Rabu, 17 Oktober 2018

Baikku bertemu dengan Cuminya. 8439.



Azab datang sebagai peringatan, mencegah kemungkaran, maksiat dan menghapus sombongnya manusia yang bersifat baharu dan hamba Allah terhadap Allah Tuhan Yang Maha Menjadikan. 
Api Masih Berkobar, Satgas Pemadam Kebakaran Gunung Merbabu Dibentuk
Kebakaran Gunung Merbabu Mengarah ke Permukiman Warga 
Rabu, 17 Oktober 2018 - 01:34 WIB 
Kebakaran Gunung Merbabu Mengarah ke Permukiman Warga
Seorang anggota TNI tengah mencoba memedamkan kebakarn di hutan. Foto/Ilustrasi/SINDOphoto
RANG - Api yang membakar lahan hutan di kawasan Gunung Merbabu kian membesar meski telah dilakukan upaya pemadaman. Kobaran api yang berada di atas Basecamp Thekelan-Wekas Pakis kini mengarah ke permukiman warga.

"Kebakaran berada di antara Pos 2 sampai Pos 4. Api sudah turun mengarah ke Dusun Nglelo dan Getasan," kata Kepala Pelaksana (Kalaks) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, Heru Subroto kepada wartawan, Selasa 16 Oktober 2018.

Puluhan personel gabungan dari TNI, Polri, instansi terkait, maupun relawan terus berupaya menjinakkan api. Namun, proses pemadaman hanya bisa dilakukan secara manual dengan dahan kayu atau parang untuk melokalisasi api.

"Jadi pemadaman hanya bisa dilakukan cara manual. Agar api tidak merambat cepat ke lokasi lain. Jadi hanya pakai sabit untuk memotong ranting biar tidak tersulut api," tambah Kasubag Humas Polres Semaranf, AKP Teguh Susilo Hadi.
Api Masih Berkobar, Satgas Pemadam Kebakaran Gunung Merbabu Dibentuk
Berita lainnya:  
1
2

3
4

5

BERITA TERKINI
https://daerah.sindonews.com/read/1346770/22/kebakaran-gunung-merbabu-mengarah-ke-permukiman-warga-1539714837


BERITA TERKAIT



TITIAN



TERPOPULER

Rencana sebenar ialah ISLAM terhapus. 

AS Klaim Tewaskan 60 Al-Shabaab dalam Satu Serangan  
Rabu, 17 Oktober 2018 07:09 
Foto: Militer Somalia memeriksa bekas serangan udara/ilustrasi [sumber: AFP] 

KIBLAT.NET, Mogadishu – Militer AS mengatakan, Selasa (17/10), bahwa serangan udaranya di Somalia beberapa hari lalu berhasil membunuh “60 anggota Gerakan Al-Shabaab”. Tidak ada konfirmasi dari pihak Al-Shabaab atau pihak lain terkait klaim ini. 

Komando militer AS untuk Afrika (AFRICOM) mengatakan bahwa serangan itu diluncurkan di wilayah Harardar, ratusan kilometer di utara ibukota Mogadishu, pada 12 Oktober lalu. AFRICOM mengklaim tak ada korban sipil dalam serangan itu. 

“Kami saat ini memperkirakan bahwa serangan udara ini menewaskan sekitar 60 teroris,” kata AFRICOM dalam sebuah pernyataan, seperti dinukil AFP. 

Menurut militer AS, serangan ini dilakukan sangat teliti dengan dukungan pemerintah Somalia. Ini merupakan serangan paling sukses yang diluncurkan AS terhadap Al-Shabaab. Operasi udara sejak 21 November 2017 telah membunuh 100 “teroris”, menurut AFRICOM. 

“Serangan udara mengurangi kemampuan Al-Shabaab untuk mempersiapkan serangan di masa depan dan menggoyahkan jaringan pengaruh mereka serta membatasi kebebasan mereka dari manuver di wilayah tersebut,” klaim AFRICOM. 

AFRICOM mengungkapkan bahwa tujuan dari Amerika Serikat dan sekutunya adalah untuk mencegah Al-Shabaab mendapat tempat aman dan mendirikan basis perlindungan. 

Pasukan tersebut menambahkan bahwa Al-Shabaab menggunakan bagian dari Somalia selatan dan tengah untuk mempersiapkan dan memimpin serangan teroris serta mencuri bantuan kemanusiaan. 

Pentagon mengumumkan pada bulan September lalu bahwa pihaknya berhasil menewaskan 18 pejuang Al-Shabaab. 


Amerika Serikat mendukung kampanye melawanAl-Shabaab dilancarkan oleh Pemerintah Federal Somalia dan pasukan Uni Afrika di Somalia yang dimulai sejak 2007. Mereka melancarkan serangan udara yang menargetkan para pemimpin dan anggotanya Al-Shabab secara terus-menerus.

Al-Shabaab sedang berjuang untuk menggulingkan pemerintah Somalia dan ingin mendirikan pemerintah Islam. Gerakan tersebut sempat mengontrol dan mengendalikan ibukota namun campur tangan Uni Afrika dan AS memaksa mereka mundur ke kota-kota pinggiran. Meski tak mengontrol pusat pemerintah, Al-Shabaab mengendalikan mayoritas wilayah pedesaan.
Sumber: AFP 

Redaktur: Sulhi El-Izzi
https://www.kiblat.net/2018/10/17/as-klaim-tewaskan-60-al-shabaab-dalam-satu-serangan/
AS Klaim Tewaskan 60 Al-Shabaab dalam Satu Serangan

Operasi Militer Taliban Meningkat di Berbagai Provinsi  
Rabu, 17 Oktober 2018 08:50 
Foto: Pejuang Taliban/ilustrasi 
KIBLAT.NET, Kabul – Gerakan Taliban Afghanistan mengintensifkan serangan dan berhasil merebut wilayah baru dalam beberapa hari terakhir. Sementara pemilu parlemen tinggal menghitung hari. Pemerintah dan sekutunya tertekan akibat langkah Taliban ini. 

Menurut data yang dihimpun Al-Sarq Al-Ausath, Selasa (16/10), Taliban meningkatkan serangan di berbagai wilayah. Target serangan itu pasukan pemerintah dan gedung pemerintahan.

Taliban menyerang pangkalan militer pasukan pemerintah di provinsi Paktika. Sedikitnya enam kendaraan lapis baja dan sejumlah kendaraan angkut militer hancur akibat serangan itu. Sementara korban tewas di barisan tentara mencapai puluhan, menurut pernyataan Taliban.

Di provinsi Ghazni, Taliban berhasil merebut distrik Khushmand. Hal itu seperti disampaikan jubir Taliban, Zabihullah Mujahid, dalam pengumumannya kepada media.

Di wilayah Furah, serangan Taliban menyasar markas militer di disitrik Bishrud. Pertempuran sengit meletus selama lima jam. Taliban akhirnya menduduki markas tersebut. Sebanyak 25 tentara tewas dan 12 luka-luka, beberapa di antaranya kritis.

Di Helmand, tiga informan pasukan pemerintah tewas setelah terkena peluru sniper Taliban. Insiden itu terjadi di daerah Syamalani, yang secara administratif bagian dari kota Lashkar Gah, ibukota provinsi Helmand. Di distrik Greshk, Taliban menargetkan tiga truk minyak yang dalam perjalanan menuju pangkalan militer pemerintah di wilayah tersebut. Truk beserta tangki minyaknya hancur.

Di tenggara Afghanistan, gedung pusat pemerintahan distrik Siyori menjadi sasaran pejuang Taliban. Berbagai jenis senjata digunakan dalam serangan itu. Sebanyak 12 tentara penjaga gedung tewas dan satu kendaraan lapis baja pasukan pemerintah hancur, menurut pernyataan Taliban.


Di Heart, Taliban mengumumkan mengontrol sedikitnya lima desa di dsitrik Rabat Sangi. Kemenangan ini diraih sehari setelah Taliban mengotrol distrik Salghar di provinsi Ghazni beserta pos pemeriksaan dan pos pengawas militer di distrik itu.

Pemilu parlemen akan digelar pada Sabtu, 20 Oktober 2018. Taliban telah menyeru warga Afghansitan untuk memboikot gelaran demokrasi itu. AS telah meminta Taliban untuk melakukan gencatan senjata demi kesukseskan pemilu namun tak dihiraukan.

Sumber: Al-Sarq Al-Ausath
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Operasi Militer Taliban Meningkat di Berbagai Provinsi
https://www.kiblat.net/2018/10/17/operasi-militer-taliban-meningkat-di-berbagai-provinsi/
Polisi mencatat kejahatan karena kebencian, termasuk cacian, paling banyak diarahkan ke Muslim.
IMAGE CAPTION GETTY IMAGES
Polisi mencatat kejahatan karena kebencian, termasuk cacian, paling banyak diarahkan ke Muslim.
Lebih dari setengah kejahatan kebencian di Inggris menyasar umat Muslim 
1 jam lalu
Berita Utama
Pemerintah Indonesia tidak akan mengabulkan permintaan uang tebusan sebesar empat juta ringgit atau sekitar Rp14,3 miliar yang dituntut kelompok penculik dua WNI di Perairan Semporna, Sabah.
17 Oktober 2018 
Indonesia kecam Australia yang pertimbangkan pindahkan kedubes ke Yerusalem 
16 Oktober 2018
Izin Meikarta dapat dibekukan jika terbukti lakukan pelanggaran
17 Oktober 2018
Kepolisian Inggris mencatat kenaikan jumlah kasus kejahatan karena kebencian yang dilandasi agama.

Kasus kejahatan karena kebencian ini naik 40% dari 5.949 kasus pada 2016-2017 menjadi 8.336 kasus pada 2017-2018, menurut data Kementerian Dalam Negeri Inggris.

Sebagian besar kejahatan karena kebencian—sebesar 52%—diarahkan pada umat Muslim.

Kejahatan karena kebencian di Inggris didefinisikan sebagai kejahatan dengan alasan ras, agama, orientasi seksual, disabilitas atau identitas transgender.

Pelanggaran ini dapat mencakup cacian, intimidasi, ancaman, pelecehan, penyerangan dan juga perusakan properti.

Kisruh anak Kristen Inggris diasuh keluarga Muslim

Ketika non-Muslim di Inggris mengunjungi masjid

Kaum muda Muslim Inggris jadi relawan saat Natal 

Umat agama yang dikategorikan polisi sebagai sasaran kejahatan karena kebencian mencakup pemeluk Buddha, Kristen, Hindu, Yahudi, Muslim dan Sikh.

Secara umum, laporran itu menyebutkan kejahatan yang diarahkan kepada orang karena orientasi seksual terdiri dari 12%, kebencian karena agama 9%, disabilitas 8%, dan transgender 2%.

Wartawan BBC untuk urusan dalam negeri, Dominic Casciani, mengatakan angka yang dikeluarkan ini merupakan data resmi nasional pertama terkait kejahatan karena kebencian. Data ini dikeluarkan setelah para menteri memerintahkan polisi untuk mendata kejahatan jenis ini.

Menurut data polisi, jumlah kejahatan karena kebencian meningkat dua kali lipat sejak 2012/2013 dengan menjadi 42.255 kasus.

Angka itu disebutkan naik karena perbaikan dalam cara melaporkan kejahatan.

Dicaci dan dikaitkan dengan ISIS
Masjid di London timur
Image caption
Masjid di London timur.
Pada peristiwa tertentu seperti referendum Brexit dan serangan teror tahun lalu di Inggris, angka kejahatan karena kebencian ini juga menunjukkan kenaikan.

Kementerian Dalam Negeri menyatakan tingginya kenaikan yang dicatat polisi dalam kejahatan karena kebencian "mungkin menunjukkan bahwa peningkatan itu karena membaiknya langkah polisi dalam proses identifikasi dan pencatatan kejahatan jenis ini. Hal ini juga menyebabkan semakin banyak orang yang mau melaporkan dan bukan karena kenaikan dalam jumlah."

Satu kejahatan dapat dihitung lebih dari satu kali bila pelaku dianggap memiliki sejumlah motivasi. Misalnya bila ada korban yang merasa menjadi sasaran karena ras dan agamanya.

Naik haji dengan bersepeda lima minggu dari Inggris untuk galang dana Suriah

Sekitar 200 imam Inggris tolak salat jenazah 'teroris' serangan London

Mengapa orang kulit putih anti-Islam tampil sebagai Muslim dalam program dokumenter?

Usman Ahmed, seorang Muslim mengatakan kepada BBC, ia pertama kali mengalami sasaran kebencian dua tahun lalu dengan cacian orang yang menyebutnya sebagai anggota kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS.

"Pertama saya terkejut dan juga bingung karena hal ini tak pernah terjadi sebelumnya kepada saya," kata pemuda berusia 19 tahun dari Luton.

"Namun semakin lama saya memikirkannya saya semakin marah. Saya mencari tahu apa yang saya lakukan sehingga saya diperlakukan seperti ini?"

Sementara itu, pengadilan mencatat jumlah hukuman untuk kasus kejahatan karena kebencian naik menjadi 84,7% dari 83,4% pada tahun sebelumnya.

Data pada Januari 2016 menunjukkan jumlah warga Muslim di Inggris untuk pertama kalinya menembus angka tiga juta.

Data Badan Nasional Statistik (ONS) menunjukkan warga Muslim mencapai 3.114.992 orang atau setara dengan 5,4% dari total populasi.

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-45884930
Lebih dari setengah kejahatan kebencian di Inggris menyasar umat Muslim - BBC News Indonesia




Berita terkait


Tahan Muslim Uighur Secara Massal, China Klaim Cegah 'Terorisme'

Rabu, 17 Oktober 2018 - 06:11 WIB
Tahan Muslim Uighur Secara Massal, China Klaim Cegah Terorisme
Petugas polisi China saat memeriksa kartu identitas warga di Xinjiang. Foto/REUTERS
BEIJING - Pemerintah China membela kebijakannya terkait penahanan massal Muslim Uighur di kamp-kamp interniran. Pemerintah berdalih langkah itu sebagai upaya mencegah "terorisme".

Cara pencegahan tersebut dengan memasukkan para warga Uighur ke pusat-pusat pendidikan kejuruan. 

Sohrat Zakir, Gubernur Xinjiang, mengatakan bahwa Beijing menyelamatkan para warga Muslim Uighur dan Kazak dari godaan kekerasan agama dengan mengajarkan mereka keterampilan kerja serta keterampilan berbahasa Mandarin.

Pembelaan pemerintah yang dilansir kantor berita Xinhua ini muncul ketika China jadi sorotan global atas laporan penahanan massal dan pengawasan ketat terhadap etnis Uighur dan minoritas Muslim Turki.

Laporan PBB memperkirakan ada sekitar 1 juta warga Muslim Uighur dan minoritas lain yang ditahan di kamp-kamp interniran.

Pemerintah China awalnya membantah laporan itu. Namun, ketika fakta penahanan massal itu tak bisa disangkal lagi, mereka mengklaim penahanan yang dilakukan bukan tindakan sewenang-wenang, melainkan pelaksanaan pendidikan ulang politik di seluruh kamp rahasia.

Sedangkan beberapa warga yang dianggap bersalah atas pelanggaran kecil dikirim ke pusat-pusat kejuruan untuk dibekali keterampilan kerja.

Menurut Zakir, langkah-langkah pemerintah membantu mencegah serangan di Xinjiang selama 21 bulan terakhir.

Zakir mengatakan, para warga Uighur dan minoritas lain menerima pelajaran bahasa Mandarin dan diberikan kuliah tentang konstitusi. Sedangkan keterampilan kerja yang diberikan antara lain keterampilan pengolahan makanan, perakitan produk elektronik, tata rambut, pembuatan pakaian dan e-commerce.

"Melalui pelatihan kerja, sebagian besar peserta pelatihan telah mampu merefleksikan kesalahan mereka dan melihat dengan jelas esensi dan bahaya terorisme dan ekstremisme agama," kata Zakir yang dilansir Rabu (17/10/2018).

"Mereka juga bisa lebih baik membedakan yang benar dari yang salah dan menahan infiltrasi pemikiran ekstremis," ujarnya. 

Zakir menyangkal laporan yang menyebut kondisi di kamp-kamp penahanan buruk dan pelecehan psikologis serta fisik terhadap narapidana.

Sementra itu, Omir Bekali, seorang warga kelahiran Xinjiang, mengatakan kepada kantor berita Associated Press, bahwa dia ditahan di sebuah sel dengan 40 orang di dalam fasilitas yang dijaga ketat.

Sebelum makan, katanya, dia dan para tahanan lain disuruh melantunkan slogan "Terima kasih Partai! Terima Ibu Pertiwi!".

Beberapa tahanan mengatakan mereka dipenjara karena dianggap melakukan pelanggaran seperti memelihara janggut yang panjang dan pemakaian busana penutup wajah serta berbagi ucapan liburan atau hari besar Islam di media sosial.

(mas)https://international.sindonews.com/read/1346781/40/tahan-muslim-uighur-secara-massal-china-klaim-cegah-terorisme-1539731461
Tahan Muslim Uighur Secara Massal, China Klaim Cegah...


Hamas kata PA akan kenakan sekatan baharu ke atas Gaza

Rejim pengganas Israel tutup sekolah Palestin di Tebing Barat



GAZA, 8 Safar 1440H, Rabu – Pergerakan Perjuangan Islam Palestin (Hamas) menjangkakan Presiden Pihak Berkuasa Palestin (PA), Mahmoud Abbad akan mengenakan sekatan baharu ke atas Semenanjung Gaza.

Anggota Biro Politik Hamas, Mosa Abu Marzoq berkata, dari segi politik ianya agak sukar buat Mahmoud untuk tidak melaksanakan sekatan terhadap Semenanjung Gaza.

Beliau berkata, Mahmoud tidak boleh melaksanakan sekatan baharu semata-mata kerana perjanjian ekonomi dan keselamatan antara rejim Israel dan PA, di mana Presiden Palestin itu tidak boleh menarik diri.

“Jika Mahmoud Abbas menguatkuasakan sekatan baharu di wilayah yang terkepung ini, bermakna dia tunduk kepada kepentingan rejim Zionis dan pemisahan Tebing Barat daripada Gaza,” katanya dalam satu kenyataan. 

Sejak Mac tahun lalu, PA mengenakan sekatan ke atas Semenanjung Gaza yang dikuasai Hamas, termasuk memotong gaji kakitangan kerajaan di Gaza, dan mengehadkan bekalan bahan api.
Sementara itu, Hamas mengutuk tindakan rejim pengganas Israel kerana menutup sebuah sekolah di Nablus, Tebing Barat, dan menyifatkannya sebagai langkah membuli rakyat Palestin serta jenayah terhadap institusi pendidikan.

Seorang pemimpin kanan Hamas, Abdel Rahman Shadid berkata, tindakan itu adalah pelanggaran secara terang-terangan terhadap hak kanak-kanak dan remaja Palestin untuk belajar.

“Penutupan sekolah itu jelas menunjukkan rejim Israel berhasrat untuk mengawal dan menduduki sepenuhnya wilayah Palestin,” katanya.

Sehubungan itu, beliau menyeru komuniti antarabangsa, kumpulan hak asasi manusia dan media untuk sama-sama bertanggungjawab mendedahkan jenayah yang dilakukan rejim Zionis Israel terhadap penduduk Palestin. – Agensi
https://www.ismaweb.net/2018/10/17/hamas-kata-pa-akan-kenakan-sekatan-baharu-ke-atas-gaza/

Baikku bertemu dengan Cuminya. 

Aku lahir dari keluarga yang sederhana, di sebuah desa yang masih dipenuhi persawahaan dan semak belukar. Aku anak pertama dari dua bersaudara, selisih usiaku dengan adikku kurang lebih sekitar tiga tahun. Kami tak punya rumah sendiri, sehari-hari kami hanya tinggal di gubuk kecil milik tetangga.

Tapi saat ayah pergi ke kota besar untuk mencoba merubah nasib sebagai pedagang nasi goreng, kami dititipkan di rumah nenek yang ada di kampung sebelah. Saat itu aku kelas tiga SD. Sehari-hari, aku biasanya membantu kakek. Kakek mempunyai ladang yang meski tak begitu besar, tapi cukup untuk memenuhi kebutuhan kami sehari-hari.

Ladang itu sebagian dia jadikan tempat memelihara ikan, dan sebagian lagi ia jadikan tempat bercocok tanam segala macam jenis sayuran, mulai dari kol, sawi, bawang merah, kacang panjang, tomat, bahkan cabe. Kampung kami memang sangat sepi, saat itu belum ada listrik.

Di pertengahan kelas lima SD, nenek meninggal. Hal itu sempat membuat keluarga kami shock, khususnya kakek, dia tak menyangka akan ditinggal oleh nenek secara mendadak. Kakek sempat murung dan berubah jadi pendiam selama beberapa bulan.

Aku sempat sedih juga karena kehilangan tempat main dan panutan kalau lagi ada masalah di sekolah. Ibu yang merasa iba pada kakek akhirnya berusaha menjodohkan kakek dengan seorang perempuan, sebut saja mbak Darsih, seorang wanita paruh baya yang masih kelihatan cantik di usianya yang sudah lewat 30 tahun.

Perkenalan ibu dengan mbak Darsih terjadi saat wanita itu ingin membeli ikan milik kakek untuk acara hajatan ultah putra sulungnya. Mengetahui kalau mbak Darsih adalah seorang janda yang ditinggal mati oleh suaminya -sama dengan kakek yang ditinggal mati oleh nenek – ibu berusaha menjodohkan mereka.

Sebagai rasa terima kasih, aku berusaha tidak menolak jika disuruh apapun olehnya, karena kadang mbak Darsih juga memberiku upah, meski kadang aku harus pergi melintasi kampung lain untuk berbelanja memenuhi permintaannya.

Sifat lain dari mbak Darsih yang aku suka, dia bukan tipe orang yang malas. Tak jarang dia mencucikan pakaian milikku saat ibuku terlalu sibuk bekerja. Saat dia mencuci, aku sering kali membantunya menimba air, hal yang memang sudah rutin aku lakukan kalau mencuci bersama ibuku. Hal itu makin membuat mbak Darsih sayang kepadaku.

Aku yang kadang suka diledek oleh teman-temanku -bahkan saudara-saudaraku- sebagai anak yang sedikit bodoh dan polos, tapi di mata mbak Darsih, aku adalah anak yang baik. Tapi ada satu kebiasaanku yang sering membuat ibuku marah; jika sudah tidur, aku akan sulit sekali dibangunkan. Apalagi kalau baru saja terpejam, mungkin butuh satu ember air, baru aku bisa bangun.

Sampai akhirnya, saat aku di akhir kelas enam SD, ayah meminta ibu untuk pindah mengikutinya. Kata ayah, usahanya sudah lumayan rame, daripada membayar orang untuk membantu, mending mengajak ibu saja. Alasan lainnya, karena ayah tak kuat kalau harus terus jauh dari ibu. Saat itu aku masih belum mengerti apa maksudnya. Ibu yang tampaknya juga merindukan ayah, akhirnya setuju.

Rencana awalnya, aku dan adikku akan dibawa. Tapi kakek melarang, katanya: mending kami ditinggal dulu, karena ayah belum benar-benar mapan, sayang kalau buang-buang uang untuk biaya kami pindah sekolah. Saat itu, aku memang sudah mendaftar ke SMP di kotaku. Adikku saat itu masih kelas lima SD. Alasan kakek cukup masuk akal.

Tapi adik perempuanku yang memang sangat dekat dengan ibu, tidak mau ditinggal, dia ngotot untuk ikut dengan ibu pergi ke kota menemani ayah. Akhirnya, setelah berembug cukup lama, kakek memutuskan; adikku boleh ikut ibu, sedangkan aku akan tetap di kampung bersama kakek. Aku sendiri tidak keberatan karena selama ini aku memang dekat dengan kakek. Jadilah aku berpisah dengan ibu dan adikku.

Kepindahan ibu tidak membuatku merasa kehilangan karena kadang tiap bulan ibu pulang. Selain untuk menengokku, ibu juga memberi uang sekedarnya untuk kakek. Selama kepergian ibu, mbak Darsih lah yang ganti menjagaku. Dia sudah menganggapku seperti anaknya sendiri.

Kalau dulu aku sering tidur di bale-bale, sekarang aku lebih leluasa tidur di kamar. Mbak Darsih memberiku kamar belakang yang dulu ditempati oleh ibu. Sedangkan kakek dan mbak Darsih tetap di kamar depan, bersama anak-anaknya yang masih kecil. Kamar di rumah kakek memang hanya dua, berhadap-hadapan, walau kamar kakek sedikit lebih besar.

Akhirnya, aku lalui hari-hari bersama kakek dan mbak Darsih dengan penuh suka cita. Seringnya di rumah berdua membuatku dekat dengan mbak Darsih, dia pun jadi tahu dengan salah satu kebiasaan burukku.

”Kenapa sih kamu kalau dibangunin susah sekali? Semalam mau mbak suruh pindah ke kamar karena udara dingin banget, takut kamu sakit.” kata mbak Darsih pada suatu hari, saat dia kesulitan membangunkanku.

“Yah, dia mana bisa dibangunin! Ada bom meledak juga tetap ngorok,” sahut kakek sebelum aku sempat menjawab.

Aku cuma tertawa menanggapinya.

Tak terasa, sudah satu tahun kami hidup bertiga. Kini aku sudah naik ke kelas 2 SMP. Saat itulah, untuk pertama kalinya aku mengalami mimpi basah, itu sebenarnya membuatku sangat heran dan bingung. Ingin bertanya, tapi tak tahu kepada siapa. Seiring dengan itu, suaraku juga mulai berubah, membuat aku malas bermain dengan teman-teman lain.

Ditambah bulu-bulu halus di bawah hidungku yang juga mulai tampak, aku makin menjadi bahan ledekan teman-temanku. Aku yang awalnya anak yang jarang suka bermain, sekarang jadi makin malas keluar. Paling hanya ke sawah tak jauh dari rumahku, itupun kalau pas musim layangan saja. Selebihnya, aku lebih suka melihat kakek berkebun atau memberi makan ikan.

Biasanya, setelah adzan maghrib berkumandang, kampung kami menjadi sepi. Kegelapan terlihat dimana-mana, hanya lampu-lampu minyak yang menyala, atau kadang juga petromak yang menjadi penerang bagi warga kampung yang letak rumahnyapun tak begitu berdekatan. Hanya masjid yang biasanya ramai hingga sekitar jam tujuh malam. Setelah itu, desa kami benar-benar sepi dan kebanyakan penghuninya langsung terlelap dalam mimpi.

Di pertengahan kelas dua, kulihat kakek suka mulai merasa kelelahan, mungkin karena usianya yang makin merambat senja. Aku memang kadang suka diminta kakek, atau bahkan mbak Darsih, untuk memijat mereka. Tapi di saat itu, hampir seminggu sekali kakek menyuruhku melakukannya. Aku pun kadang meminta pertolongan mbak Darsih, terutama jika aku ingin dikerok. Mbak Darsih memang kadang melakukan itu jika aku masuk angin.

Pagi itu, kulihat kakek tidak ke ladang. “Sakit lagi ya, mbak?” tanyaku.

”Ah, biasa. Memang harus istirahat dulu. Seminggu lalu baru kuras kolam, eh kemarin malah tanam tomat.” katanya. Kulihat mbak Darsih menatapku penuh arti, saat itu aku sedang menimba air hanya dengan bercelana dalam saja. Aku tak merasa aneh karena aku sudah sering melakukan itu. Dan selama ini tidak pernah ada masalah.

Hingga suatu hari, secara tak sengaja, handuk yang kupakai untuk melilit tubuhku jatuh saat aku sedang asyik menimba, padahal saat itu aku sedang tidak memakai celana dalam, hingga terlihatlah burung mudaku di depan mata mbak Darsih. Dia tertawa cekikikan saat melihatnya, ”Cepetan ditutup, nanti burungnya kabur lho!” dia berkata sambil melengos ke samping, kulihat mukanya jadi agak pucat dan memerah.

Aku yang tak merasa risih sama sekali, hanya bersikap biasa saja. ”Iya, mbak.” kuraih handukku dan kusampirkan lagi ke pinggangku. Kuteruskan lagi menimba air. Di pikiranku; karena saat SD dulu mbak Darsih sering memandikanku jika ibu lagi repot, tentunya dia sudah sering melihat tubuh telanjangku, jadi buat apa malu. Aku tak pernah menyangka, kalau peristiwa sore itu ternyata begitu berkesan bagi mbak Darsih.

Sampai kemudian, saat itu aku baru saja menyelesaikan ujian akhir kelas dua SMP. Hari itu, kakek lagi pergi ke kota untuk membeli benih. Jam tujuh malam, saat mbak Darsih masih asyik mendengarkan radio, aku sudah terlelap. Tidak seperti biasa, malam itu aku bermimpi, mimpi basah. Yaitu mimpi basah yang sangat aku nantikan.

Mimpi basah. Tapi entah, malam itu mimpi basah ku terasa begitu nyata. Aku merasa baikku memasuki lubang yang sangat hangat. Enaaak sekali! hingga tak lama kemudian, aku pun mengejang. Saat itu aku merasa ada orang duduk diatas pangkuanku, tapi dasar aku kalau tidur lelap sekali, aku tidak bisa mengetahui itu beneran atau cuma mimpi basah biasa.

Paginya, aku langsung memeriksa celanaku. Heran, tak ada kerak kering bekas air maniku, hal yang biasanya aku temukan jika habis ber mimpi basah. Yang membuatku makin bingung, mimpi basah ku sepertinya terasa sangat nyata. Nikmatnya berkali-kali lipat daripada mimpi basah biasanya. Aku ingin mengulangi mimpi basah itu lagi.

Aku hanya bisa menikmati mimpi basah nya, rasa nikmat yang menjalar cepat di batang baikku, rasa hangat dan geli seperti dipijit-pijit oleh benda yang sangat lembek dan empuk, membuatku meringis dan merintih dalam tidur. Cukup lama aku menikmatinya, sampai akhirnya aku mengejang tak lama kemudian.

Sebenarnya aku tak ingin rasa itu cepat berakhir, tapi mau bagaimana lagi, kutahan sekuat apapun, aku tetap tidak bisa mencegah rasa nikmatnya. Terpaksa kubiarkan spermaku menyembur keluar sebelum aku kembali terlelap beberapa detik kemudian.

Hal itu terus berlangsung selama beberapa minggu berikutnya. Meski cukup menggangu pikiranku, tapi jujur, aku sangat menikmati mimpi basah nya. Mimpi basah itu terasa nyata sekali, seperti aku benar-benar melakukannya. Sampai akhirnya, kembali kakek harus pergi ke kota untuk membeli bibit. “Besok senin, pagi-pagi aku sudah pulang.” katanya kepada mbak Darsih.

Dia lalu menoleh kepadaku. “Kamu istirahat aja, besok kan sekolah.” katanya. Ya, saat itu badanku memang sedikit kurang enak. Sepertinya masuk angin. Kakek menyuruh mbak Darsih untuk mengerokiku, tapi aku tidak mau. ”Bentar juga enakan sendiri.” kataku.

Tapi sorenya, saat aku masih meringkuk di kamar dengan badan lemas, mbak Darsih menghampiriku. “Sini, kukerok aja. Kamu juga nggak usah mandi dulu, takut nanti tambah parah.” katanya.

Aku hanya diam dan tetap berbaring tengkurap. Mbak Darsih kemudian mengangkat kaosku. Sambil mengurut punggungku dengan uang koin, dia berkata. “Kamu tuh udah gede, kalau mandi tutup pintunya, jangan seenaknya gitu, apa nggak malu?” tanyanya.

“Malu sama siapa, mbak? Kan nggak ada orang, paling cuma kakek.” kataku.

“Iya, tapi kali aja ada tetangga yang datang.” kata mbak Darsih. ”Ah, nggak merah. Kamu mungkin telat makan aja, jadinya kembung. Makanya jangan telat makan.” dia menasehati dan akhirnya memijat punggungku.

Setelah punggung selesai, ia kemudian menyuruhku berbalik. ”Biar kupijat dada sama perutmu.” katanya. Kubalikkan badan. Aku mulai merasa geli saat mbak Darsih perlahan mengurut perutku. Tanpa sadar, baikku mulai bergerak menegang.

”Kamu tuh yang bener kalau pake celana. Celana rusak masih aja di pake.” katanya. Aku saat itu memang memakai celana bekas SD-ku dulu yang bagian resletingnya sudah rusak, hingga menampakkan sedikit kulit batang penisku.

Saat mbak Darsih memijat bagian bawah perutku, baikku makin tak karuan tegangnya, mbak Darsih hanya tersenyum saat melihatnya. ”Ih, tuh kan, saking sempitnya sampe nonjol gitu.” katanya dengan halus. ”Kayaknya sesak banget ya?” tanya mbak Darsih.

Aku kira dia membicarakan celanaku, jadi aku menyahut enteng saja. ”Iya, mbak.” jawabku.

”Dibuang saja,” kata mbak Darsih.
”Dibuang gimana, mbak?” kataku tak mengerti.

Tidak menjawab, perlahan mbak Darsih memijat pangkal pahaku. Dan entah sengaja atau tidak, dia berkali-kali menyenggol bagian selangkanganku. ”Ih, bener. Sesak banget! Kayaknya pengen dikeluarin tuh.” katanya.

”Dikeluarin?” aku semakin tak mengerti.
”Bener-bener harus dibuang, hehe.” sahut mbak Darsih sambil terkikik.

“Terserah ah, gimana enaknya mbak aja.” jawabku pada akhirnya. Pasrah, percaya sepenuhnya kepadanya.

“Iya, tapi kamu jangan bilang-bilang kakek ya?” bisiknya.

“Iya, mbak, masa mau bilang kakek,” kataku mengangguk, masih berfikir dan tak mengerti apa yang ia maksudkan.

”Ehm… sekarang, tutup muka kamu dengan bantal.” kata mbak Darsih kemudian.

Aku menurut, walau sedikit heran. Masa lepas celana aja harus pakai tutup muka segala? Tapi aku tetap melakukannya. “Gini ya, mbak?” kutindihkan bantal ke mukaku hingga aku tidak bisa melihat apa-apa.

”Aku buang semuanya ya?” kata mbak Darsih.

Aku masih tak mengerti, tapi aku tetap menjawab, ”Terserah, mbak.”

Akhirnya kurasakan celanaku ditarik ke bawah. Dan tidak cuma celana pendek, kurasakan celana dalamku pun ikut ia tarik hingga terlepas semuanya. Sungguh, aku merasa kikuk, malu, dan agak risih telanjang di depan mbak Darsih.

”Mungkin mbak mau mengganti semuanya karena aku nggak mandi,” bisikku dalam hati untuk menenangkan pikiranku yang mulai bergejolak. Di bawah, baikku yang sudah menegang kini makin mengacung tegak ke atas saat tangan mbak Darsih mulai merabanya, memperlihatkan segala kejantanan dan kekuatannya.

”Ih, keras amat” katanya sambil mulai mengocok pelan. Rasa geli dan nikmat langsung kurasakan, aku tidak sanggup untuk menolak. Apalagi saat tak lama kemudian, kurasakan tubuh montok milik mbak Darsih mulai mengangkangiku, membuatku makin terbuai dan terpesona.

Batang baikku kini tepat menempel ke belahan vaginanya. Bahkan sesaat kemudian, kurasakan ujung baikku perlahan menembus, memasuki belahan dagingnya yang sangat hangat, yang mengingatkanku akan nikmat mimpi basah ku beberapa minggu terakhir. Sungguh, seperti ini rasanya, sangat mirip sekali!!

”Kamu diam saja, jangan dibuka bantalnya!” mbak Darsih berkata sambil terus menekan pinggulnya ke bawah. Dinding vaginanya yang lembek dan lengket semakin menggerogoti batang baikku. Ya Tuhan, apa mbak Darsih sedang menyetubuhiku? Tanyaku dalam hati, namun tidak bisa menolak. Begitu nikmat rasa ini hingga aku tidak bisa berbuat apa-apa, aku hanya bisa diam dan menikmati apapun yang ia berikan.

Di sela-sela kebingunganku, perlahan tapi pasti, baikku semakin masuk ke dalam, menghunjam dan menembus Cumi mulus mbak Darsih, bahkan kini sudah mentok di mulut rahimnya. baikku kini sudah menancap sepenuhnya, mengisi rongga Cumi mbak Darsih yang kurasa sangat sempit dan legit.

Aku hanya bisa menutup mata dan menyembunyikan mukaku di balik bantal saat perlahan mbak Darsih mulai menggerakkan badannya naik turun. Goyangannya itu membuat alat kelamin kami yang saling bertaut erat mulai bergesekan pelan. Rasanya sungguh nikmat sekali.

Kudengar nafas mbak Darsih semakin berat dan tak teratur, membuatku semakin tak kuasa menahan gejolak. Akhirnya akupun mengejang. Perlahan cairan hangat keluar dari baikku, menyemprot deras di liang Cumi mbak Darsih, yang dibalas olehnya dengan denyutan nikmat dinding-dinding rahimnya.

Setelah muncrat semuanya, barulah mbak Darsih melepaskan himpitannya dan merapikan kembali celanaku. baikku yang basah oleh cairan kental, ia lap dengan menggunakan kain lembut. Kutebak itu adalah celana dalamnya. “Udah, boleh dibuka sekarang.” kata mbak Darsih kemudian. ”Sudah nggak sesak lagi kan?” tanyanya sambil tersenyum.

Aku hanya diam, tidak tahu harus berkata apa. Persetubuhan pertamaku dengan mbak Darsih membuatku kehilangan kata-kata. Tapi, benarkah ini yang pertama? Setelah merapikan kembali pakaiannya, kuperhatikan mbak Darsih yang melangkah pergi meninggalkan kamarku.

Keesokan harinya, kakek masih belum kembali. Di sekolah, aku jadi sering melamun, membayangkan apa yang telah aku dan mbak Darsih lakukan kemarin. Aku tahu bahwa itu terlarang dan tidak boleh, tapi entahlah, aku menyukainya. Dan aku tidak ingin berhenti, aku ingin mengulanginya lagi kalau ada kesempatan. Sepertinya aku telah ketagihan dan merindukan Cumi mbak Darsih. Aku telah dewasa sebelum waktunya.

Pulang sekolah, meski lagi konak berat, aku cuma tiduran di kamar. Aku tidak berani mendekati mbak Darsih yang sedang asyik nonton teve di ruang tengah. Aku sedang mengusap-usap batang baikku yang sudah tegang saat dia menyapaku dari pintu kamar.

“Kamu sakit?” tanya mbak Darsih yang tahu-tahu sudah berada disana.
”Nggak, mbak.” kataku salah tingkah karena sudah dipergoki seperti itu.
”Kok di kamar aja,” kata mbak Darsih sambil tersenyum.

Aku hanya diam, tak tahu harus memberikan jawaban apa.

”Apa sesak lagi?” dia bertanya lagi, matanya menatap penuh pengertian.

”Ah, nggak juga, mbak.” kilahku untuk menutupi rasa malu, untungnya saat itu aku juga mengenakan celana longgar yang sedikit banyak bisa menyembunyikan tonjolan penisku.

“Ya udah, sini perutnya mbak minyakin biar nggak masuk angin lagi.” katanya, dan tanpa disuruh, dia pun meminyaki perutku, lalu memijatnya perlahan. Hal itu kembali membuat baikku terbangun.

”Ih, dari luar memang nggak kelihatan, tapi dalamnya kelihatan sesak tuh,” mbak Darsih menunjuk daerah baikku yang perlahan-lahan berubah menjadi semakin munjung.

“Ehm, iya kali, mbak.” kataku pasrah karena aku memang tidak bisa menutupinya lagi.
”Tegang ya?” bisik mbak Darsih sedikit genit.
”Iya, kenapa ya, mbok?” kataku polos.

“Nggak apa-apa, normal.” katanya sambil dengan tangan mulai mengusap-usap perlahan. Aku mulai merasa nikmat di batang baikku akibat belaiannya. ”Mau dibuang?” tawarnya.

”Jangan, mbak, sayang.” kataku bodoh.
”Nggak apa, nanti juga ada gantinya.” ia tersenyum.


Aku terdiam, berusaha mencerna ucapannya. “Ehm, terserah mbak aja deh.” kataku pada akhirnya. Kembali mbak Darsih menutup mukaku dengan bantal. Dan perlahan, kembali kurasakan nikmat menjalari batang baikku saat dia menduduki dan menjepit batang baikku di belahan lubang vaginanya.

“Mbak, kalau kakek pulang bagaimana?” tanyaku sambil merintih keenakan menikmati genjotannya.

”Tenang saja, nanti juga gedor pintu.” jawab mbak Darsih. Kurasakan goyangannya menjadi semakin cepat sekarang.

”Mbak, maksud mbak sesek itu apa?” tanyaku dengan tangan berpegangan erat pada sprei, berusaha menahan desakan nikmat dari batang penisku agar tidak cepat memancar keluar.

”Ah, kamu pura-pura nggak tahu ya?” kata mbak Darsih.

”Beneran, mbak.” sahutku masih dengan muka tertutup bantal. Tidak bisa kuketahui bagaimana raut muka mbak Darsih sekarang, tepai dari erangan dan rintihannya, sepertinya dia merasa nikmat sekali, sama seperti yang aku rasakan sekarang.

”Maksud mbak, ininya kamu sudah penuh.” katanya sambil meraba biji pelirku.

“Oh, kirain celanaku yang sesek.” kataku baru mengerti. Saat itulah mbak Darsih tersadar, ternyata kami telah salah paham. Dia langsung menghentikan gerakannya diatas baikku. ”Mbak, kenapa?” tanyaku bingung, tak ingin kenikmatan ini terputus di tengah jalan.

”Aduh, gimana dong?” kata mbak Darsih sedikit panik. ”Maaf ya, kukira kamu mengerti…” dia sudah akan mencabut vaginanya, tapi segera kutahan pinggulnya.
“Nggak apa-apa, mbak. Aku nggak akan cerita sama kakek.” kataku menenangkan.

Mbak Darsih terdiam, seperti masih berusaha mencerna kata-kataku. ”Beneran ya?” ia bertanya memastikan.

”Iya, mbak. Asal mbak mau beginian terus sama aku.” kataku dari balik bantal. Selama dia tidak menyuruh, aku akan tetap bersembunyi.
“Baiklah, mbak juga sudah tanggung. Mbak pinjam sebentar inimu ya?” katanya sambil memegangi penisku yang kini cuma kepalanya saja yang masih menancap.
”Iya, mbak.” sahutku dengan senang hati.

Akhirnya mbak Darsih pun melanjutkan gerakan naik turunnya di atas batang baikku, hingga tak lama kemudian, aku kembali memuntahkan cairan kental ke dalam Cuminya.

”Terima kasih ya,” dia mencium pipiku dan kembali merapikan pakiannya.
”Sama-sama, mbak.” Aku yang kelelahan, dengan tetap telanjang, terlelap tak lama kemudian.

Sejak itu, sesekali, jika mbak Darsih lagi pingin, dia suka berbisik; ”Boleh pinjam nggak?” Atau jika aku yang pingin, aku terkadang berkata, ”Mbak, kayaknya sesek.” itulah kode yang kami sepakati. Begitulah, hubungan terlarang kami terus terjalan.

Bahkan kami seakan tak peduli tempat dan waktu, jika hasrat kami sudah tak terbendung, kami selalu berusaha menuntaskannya, kapanpun dan dimanapun. Bahkan pernah, di malam hari, mbak Darsih masuk ke kamarku dan naik ke atas tubuhku, padahal saat itu kakek lagi ada di rumah. Nekat sekali dia, tapi aku juga tidak bisa menolak karena aku tahu kalau kakek sudah terlelap.

Yang lebih gila, pernah kusetubuhi mbak Darsih di gubuk tengah ladang saat ia tengah mengantarkan makanan buat kakek. Sementara kakek mencangkul untuk membuat bedengan, kutindih istrinya yang masih nikmat dan cantik itu hanya dengan beralaskan tikar lusuh. Kakek sama sekali tidak curiga karena matanya memang sudah sangat rabun, ia tidak bisa melihat jelas ke gubuk dimana kami berada.

Sering juga saat kakek nonton teve di ruang tengah, kuseret mbak Darsih ke dapur. Hanya dengan bertumpu pada meja, kutusuk tubuh sintalnya dari belakang. Mbak Darsih berusaha menutupi mulutnya dengan tangan agar rintihan dan teriakannya tidak sampai terdengar oleh kakek. Tapi aku yakin itu tidak akan terjadi karena kakek juga sedikit tuli.

Tapi selama kami bercinta dan bersetubuh, aku dan mbak Darsih tidak pernah melakukan kontak lain selain pertautan alat kelamin kami. Aku tak pernah mencium bibirnya, juga meraba tubuh sintalnya. Paling banter aku cuma sedikit memeluknya kalau sudah konak banget.

Jika lagi pingin, aku biasanya langsung menusukkan baikku ke Cumi mbak Darsih tanpa melakukan foreplay atau pemanasan terlebih dahulu. Gairah kami yang meluap-luap sudah cukup untuk membuat Cumi mbak Darsih jadi basah dan lengket.

Jika mbak Darsih yang pingin, biasanya dia meremas-remas dulu baikku, baru memasukkannya ke dalam lubang kenikmatannya. Sesekali aku memang kadang meremas payudara montok milik mbak Darsih disela-sela genjotan baikku, tapi tak pernah lebih dari itu. Bahkan melihat bagaimana warna dan bentuknya saja, aku juga tidak pernah. Bagiku yang penting baikku bertemu dengan Cuminya, itu sudah lebih dari cukup.

Sungguh, walau diperlakukan begitu, aku tetap puas. Begitu juga dengan mbak Darsih. Jika aku datang, menusukkan baikku, dan pergi meninggalkannya jika sudah usai, baginya itu sudah merupakan hal yang paling nikmat. Rupanya setelah hampir setahun tak pernah merasakan kepuasan dari kakek, ia jadi gampangan seperti itu.

Tapi untungnya ada aku yang siap memuaskannya sewaktu-waktu, hingga disela-sela kesepiannya, dan kesepian di kampungku, mbak Darsih tetap bisa meraih kenikmatan ragawi yang lebih enak daripada sekedar mimpi basah dan berpacu di malam-malam gelap dan sunyi bersamaku.


Mimpi Basah yang Kualami dengan Istri Baru Kakekku | KASKUS
https://www.kaskus.co.id/thread/5bc620431cbfaaf8248b4567/mimpi-basah-yang-kualami-dengan-istri-baru-kakekku

Moral kisah: 
Inilah antara penyebab azab, musibah Allah datangkan. Acheh, Palu dan lain-lain. Nauzubillahminzalik. 
Astaghfirullahalazim. 

Tiada ulasan: