Salah pilih pemimpin juga antara penyebab bala Allah Subhanahu Wa Ta'alla datangkan sebagai peringatan kepada yang masih bernyawa.
Iktibar bala di kota Palu - Utama - Utusan Online
http://www.utusan.com.my/rencana/utama/iktibar-bala-di-kota-palu-1.764958
KALAM
Iktibar bala di kota Palu
Saifulizam Mohamad
WALAUPUN orang beranggapan kejadian di Palu adalah satu bencana, namun tidak mustahil semuanya itu adalah tanda kemurkaan Allah SWT. GAMBAR HIASAN/BERNAMA
TARIKH 28 September, hari Jumaat dianggap satu tragedi hitam buat seluruh penduduk di Kota Palu, Sulawesi apabila kota tersebut dilanda gempa bumi berukuran 7.2 skala Richter yang kemudian disusuli pukulan hebat tsunami.
Hanya dalam tempoh beberapa detik sahaja kota Palu hancur akibat gempa bumi dan tsunami. Diburukkan lagi dengan ancaman fenomena likuifaksi atau pencairan tanah (seolah-olah lumpur daripada dalam tanah) yang boleh menelan apa sahaja yang terdapat di atas bumi.
Ekoran malapetaka tersebut dianggarkan 2,000 penduduk Palu telah terkorban manakala ribuan dan besar kemungkinan puluhan ribu lagi dipercayai masih hilang.
Banyak rumah yang runtuh dan begitu juga dengan bangunan. Malah dikatakan sebuah kampung hilang ditelan bumi selepas Palu dilanda satu bencana yang kekuatannya 200 kali lebih kuat daripada serangan bom atom di Hiroshima, Jepun.
Berikutan kejadian itu, banyak pihak yang membuat analisis sebab dan punca mala petaka itu boleh berlaku. Mengapa Allah SWT menurunkan bala di kawasan itu.
Dua rumusan yang boleh dibuat yang mungkin ada kaitannya dengan mala petaka berkenaan. Pertama, syirik dan kedua, berleluasanya aktiviti berkaitan lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) terutama hubungan sejenis.
Semuanya ini ada dibincangkan dalam media sosial termasuk dua link yang pernah disebut oleh bos Kalam, Datuk Zaini Hassan dalam ruangan Cuit 3 Oktober lalu.
Yang pasti, dosa syirik adalah kezaliman yang paling besar. Al-Quran banyak menyebut tentang perkara ini dan antaranya pesan Luqman kepada anaknya agar tidak mensyirikkan Allah SWT seperti yang dinukilkan dalam surah Luqman ayat 13.
Tiada ampunnya di sisi Allah SWT kepada sesiapa yang melakukan syirik. Antaranya mengadakan sebarang aktiviti atau ritual yang jelas bertentangan dengan akidah Islam.
Begitu juga dengan berkembangnya aktiviti hubungan sejenis di kota Palu atas nama hak asasi. Di kota tersebut mereka dikatakan berjaya membentuk satu komuniti yang mempunyai orientasi seks sesama jenis.
Bukankah perbuatan mereka ini bertentangan dengan perintah Allah SWT. Al-Quran yang diturunkan 1,400 tahun lalu telah merakamkan kisah bala yang diturunkan ke atas kaum Nabi Lut kerana mengamalkan perbuatan jijik tersebut.
Sila baca kisah tersebut dalam Surah Al-Araf (80-84), Surah Hud (77-83) dan Surah Al-Hijr (57-77) iaitu bagaimana Allah SWT telah membinasakan kaum Lut akibat perbuatan mereka itu dengan hujan batu yang berasal daripada tanah dibakar dan pada masa sama diterbalikkan kota Sodom yang mereka duduki.
Meskipun telah disebut beberapa kali sebelum ini, peringatan perlu sentiasa diberikan kerana manusia ini sifatnya memang mudah lupa.
