Ahad, 1 Mac 2020

Antara kesan bila ISLAM atau bangsa itu minoriti. 9822


Disebalik sejarah yang beliau tahu, Prof pun kena cantas...
“UMNO Sebuah Perjuangan”: Saya Setia Dengan UMNO, Semua Professor Boikot – Prof. Dato’ Dr. Ramlah
95.5K pelanggan
UMNO tidak bersalah. Yang bersalah adalah mereka2 yg merosakkan parti mereka dgn tabiat2 rasuah dan salah guna kuasa. Hapuskan mrk2 ini dan bukan parti.
Respect lah prof.. Pernah jadi moderator masa prof ni bentang kertas kerja seminar sejarah.. Mmg ilmu ttg sejarah mantap
Terbaik Prof ni, dia patut diangkat didalam UMNO, kita perlukan Veteran Umno yg macam ni..
Terima kasih Prof. Dato' Dr. Ramlah Adam atas segala ilmu semasa belajar di Jabatan Sejarah UM. (1996-1999).

Antara kesan bila ISLAM atau bangsa itu minoriti dan tiada kuasa politik atau ekonomi di negara berkenaan. Alhamdulillah hal in tidak terjadi di Malaysia. Alhamdulillah sebab jiwa Melayu tidak seperti mereka bila mereka mejoriti. 

Perempuan Muslim kisahkan kerusuhan Delhi: 'Kesalahan kami hanyalah terlahir sebagai Muslim'
Para perempuan dan anak-anak mencari perlindungan di pengungsian sementara di Indira Vihar.

Kerusuhan berbuntut kematian di ibu kota India membuktikan bahwa kaum perempuan dan anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan dalam konflik, tulis wartawan BBC di Delhi, Geeta Pandey.

Kerusuhan di wilayah timur laut Delhi telah menyebabkan kematian 40 orang dari kelompok Hindu dan Muslim. Bagi ribuan perempuan Muslim dan anak-anak yang kehilangan tempat tinggal, masa depan tampak suram. Di sebuah ruang serba guna di Indira Vihar, ratusan perempuan dan anak-anak yang terusir dari tempat tinggal mereka tengah duduk di atas karpet atau alas. Banyak dari perempuan muda tengah menggendong bayi mereka, tapi ada juga anak kecil, dan anak yang lebih besar tengah bermain. Ruang serba guna tersebut milik seorang pengusaha Muslim. Tempat itu berubah menjadi pusat pengungsian bagi korban kerusuhan. Perempuan dan anak-anak tersebut melarikan diri dari sekelompok warga Hindu yang menyerang rumah mereka di Shiv Vihar, salah satu area yang paling terdampak dalam kerusuhan ini.

Shiv Vihar, area yang didominasi kelompok pekerja beragama Hindu dengan populasi Muslim yang cukup besar, serupa labirin gang sempit yang terletak di dekat selokan yang kotor. Beberapa ratus meter, di jalur selokan yang sama, ada area yang dihuni sebagian besar masyarakat Muslim di Chaman Park dan Indira Vihar. Ada jalan yang memisahkan area Muslim dan Hindu dan kedua komunitas tersebut hidup berdampingan secara damai selama puluhan tahun. Tapi semua itu telah berubah.
Hak atas foto BUSHRA SHEIKH IMAGES Image caption 
Nasreen Ansari (kiri) dan ibunya Noor Jehan Ansari sudah tinggal di tempat pengungsian selama berhari-hari.

Nasreen Ansari, yang meninggalkan tempat tinggalnya di Shiv Vihar, mengatakan kerusuhan itu dimulai Selasa sore, ketika hanya ada kebanyakan perempuan di rumah. Para pria tengah berada di bagian lain di kota Delhi untuk menghadiri pertemuan keagamaan. "Kami melihat sekitar 50-60 pria. Aku tidak tahu siapa mereka, kami tidak pernah melihat mereka sebelumnya," kata Nasreen. "Mereka mengatakan pada kami mereka datang untuk melindungi mereka dan kami harus tetap tinggal di dalam rumah." Sambil menyaksikan para pria tersebut dari balik jendela, mereka langsung tersadar bahwa pria-pria itu tidak bermaksud untuk melindungi mereka.

Ia menunjukkan video yang ia ambil dari balik jendela. Video itu menunjukkan beberapa dari pria itu menggunakan pelindung kepala dan membawa tongkat kayu. Nasreen mengatakan para pria itu meneriakkan slogan-slogan Hindu seperti Jai Shri Ram (Sembah Dewa Rama) dan melantunkan pujian seperti Hanuman Chalisa (pujian untuk dewa monyet, Hanuman). Ibunya, Noor Jehan Ansari, mengatakan tetangga Muslim memberitahu bahwa rumahnya telah dibakar massa. "Dari jendela, kami bisa melihat rumah tetangga Muslim yang lain dan toko obatnya yang mulai dibakar api." Para penyerang itu, katanya, merusak saklar listrik dan, menjelang Maghrib, area itu menjadi gelap gulita.
Hak atas foto GETTY IMAGES Image caption
Ribuan orang telah melarikan diri dari Shiv Vihar

"Tak lama setelah itu, api menyala di sekeliling kami, dan kami diserbu bom molotov dan tabung gas kecil, yang dilempar ke arah pertokoan dan rumah milik warga Muslim. Rumah warga Hindu aman," katanya. "Kami tidak pernah membayangkan hal seperti ini terjadi pada kami. Kesalahan kami hanyalah karena kami terlahir Muslim." Nasreen mengatakan perempuan itu mencoba menghubungi polisi. "Setiap kali mereka mengatakan akan tiba dalam lima menit." Pada titik tertentu, Nasreen mengatakan ia menghubungi anggota keluarga dan mengatakan bahwa mereka "mungkin tidak akan mampu bertahan malam itu".

Akhirnya, mereka diselamatkan pada pukul 03:00 pagi, 12 jam setelah pengepungan itu dimulai, saat polisi, didampingi oleh pria Muslim dari Chaman Park dan Indira Vihar akhirnya tiba. "Kami lari untuk menyelamatkan nyawa, hanya dengan membawa pakaian. Kami bahkan tidak sempat mengenakan sepatu," katanya. Beberapa perempuan lainnya di lokasi pengungsian mengisahkan cerita yang sama. Shira Malik, 19, mengatakan ia dan keluarganya berlindung di rumah tetangga. "Kami terjebak. Batu dan bom molotov berdatangan bak hujan."
Image caption
Shira Malik (kiri) mengatakan ia dan keluarganya berlindung di rumah tetangga.

Seorang ibu dari bayi berusia satu tahun menangis saat ia bercerita bagaimana pakaiannya dirobek oleh beberapa pria yang memasuki rumah mereka. Seorang perempuan lain yang berusia 30-an mengatakan satu-satunya alasan ia masih hidup adalah karena ia mendapatkan bantuan dari tetangga Hindu. "Tetanggaku mengatakan pada para penyerang itu, 'Dia adalah keluarga kami. Tidak ada perempuan Muslim di sini.' Saat kelompok penyerang itu pergi, tetanggaku membantuku kabur," katanya. Kekerasan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir ini bermula dari Minggu sore, ketika kekerasan berskala kecil terjadi antara kelompok pendukung dan penolak undang-undang kewarganegaraan yang baru. Dalam beberapa jam, kekerasan tersebut menjalar ke area lain, termasuk Shiv Vihar dan Chaman Park.
Image caption
Banyak perempuan mengaku mereka hampir menjadi korban kekerasan seksual malam itu

Sembari berjalan mengelilingi area tersebut, saya melihat jalan-jalan yang menjadi saksi kekerasan itu. Puluhan polisi anti huru-hara berjaga-jaga untuk mencegah kerusuhan susulan. Batu-batuan yang digunakan untuk melempari bangunan masih bertebaran, sementara banyak kendaraan, rumah dan toko yang hangus terbakar. Di Shiv Vihar terdapat masjid yang juga hangus terbakar.

Di pusat pengungsian di Indira Vihar, para pengungsi perempuan mengatakan mereka tidak tahu kapan mereka bisa kembali ke rumah. Shabana Rehman mengatakan anak-anaknya terus bertanya kapan mereka bisa pulang. "Rumahku habis dibakar para penyerang. Ke mana kami bisa pulang? Bagaimana masa depan anak-anakku? Siapa yang akan mengurus kami? Kami sudah kehilangan semua dokumen," katanya sambil menangis. Rumah yang telah ia tinggali selama puluhan tahun di Shiv Vihar tak seberapa jauh dari tempat ia mengungsi, tapi jaraknya tampak tidak dapat terjembatani.

Simak juga:
Kerusuhan Delhi: Apa di balik kerusuhan yang berujung pada konflik antara Hindu dan Muslim?

'Polisi pahlawan' di India yang mengadang amukan massa dalam konflik agama demi selamatkan nyawa

Bentrok antar umat beragama di India, puluhan orang meninggal dunia

Sumber:
Perempuan Muslim kisahkan kerusuhan Delhi: 'Kesalahan kami hanyalah terlahir sebagai Muslim' - BBC News Indonesia

Di Indonesia juga: 

Kekayaan Bertambah, Hartono Bersaudara Masuk Daftar 100 Orang Terkaya Dunia di 2020
Sabtu, 29 Februari 2020 19:39 Reporter : Shani Rasyid
Rizki Ridho. ©2020 Merdeka.com /Instagram Rizki Ridho

Merdeka.com - Pada Rabu (26/2) lalu, Lembaga Penelitian Hurun merilis nama 100 orang terkaya di dunia. Dua diantaranya merupakan warga negara Indonesia. Keduanya adalah pengusaha yang masih satu bersaudara, R. Budi Hartono dan Michael Hartono. R. Budi Hartono berada di peringkat 60 dunia dengan kekayaan mencapai 18 miliar Dollar Amerika, atau setara dengan 246,6 triliun rupiah. Sementara kakaknya, Michael Bambang Hartono berada di posisi 68 besar dunia, dengan kekayaan 17 miliar Dollar Amerika atau setara dengan 232,9 triliun rupiah. Sumber kekayaan keduanya sama-sama berasal dari Bank Central Asia.

Robert Budi Hartono
2014 Merdeka.com

Robert Budi Hartono merupakan pengusaha keturunan Tionghoa yang juga anak kedua dari pendiri perusahaan Djarum, Oei Wie Gwan. Selain mewarisi kekayaan ayahnya, Robert bersama kakaknya, Michael Hartono juga memiliki mayoritas saham di Bank Central Asia (BCA) melalui Farindo Holding Ltd. sebesar 51 persen. Sebagai seorang Taipan Ia juga menyukai olahraga bulu tangkis. Karena itulah ia mendirikan Persatuan Bulu Tangkis (PB) Djarum pada tahun 1969 yang melahirkan atlet-atlet bulu tangkis kelas dunia dari Indonesia.

Michael Bambang Hartono
2014 Merdeka.com

Michael Bambang Hartono merupakan kakak dari Robert Bambang Hartono. Setelah ayahnya, Oei Wie Gwan meninggal, Michael bersama adiknya meneruskan estafet usaha perusahaan rokok Djarum. Walaupun termasuk 100 orang terkaya dunia dan orang terkaya nomor dua di Indonesia setelah adiknya, Michael dikenal memiliki gaya hidup yang sederhana. Dalam sebuah postingan foto dari pemilik akun Twitter @ayudh69, Michael tampak sedang menikmati jajanan Tahu Pong Karangsaru.

Bukan Yang Pertama
2015 Merdeka.com

Baik bagi Robert maupun Bambang, predikat sebagai bagian dari orang terkaya dunia bukan yang pertama kalinya mereka sandang. Pada 6 Maret 2019 Michael Hartono menjadi orang nomor 56 terkaya dunia dengan kekayaan 18,5 miliar Dollar Amerika (Rp 261,3 triliun). Sementara adiknya Robert Hartono berada di peringkat 54 terkaya dunia dengan 18,6 miliar Dollar Amerika (Rp 262,7 triliun).

Sumber:
Kekayaan Bertambah, Hartono Bersaudara Masuk Daftar 100 Orang Terkaya Dunia di 2020 | merdeka.com

JK Apresiasi PM Kamboja atas Perhatiannya ke Muslim Kamboja
Selasa 19 Nov 2019 08:33 WIB
Rep: Fauziah Mursid/ Red: Andi Nur Aminah
Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla didampingi Perdana Menteri Kamboja YM Samdech Techo Hun Sen, saat bersilaturrahmi dengan Masyarakat Muslim Kamboja di Modern Center, Kamboja, Senin (18/11) Foto: Tim media JK

JK pun mengajak Pemerintah Kamboja bekerjasama meningkatkan ekonomi dan pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden ke-10 dan 12 Jusuf Kalla (JK) memberikan apresiasinya kepada Perdana Menteri Kamboja YM Samdech Techo Hun Sen. Apresiasi yang diberikan JK atas perhatian PM Kamboja terhadap masyarakat Muslim di Kamboja.

Baca Juga




Itu disampaikan JK saat bersilaturrahmi dengan Masyarakat Muslim Kamboja di Modern Center, Senin malam (18/11). "Meskipun masyarakat Muslim di Kamboja jumlahnya sangat sedikit, namun Pemerintah Kamboja menaruh perhatian yang cukup besar," ujar JK sebagaimana keterangan yang diterima wartawan, Selasa (19/11). JK pun mengajak Pemerintah Kamboja untuk bekerjasama dalam meningkatkan ekonomi dan dunia pendidikan dengan Indonesia. Sehinģga masyarakat Kamboja, kata JK, dapat berkembang. Sebab, dengan ekonomi yang maju dan pendidikan yang maju, negara dapat berkembang. Indonesia menurut JK, siap menerima masyarakat Kamboja yang ingin belajar bersama-sama.

Menteri Senior Khusus Kantor PM Kamboja, Dato Othsman mengatakan, perhatian yang diberikan kepada masyarakat Muslim Kamboja ditunjukkan dengan menyediakan anggaran sebesar 6 juta dolar setiap tahun. Anggaran ini juga untuk memberikan insentif kepada guru agama Islam. Sementara itu, kehadiran JK di Kamboja atas undangan PM Kamboja, Hun Sen. JK diundang untuk berbagi pengalaman dalam menyelesaikan Konflik di acara Universal Peace Federation (UPF) Asia Pacific Summit 2019 yang berlangsung dari Tanggal 18-19 November 2019.

Sumber: 

Tiada ulasan: