotaan koalisi. Pada 2016 akhirnya mereka memutuskan keluar namun tidak diumumkan.
Koalisi Nasional sendiri dibentuk pada Januari 2013 saat Abdul Fatah Al-Sisi mengerahkan militer untuk menggulingkan Presiden Muhammad Mursi. Aksi terbesar pertama koalisi ini menggelar aksi duduk di Rab’ah Square di Kairo Timur dan di Nahdah di barat ibukota.
Jamaah Islamiyah Mesir mendeklarasikan Partai Al-Bina wa Al-Tanmiyah pada Juni 2011, setelah revolusi yang menumbangkan Husni Mubarak. Sebelum mendeklarasikan partai, para pemimpin organisasi tersebut mengatur kembali jajaran kepemimpinan. Jamaah Islamiyah Mesir dianggap melenceng dari jalan perjuangannya setelah para pemimpinnya berhasil diredikalisasi di dalam penjara.
Sumber: Arabi21.com
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Sayap Politik Jamaah Islamiyah Mesir Keluar dari Koalisi Pendukung Legitimasi
https://www.kiblat.net/2018/12/03/sayap-politik-jamaah-islamiyah-mesir-keluar-dari-koalisi-pendukung-legitimasi/

Rezim Kerahkan Pasukan Tambahan ke Front Idlib

KIBLAT.NET, Idlib – Ratusan tentara rezim Assad, Ahad (02/12), dilaporkan berbondong-bondong menuju wilayah penyebaran pasukan Assad di pinggiran Idlib dan sekitarnya. Di saat yang sama, pelanggaran gencatan senjata terus dilakukan militer pemerintah, sebagaimana dikatakan Observatorium untuk Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR).
SOHR melaporkan bahwa militer rezim menargetkan wilayah-wilayah di daerah Kabanah di Idlib dan wilayah lainnya di Jabal Akrad di pedesaan Lattakia utara. Serangan itu juga menargetkan wilayah di sekitar kota Lathamanah di pedesaan Hama utara.
Lembaga yang bermarkas di London itu menyebutkan, gempuran itu terjadi berbarengan dengan pergerakan pasukan tambah militer rezim ke front Idlib yang masuk dalam zona demiliterisasi di sisi kontrol rezim. Tak hanya pasukan, pergerakan itu juga melibatkan puluhan kendaraan tempur.
Gempuran lainnya juga terpantau di daerah Zalin di pedesaan Hama utara. Menurut informasi awal, satu tentara Suriah tewas akibat serangan balik pejuang oposisi.
Sementara itu, pertempuran senjata berat berlangsung antara pasukan bersenjata loyalis rezim dan pejuang Suriah di persimpangan As-Sarmaniyah, yang terletak antara Idlib dan Hama.
Idlib tenang setelah Rusia dan Turki bulan lalu menerapkan kesepakatan yang ditandatangani di Sochi soal Idlib. Namun gempuran dan pertempuran terbatas masih terjadi di front depan. Hal itu karena adanya sejumlah kelompok pejuang yang menolak kesepakatan, di samping pelanggaran terus menerus yang dilakukan militer Suriah.

Sumber: Arabi21.com
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Rezim Kerahkan Pasukan Tambahan ke Front Idlib
https://www.kiblat.net/2018/12/03/rezim-kerahkan-pasukan-tambahan-ke-front-idlib/

Tak Bisa Hadir di Monas, Umat Islam Palu Gelar Maulid Akbar 212 

Foto: Tausiyah oleh Ustadz Hartono M. Yasin Anda
KIBLAT.NET, Palu – Suasana berbeda terlihat di eks Anjungan Nusantara Palu, Ahad (02/12/2018) dini hari. Forum Umat Islam (FUI) Sulawesi Tengah bersama sejumlah elemen ormas Islam mengadakan Maulid Akbar 212 dengan tema “Pasigala Bangkit Dengan Iman, Bersatu dan Berdoa Untuk Negeri”.
Pantauan Kiblat.net sejak pukul 02.50 Wita, satu persatu masyarakat datang ke lokasi. Bukan hanya yang berasal dari Kota Palu, melainkan peserta dari Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggala juga ikut hadir.
Maulid Akbar 212 tersebut dimulai pukul 03.30 Wita dengan shalat Qiyamullail secara berjamaah dan dilanjutkan shalat Subuh berjamaah kemudian masuk dalam kegiatan inti yaitu tausiyah.
Tausiyah pertama dibawakan Ustadz Citrawan yang membahas tentang napak tilas perjalanan Rasulullah Shalallahu alaihi Wassalam. Ia menjelaskan dalam perjalanan Rasulullah Shalallahu alaihi Wassalam banyak hal yang harus dicontoh, salah satunya mengikuti spirit beramar makruf nahi munkar kepada manusia.
” Spirit tabligh itu merupakan spirit menyampaikan kebaikan kepada manusia,” jelasnya di hadapan para jamaah Maulid Akbar 212 pada Ahad (02/12/2018).
Sementara itu Ustadz Ali Firdaus, Ketua Madina Palu menuturkan sebagai umat Islam sudah seharusnya mengikuti seluruh perilaku dan sifat-sifat Rasulullah Shalallahu alaihi Wassalam. Tidak hanya sekedar mengidolakan, akan tetapi juga diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Bukan sekedar mengidolakan Rasulullah melainkan harus mempraktekan (tuntunan)nya dalam kehidupan seorang muslim,” tutur ketua Madina Palu.

Sejalan dengan hal tersebut Ketua Presidium Forum Umat Islam Sulawesi Tengah, Ustadz Hartono M. Yasin Anda mengungkapkan, bahwa pasca bencana yang menguncang kota Palu, Sigi dan Donggala kini perlahan wilayah yang terdampak bencana tersebut mulai bangkit. Bukan hanya sekedar bangkit melainkan bangkit dengan iman.
Ia pun menyebutkan indikasi kebangkitan Pasigala dapat dilihat dengan melihat persatuan umat Islam yang tidak ada sekat pembatas antara ormas Islam dan masyarakat.
” Salah satu indikasi Pasigala Bangkit yaitu ketika sejuk melihat persatuan antar sesama umat Islam,” sebutnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Mahasiswa Liwaul Haq itu berpesan kebangkitan Pasigala harus dimulai dari masyarakat dan individu yang senantiasa membangun dengan baik hubungannya terhadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala (Habluminallah)dan hubungan sesama manusia (Habluminannas).
“Pasigala Bangkit Dengan Iman harus dimulai dengan pribadi-pribadi individu yang membangun hubungannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang baik,” pesannya.
Kegiatan Maulid Akbar 212 berakhir pukul 09.00 Wita dan seluruh umat Islam saling berjabat tangan.
Reporter: Salam Abdurrahman
Editor: M. Rudy
https://www.kiblat.net/2018/12/03/tak-bisa-hadir-di-monas-umat-islam-palu-gelar-maulid-akbar-212/
Tak Bisa Hadir di Monas, Umat Islam Palu Gelar Maulid Akbar 212  - Kiblat

Reuni 212 Tertib, PKS: Siapa yang Sanggup Bayar Massa Sebanyak Itu?

Foto: Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menegaskan tetap menolak Perppu Ormas
KIBLAT.NET, Jakarta – Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya Reuni Akbar 212 yang telah berlangsung dengan lancar, rapi, tertib, aman dan penuh kedamaian. Suksesnya acara itu juga menjawab tudingan yang menyebut Reuni 212 sebagai aksi bayaran.
“Dengan jumlah massa jutaan yang diprediksi lebih banyak dari reuni sebelumnya, semua berjalan tertib dan aman. Bahkan, sekali lagi kita harus angkat topi, selesai acara monas dan sekitar tempat acara kembali bersih tak ada sampah tersisa. Masya Allah,” kata Jazuli melalui keterangan persnya kepada Kiblat.net pada Selasa (03/12/2018).
Menurut Anggota Komisi I ini hal tersebut adalah bukti nyata bahwa Reuni 212 bukan gerakan yang macam-macam seperti dikhawatirkan sebagian pihak. Bukan paula gerakan bayaran, yang bakal menganggu atau mengancam bangsa seperti ditiduhkan pihak-pihak tertentu secara tidak bertanggung jawab.
“Kita menyaksikan sendiri rakyat berbondong-bondong datang karena panggilan nurani dan semangat silaturahim. Siapa yang sanggup membayar untuk menghadirkan massa sebanyak itu?” imabuh Jazuli.
Untuk itu, lanjut Anggota DPR Dapil Banten ini, sudah selayaknya kita berikan apresiasi kepada seluruh peserta yang hadir atas semangatnya, atas besarnya arti persaudaraan, atas kedewasaannya yang luar biasa dalam mencontohkan kepada bangsa ini bagaimana berdemokrasi yang rapi, tertib, aman dan damai.
Kepada Pemerintah Jazuli berpesan bahwa spirit 212 yang ditunjukkan oleh jutaan massa dari berbagai daerah, suku, bahkan lintas agama hari ini adalah modal sosial yang dahsyat untuk kemajuan bangsa.

Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: Imam S.
Reuni 212 Tertib, PKS: Siapa yang Sanggup Bayar Massa Sebanyak Itu? - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/03/reuni-212-tertib-pks-siapa-yang-sanggup-bayar-massa-sebanyak-itu/

Qatar Umumkan Keluar dari OPEC Pada Januari 2019

Foto: Qatar
KIBLAT.NET, Jakarta – Qatar akan menarik diri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Januari 2019. Pengumuman itu dibuat oleh Menteri Energi Qatar Saad Sherida al-Kaabi dan kemudian dikonfirmasi oleh Qatar Petroleum.
OPEC, sebuah organisasi dari 15 negara penghasil minyak yang menguasai hampir setengah dari produksi minyak dunia.
Berbicara pada konferensi pers di Doha, Senin (03/12/2018), Al-Kaabi mengatakan, “Keputusan penarikan mencerminkan keinginan Qatar untuk memfokuskan upaya pada rencana untuk mengembangkan dan meningkatkan produksi gas alamnya dari 77 juta ton per tahun menjadi 110 juta ton di tahun-tahun mendatang.”
Qatar telah bekerja dengan giat selama beberapa tahun terakhir untuk mengembangkan strategi masa depan berdasarkan pertumbuhan dan ekspansi, baik dalam kegiatannya di dalam maupun di luar negeri.
“Untuk mencapai strategi pertumbuhan ambisius kami pasti akan membutuhkan upaya, komitmen, dan dedikasi yang terfokus untuk mempertahankan dan memperkuat posisi Qatar sebagai produsen gas alam terkemuka,” kata Al-Kaabi.
Sumber: Al-Jazeera
Redaktur: Ibas Fuadi
Qatar Umumkan Keluar dari OPEC Pada Januari 2019 - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/12/03/qatar-umumkan-keluar-dari-opec-pada-januari-2019/

PBB Evakuasi Puluhan Militan Syiah Hutsi untuk Berobat ke Omman


Foto: Palang Merah Internasional mengirim bantuan via Bandara internasional Sanaa yang dikendalikan pemberontak Syiah Hutsi
KIBLAT.NET, Sanaa – Pemerintah Arab Saudi, Ahad (02/12), mengumumkan bahwa pihaknya memfasilitasi evekuasi udara puluhan militan Hutsi yang cedera dari Sanaa. Evakuasi itu akan dilakukan oleh PBB ada Senin (03/12).
Koalisi Arab pimpinan Saudi dalam pernyataannya mengatakan bahwa utusan khusus PBB ke Yaman, Martin Griffihs, telah meminta difisalitasi evakuasi 50 militan pemberontak Syiah Hutsi yang cedera ke kota Muskat, Omman. Permintaan ini atas dasar kemanusiaan dan dalam kerangka saling percaya antara pihak-pihak yang bertikai sebagai langkah awal negosiasi damai.
Pernyataan itu menjelaskan, evakuasi akan menggunakan pesawat komersil milik PBB. Pesawat dijadwalkan mendarat di bandara Sanaa pada Senin dan akan terbang ke ibukota Omman, Muskat.
“Mereka akan disertai tiga dokter Yaman dan seorang dokter PBB,” kata pernyataan tersebut.
Juru bicara koalisi Arab, Turky Al-Maliki, mengungkapkan bahwa upaya koalisi memfasilitasi dan mendukung usaha utusan khusus PBB ke Yaman demi mencapai solusi politik. Koalisi akan memberi kemuduhan untuk urusan kemanusiaan dan berkaitan prinsip-prinsip kemanusiaan dan undang-undang internasional.
Persoalan korban cedera di pemberontak Hutsi dianggap masalah utama dalam upaya negosiasi antara pihak yang bertikai di Yaman.
Pada Sebtember lalu, PBB gagal menggelar perundingan di Jenewa setelah pemberontak Syiah tidak hadir karena alasan tak ada jaminan bisa pulang ke Sanaa dan permintaan evakuasi anggotanya yang terluka ke Omman. 

BACA JUGA  Krisis Yaman: Sekitar 85.000 Anak Meninggal Karena Kelaparan

Wilayah udara Yaman dikendalikan oleh koalisi Arab sejak pasukan aliansi masuk pada Maret 2015. Tak ada pergerakan pesawat kecuali di bawah pengaturan koalisi.
Sumber: AFP
Redaktur: Sulhi El-Izzi
PBB Evakuasi Puluhan Militan Syiah Hutsi untuk Berobat ke Omman
https://www.kiblat.net/2018/12/03/pbb-evakuasi-puluhan-militan-syiah-hutsi-untuk-berobat-ke-omman/

Tiada ulasan: