بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
, الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ , مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ , إِيَّاكَ نَعْبُدُ
وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ , اهْدِنَا الصِّرَاطَ المُسْتَقِيمَ , صِرَاطَ
الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ , غَيْرِ المَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ
الضَّالِّينَ.
Assalamualaikum w.b.t/السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
BAB III
ILMU PENGETAHUAN TENTANG CIPTAAN ALLAH SWT.
Setakat ini, kita telah meneliti kekeliruan besar yang dibuat para penyokong evolusi Muslim, yang menerima kenyataan bahawa Allah menggunakan evolusi untuk mencipta makhluk hidup. Tidak seperti para penyokong evolusi lain, mereka tidak langsung mengatakan bahawa kehidupan muncul tanpa sengaja . Akan tetapi , dengan menyatakan bahawa Allah menggunakan evolusi dalam penciptaan olehNya, mereka suka rela maupun tidak menyokong Darwinisme dalam beberapa hal. Menurut sudut pandang mereka yang keliru, Allah pasti telah menggunakan mekanisme evolusi , seperti mutasi dan pilihan semula jadi .
Akan tetapi , ilmu pengetahuan telah membuktikan bahawa baik seleksi alam maupun mutasi tidak dapat menciptakan makhluk hidup baru. Dengan kata lain, kedua-duanya tidak berdaya evolusi . Mereka yang menyokong idea penciptaan lewat evolusi berpendapat bahawa Allah menggunakan mutasi untuk mengubah data genetik makhluk hidup, sehingga makhluk itu boleh memperoleh organ yang berguna, atau bahawa pertama kali Allah menciptakan makhluk - makhluk purba dan lalu menggunakan seleksi alam untuk mengubahnya menjadi makhluk yang lebih rumit dan menyempurnakannya. Dengan kata lain , Ia menggunakan seleksi alam untuk menambah organ baru, membiarkan organ yang ada lemah dan berhenti tumbuh, atau bahkan meniadakannya agar satu makhluk hidup dapat berubah menjadi makhluk hidup lain .
Adalah wajar bagi orang- orang yang tidak mengetahui perkembangan ilmiah mutakhir untuk beranggapan semacam itu, khususnya jika mereka ingin menyokong evolusi . Akan tetapi , pernyataan semacam itu bertentangan dengan fakta- fakta ilmiah . Lebih lagi , sebagaimana akan kita lihat, Al Qur'an tidak menyebutkan hal yang demikian.
Satu hal yang harus ditegaskan : Allah tentu saja boleh menggunakan evolusi untuk mencipta makhluk hidup jika Dia kehendaki. Namun , Al Qur'an tidak mengandungi tanda-tanda evolusi dan tidak satu ayat pun menyokong kenyataan evolusi bahawa makhluk hidup muncul tahap- demi- tahap . Ilmu pengetahuan juga mendedahkan kebohongan kenyataan itu. Kerana keadaannya sudah teramat jelas, tidak ada peluang bagi Muslim untuk membenarkan sokongannya pada kenyataan itu. Alasan yang membolehkan terjadinya kekeliruan seperti itu hanyalah kekurangan maklumat, rasa rendah diri saat menghadapi kaum evolusionis , dan kepercayaan bahawa kerana jumlah penyokong evolusi lebih besar, mereka pastilah benar .
Allah SWT Menciptakan Alam Semesta dari Ketiadaan .
Allah menciptakan segalanya , dalam bentuk dan pada waktu yang Dia tetapkan, tanpa menggunakan contoh apa pun , dan dari ketiadaan. Kerana Dia suci dari cacat apa pun, dan kaya tanpa memerlukan apa pun , Dia tidak memerlukan penyebab , sarana, atau tahap bagi penciptaan olehNya. Tak seorang pun yang boleh terpedaya oleh kenyataan bahawa segala sesuatu itu berkaitan dengan sebab dan hukum alam tertentu. Namun , Allah adalah di atas semua sebab dan undang-undang, kerana Dia yang menciptakan itu semua.
Allah, Tuhan Bumi dan langit , bisa saja melenyapkan semua sebab ini jika Dia kehendaki. Misalnya , Dia boleh mencipta manusia yang tidak memerlukan oksigen untuk hidup, dan akibatnya , tidak memerlukan paru- paru. Menimbang hal ini, mengapa " perlu " Dia menyempurnakan paru- paru, dengan cara membuatnya berevolusi seiring dengan waktu, atau pun melalui mekanisme yang lain? Kerana itu, sepenuhnya keliru apabila seseorang menganggap bahawa keagungan dan kekuatan Allah dihadkan oleh nalar dan perasaannya sendiri . Kita boleh mempunyai pengetahuan hanya sebatas yang Dia izinkan.
Allah boleh menggunakan tahap-tahap tertentu dalam penciptaan olehNya jika Dia kehendaki. Misalnya , Dia mengeluarkan tumbuhan dari sebutir benih, atau seorang manusia dari pertemuan sel mani dengan sel telur. Namun tahap- tahap ini, sebagaimana akan kita lihat nanti, sama sekali tidak berkaitan dengan evolusi , dan tidak memberikan tempat bagi ketidaksengajaan dan kebetulan. Setiap peringkat dalam merekahnya tumbuhan, atau berubahnya satu sel menjadi seorang manusia "dalam bentuk yang sebaik- sebaiknya" , terjadi berkat sistem sempurna yang diciptakan oleh kekuasaanNya yang tak terhingga.
Allah menghendaki dan mencipta Bumi dan langit, semua yang berada di antara keduanya, dan semua makhluk hidup dan tak -hidup. Ini sangat mudah bagiNya, sebagaimana ditunjukkan dalam Al Qur'an:
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar . Dan benarlah perkataan- Nya di waktu Dia berkata: " Jadilah, lalu terjadilah ", dan di tangan-Nya - lah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. ( QS . Al-An'aam , 6: 73)
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya , Kami hanya mengatakan kepadanya: " Jadilah", maka jadilah ia . ( QS. An -Nahl , 16: 40)
Dialah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: " Jadilah", maka jadilah ia . (QS. Al Mu'min , 40: 68)
Penciptaan itu mudah bagi Allah. Sebagaimana diungkapkan ayat- ayat di atas, Dia hanya perlu berfirman " Jadilah! " , Dan dengan begitu menghendaki sesuatu terjadi demikian. Banyak ayat mendedahkan bahawa Dia menciptakan alam semesta dan makhluk hidup dalam bentuk yang sempurna. Kekeliruan besar bagi Muslim, jika menuruti penjelasan yang dipaksakan di hadapan kebenaran yang sudah terang ini , dan membuat kenyataan yang seolah benar bahawa Allah memanfaatkan evolusi untuk mencipta serta menggunakan mutasi, seleksi alam , dan tahap-tahap peralihan dari kera ke manusia. Sangat keliru memberikan uraian seperti itu, demi harapan diterima di kalangan evolusionis , sebab tiada bukti baik dalam Al Qur'an maupun ilmu pengetahuan.
Allah membuat semua undang-undang di alam semesta, dan memberi hukum -hukum itu bentuk yang Dia pilihkan , mewujudkan apa yang Dia kehendaki dan ketika Dia kehendaki, meliputi segala apa yang ada di Bumi dan di langit, dan mengatur segalanya dengan kekuasaanNya. Namun, sebahagian orang tidak betul- betul memahami kekuatanNya , sehingga menilainya berdasarkan kekuatan sendiri yang terhad. Allah mengungkapkan kewujudan mereka dalam Al Qur'an:
Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia." ... (QS. Al An'aam, 6: 91)
Mereka tidak mengenl Allah dengan sebenar- benarnya. Sesungguhnya Allah benar -benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa . (QS. Al Hajj, 22: 74)
Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya , padahal bumi seluruhnya dalam genggaman -Nya pada Hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan -Nya. Mahasuci Tuhan dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. ( QS. Az Zumar , 39: 67)
Berlawanan dengan apa yang diajukan oleh mereka yang percaya pada penciptaan lewat evolusi , Allah tidak menciptakan kera dahulu, lalu menyebabkan kera berevolusi menjadi manusia melalui bentuk- bentuk peralihan yang cacat dengan alat tubuh yang kurang. Melainkan , sebagaimana diungkapkan Al Qur'an , Allah menciptakan manusia dalam cara yang paling sempurna:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik -baiknya. ( QS. At Tiin , 95: 4)
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan ) yang benar . Dia membentuk rupamu dan dibaguskan -Nya rupamu itu , dan hanya kepada- Nya - lah kembali (mu). ( QS. At Taghaabun , 64: 3)
Ayat- ayat di atas merupakan sebahagian bukti bahawa Allah menciptakan manusia dalam bentuk sempurna, dengan kata lain, bentuk manusia sekarang. Tentu saja , manusia juga mempunyai sejumlah cacat dan kelemahan, semua itu mengingatkannya akan kekurangannya di hadapan Tuhannya. Kelainan bentuk dan cacat tubuh adalah bukti penciptaan yang bertujuan , sebab semua itu berguna sebagai peringatan bagi mereka yang melihatnya, dan sebagai ujian bagi yang menyandangnya .
Sebagai bentuk dan jenis , Allah menciptakan semua makhluk hidup dengan seketika dan sempurna, tanpa memerlukan evolusi sama sekali. Kebenaran nyata ini diungkapkan Al Qur'an:
Dia - lah Allah Yang Menciptakan , Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama - Nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepada -Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia - lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Hasyr, 59: 24)
Al Qur'an melukiskan betapa mudah penciptaan itu bagi Allah :
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad - jasad mereka yang diganti sesudah hancur itu ? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. ( QS.Yaa Siin , 36: 81)
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu, melainkan hanyalah seperti ( mencipta dan membangkitkan ) satu jiwa saja . Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ( QS. Luqman, 31: 28)
Hal penting lain yang terabaikan oleh mereka yang percaya pada penciptaan evolusi , adalah kepelbagaian bentuk ciptaan Allah. Allah telah mengadakan makhluk hidup yang jauh berbeza dari manusia dan haiwan , misalnya malaikat dan jin. Masalah ini akan dibincangkan di laman -laman berikut .
Setakat ini, kita telah meneliti kekeliruan besar yang dibuat para penyokong evolusi Muslim, yang menerima kenyataan bahawa Allah menggunakan evolusi untuk mencipta makhluk hidup. Tidak seperti para penyokong evolusi lain, mereka tidak langsung mengatakan bahawa kehidupan muncul tanpa sengaja . Akan tetapi , dengan menyatakan bahawa Allah menggunakan evolusi dalam penciptaan olehNya, mereka suka rela maupun tidak menyokong Darwinisme dalam beberapa hal. Menurut sudut pandang mereka yang keliru, Allah pasti telah menggunakan mekanisme evolusi , seperti mutasi dan pilihan semula jadi .
Akan tetapi , ilmu pengetahuan telah membuktikan bahawa baik seleksi alam maupun mutasi tidak dapat menciptakan makhluk hidup baru. Dengan kata lain, kedua-duanya tidak berdaya evolusi . Mereka yang menyokong idea penciptaan lewat evolusi berpendapat bahawa Allah menggunakan mutasi untuk mengubah data genetik makhluk hidup, sehingga makhluk itu boleh memperoleh organ yang berguna, atau bahawa pertama kali Allah menciptakan makhluk - makhluk purba dan lalu menggunakan seleksi alam untuk mengubahnya menjadi makhluk yang lebih rumit dan menyempurnakannya. Dengan kata lain , Ia menggunakan seleksi alam untuk menambah organ baru, membiarkan organ yang ada lemah dan berhenti tumbuh, atau bahkan meniadakannya agar satu makhluk hidup dapat berubah menjadi makhluk hidup lain .
Adalah wajar bagi orang- orang yang tidak mengetahui perkembangan ilmiah mutakhir untuk beranggapan semacam itu, khususnya jika mereka ingin menyokong evolusi . Akan tetapi , pernyataan semacam itu bertentangan dengan fakta- fakta ilmiah . Lebih lagi , sebagaimana akan kita lihat, Al Qur'an tidak menyebutkan hal yang demikian.
Satu hal yang harus ditegaskan : Allah tentu saja boleh menggunakan evolusi untuk mencipta makhluk hidup jika Dia kehendaki. Namun , Al Qur'an tidak mengandungi tanda-tanda evolusi dan tidak satu ayat pun menyokong kenyataan evolusi bahawa makhluk hidup muncul tahap- demi- tahap . Ilmu pengetahuan juga mendedahkan kebohongan kenyataan itu. Kerana keadaannya sudah teramat jelas, tidak ada peluang bagi Muslim untuk membenarkan sokongannya pada kenyataan itu. Alasan yang membolehkan terjadinya kekeliruan seperti itu hanyalah kekurangan maklumat, rasa rendah diri saat menghadapi kaum evolusionis , dan kepercayaan bahawa kerana jumlah penyokong evolusi lebih besar, mereka pastilah benar .
Allah SWT Menciptakan Alam Semesta dari Ketiadaan .
Allah menciptakan segalanya , dalam bentuk dan pada waktu yang Dia tetapkan, tanpa menggunakan contoh apa pun , dan dari ketiadaan. Kerana Dia suci dari cacat apa pun, dan kaya tanpa memerlukan apa pun , Dia tidak memerlukan penyebab , sarana, atau tahap bagi penciptaan olehNya. Tak seorang pun yang boleh terpedaya oleh kenyataan bahawa segala sesuatu itu berkaitan dengan sebab dan hukum alam tertentu. Namun , Allah adalah di atas semua sebab dan undang-undang, kerana Dia yang menciptakan itu semua.
Allah, Tuhan Bumi dan langit , bisa saja melenyapkan semua sebab ini jika Dia kehendaki. Misalnya , Dia boleh mencipta manusia yang tidak memerlukan oksigen untuk hidup, dan akibatnya , tidak memerlukan paru- paru. Menimbang hal ini, mengapa " perlu " Dia menyempurnakan paru- paru, dengan cara membuatnya berevolusi seiring dengan waktu, atau pun melalui mekanisme yang lain? Kerana itu, sepenuhnya keliru apabila seseorang menganggap bahawa keagungan dan kekuatan Allah dihadkan oleh nalar dan perasaannya sendiri . Kita boleh mempunyai pengetahuan hanya sebatas yang Dia izinkan.
Allah boleh menggunakan tahap-tahap tertentu dalam penciptaan olehNya jika Dia kehendaki. Misalnya , Dia mengeluarkan tumbuhan dari sebutir benih, atau seorang manusia dari pertemuan sel mani dengan sel telur. Namun tahap- tahap ini, sebagaimana akan kita lihat nanti, sama sekali tidak berkaitan dengan evolusi , dan tidak memberikan tempat bagi ketidaksengajaan dan kebetulan. Setiap peringkat dalam merekahnya tumbuhan, atau berubahnya satu sel menjadi seorang manusia "dalam bentuk yang sebaik- sebaiknya" , terjadi berkat sistem sempurna yang diciptakan oleh kekuasaanNya yang tak terhingga.
Allah menghendaki dan mencipta Bumi dan langit, semua yang berada di antara keduanya, dan semua makhluk hidup dan tak -hidup. Ini sangat mudah bagiNya, sebagaimana ditunjukkan dalam Al Qur'an:
Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dengan benar . Dan benarlah perkataan- Nya di waktu Dia berkata: " Jadilah, lalu terjadilah ", dan di tangan-Nya - lah segala kekuasaan di waktu sangkakala ditiup. Dia mengetahui yang ghaib dan yang nampak. Dan Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. ( QS . Al-An'aam , 6: 73)
Sesungguhnya perkataan Kami terhadap sesuatu apabila Kami menghendakinya , Kami hanya mengatakan kepadanya: " Jadilah", maka jadilah ia . ( QS. An -Nahl , 16: 40)
Dialah yang menghidupkan dan mematikan, maka apabila Dia menetapkan sesuatu urusan, Dia hanya berkata kepadanya: " Jadilah", maka jadilah ia . (QS. Al Mu'min , 40: 68)
Penciptaan itu mudah bagi Allah. Sebagaimana diungkapkan ayat- ayat di atas, Dia hanya perlu berfirman " Jadilah! " , Dan dengan begitu menghendaki sesuatu terjadi demikian. Banyak ayat mendedahkan bahawa Dia menciptakan alam semesta dan makhluk hidup dalam bentuk yang sempurna. Kekeliruan besar bagi Muslim, jika menuruti penjelasan yang dipaksakan di hadapan kebenaran yang sudah terang ini , dan membuat kenyataan yang seolah benar bahawa Allah memanfaatkan evolusi untuk mencipta serta menggunakan mutasi, seleksi alam , dan tahap-tahap peralihan dari kera ke manusia. Sangat keliru memberikan uraian seperti itu, demi harapan diterima di kalangan evolusionis , sebab tiada bukti baik dalam Al Qur'an maupun ilmu pengetahuan.
Allah membuat semua undang-undang di alam semesta, dan memberi hukum -hukum itu bentuk yang Dia pilihkan , mewujudkan apa yang Dia kehendaki dan ketika Dia kehendaki, meliputi segala apa yang ada di Bumi dan di langit, dan mengatur segalanya dengan kekuasaanNya. Namun, sebahagian orang tidak betul- betul memahami kekuatanNya , sehingga menilainya berdasarkan kekuatan sendiri yang terhad. Allah mengungkapkan kewujudan mereka dalam Al Qur'an:
Dan mereka tidak menghormati Allah dengan penghormatan yang semestinya di kala mereka berkata: "Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia." ... (QS. Al An'aam, 6: 91)
Mereka tidak mengenl Allah dengan sebenar- benarnya. Sesungguhnya Allah benar -benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa . (QS. Al Hajj, 22: 74)
Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya , padahal bumi seluruhnya dalam genggaman -Nya pada Hari Kiamat dan langit digulung dengan tangan kanan -Nya. Mahasuci Tuhan dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. ( QS. Az Zumar , 39: 67)
Berlawanan dengan apa yang diajukan oleh mereka yang percaya pada penciptaan lewat evolusi , Allah tidak menciptakan kera dahulu, lalu menyebabkan kera berevolusi menjadi manusia melalui bentuk- bentuk peralihan yang cacat dengan alat tubuh yang kurang. Melainkan , sebagaimana diungkapkan Al Qur'an , Allah menciptakan manusia dalam cara yang paling sempurna:
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik -baiknya. ( QS. At Tiin , 95: 4)
Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan ) yang benar . Dia membentuk rupamu dan dibaguskan -Nya rupamu itu , dan hanya kepada- Nya - lah kembali (mu). ( QS. At Taghaabun , 64: 3)
Ayat- ayat di atas merupakan sebahagian bukti bahawa Allah menciptakan manusia dalam bentuk sempurna, dengan kata lain, bentuk manusia sekarang. Tentu saja , manusia juga mempunyai sejumlah cacat dan kelemahan, semua itu mengingatkannya akan kekurangannya di hadapan Tuhannya. Kelainan bentuk dan cacat tubuh adalah bukti penciptaan yang bertujuan , sebab semua itu berguna sebagai peringatan bagi mereka yang melihatnya, dan sebagai ujian bagi yang menyandangnya .
Sebagai bentuk dan jenis , Allah menciptakan semua makhluk hidup dengan seketika dan sempurna, tanpa memerlukan evolusi sama sekali. Kebenaran nyata ini diungkapkan Al Qur'an:
Dia - lah Allah Yang Menciptakan , Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama - Nama Yang Paling Baik. Bertasbih kepada -Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia - lah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al Hasyr, 59: 24)
Al Qur'an melukiskan betapa mudah penciptaan itu bagi Allah :
Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa menciptakan kembali jasad - jasad mereka yang diganti sesudah hancur itu ? Benar, Dia berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. ( QS.Yaa Siin , 36: 81)
Tidaklah Allah menciptakan dan membangkitkan kamu (dari dalam kubur) itu, melainkan hanyalah seperti ( mencipta dan membangkitkan ) satu jiwa saja . Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. ( QS. Luqman, 31: 28)
Hal penting lain yang terabaikan oleh mereka yang percaya pada penciptaan evolusi , adalah kepelbagaian bentuk ciptaan Allah. Allah telah mengadakan makhluk hidup yang jauh berbeza dari manusia dan haiwan , misalnya malaikat dan jin. Masalah ini akan dibincangkan di laman -laman berikut .
Teks Asal:
Mengapa Darwinisme
Bertentangan dengan Al Quran - Harun Yahya
596. Darwinisme bertentangan dengan AL QUR’AN.
596. Darwinisme bertentangan dengan AL QUR’AN.
Artikal Sebelumnya:
Artikal Seterusnya:
2489. Mengekang diri dari meyakini teori evolusi itu benar.(Ulangkaji Part 12).
http://www.youtube-mp3.org/
Islam Agama Ku.
<center><iframe align="center" id="IW_frame_1438" src="http://www.tvquran.com/add/Shatri.htm" frameborder="0" allowtransparency="1" scrolling="no" width="302" height="334"></iframe></center>
Munafik dan kafir laknatullah adalah pemberontak dan pengganas sebenar.
Penyakit Hasad Dengki.
Semasa hidup sederhanakanlah kegembiraan. Supaya wujud keseimbangan jiwa dan roh, bila menerima kesedihan yang pasti ditemui juga. Mengingatkan diri sendiri menjadi keutamaaan sebelum mengingatkan orang lain . In Syaa Allah ''palis'' sekali dari sifat-sifat sombong dan keji. Semuanya kerana Allah S.W.T.. Amin Ya Rob. (pCq).
Perhatian: Pemaparan tajuk-tajuk, gambar-gambar dan segala bagai, adalah pandangan dan pendapat peribadi yang lebih menjurus kepada sikap dan sifat untuk menjadi lebih baik dengan mengamalkan gaya hidup menurut perentah dan larangan Allah S.W.T., antaranya bersikap dengan tiada prasangka, tidak bertujuan untuk kebencian, tidak berkeperluan untuk bersubahat dengan perkara bohong dan tiada kaitan dan berkepentingan dengan mana-mana individu. Jujur., aku hanyalah hamba Allah S.W.T., yang hina dina. BERSANGKA BAIK KERANA ALLAH S.W.T..
KLIK UNTUK KE MENU UTAMA. eaho™.
Tiada ulasan:
Catat Ulasan