Selasa, 24 September 2013

1825. Saling merendahkan?.


بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ  , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ , الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ,  مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ  , صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ.

Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
Meja www.peceq.blogspot.com 
Munafik dan kafir laknatullah sebenarnya pemberontak dan pengganas. 
Islam Agama Ku. 
Mengapa Perbedaan Pendapat Itu Cenderung Membuat Saling Merendahkan?
OPINI | 18 September 2013 | 07:24

Mengapa selalu ada perbedaan pendapat dalam keseharian hidup kita? Berbeda pendapat memang keniscayaan. Semua bisa terjadi sebab setiap orang melihat satu masalah dari sudut pandangnya masing-masing. 

Sejatinya setiap pendapat yang ada bisa untuk saling melengkapi, sehingga membuat kita dapat melihat secara keseluruhan terhadap satu hal. Dengan demikian akan membuat pandangan dan wawasan kita semakin luas. 

Itu kalau kita memiliki keluasan hati untuk menerima semua pandangan yang ada dari orang-orang yang berbeda tanpa diskriminasi. 

Sayangnya yang terjadi kita cenderung merasa bahwa pendapat atau pandangan kitalah yang paling benar dan baik. Tidak salah. Ini juga merupakan keniscayaan bahwa manusia oleh keegoannya akan merasa dirinya yang paling baik. 

Yang menjadi salah dan masalah itu adalah karena keegoan diri itu, kita menutupi diri rapat-rapat untuk mau menerima pandangan orang lain. 

Bukan itu saja, ujung-jungnya dari perbedaan pendapat itu akhirnya kita akan meremehkan sampai taraf menghina pandangan yang berbeda dengan kita. 

Timbul arogansi. Pokoknya pendapat saya ini yang paling benar. Saya ini lebih pintar dan berpengalaman. Kamu itu tahu apa? Kamu itu bodoh dan belum ada pengalaman sebanyak saya. Saya sudah kenyang makan asam garam. Kamu tidak usah sok tahu mengajari saya. 

Apalagi pendapat yang kita kemukakan sudah terkontaminasi oleh kepentingan tertentu. Akibatnya kita menjadi gelap mata bermain-main dengan logika pembenaran untuk menjelaskan bahwa pendapat kita pasti benar. 

Begitu inti yang dapat kita tangkap bila terjadi perbedaan pendapat antara orang per orang atau antar kelompok selama ini. Adakalanya membuat kita muak dengan keadaan ini. Seakan kini semua sudah menjadi pakar. 

Sulit kita bersikap sampai pada pemahaman bahwa pendapat saya benar begitu juga dengan pendapat Anda. Cuma bedanya kita melihat dari sudut pandang yang berbeda. 

Kesimpulannya, bila saja ada sedikit kerendahan hati untuk memahami sudut pandang yang berbeda dari kita sebagai hal yang benar juga, maka sudut pandang kita akan semakin luas. Lalu kita akan memahami suatu hal dengan secara benar. 

Pada akhirnya kebenaran yang dapat kita pahami terhadap suatu hal akan menjadi lengkapi. Hal ini membuat kita tidak selalu merasa benar sendiri dan tidak mudah untuk menghakimi. 

Tapi kalau mau mau hakim sendiri untuk menghakimi diri, silakan saja. Seperti melalui tulisan ini, saya sedang mencoba untuk menghakimi diri sendiri yang selama ini cenderung merasa benar sendiri. Padahal kenyataannya belum tentu benar. 

Tulisan yang melengkapi dari sahabat:

Sumber: (http://sosbud.kompasiana.com/2013/09/18/mengapa-perbedaan-pendapat-itu-cenderung-membuat-saling-merendahkan-590900.html) . 

"..KEHIDUPAN DUNIA HANYALAH Kesenangan YANG MEMPERDAYA" [QS. AL 'IMRAN (3):185]. 

Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: Wahai orang yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang yang bukan daripada kalangan kamu (seperti Yahudi, Nasrani, dan Munafiq) menjadi teman karib (yang dipercayai). Mereka tidak akan berhenti berusaha mendatangkan kesusahan kepada kamu. Mereka sukakan apa yang menyusahkan kamu. Telah pun nyata (tanda) kebencian mereka pada pertuturan mulut mereka, dan apa yang tersembunyi oleh hati mereka lebih besar lagi. Sesungguhnya Kami telah jelaskan kepada kamu ayat ayat (Kami), jika kamu memahaminya (memikirkannya).” - [Al Quran Surah Al Imran ayat 118-120] . 

Baca Juga: 
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: “Perkataan yang baik dan pemberian maaf, lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.” (Al Baqarah: 263). 
Tiada ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah
Firman Allah S.W.T., yang bermaksud: “Mereka yang berjuang di jalan Kami nescaya Kami tunjukkan jalan-jalan Kami. Sesungguhnya Allah berserta orang yang berbuat baik.” (Al Ankabut: 69). 

"Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku." (QS. Yusuf: 86). 


Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob.  (Peceq Admin). 
Perhatian: Pemaparan tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina. BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..

Tiada ulasan: