Sabtu, 6 Oktober 2018

Gempa dan Tsunami di Palu bukan sekadar logik akal. Mampu ke mana akal manusia? 8312.


Ilmu pinjaman Allah Subhanahuwatalla. 
Beriman dan berilmu. Maka bila berkata-kata bukan sekadar logik akal semata-mata, tetapi merangkumi pokok utama kehidupan mengAgongkan Allah Subhanahuwatalla. Aamiin. 

Selagi masih ada waktu - selagi pintu taubat masih terbuka. Bila menyebut musibah, lebih dekat dengan Allah. Fenomena hanya kata indah yahudi untuk membuat manusia lupakan Allah. Nauzubillahminzalik. 
Peringatan Allah buat kita semua yang masih hidup. Usah memaharajalelakan maksiat. Kembali kepada Islam iaitu menuruti perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah. Aamiin. 
Fenomena Likuifaksi "Tanah Bergerak" 
di Petobo akibat Gempa

KOMPASTV 
Diterbitkan pada 1 Okt 2018
Desa Petobo di Palu, Sulawesi Tengah, merupakan salah satu wilayah yang terdampak gempa paling parah. Bahkan, gempa mengakibatkan tanah naik beberapa meter, seperti menelan rumah-rumah warga. Fenomena ini disebut likuifaksi. Simak dialognya dalam Breaking News bersama Ahli Geomorfologi Universitas Padjajaran Prof Nana Sulaksana.



“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-8)



Penjelasan yang bagus.tapi inilah tantangan bagi ilmuwan2 tuk menemukan jawaban nya semoga dibarengi dengan kedekatan sama pencipta SANG MAHA PENGUASA. Setinggi apa pun ilmu manusia tdk akan sesempurna MAHA PENCIPTA ALLAH YANG ROHMAN ROHIM DENGAN SEGALA RAHASIAH NYA. AL QURAN PEDOMAN NYA.


ISTILAH APA PUN BOLEH.....SEORANG MUSLIM HARUS TAHU INI SALAH SATU AZAB ALLAH....UNTUK HAMBANYA YANG INGKAR....DAN PEJABATNYA YANG MEMBIARKAN KEMAKSIATAN....MUSIBAH INI SAMA HALNYA TEGURAN ALLAH KEPADA MASARAKAT ACEH....KERANA SUDAH BANYAK KEMAKSIATAN YANG MERESAHKAN ORANG....INGATLAH KISAH NABI LUTH.....MUNGKIN SAUDARAKU SEKALIAN PERNAH MENDENGAR KATA SODOM ? SODOM ADALAH KOTA DIMANA NABI LUTH AS ATAU LOT PERNAH MELAKUKAN DAKWAHNYA, AKAN TETAPI PENDUDUK KOTA ITU AMAT INGKAR DAN MENOLAK APA YANG DI DAKWAHKAN OLEH NABI LUTH, MEREKAJUGA MELAKUKAN PRAKTEK HOMOSEKSUAL. SEHINGGA ALLAH MENGAZAB KOTA ITU DENGAN MENGHUJANI MEREKA DENGAN API DAN BATU. {فَلَمَّا جَاءَ أَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ مَنْضُودٍ} [هود: 82] “MAKA TATKALA DATANG AZAB KAMI, KAMI JADIKAN NEGERI KAUM LUTH ITU YANG DI ATAS KE BAWAH (KAMI BALIKKAN), DAN KAMI HUJANI MEREKA DENGAN BATU DARI TANAH YANG TERBAKAR DENGAN BERTUBI-TUBI,” KAUM MUSLIMIN DIKOTA PALU JADIKANLAH PERISTIWA INI SEBAGAI 'ITIBAR BAGI KITA SUPAYA DAPAT BERMUHASABAH DIRI APA YANG SELAMA INI KITA LAKUKAN APAKAH KITA SUDAH MENJAGA DIRI KITA DAN KELUARGA UNTUK TIDAK BERMAKSIAT KEPADA ALLAH DAN BAGI PARA PEJABAT PUBLIK KAJI KEMBALI KEBIJAKAN-KEBIJAKAN YANG BERUJUNG KEMAKSIATAN DAN MENGUNDANG MURKA ALLAH, UPAYAKAN SEKUAT TENAGA JANGAN BIARKAN LGBT SUBUR DITANAH PALU DONGGALA PULAU SULAWESI PADA UMUMNYA.



kalau yg pernah kuliah mahasiswa teknik,, jelas sudah tau tentang ini,, dari komen anda terlihat terlalu dangkal pemikiran mu,, tiap benda yg berdiri di pondasi yg labil ketika terkena tekanan kiri kanan atas bawah sudah pasti amblas,, pikiran kalau sudah dangkal,, tdk bisa mencerna menerima secara apapun dgn kajian teknik kajian ilmiah,, maka mulai semua di kait2kan dgn yg tdk masuk di akal,, apa hubungannya lgbt sama pondasi yg amblas,, akal sehat lu dah amblas ya begitu cara mikirnya,,



@Doel Kertapati  Doel Kertapati  akal mmg tidak bisa masuk kalau sdh berbicara ttg kuasa Allah... Tapi adzab itu mmg ada, setidaknya mas Pasca irawan mengingatkan kita agar bagi yg bermaksiat segera bertaubatlah. Yg tidak lebih mendekatkan diri kpd Allah azza wa jalla... Al Qur'an adalah KALAMULLAH, kita harus mengimaninya...



@amethystrubi ... Anda mendengar tidak org2 yg terkena musibah kmrn berteriak apa? Allahu Akbar, Astaghfirullaahal'azhiim... Dan ucapan2 dzikir, kenapa? Krn kita semua pendosa. Mas Pasca ini cuma menyampaikan peringatan Allah, semoga yg bermaksiat segera bertaubat... Kembali kpd Allah menaati segala PerintahNya dan menjauhi Larangan-Nya



@Achmad Royhan lol woi jelas2 dia bilang "Ini azab dari Tuhan." dia siapa, Tuhan? Sampe kayanya tau banget ini azab. Bukan saatnya juga tunjuk ini-itu. Baiknya bantu, kalo ga bisa ya doa, kalo ga bisa ya diem aje ga usah kebanyakan komen ga mutu yang menyudutkan sampah kaya gitu.


@amethystrubi menyudutkan?? Menyudutkan pelaku maksiat agar bertaubat, itulah kewajiban kita sesama manusia. Berdoa sdh pasti, tp tidak hrs sy tuliskan? Anda tidak merasa ikut tersudutkan? Krn bukan saya dan mas pasca sj yg menyampaikan ini adalah adzab ngomong2 anda Muslim bukan?



@amethystrubi nasehat selembut kapaspun akan setajam duri bagi org2 menolak kebenaran



"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan," Surah An-Naml Ayat 88.



Sepintar apapun manusia tidak akan bisa menjelaskan ini. Ini semua benar2 rahasia Allah. Dan Allah menunjukkan kepada kita semua. Bahwa kuasanya benar2 nyata. Jika Allah berkehendak, yang tidak masuk akal pun akan terjadi

Gempa Bumi, Peringatan dari Allah Agar Tak Cinta Materi

Sabtu, 6 Oktober 2018 20:32
Foto: Balaroa pasca gempa (liputan6)
KIBLAT.NET – Masih ingat kisah kaum Aad? Sebuah kaum yang dianugerahi Allah dengan kemakmuran, badan yang perkasa, tanah yang subur, mendiami bangunan-bangunan yang menjulang tinggi di atas perbukitan, mempunyai banyak keturunan, hewan ternak, kebun-kebun dan mata air. Semua kelebihan ini disebutkan dalam Al-Quran surat Al-Fushilat ayat 15, Asy-Syua’ra ayat 128-130 dan ayat 133-134.

Bisa dibilang kaum Aad adalah kaum yang dipenuhi dengan kelebihan secara materi. Mereka mengagung-agungkan apa yang mereka punya dan setiap hari hanya dunia yang mereka pikirkan. Pikiran mereka teracuni dengan materialisme yang memandang bahwa apa yang terlihat secara kasat mata adalah segalanya.

Maka, ketika Nabi Hud datang dengan risalah dari Allah, mereka pun menolak mentah-mentah. Kaum durhaka ini lebih memilih menyembah sesembahan yang kasat mata menurut mereka, yaitu Sadd, Samud dan Hera. Tiga sesembahan ini berbentuk berhala dan kaum Aad menjadi kaum pertama kali yang menyembah berhala setelah diturunkannya bencana banjir di seluruh muka bumi.

Sesuatu yang kasat mata ini membuat kaum Aad jumawa dan merasa tidak butuh dengan seruan Nabi Hud. Bagaimana tidak, badan perkasa, besar lagi kuat, tanaman subur makmur, tinggal di bangunan yang megah dan tinggi. Semua anugerah itu mereka dapatkan ketika mereka menyekutukan Allah. Jadi, buat apa mengikuti dakwah Nabi Hud jika tanpanya sudah hidup makmur?

Kaum Aad mengagungkan materi dan apa yang mereka miliki. Ujung dari kepongahan adalah ketika kaum durhaka ini menantang Nabi Hud untuk mendatangkan azab dari Allah.

 قَالُوا أَجِئْتَنَا لِنَعْبُدَ اللَّهَ وَحْدَهُ وَنَذَرَ مَا كَانَ يَعْبُدُ آبَاؤُنَا فَأْتِنَا بِمَا تَعِدُنَا إِنْ كُنْتَ مِنَ الصَّادِقِينَ

Mereka berkata: “Apakah kamu datang kepada kami, agar kami hanya menyembah Allah saja dan meninggalkan apa yang biasa disembah oleh bapak-bapak kami? Maka datangkanlah azab yang kamu ancamkan kepada kami jika kamu termasuk orang-orang yang benar”. (QS. Al-A’raf : 70)

Maka, Allah pun membinasakan mereka dengan angin yang berhembus selama tujuh malam delapan hari secara terus menerus sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Haqqah ayat 7.


Virus Materialisme

Kisah kaum Aad hanyalah segelintir kisah masa lalu yang berhikmah. Banyak kisah lain kaum durhaka yang berakhir dengan kebinasaan. Rerata kaum yang dibinasakan adalah mereka yang mengagungkan materi dan apa yang mereka punyai. Virus materialisme menjangkiti hati dan membuat lupa bahwa dunia itu sementara.

Sungguh mudah bagi Allah menghilangkan dan menghancurkan segala sesuatu. Maka, apa yang patut dibanggakan dari dunia dan isinya jika semua itu hanyalah fana. Kaum Tsamud, Ashabul Aikah adalah contoh lain kaum durhaka yang harusnya membuat mata kita terbelalak akan ruginya orang yang hanya mementingkan materi dan mengesampingkan ukhrawi.

Cinta dunia dan materi adalah penyakit yang tidak hanya menjangkiti kaum durhaka terdahulu. Manusia-manusia modern saat ini pun tidak sedikit yang terjangkiti penyakit ini. Sebuah penyakit yang akan berdampak pada kehidupan dunia dan akhirat tentunya. Orang-orang ini ketika di dunia akan menutup telinganya dari kebenaran Islam, bersifat egois dan segala hal hanya diukur dengan standar dunia. Di akhirat, azab Allah siap menanti karena kesempatan hidup yang diberikan hanya untuk mengejar hal yang sia-sia.

Apa bedanya manusia modern dengan umat yang terdahulu jika sama-sama terjerumus dalam penyakit sama cinta materi dan duniawi? Padahal Allah telah menyebutkan dalam firman-Nya kisah-kisah umat terdahulu dan kebinasaannya. Bencana-bencana yang menimpa umat masa lalu hendaknya diambil pelajaran bahwa sesuatu yang megah dan dibanggakan itu mudah musnah dan tidak kekal.

Jika kita menilik nusantara saat ini juga telah diguncang bencana dahsyat. Setelah Lombok diguncang gempa 6,4 SR pada 29 Juli 2018 menyusul Palu pun diguncang 7,4 SR pada 28 Semptember 2018. Kisah-kisah memilukan kita dengar bersama dari para korban yang selamat. Kedahsyatan gempa dan tsunami pun membuat kita ngeri dari beberapa yang terucap dari bibir mereka.

Bisa kita bayangkan, segala keteraturan hidup yang kita banggakan lenyap dalam hitungan menit saja. Harta benda dan bangunan infrastruktur yang kokoh segalanya hancur atas izin Allah. Apa lagi yang akan disombongkan jika sebelumnya kita di atas kemudian terjerembab di bawah dengan mudahnya hanya dengan satu peristiwa.
Maka, salah satu pelajaran yang dapat diambil adalah bencana yang menimpa ini hendaknya menyadarkan kita akan ketidakberdayaan manusia di hadapan Allah. Segalanya sangat mudah dihancurkan oleh-Nya. Jika hati belum bisa terbetik dengan kisah masa lalu, kini bencana yang memporak-porandakan itu hadir di depan kita. Dengan mudah kita mengakses segala yang terjadi di sana.

Maka dari itu, jangan sampai kita masuk pada lubang yang sama untuk kedua kalinya. Bencana-bencana yang telah terjadi seharusnya segera menyadarkan kita tentang betapa sepelenya dunia beserta seisinya. Jika pembangunan fisik dan infrastruktur yang fana tidak dibarengi dengan pembangunan keimanan itu sendiri, maka sangatlah rugi

Pembangunan iman sangat dibutuhkan dan mulai kentara manfaatnya di saat musibah melanda. Lihatlah seseorang yang hanya mementingkan materi akan merasa terpukul karena hilangnya harta seraya bersu’udzon kepada Allah. Dan apalah guna gedung tinggi yang menjulang jika tanpa dibarengi pembangunan jiwa yang berakhlak karimah, beradab dan beriman kepada Allah Ta’ala.

Sekali lagi, lewat kisah masa lalu dan kisah masa kini yang terjadi di atas mengajarkan kita beberapa hal. Jangan sampai seorang muslim hanya melulu membangun sesuatu yang kasat mata dan membangga-banggakannya. Atau bahkan pembangunan materi itu dijadikan satu-satunya standart kemajuan. Apa bedanya kita dengan kaum Aad jika masih membanggakan yang mudah hancur dan binasa?

Oleh karena itu, hal paling pokok dan elementer untuk dibangun adalah membangun keimanan. Lihatlah Rasulullah SAW beliau wafat tidak meninggalkan bangunan megah dan kekayaan. Akan tetapi beliau mewariskan sebuah generasi yang denganya Islam berjaya, sebuah generasi yang memiliki ketundukan dan penghormatan terhadap wahyu. Dengan begitu, tidak masalah bangunan hancur karena suatu hal, tetapi iman di dalam jiwa manusia tetap terjaga dan tetap beriman kepada Rabb Sang Pencipta. Berbeda dengan kaum Aad yang hancur sehancurnya karena kemurkaan-Nya. 

Wallahu a’lam bi shawab.
Penulis : Dhani El_Ashim
Editor: Arju
Sumber Qashash Al-Anbiya’ karya Ibnu Katsir
Gempa Bumi, Peringatan dari Allah Agar Tak Cinta Materi - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/10/06/gempa-bumi-peringatan-dari-allah-agar-tak-cinta-materi/

TITIAN

FOKUS

BERITA TERKAIT

BERITA LAINNYA


Upaya-upaya umat muslim untuk menaklukan Konstantinopel pada periode sebelumnya, memudahkan jalan Al-Fatih untuk mengambil alih tahta Konstantinopel. Al-Fatih memang telah disiapkan sejak kecil oleh ayahnya untuk menjadi penakluk Konstantinopel.
 Sabtu, 06/10/2018 20:00   0  
Sepertinya, pemuda muslim harus kembali melihat para teladan mereka bagaimana ketika mereka berjalan di atas jalan pengembalian kemuliaan agama ini.
 Sabtu, 06/10/2018 18:23   0  

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan H+8 gempa dan tsunami Sulteng terus mengalami perkembangan.
 Sabtu, 06/10/2018 18:10   0  

Dalam menghadapi sistem kufur yang sedang eksis, tidak bisa tidak pemuda Islam harus tergabung ke dalam jamaah perjuangan Islam guna menciptakan semangat juang yang luar biasa.
 Sabtu, 06/10/2018 18:00   0  

hari keenam dan ketujuh, progress penanganan telah sampai pada pemakaman korban meninggal.
 Sabtu, 06/10/2018 17:46   0  

Sebanyak 25 negara dan 4 organisasi internasional siap memberikan bantuannya ke wilayah terdampak gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah
 Sabtu, 06/10/2018 17:11   0  

Asosiasi Rumah Sakit (RS) Islam se-Indonesia yang menamakan Majelis Syuro Upaya Kesehatan Islami (MUKISI) yang berusaha keras mewujudkan pelayanan kesehatan berbasis syariah.
 Sabtu, 06/10/2018 17:07   0  

Pemuda memiliki andil besar dalam sejarah kebangkitan bangsa. Maju mundurnya bangsa tergantung pada kondisi para pemudanya.
 Sabtu, 06/10/2018 17:06   0  

Dimodali lebih dari 30 donatur, YiFest menyantuni 100 anak yatim piatu Jakarta.
 Sabtu, 06/10/2018 16:46   0  

AQIM Bertanggung Jawab Serang Patroli Tentara Tunisia di Chaambi
 Sabtu, 06/10/2018 16:32 

TERPOPULER

Gempa Bumi, Peringatan dari Allah Agar Tak Cinta Materi - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/10/06/gempa-bumi-peringatan-dari-allah-agar-tak-cinta-materi/

Tiada ulasan: