Isnin, 23 September 2013

1804. Pemimpin muda berohanikan Islam.


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ  , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ,  مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ  , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.

Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Meja www.peceq.blogspot.com 
Munafik dan kafir laknatullah sebenarnya pemberontak dan pengganas. 
Islam Agama Ku.

Pemimpin Muda

Pemimpin Muda - Pada tahun ke-11 Hijriyah, Nabi Muhammad SAW membentuk pasukan untuk memerangi bala tentara Romawi.

Sahabat-sahabaat senior seperti Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Saad bin Abi Waqqas dan Abu Ubaidah bin Jarrah, masuk dalam pasukan tersebut.

Para sahabat menanti, siapakah yang akan diangkat Rasulullah SAW., memimpin pasukan itu. Abu Bakar dan Umar, lebih sering menjadi tangan kanan Rasulullah SAW.

Barangkali Nabi SAW akan menunjuk Saad atau Abu Ubaidah.

Siapapun diantara kedua sahabat itu adalah orang yang dikenal tangkas dan cakap berperang. Di luar dugaan, Nabi SAW justru memilih Usamah bin Zaid yang ketika itu baru berumur 18 tahun. Masih sangat muda.

Usamah lahir tujuh tahun sebelum hijrah. Bapaknya orang yang sangat disayangi Nabi SAW, yaitu Zaid bin Haritsah, yang pernah diangkat anak oleh Nabi SAW., sebelum dilarang oleh Allah SWT.

Usamah sebaya dengan Hasan bin Ali bin Abi Thalib. Bila Hasan duduk di paha Nabi SAW yang sebelah kanan, maka Usamah diletakkan di paha sebelah kiri. Rasulullah SAW sering berdoa untuk keduanya. “Ya Allah, aku menyayangi kedua anak ini, maka sayangi pulalah mereka.”

Itulah Usamah bin Zaid, anak muda yang dipercaya Rasulullah SAW., menjadi pemimpin pasukan. Rasulullah SAW., memerintahkan kepada Usamah, kalau sudah berangkat nanti agar berhenti di Balqa' dan Qal'atud Darum dekat Gaza, yang waktu itu masuk wilayah kekuasan Romawi Timur.

Tatkala bersiap-siap untuk berangkat, Rasulullah SAW sakit, semakin hari sakitnya bertambah berat. Akibatnya, keberangkatan pasukan ditunda. Tidak berapa lama kemudian Rasulullah SAW wafat.

Khalifah Abu Bakar, memerintahkan pasukan Usamah segera berangkat melaksanakan perintah Rasulullah SAW.. Tetapi sekelompok kaum Anshar, menghendaki agar pemberangkatan pasukan ditangguhkan. Mereka meminta Umar bin Khattab yang menyampaikan usul itu kepada Abu Bakar.

“Jika Khalifah bersikeras tetap meneruskan mengirim pasukan, kami mengusulkan sebaiknya panglimanya diganti yang lebih senior dan berpengalaman.”

Usul itu ditolak Abu Bakar dengan tegas: “Hai putra Khattab, Rasulullah SAW telah mengangkat Usamah. Engkau tahu itu. Kini engkau menyuruhku membatalkan putusan Rasulullah SAW.. Demi Allah, tidak akan aku batalkan.”

Pasukan Usamah akhirnya dilepas. Abu Bakar turut mengantarkannya sambil berjalan kaki ke batas kota. Usamah, sebagai panglima duduk di atas kuda. Usamah merasa bersalah duduk di atas punggung unta, sementara khalifah berjalan kaki. Lalu beliau mengusulkan supaya Abu Bakar naik ke kendaraan dan dirinya berjalan kaki.

Tapi tawaran itu ditolak Abu Bakar. “Biarlah kaki saya berdebu mengantar engkau berjuang pada jalan Allah SWT.. Laksanakanlah perintah Rasulullah SAW ini dengan sebaik-baiknya,” ujar Abu Bakar.

Lalu Abu Bakar mendekat kepada Usamah dan mengajukan sebuah permintaan. “Jika engkau setuju, biarlah Umar tinggal bersamaku. Izinkanlah dia tinggal untuk membantuku.”

Subhanallah. Betapa hormatnya Abu Bakar kepada Usamah bin Zaid, sekalipun masih sangat muda, tetapi telah mendapatkan amanah dari Rasulullah SAW untuk memimpin pasukan. Padahal Abu Bakar seorang khalifah dan kepala negara. Tanpa izin Usamah pun beliau bisa saja meminta Umar tidak ikut pergi berperang.

wallahu'alam

http://www.republika.co.id

Sumber: (Pemimpin-muda) . 

"..KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH Kesenangan YANG MEMPERDAYA" [QS. AL 'IMRAN (3):185]. 

Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang yang bukan daripada kalangan kamu (seperti Yahudi, Nasrani, dan Munafiq) menjadi teman karib (yang dipercayai). Mereka tidak akan berhenti berusaha mendatangkan kesusahan kepada kamu. Mereka sukakan apa yang menyusahkan kamu. Telah pun nyata (tanda) kebencian mereka pada pertuturan mulut mereka, dan apa yang tersembunyi oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya Kami telah jelaskan kepada kamu ayat ayat (Kami), jika kamu memahaminya (memikirkannya).” - [Al Quran Surah Al Imran ayat 118-120] . 

Baca Juga: 
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf, lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (Al Baqarah: 263). 
Tiada ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: “Mereka yang berjuang di jalan Kami nescaya Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah berserta orang yang berbuat baik.” (Al Ankabut: 69). 

"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86). 


Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob.  (Peceq Admin). 
Perhatian: Pemaparan tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina. BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..

Tiada ulasan: