Khamis, 12 Mac 2020

Berdamai dengan takdir Allah. In Syaa Allah menarik hasilnya. 9908


Ingin Dapat Jodoh? Coba Amalkan Ayat Ini

Di dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa jodoh yang baik hanya akan diberikan kepada orang yang baik, demikian sebaliknya. Foto/Dok SINDOnews

Bagi yang belum menikah atau ingin mendapat jodoh tak perlu cemas apalagi putus asa. Sebab, Allah Ta'ala tidak pernah menzalimi hamba-hambaNya, apalagi bagi mereka yang meyakini setiap doa akan dikabulkan Zat Yang Maha Pemurah.

Ketika menginginkan sesuatu, tentunya doa dan ikhtiar (usaha) harus sejalan. Bagi Anda yang mengalami masalah dengan perjodohan bisa mengamalkan Ayat Kursi (ayat ke 255 Surah Al-Baqarah) karena salah satu khasiatnya untuk memudahkan jodoh.

Menurut Pengasuh Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Sarwat, amalan ini memiliki khasiat yang tidak ditemukan dalam ayat Al-Qur'an lainnya. Ayat ini memiliki keutamaan besar di antaranya untuk perlindungan, kesehatan, jodoh, kecerdasan, rezeki, pengasihan, kewibawaan dan sebagainya.

Baca Juga:

Ayat Kursi adalah 'Ayat Muhridah' yaitu ayat yang mendatangkan sesuatu yang semula tidak ada menjadi ada. Rasulullah SAW pernah bersabda: "Barang siapa yang membaca Ayat Kursi ketika dalam sakitnya, maka Allah akan memudahkan dalam sakaratul maut. Tidaklah Malaikat melewati rumah yang di dalamnya dibacakan Ayat Kursi, kecuali mereka berhenti dan membuat barisan".

Syeikh Muhyiddin Ibnu Al-Arabi berkata: "Barangsiapa yang membaca Ayat Kursi di malam dan siang hari sebanyak 1.000 kali selama 40 hari maka demi Allah, demi Allah, demi Allah Yang Maha Agung, demi kebenaran Al-Qur'an yang agung, Demi Rasulullah yang mulia, baginya akan dibukakan tabir ruhaninya dan seluruh apa yang diinginkan akan berhasil".

Mengamalkan ayat kursi sebanyak 1000 kali setiap hari selama 40 hari menjadi amalan mustajab untuk Anda yang menginginkan segera didatangkan jodohnya. Tentu saja amalan ini harus dilakukan secara istiqomah atau kontiniu. Saat mengamalkan Ayat Kursi ini, bukan berarti Anda diam tidak melakukan usaha apapun. Karena setiap amalan spiritual harus diikuti dengan usaha lahiriah.

"Di dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa jodoh yang baik hanya akan diberikan kepada orang yang baik, demikian sebaliknya. Khasiat Ayat Kursi untuk jodoh tentu akan lebih optimal saat dilakukan bersamaan dengan ikhtiar atau upaya lain," kata Ustaz Ahmad Sarwat.

Ayat Kursi
اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ, لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ, لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ, مَنْ ذَا , الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ, يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ, وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ, وَلَايَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Alloohu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa naum. Lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardli man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa biidznih, ya'lamu maa baina aidiihim wamaa kholfahum wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa' wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardho walaa ya'uuduhuu hifzhuhumaa wahuwal 'aliyyul 'azhiim.

(rhs)
Sumber:
Ingin Dapat Jodoh? Coba Amalkan Ayat Ini

Keren, Anak dan Ibu Bisa Bareng Raih Gelar Doktor di ITS
 Rabu, 11 Maret 2020 - 22:17 WIB
Rika Rokhana dan Rarasmaya Indraswari menjadi pasangan doctor ITS yang keduanya adalah ibu dan anak. Foto/Komunikasi Publik ITS
SURABAYA - Rika Rokhana dan Rarasmaya Indraswari, pasangan ibu dan anak akan diwisuda sebagai doktor secara bersamaan dalam perhelatan wisuda Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ke-121 di Graha Sepuluh Nopember ITS, Surabaya, Jatim 14-15 Maret 2020 mendatang.

Istimewanya lagi, keduanya menyandang gelar sebagai wisudawan tertua dan wisudawan termuda. Rika Rokhana sebagai wisudawan tertua pada perhelatan wisuda hari pertama, dan Rarasmaya Indraswari yang biasa disapa Raras sebagai wisudawan doktor termuda dalam wisuda ke-121 ini. (Baca juga: Dosen ITS Kembangkan Sensor Optik untuk Ukur Kecepatan Aliran Darah)

Pada Wisuda ITS ke-121, Raras dinyatakan lulus program doktor dari Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Elektro dan Informatika Cerdas (FTEIC) pada usia 24 tahun 7 bulan. Ini menjadikannya wisudawan program doktor termuda saat ini.




Mahasiswa program Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) ini menutup studi doktornya selama 4,5 tahun dengan disertasi berjudul Sistem Deteksi Osteoporosis Berdasarkan Fitur Cortical Bone Rahang Bawah pada Cone-Beam Computed Tomography (CBCT).

Sementara Rika Rokhana tercatat sebagai wisudawan tertua di usia 50 tahun 6 bulan pada hari pertama wisuda ini. Ia berhasil menamatkan pendidikan doktornya lewat disertasi berjudul Bone Fracture Detection using a three-dimensional ultrasonic tomography system di Teknik Elektro ITS.


Menurut Rika, bekerja bersama rekan-rekan (kuliah) yang lebih muda awalnya sedikit membuatnya minder. "Tapi karena kawan-kawan di lab sangat suportif, saya jadi merasa berjiwa muda juga," katanya sambil tersenyum.

Dosen Teknik Elektronika Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS) ini juga menjelaskan, motivasinya menyelesaikan pendidikan doktor adalah demi memberikan contoh kepada anak-anaknya. Rika menjelaskan ada nilai-nilai ketekunan, komitmen, dan memaksimalkan tujuan yang senantiasa ia tanamkan pada keluarganya. "Maka saya pun harus memberi contoh. Keluarga mendukung saya untuk memaksimalkan pendidikan saya sebagai dosen," jelasnya.

Nilai-nilai yang Rika tanamkan kepada anak-anaknya diakui oleh Raras sangat berpengaruh pada kehidupannya. Dia mengaku sang ibu telah memberikan contoh yang luar biasa dalam menjalankan peran sebagai ibu dan perempuan yang berkontribusi di luar rumah. Kerja keras sang ibu menuntun Raras untuk serius dengan pilihannya dalam pendidikan. "Saya punya contoh yang sedemikian hebatnya, rasanya tidak pantas jika saya hanya bermalas-malasan," ucapnya.

Terbukti, Raras berhasil lulus dari SMPN 1 Surabaya selama dua tahun, lulus dari SMAN 5 Surabaya selama dua tahun, dan menamatkan program sarjana Teknik Informatika ITS selama 7 semester. Hingga akhirnya, mengambil program PMDSU untuk meraih gelar doktor di jurusan yang sama. Kecintaannya pada matematika lah yang membuatnya memilih Teknik Informatika untuk digeluti. "Orang tua tidak pernah memaksa saya harus begini atau begitu," jelasnya.

Yang menarik, keduanya memiliki topik penelitian yang berkesinambungan, yakni terkait dengan dunia medis. Menurut Rika, penelitian Raras terkait deteksi osteoporosis lewat citra tulang rahang bawah dapat dikaitkan dengan penelitiannya terkait deteksi patah tulang dengan ultrasound. "Karena ternyata osteoporosis dapat meningkatkan risiko patah tulang," ungkapnya.

Keduanya mengaku kesinambungan topik penelitian tersebut bukan sesuatu yang disengaja. Raras sendiri menjelaskan bahwa topik disertasinya adalah lanjutan dari penelitian tugas akhir (TA) program sarjananya. Keduanya juga tidak menyangka jika dapat melakukan wisuda bersamaan. “Kami baru tahu saat sidang terbuka kemarin kalau wisudanya akan bersamaan,” ujar gadis berhijab ini.

Sebagai ibu dan anak yang sama-sama menempuh pendidikan doktor, Rika dan Raras membagikan beberapa kisah unik yang mereka alami. Mereka menceritakan bagaimana keduanya kerap saling mengingatkan untuk membaca jurnal atau berbagi metode-metode yang menunjang penelitian. Mereka pun saling memberikan semangat untuk bisa menyelesaikan pendidikan doktornya.


(shf)
Sumber:
Keren, Anak dan Ibu Bisa Bareng Raih Gelar Doktor di ITS


Tiada ulasan: