Khutbah Jumat – Rahasia Keberkahan Umur Manusia
by Sodikin
doa kakek yang dirampok
Foto Ilustrasi: VideoBlocks
Oleh: Ust.Isharyanto, S.St. Ak.
Khutbah Pertama:
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُه، وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَه، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَه، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَه، وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاه.
((يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ))
((يَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا))
((يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلاً سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا))
أَمَّا بَعْد؛
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Salah satu nikmat terbesar setelah nikmat iman dan Islam adalah nikmat waktu. Kesibukan dunia telah banyak melalaikan manusia sehingga tidak sadar bahwa waktu terus berjalan, usia semakin bertambah, dan jatah umur semakin berkurang.
Orang baru tersadar bahwa ia telah menghabiskan waktu dan umur yang panjang manakala kulit mulai mengendur, gigi mulai tanggal, warna putih mulai tampak di rambutnya, dan berbagai keluhan dan penyakit mulai rajin menghampirinya.
Alhamdulillah, itu pun masih lebih baik karena masih banyak pula orang yang meskipun sudah ditimpa berbagai ujian dan cobaan, penyakit dan derita tidak membuatnya sadar juga. Na’udzubillahi min dzalik.
Allah SWT mengingatkan akan pentingnya waktu dalam surat pendek yang sejak kecil sudah kita hafal lafadznya, namun sering kali kita lupa untuk men-tadabbur-inya yaitu Surah Al ‘Ashr ayat 1-3. Allah ta’ala berfirman,
وَالْعَصْرِ (1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (3)
“Demi masa.Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian.Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholih dan saling menasihati supaya menaati kebenaran dan saling menasihati supaya menetapi kesabaran.” (QS. al-‘Ashr 1-3).
Surat ini ringkas, namun memiliki kandungan makna yang sangat dalam. Sampai-sampai Imam asy-Syafi’i rahimahullah berkata,
لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ هَذِهِ السُّوْرَةَ لَوَسِعَتْهُمْ
Seandainya setiap manusia merenungkan surat ini, niscaya hal itu akan mencukupi untuk mereka. (Tafsir Ibnu Katsir 8/499).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Berbicara mengenai waktu maka tak bisa lepas dari umur manusia. Umur atau usia merupakan rangkaian waktu dari sejak kita lahir sampai nanti kita dipanggil oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Umur merupakan bagian dari rahasia Allah.Setiap manusia memiliki jatah umur masing-masing.Abdullah bin Busr ra berkata;
أَنَّ أَعْرَابِيًّا قَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ خَيْرُ النَّاسِ؟ قَالَ: مَنْ طَالَ عُمُرُهُ، وَحَسُنَ عَمَلُهُ
Seorang arab badui berkata; Wahai Rasul siapakah manusia yang terbaik? Maka Rasul saw bersabda: Siapa yang panjang usianya dan baik amalnya. (HR. at-Turmudzi)
Jika manusia yang terbaik adalah yang panjang umurnya dan baik amalnya, maka akan timbul pertanyaan, bolehkah kita meminta kepada Allah Subhanahu Wata’aladiberikan umur yang panjang? Maka jawabannya adalah tidak saja boleh, namun hal ini justru dicontohkan oleh Rasulullah saw, sebagaimana dalam sebuah hadis:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ: يَا رَسُوْلَ الله، أَنَسٌ، اُدْعُ اللهَ لَهُ، قَالَ: اَللَّهُمَّ أَطِلْ عُمْرَهُ، وَأَكْثِرْ مَالَهُ، وَاغْفِرْ لَهُ.
“Dari Anas bin Malik, ia berkata: Ummu Sulaim (ibunda Anas bin Malik) berkata kepada Rasulullah saw: Wahai Rasulullah, doakanlah Anas. Rasululullah kemudian berdoa: Ya Allah, panjangkanlah umurnya, perbanyaklah hartanya, dan ampunilah ia.” (HR. ath-Thabrani)
Dalam sebuah hadis riwayat shahabat Amr bin Maimun ra, Rasul saw juga mengajarkan untuk selalu membaca doa:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ العُمُرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari sifat penakut, dan aku berlindung kepada-Mu dari dikembalikan kepada umur yang hina (pikun), dan berlindung dari fitnah dunia serta berlindung kepada-Mu dari siksa kubur.” (HR. al-Bukhari)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Para shahabat radhiyallahu’anhum memiliki perhatian yang begitu besar terhadap bertambahnya usia, seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Mas’ud ra: “Aku tidak pernah menyesal atas sesuatu melebihi penyesalanku atas terbenamnya matahari dan kurangnya ajalku serta tidak bertambahnya amalku.”
Rasulullah saw juga mewanti-wanti kita akan potensi usia yang bisa melalaikan kita, sebagaimana sabdanya:
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ
“Dua nikmat yang banyak dilupakan oleh kebanyakan manusia yaitu sehat dan waktu luang.” (HR. al-Bukhari)
Dalam hadis yang lain dari Anas bin Malik ra, Rasul saw juga mengingatkan kita:
يَكْبَرُ ابْنُ آدَمَ وَيَكْبَرُ مَعَهُ اثْنَانِ: حُبُّ المَالِ، وَطُولُ العُمُرِ
“Semakin tua usia seseorang semakin besar dua perkara yaitu cinta harta dan berangan-angan panjang umur.”(HR. al-Bukhari)
Rasul saw juga berpesan kepada kita semua untuk menjaga lima perkara sebelum datangnya lima perkara, sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Abbas ra, Rasul saw bersabda:
اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Jagalah lima sebelum lima; masa mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu senggangmu sebelum sakitmu dan hidupmu sebelum matimu. (HR. al-Hakim)
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah…
Dari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadis-hadis nabi tersebut di atas, kita dapat mengambil pelajaran bahwa umur yang terbaik adalah umur yang barokah, yaitu umur yang setiap kali bertambah senantiasa diiringi dengan bertambahnya amalan dan ketaatan kepada Allah swt. Ibarat ilmu padi, makin tua makin merunduk, makin tua makin berisi, berisi dengan ketebalan iman, keindahan akhlak, dan kekayaan amal shalih.
Dalam al-Qur’an dan hadis nabi, Allah swt dan Rasul-Nya mengajarkan kepada kita semua bagaimana cara meraih keberkahan dalam usia kita, yaitu:
Pertama; keberkahan dalam umur dapat kita raih dengan senantiasa meningkatkan iman dan takwa kepada Allah swt, kemudian menjaganya agar tetap istiqamah.Allah swt berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْ بَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَلَكِنْ كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (QS.al-A’raf: 96).
Kedua; keberkahan umur akan kita raih dengan senantiasa memperbanyak istighfar, memohon ampun kepada Allah swt.Allah berfirman:
وَأَنِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَتَاعًا حَسَنًا إِلَى أَجَلٍ مُسَمًّى وَيُؤْتِ كُلَّ ذِي فَضْلٍ فَضْلَهُ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنِّي أَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيرٍ
“Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Dan jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat”. (QS.Hud: 3).
Ketiga; keberkahan umur akan kita peroleh dengan banyak berdoa kepada Allah swt dan memperbanyak amal kebaikan, khususnya dengan banyak berbakti kepada orang tua kita. Dari Salman ra, Rasul saw bersabda:
لَا يَرُدُّ القَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ، وَلَا يَزِيدُ فِي العُمْرِ إِلَّا البِرُّ
Tidak ada yang menolak qadha kecuali do’a dan tidak ada yang menambah umur kecuali berbakti. (HR. at-Turmudzi)
Keempat;cara untuk mendapatkan keberkahan dalam usia kita adalah dengan memperbanyak silaturrahim, sebagaimana disebutkan dalam hadis dari Anas bin Malik ra, Rasul saw bersabda:
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Siapa yang hendak di luaskan rizkinya dan diberi keberkahan dalam usianya hendaknya dia menyambung tali silaturrahim.” (HR. Muslim)
Kelima; di antara rahasia berikutnya untuk meraih keberkahan umur adalah dengan cara menghidupkan waktu pagi. Dalam yang diriwayatkan shahabat Sakhr al-Ghamidiy ra, bahwa Rasul saw melantunkan suatu doa bagi ummatnya:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِي فِي بُكُورِهَا
“Ya Allah, berikanlah keberkahan pada umatku di waktu paginya.”(HR.Ahmad, Thurmudzi dan Ibnu Majah).
Keenam; rahasia terakhir untuk mendapatkan keberkahan umur yang dapat Khatib sampaikan pada khutbah Jumat hari ini adalah dengan menjaga hubungan bertetangga secara baik.Hal ini telah dijelaskan dalam hadits dari Aisyah ra, Rasul saw bersabda:
وَصِلَةُ الرَّحِمِ، وَحُسْنُ الْخُلُقِ، وَحُسْنُ الْجِوَارِ، يُعَمِّرَانِ الدِّيَارَ، وَيَزِيدَانِ فِي الْأَعْمَارِ
“Menyambung tali silaturrahim, berbudi pekerti yang baik, bertetangga dengan baik keduanya memakmurkan tempat tinggal dan menambah dalam umur.” (HR.Ahmad)
Demikianlah enam hal yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan keberkahan dalam usia kita berdasarkan tuntunan dari Allah swt dan Rasul-Nya. Semoga kita semua dimasukkan oleh Allah swt dalam golongan orang-orang yang tetap istiqamah dalam kebaikan dan mendapatkan keberkahan di sepanjang hayat kita, amin ya mujibasa-ilin.
بَارَكَاللهُلِيْوَلَكُمْفِيالْقُرْآنِالْعَظِيْمِ،وَنَفَعَنِيْوَإِيَّاكُمْبِمَافِيْهِمِنَالْآيَاتِوَالذِّكْرِالْحَكِيْم،أَقُوْلُمَاتَسْمَعُوْنَ،وَأَسْتَغْفِرُاللهَلِيْوَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْـمُسْلِمِيْنَ وَالْـمُسْلِمَاتِ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْه، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Kedua:
اَلْحَمْدُلِلّهِحَمْدًاكَثِيْرًاكَمَا أَمَر، وَأَشْهَدُاَنْلاَاِلهَاِلاَّ اللهُوَحْدَهُلاَشَرِيْكَلَه، إِرْغَامًالِمَنْجَحَدَبِهِوَكَفَر، وَاَشْهَدُ أَنَّسَيِّدَنَامُحَمَّدًاعَبْدُهُوَرَسُوْلُهُأَكْرَمُالْبَشَرِ.
اَللّهُمَّصَلِّوَسَلِّمْعَلىَسَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلىَاَلِهِوَصَحْبِهِمَااتَّصَلَتْعَيْنٌبِنَظَرٍوَاُذُنٌبِخَبَر.
أَمَّابَعْدُ:
فَيَا أَيُّهَاالنَّاسُ، اِتَّقُوااللهَتَعَالىَ، فيِ السِّرِّ وَالْعَلَن. وَاعْلَمُوْا أَنَّاللهَأَمَرَكُمْبِأَمْرٍبَدَأَفِيْهِبِنَفْسِه، وَثَنَّىبِمَلاَئِكَتِهِ الْــمُسَبِّحَةِبِقُدْسِه، وَثَلَّثَ بِكُمْ أَيُّهَا الْـمُؤْمِنُوْنَ، فَقَالَتَعَالىَوَلَمْيَزَلْقَائِلاًعَلِيْمًا: ((إِنَّاللهَوَمَلاَئِكَتَهُيُصَلُّوْنَعَلىَالنَّبِيّ،يآأَيُّهَاالَّذِيْنَآمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا))
أَللَّهُمَّصَلِّوَسَلِّمْعَلىَسَيِّدِنَامُحَمَّدٍوَعَلىَاَلِسَيِّدِنَامُحَمَّدٍ، كَمَاصَلَّيْتَعَلىَسَيِّدِنَاإِبْرَاهِيْمَوَعَلىَاَلِسَيِّدِنَاإِبْرَاهِيْمَ فِي الْعَالَمِيْنَاِنَّكَحَمِيْدٌمَجِيْدٌ.
اَللّهُمَّاغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَوَالْمُسْلِمَاتِ،وَالْمُؤْمِنِيْنَوَالْمُؤْمِنَاتِ،اْلأَحْيَاءِمِنْهُمْوَاْلأَمْوَات، بِرَحْمَتِكَيَاوَاهِبَالْعَطِيَّات،
رَبَّنَا آتِنَافِىالدُّنْيَاحَسَنَةًوَفِىاْلاَخِرَةِحَسَنَةًوَقِنَاعَذَابَالنَّارِ
عِبَادَالله،إِنَّاللهَيَأْمُرُبِالْعَدْلِوَاْلإِحْسَانِ،وَإِيْتَاءِذِيالْقُرْبَى،وَيَنْهَىعَنِالْفَحْشَاءِوَالْمُنْكَرِوَالْبَغْيِيَعِظُكُمْلَعَلَّكُمْتَذَكَّرُونَ،فَاذْكُرُوااللهَالْعَظِيْمِيَذْكُرْكُمْ،وَاشْكُرُوهُعَلىَنِعَمِهِيَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوْهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُاللهِأَكْبَر، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْن، أَقِيْمُوا الصَّلاَة…
[]
SUMBER: IKADI.OR.ID
https://www.islampos.com/khutbah-jumat-rahasia-keberkahan-umur-manusia-140277/
Semasa Hidup, Mullah Umar Ternyata Sembunyi Tak Jauh dari Pangkalan AS
Selasa, 12 Maret 2019 09:51
Foto: Mullah Muhammad Umar
KIBLAT.NET, Kabul – Pendiri Taliban, Mullah Umar, hidup selama bertahun-tahun tidak jauh dari pangkalan Amerika di Afghanistan, menurut sebuah buku baru yang mengungkapkan kegagalan intelijen AS yang memalukan. Buku berjudul “The Search for an Enemy” tersebut ditulis oleh seorang jurnalis Belanda, Betty Dam.
Seperti dilansir dari AFP pada Senin (11/03/2019), para pemimpin Washington dan Kabul telah lama meyakini komandan mujahidin yang kehilangan salah satu matanya itu bersembunyi di Pakistan dan meninggal di sana. Akan tetapi, sebuah biografi baru Mullah Umar menunjukkan bahwa ia tinggal hanya sekitar 4 kilometer dari pangkalan militer AS yang canggih di provinsi Zabul, Afghanistan, yang merupakan tempat kelahirannya, hingga kematiannya pada 2013 .
Buku tersebut menunjukkan bahwa pemimpin Taliban itu hidup dalam isolasi. Karena alasan keamanan, ia rela tidak menemui anggota keluarganya dan menulis di surat-surat dalam bahasa sandi.
Dam mengatakan bahwa ia menghabiskan lima tahun untuk inventigasi sebelum menulis buku ini. Ia bertemu dengan pengawal Mullah Umar, Jabbar Omri. Omri yang membantu Mullah Umar bersembunyi sekaligus menjaganya setelah penggulingan rezim Taliban.
Dam juga menghabiskan waktu bertahun-tahun dalam jurnalisme di Afghanistan dan menulis sebuah buku tentang mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai.
Setelah serangan 11 September 2001, yang menyebabkan jatuhnya Taliban, Amerika Serikat menawarkan hadiah $ 10 juta bagi siapa saja yang menemukan Mullah Umar, yang bersembunyi di sebuah kompleks kecil di ibukota negara bagian Qalat, menurut yang ditulis Dam.
Keluarga yang tinggal di kompleks kecil tersebut tidak mengetahui identitas tamu mereka, yang ternyata buruan nomor satu penjajah AS. Pasukan AS hampir dua kali menemukannya.
Pada suatu hari, patroli militer AS mendekat ketika Umar dan Omri sedang berjalan di halaman rumah. Keduanya pun segera bersembunyi di balik tumpukan kayu setelah melihat patrol. Tentara AS berlalu begitu saja tanpa masuk ke halaman tersebut.
Situasi menegangkan kedua terjadi saat pasukan AS menggeledah rumah tempat Mullah Umar tinggal. Namun militer AS gagal menemukan pintu masuk rahasia ke kamarnya. Tidak jelas apakah operasi itu penggeledahan rutin atau setelah militer AS menerima informasi keberadaan Mullah Umar.
Mullah Umar memutuskan pindah setelah AS mulai membangun pangkalan untuk operasi militer lanjutan pada tahun 2004, beberapa meter dari tempat persembunyiannya.
Dia kemudian pindah ke gedung lain, tetapi Pentagon segera membangun pangkalan militer Wolverine di dekatnya. Pangkalan itu mencakup 1.000 tentara AS dan di mana pasukan khusus Amerika dan Inggris ditempatkan.
Sejak saat itu, Mullah Umar tidak berpindah-pindah lagi dan jarang keluar dari tempat persembunyiannya. Ia sering berada di bunker ketika terdengar pesawat AS meraung-meraung.
Menurut buku itu, Mullah Umar mendengarkan siaran berita BBC di Pashtun pada malam hari, tetapi jarang mengomentari peristiwa di dunia luar. Bahkan, termasuk ketika ia mengetahui kematian pemimpin Al- Qaidah, Osama bin Laden.
Menurut Dam, Mullah Umar sering berbicara dengan pengawalnya dan juru memasaknya. Ia menggunakan telepon Nokia jadul untuk merekam suaranya ketika ia membaca ayat-ayat Al-Quran.
Penulis buku itu mengatakan bahwa Mullah Umar jatuh sakit pada tahun 2013. Tak ada dokter yang memeriksanya. Ia menolak berobat ke Pakistan. Kemudian ia meninggal di Zabul, tempat kelahirannya.
Reaksi AS dan Afghanistan
Bagian-bagian buku ini menimbulkan reaksi yang berbeda.
“Kami sangat menolak tuduhan palsu ini, dan kami percaya bahwa mereka bertujuan untuk menciptakan dan membangun identitas untuk Taliban dan pendukung asing mereka,” kata juru bicara kepresidenan Afghanistan, Harun Shakhansuri.
“Kami memiliki cukup bukti untuk menunjukkan bahwa ia hidup dan mati di Pakistan, satu poin di telepon,” imbuhnya.
Mantan direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) dan komandan militer AS di Afghanistan, David Petraeus, meragukan informasi ini. Dia mengatakan jika Mullah Umar memutuskan untuk tinggal di Afghanistan, itu akan menjadi keputusan yang berisiko.
“Kami dapat memasuki tempat mana pun di Afghanistan, dan saya sangat terkejut bahwa Mullah Umar bersedia untuk tinggal karena kami bisa memainkannya kapan saja,” kata Petraeus seperti dikutip Wall Street Journal.
Pada bagiannya, Kepala Intelijen Afghanistan era 2004-2010 Amrullah Saleh mengaku bahwa ia memiliki tumpukan bukti yang menunjukkan bahwa dia hidup dan mati di Pakistan.
Pejabat Afghanistan telah berulang kali menuduh Pakistan menyembunyikan gerilyawan Taliban.
Mullah Umar memerintah Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001 dan kemudian memimpin pemberontakan terhadap penjajah asing dan pemerintah boneka.
Buku itu menyatakan bahwa Mullah Umar mempercayakan kepemimpinan kepada orang-orang yang kompeten setelah tahun 2001. Ia hanya mengambil peran sebagai pemimpin spiritual kelompok itu. Gerakan itu merahasiakan kematiannya selama dua tahun.
Buku itu muncul ketika Taliban dan Amerika Serikat menggelar pembicaraan damai yang bertujuan untuk mengakhiri konflik berusia 18 tahun itu.
Amerika Serikat dan Taliban menutup rapat hasil dari putaran pembicaraan terakhir di Doha, yang telah berlangsung selama dua pekan. Namun masing-masing pihak mengungkapkan bahwa negosiasi ini mencapai hasil positif pada perdamaian Afghanistan.
Sumber: AFP
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Semasa Hidupnya, Mullah Umar Ternyata Sembunyi Tak Jauh dari Pangkalan AS di AfghanistanRedaktur: Sulhi El-Izzi
Negosiasi Kelima Taliban-AS Ditutup, Belum Ada Kesepakatan yang Diungkap
Rabu, 13 Maret 2019 09:53
Foto: Delegasi Imarah Afghanistan
KIBLAT.NET, Doha – Negosiasi berhari-hari antara delegasi Imarah Islam Afghanistan (Taliban) dan Amerika Serikat di ibukota Qatar, Doha, akhirnya berakhir pada Selasa (12/03/2019). Kedua menutup kesepakatan yang dicapai dalam negosiasi tertutup itu.
Departemen Luar Negeri AS melalui juru bicaranya, Robert Paladino, mengungkapkan bahwa negosiasi membuat “kemajuan signifikan”. Menurutnya, perdamaian di Afghanistan membutuhkan kesepakatan pada empat hal.
Ia menambahkan bahwa Taliban sepakat perdamaian menuntut kedua belah pihak untuk sepenuhnya menyelesaikan empat persoalan utama. Yaitu, jaminan kontra-terorisme, penarikan pasukan, negosiasi antara sesama orang Afghanistan dan gencatan senjata menyeluruh.
Paladino menunjukkan, saat ini ketua delegasinya di negosiasi Doha Zalmay Khalilzad tengah menuju ke Washington untuk mengonsultasikan hasil negosiasi kelima ini.
Pada bagiannya, Taliban dalam pernyataan resmi menegaskan bahwa negosiasi dua pekan ini hanya fokus membahas dua kesepakatan yang dicapai sebelumnya, yaitu seluruh pasukan asing harus keluar dari Afghanistan dan jaminan Afghanistan tidak digunakan untuk menyerang ke negara lain.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menjelaskan bahwa negosiasi di Doha tersebut mencapai kemajuan signifikan pada dua hal disepakati sebelumnya. Kedua pihak telah membahas mengenai bagaimana keluarnya seluruh pasukan asing dari Afghanistan, waktu dan mekanismenya. Begitu juga mengenai bagaimana jaminan terhadap AS dan sekutunya merasa tenang dari Afghanistan selepas ditinggalkannya.
Mujahid menambahkan bahwa kedua pihak saat ini tengah mempelajari semua hal yang telah dicapai dengan teliti dengan para petinggi masing-masing. Kedua pihak juga sedang mengatur putaran negosiasi lanjutan. Waktunya akan ditentukan setelah kedua tim negosiator sepakat.
Taliban dan AS tidak mengungkapkan kepada publik mengenai kesepakatan-kesepakatan yang dicapai. Namun Mujahid menegaskan bahwa belum ada kesepakatan gencatan senjata atau negosiasi dengan pemerintah Kabul, dua hal yang diminta oleh AS.
Negosiasi kelima antara Taliban dan AS dimulai pada 25 Februari lalu. Sementara negosiasi tingkat tinggi berlangsung, pasukan kedua pihak malanjutkan perang di lapangan. Taliban berhasil meluncurkan serangan mematikan ke pangkalan AS, sementara AS dan sekutunya terus menggelar operasi memburu pejuang Taliban.
Para pengamat melihat, negosiasi antara Taliban dan AS ini lebih serius dari sebelumnya. Kedua pihak melibatkan para pejabat penting. Taliban sendiri mengirim wakil Mullah Umar sekaligus salah satu pendiri gerakan, Mullah Baradar, untuk memimpin tim negosiator.
Sumber: Reuters, El-Emara
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Negosiasi Kelima Taliban-AS Ditutup, Belum Ada Kesepakatan yang DiungkapRedaktur: Sulhi El-Izzi
Hambali Dikabarkan Menjalani Penyiksaan CIA Selama Tiga Tahun
Ahad, 17 Maret 2019 13:29
Foto: Pengacara Hambali, James Valentine memegang foto Hambali, bersama Ahmad Michdan (TPM). (Foto: Jundii/kiblat)
KIBLAT.NET, Jakarta – Mayor James Valentine, pengacara Hambali alias Encep Nurjaman seorang pria kelahiran Cianjur mengatakan bahwa kliennya sedang ditahan pemerintah Amerika Serikat sejak 2003, dan selama tiga tahun pertama, Hambali dikabarkan menjalani siksaan yang sangat berat.
“Menurut investigasi yang dilakukan Senator AS, Dianne Fenstein, Hambali ditahan sejak 2003, dan selama tiga tahun pertama, dia disiksa dengan siksaan khusus, dan tempat penyiksaanya masih dirahasiakan sampai saat ini,” ujar James di Kantor Tim Pengacara Muslim, Jl. Fatmawati No. 22 FG, Jakarta Selatan, Sabtu (16/03/2019).
James menjelaskan, Hambali ditangkap di Thailand pada tahun 2003, karena dituduh terlibat dalam peristiwa Bom Bali 2002 dan pemboman Hotel JW Marriot pada 2003.
Selama tiga tahun pertama, Hambali diinvestigasi dan disiksa di tahanan Super Maximum Securityl (SMS), penjara dengan sistem kemanan maksimal.
Di penjara SMS itu, Hambali dibiarkan sendirian selama tiga tahun. Penyiksaan pun dilakukan dengan kondisi Hambali tidak mengenakan pakaian barang selembar pun, dengan posisi kaki diborgol di lantai.
“Ada juga sleep divervision, Hambali dipaksa tidak boleh tidur, kadang dia juga digantung dengan tangannya diborgol di atas selama berhari-hari. Ia juga diikat dalam keadaan tiduran, juga dibiarkan kelaparan, dipukuli, dan walling, tubuhnya dihantam ke tembok,” jelas James.
Foto Hambali diambil oleh Palang Merah Internasional, sekitar enam bulan lalu
James mengungkapkan, berdasarkan investigasi Dianne, diketahui ada seorang kepala investigator yang membungkam Hambali untuk tidak mengungkap penyiksaan yang dialaminya itu ke dunia luar.
Ia yang berpangkat Mayor, dan hidup di lingkungan militer itu pun secara tegas menyatakan bahwa apa yang dialami Hambali adalah sebuah pelanggaran hukum baik hukum AS maupun Internasional, dan tentunya merupakan pelanggaran HAM yang diatur PBB.
“Saya melihat apa yang dilakukan terhadap Hambali tidak manusiawi, saya akan bantu semaksimal mungkin untuk kebaikan Hambali,” tukasnya.
Sementara itu, Ahmad Michdan, Pembina Tim Pengacara Muslim menjelaskan, kedatangan James ke Indonesia dan konferensi pers bersama ini adalah karena referensi Hambali, untuk menghubungkan James ke TPM.
“James direferensikan ke TPM oleh Hambali, disebut nama-nama kami di situ. Kami akan bantu James sebisa mungkin. Karena penyiksaan terhadap Hambali sudah tidak dalam batas manusiawi, terlebih dia adalah WNI,” ujarnya.
Reporter: Muhammad Jundii
Editor: Rusydan
Hambali Dikabarkan Menjalani Penyiksaan CIA Selama Tiga Tahun - KiblatEditor: Rusydan
Tiada ulasan:
Catat Ulasan