Berbalik kepada kejadian di Palu, dalam situasi orang beranggapan itu adalah satu bencana namun tidak mustahil semuanya itu adalah tanda kemurkaan Allah SWT atas segala dosa serta kemaksiatan yang berlaku.
Mahu tidak mahu kita perlu mengambilnya sebagai satu iktibar. Jangan sangka dalam keadaan bumi Malaysia dikatakan berada di kawasan berisiko rendah terhadap gempa bumi dan gunung berapi, kita boleh terlepas daripada ancamannya.
Jangan lupa, negara kita pernah digemparkan dengan kejadian gempa bumi di Ranau, Sabah tiga tahun lalu. Tanpa sebarang petunjuk tiba-tiba berlaku gempa bumi berskala 5.9 magnitud di Ranau hingga meragut 18 nyawa, memusnahkan harta benda dan meruntuhkan tanda Gunung Kinabalu, puncak yang dikenali sebagai Donkey Ear.
Hakikatnya, Allah SWT boleh lakukan apa yang dikehendaki-Nya walaupun Malaysia dilihat berada di luar lingkaran Api Pasifik. Sekiranya Allah SWT kata jadi maka jadilah seperti firman-Nya dalam surah Yasin ayat ke-82.
Dalam hal ini seorang ustaz pernah memberitahu Kalam, jika aktiviti LGBT dibiarkan berleluasa, maksiat dibiarkan begitu sahaja (atas nama hak asasi), kerja-kerja amar makruf dan nahi mungkar dipandang remeh, tunggulah akibatnya satu hari nanti.
Itu yang menghairankan Kalam bagaimana ada pihak yang menyatakan maksiat yang berlaku di tempat persendirian, itu adalah hak mereka. Kerajaan tidak akan campur tangan. Bukankah kerajaan adalah pihak paling berkuasa untuk mencegah maksiat?
Lupakah kita dengan satu hadis Rasulullah SAW yang berbunyi; “Barangsiapa di kalangan kamu melihat kemungkaran hendaklah mengubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lidahnya dan jika tidak mampu, maka dengan hatinya dan demikian itu adalah selemah-lemah iman.” Renung-renungkanlah.
Warga Palu yg Terselamat menceritakan kemaksiatan yg berlaku di desa yg hilang!!
Warga Palu yg Terselamat menceritakan kemaksiatan yg berlaku di desa yg hilang!! - YouTubehttps://www.youtube.com/watch?reload=9&v=TqVpE9UHMKM
kesaksian Muazin masjid terapung palu yang selamat dari Tsunami
https://www.nahimunkar.org/ibrah-dari-gempa-tsunami-palu-dibalik-terpilihnya-pemimpin-yang-pro-kemusyrikan-dan-kemubaziran/
Ibrah dari Gempa Tsunami Palu Dibalik Terpilihnya Pemimpin yang Pro Kemusyrikan dan Kemubaziran
Pandangan udara Perumnas Balaroa yang rusak dan ambles akibat gempa bumi Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (5/10). Berdasarkan data Lapan, dari 5.146 bangunan rusak, sebanyak 1.045 di antaranya Perumnas Balaroa yang ambles. (Liputan6.com/Fery Pradolo)
Pelajaran Berharga, Terpilihnya Pemimpin yang Pro Kemusyrikan, Rawan Timbul Bencana
Upacara Kemusyrikan Diamuk Gempa Tsunami Palu, Ribuan Orang Meninggal Dan 5000 Hilang
Ribuan orang meninggal, ribuan bangunan hancur dan amblas diterjang gempa Tsunami Palu di (akibatkan) acara Pembangkitan Kembali Sesajen Kemusyrikan, sedang Walikota Palu dan Wakilnya pencetus dan Penyelenggara kemusyrikan itu Lolos dari Amukan Tsunami.
Dimulainya tradisi sesajen kemusyrikan (yang sudah lama terkubur tapi dibangkitkan kembali) ini sejak 2016, terpilihnya walikota pasangan Hidayat – Sigit Purnomo Said (Pasha). Kedua pasangan ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
1.763 orang meninggal, 5.000 orang diduga hilang
Data terbaru BNPB, Ahad (7/10/2018) pukul 13.00 WIB, 1.763 orang meninggal dunia, 265 orang hilang, 152 orang diduga masih tertimbun reruntuhan, dan 2.632 orang terluka akibata gempa dan tsunami yang terjadi Sulawesi Tengah.
Kepala Data, Informasi, dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyebut ada sekitar 5.000 orang diduga hilang akibat likuefaksi di permukiman Balaroa dan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
“Itu berdasarkan laporan dari Kepala Desa Balaroa dan Petobo,” kata Sutopo di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (7/10/2018).
Menurut Sutopo, banyak unit rumah di Balaroa maupun Petobo yang tertimbun akibat tanah yang mengalami likufaksi.
“Jumlahnya ribuan rumahnya, 1.405 unit di Balaroa, sedangkan di Petobo 2.050 unit. Dari sana, tentu banyak juga penduduknya,” tambahnya.
Selain itu, kata Sutopo, ada juga korban yang tertimbun material gempa atau longsor sehingga sulit ditemukan./ Tribunnews.com Penulis: Reza Deni , Editor: Hasanudin Aco
Sebelum Datangnya Tsunami di Palu, Warga Sudah Hadir di Pantai untuk Saksikan Pembukaan Festival Tradisi Syirik Balia yang Dihidupkan Kembali
Sesajen.jpg
Sesajen (persembahan untuk sesembahan selain Allah, suatu kemusyrikan,dosa paling besar, menurut Islam, red NM) dilarungkan bersama seekor anak ayam ke sungai untuk menandai “pelepasan” penyakit, sebagai rangkaian akhir upacara Balia, di Palu, (BeritaBenar/Basri Marzuki).
Upacara kemusyrikan yang disebut Balia ini sudah lama hilang, tapi dihidupkan kembali sejak 2016, sejak terpilihnya walikota Palu, pasangan Hidayat – Sigit Purnomo Said (Pasha), dan akan lebih dibesarkan lagi dalam festival (tahunan) Kebudayaan Palu Nomoni di pantai Talise, Palu Sulawesi Tengah, 28-30 September 2018.
Sesaat sore hari sebelum malamnya diadakan pembukaan upacara pembangkitan kembali kemusyrikan itu, ternyata Allah kirimkan bala’ bencana, gempa tsunami, hingga menghancurkan bangunan-bangunan yang baru saja dibangun di pantai itu yang didanai pemerintah Palu 4,3 miliar rupiah, demi menghidupkan kmbali sesajen kemusyrikan. Banguna-bangunan yang ditargetkan untuk 10 tahun penggunaan itu ternyata hancur porak poranda seketika diterjang tsunami. Korban pun bergelimpangan, mayat-mayat berserakan, paling banyak di pantai yang sebentar lagi digelar upacara pembangkitan kembali kemusyrikan yang paling didimurkai Allah Ta’ala itu. (Jumlah korban jiwa 1.407 orang, per 3 Oktober 2018 pukul 13.00 WIB). Hingga pembukaan upacara pembangkitan kembali kemusyrikan itupun gagal total.
Simak berita berikut ini
Sebelum Tsunami Warga Saksikan Tradisi Syirik Nomoni
PALU (Arrahmah.com) – Sebelum bencana alam gempa dan tsunami melanda kota Palu, banyak warga yang menghadiri kegiatan festival kebudayaan palu nomoni di pantai Talise, Palu Sulawesi Tengah.
Para warga hadir di pantai tersebut untuk menyaksikan kegiatan Balia yang memang sudah lama hilang.
Kegiatan Balia merupakan kegiatan yang sudah lama hilang dan ingin dihidupkan kembali. Balia sendiri dahulu digunakan untuk mengobati orang sakit menggunakan mantra dan dilakukan oleh orang yang ahli.
Menurut Andi Ahmad, budaya ini baru dihidupkan kembali sejak 2016, biasanya menggunakan sesajen, seperti menghanyutkan makanan ke laut, dan hewan ternak seperti kambing.
“Biasanya untuk mengobati orang sakit menurut cerita dahulu, identiknya sih dengan sesajen,” kata Andi Ahmad, saat dimintai keterangan di jalan Garuda Dua, Birobuli Utara, palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah, kepada Islamic News Agency (INA), kantor berita yang diinisiasi JITU.
Dirinya melanjutkan, tradisi Balia sendiri biasanya identik dengan kain berwarna kuning yang menjadi hiasan panggung ataupun ruangan yang dijadikan tempat pengobatan tersebut.
“Jadi ini itu identik dengan pakaian kuning gitu, trus domba-domba yang masih hidup itu dijadikan bahan sesajen di hanyutkan dilaut,” tambahnya.
Palu nomoni berati artinya palu berbunyi. Menurut Andi, tradisi ini sebenarnya sudah lama lenyap sejak kedatangan guru tua habib Idrus bin Salim Al Jufri, yang disebut masih memiliki sanat keturunan dari Baginda Rasulullah SAW.
” Sebenernya tradisi ini sudah lama hilang, dibersihkan sejak kedatangan guru tua, namun kembali dihidupkan,” tuturnya.
Dimulainya tradisi ini sejak 2016, terpilihnya walikota pasangan Hidayat – Sigit Purnomo Said (Pasha). Namun sejak 2016 juga terus terjadi hal-hal aneh seperti angin kencang.
“Jadi memang tradisi ini identik dengan roh halus, sejak 2016 dihidupkan kembali, memang 2016 dan 2017 itu setiap dirayakan, angin kencang terus, saat ini barulah tsunami,” paparnya.
Bangunan yang hancur akibat gempa yang melanda Palu [Saifal/INA]
Reporter: Saifal/INA
(nahimunkar.org)
***
Pasangan pembangkit kembali kemusyrikan dan penyelenggara upacaranya berkedok festival budaya
Upacara kemusyrikan yang disebut Balia ini sudah lama hilang, tapi dihidupkan kembali sejak 2016, sejak terpilihnya walikota Palu, pasangan Hidayat – Sigit Purnomo Said (Pasha), dan akan lebih dibesarkan lagi dalam festival (tahunan) Kebudayaan Palu Nomoni di pantai Talise, Palu Sulawesi Tengah, 28-30 September 2018.
Pasangan itu jadi walikota Palu melalui proses pemilihan dalam pemilihan walikota Palu dan wakilnya untuk periode 2016-2021.
Pada Senin, 27 Juli 2015 Pasha resmi mendaftarkan diri sebagai calon Wakil Wali Kota Palu ke kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Palu. Pada pemilihan kepala daerah itu Pasha maju mendampingi calon Wali Kota Palu Hidayat, mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah Sulawesi Tengah. Kedua pasangan ini diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Dalam pemilihan tersebut, Pasha bersama pasangannya resmi dinyatakan sebagai pemenang. Pasha resmi dilantik sebagai Wakil Wali Kota Palu pada 17 Februari 2016. Dengan diangkatnya Pasha sebagai Wakil Wali Kota, ia pun menyatakan diri tidak berkontribusi 100 persen lagi dalam grup band Ungu. / https://tirto.id / id.wikipedia.org.
Saat terjadi gempa tsunami akibat upacara pembangkitan kemusyrikan
Wali Kota Palu Hidayat (tengah) dalam kondisi sehat dan selamat. (Liputan6.com/Istimewa).
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Liputan6.com, Wali Kota Palu, Hidayat saat gempa menerjang Palu memang berada di sekitar Pantai Talise. Pantai Talise adalah lokasi pantai yang diterjang tsunami.
Saat itu, Hidayat sedang meninjau persiapan Festival Palu Nomoni. Acara tahunan untuk merayakan hari jadi Kota Palu.
Saat getaran mulai terasa, dengan sigap anggota Satpol PP yang mengawal Hidayat membawa Wali Kota Palu itu ke dataran yang lebih tinggi untuk menyelamatkan diri.
Setelah kondisi berangsur membaik, Hidayat kemudian segera memantau kondisi warganya yang menjadi korban gempa dan tsunami.
Belakangan sebuah foto Hidayat sedang tertidur di sofa beredar. Foto tersebut diberi keterangan “Alhamdulillah Walikota Palu Sehat setelah cek semua warga kota Palu yang kena musibah. Beliau baru bisa istirahat sejenak,” tulisan dalam foto itu menjelaskan./ https://www.liputan6.com
Sementara itu saat gempa dan tsunami menerjang Palu, Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo (Pasha) sedang berada di kediamannya. Namun, karena merasa tidak aman Pasha bersama istrinya Adelia Wilhelmina pindah ke pengungsian.
“Saya saat kejadian berada di rumah. Usai memberikan arahan pada camat dan lurah soal gladi ulang tahun kota Palu,” terang pasha. https://news.detik.com
***
Kerugian Ekonomi Akibat Bencana di Sulteng Diprediksi Rp10 triliun Lebih
Bencana gempa bumi dan tsunami yang meluluhlantakkan Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, ditaksir bisa mencapai di atas Rp10 triliun.
JAKARTA — Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memprediksi kerugian ekonomi yang diakibatkan bencana gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah bisa mencapai di atas Rp10 triliun.
Sutopo menjelaskan, angka tersebut masih perkiraan sementara, mengingat sampai saat ini tim damage and loses assestment(DALA) BNPB masih menghitung berapa jumlah kerugiannya, berdasarkan kepada kerusakan bangunan, kerusakan infrastruktur, serta ekonomi produktif yang terdampak. Pihaknya, akan menggunakan metode hitung cepat atau quick count untuk mengetahui secara pasti angka kerugian tersebut nantinya.
“Tapi kalau kita bandingkan dengan yang ada di Lombok, melihat lokasi yang ada di Sulawesi Tengah ini, perkiraan kerugian dan kerusakan di atas Rp10 triliun. Kerugian dan kerusakan dampak gempa Lombok kemarin Rp18,8 triliun. Ini pasti di atas Rp10 triliun,” jelas Sutopo.
Hal itu di sampaikan Sutopo, dalam jumpa pers terkait updateterkini tentang gempa bumi dan tsunami di Kota Palu dan Kabupate Donggala, Sulawesi Tengah, di Graha BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Kamis, (4/10)./ voaindonesia.com
***
Bencana di Jakarta pun pernah terjadi, pemimpin terpilihnya selenggarakan music hura-hura hamburkan dana.
***
Puluhan Ribu Jatuh Sakit Akibat Banjir Jakarta, Setelah Pemda Hura-Hura Rayakan Tahun Baru
by Nahimunkar.com,22 Januari 2014
tribunnews.com/herudin
Hura-hura acara maksiat malam tahun kemudian disusul oleh musibah yang melanda Jakarta telah berulang terjadi. Namun para penguasanya tidak pernah mengambil pelajaran untuk mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala.
Inilah beritanya.
***
Puluhan Ribu Warga Jakarta Jatuh Sakit karena Banjir Sepekan
Ratusan warga korban banjir di sekitar Bidara Cina dan Otista Jakarta Timur mengungsi di GOR Jakarta Timur, Minggu (19/1/2014). Warga terpaksa mengungsi karena ketinggian banjir hampir mencapai atap rumah mereka. TRIBUNNEWS/HERUDIN
JAKARTA – Banjir yang melanda Jakarta selama sepekan mulai (13/1/2014) hingga Senin (20/1/2014), membuat sebagian warga jatuh sakit. Dari data yang ada, total pasien akibat banjir yang ditangani Posko Kesehatan dan Puskesmasmencapai 22.124 orang.
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dien Emmawati kepada wartawan, Selasa (21/1/2014) mengatakan, dari puluhan ribu pasien tersebut, 21 di antaranya dirujuk ke rumah sakit terdekat karena membutuhkan penanganan lanjutan.
”Sebagian besar Flu, demam, ISPA, gatal-gatal, diare, itu muncul akibat lingkungan. Karena lingkungan terkena banjir, maka kesehatan menjadi sangat rentan,” ujar Dien.
Selain penyakit tersebut, ada juga pasien akibat banjir yang mengalami penyakit cukup berat seperti pasien terkena stroke, bayi mengalami kejang-kejang, diare berat dan asma berat.
Jika dilihat dari jumlah rujukan ke rumah sakit, jumlah pasien yang paling banyak dirujuk ke rumah sakit terjadi pada hari Minggu (19/1/2014) mencapai 10 orang. Kemudian Senin (13/1/2014) ada lima orang, Sabtu (18/1/2014) ada sembilan orang dan Jumat (17/1/2014) ada empat orang.Laporan Wartawan Warta Kota, Ahmad Sabran tribunnews.com, Selasa, 21 Januari 2014 15:30 WIB
***
Pemprov DKI tak ambil pelajaran tahun lalu, ulangi lagi gelar maksiyat undang bencana malam ini
A.Z. Muttaqin
Gelar pesta maksiyat di malam pergantian tahun 2013, dua pekan kemudian bencana banjir besar menimpa Jakarta termasuk Bundaran HI tempat digelarnya puncak acara maksiyat tersebut. (Demikian pula hura-hura malam tahun baru 2014 di Jakarta, Gubernur Jokowi hamburkan dana satu miliyar rupiah. Tidak sampai dua minggu, banjir sudah melanda Jakarta tanggal 11-12 Januari 2014 mengakibatkan kerugian Rp7 Triliun. Masih disusul banjir lebih parah lagi tanggal 17-18 Januari 2014. Sedang sebelumnya mereka telah sesumbar bahwa banjir kini lebih kecil dari yang lalu, dan dikelurkan dana 20 miliar rupiah untuk rekayasa pengalihan hujan, tapi sia-sia, bahkan banjir lebih parah lagi. red NM).
***
Kemaksiatan akan diujudkan oleh pemimpin sambil pecah belah Umat. Ahok tuduh Muhammadiyah munafik soal pelacuran, sedang NU bikin fatwa bolehnya zina di tempat lokalisasi.
***
Ahok Tuduh Muhammadiyah Munafik, Soal Prostitusi
ASATUNEWS – Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) seperti orang linglung. Wakil Gubernur DKI Jakarta itu tidak mengerti mengapa PP Muhammadiyah menolak usulan pembangunan lokalisasi prostitusi di DKI.
Ahok pun mengaku tidak setuju dengan legalisasi prostitusi. Namun, menurutnya masyarakat DKI tidak perlu munafik menutupi keberadaan prostitusi yang kian menjamur di Ibukota.
“Saya juga nggak setuju ada legalisasi prostitusi. Persoalannya, jangan munafik, emang nggak ada prostitusi di DKI?? Ngapain munafik? Itu aku nyindir aja,” ujar Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (31/12).
Sebelumnya, Koordinator Divisi Dakwah Khusus Majelis Tabligh PP Muhammadiyah, Agus Tri Sundari mengatakan, Muhammadiyah menolak keras ide Ahok membangun lokalisasi prostitusi di Jakarta. Menurutnya, prostitusi seharusnya tidak dikembangkan, melainkan diberantas hingga ke akarnya. | nbw.com/MJF
***
Menjijikkan ! NU Bolehkan Zina di Tempat Pelacuran
Nah lho, NU Berpendapat Lokalisasi Pelacuran Diperbolehkan. Gak Percaya?
JAKARTA (voa-islam.com) – Bagi Nahdlatul Ulama (NU) rokok meski itu bisa membunuh seseorang hukumnya halal, demikian dengan lokalisasi prostitusi.
Gak percaya?
Mari kita simak alasan pengambilan hukum dan memperbolehkan lokalisasi prostitusi sebagaimana kami kutip dari halaman situs www.nu.or.id
Sumber asli : Disini
***
Pemimpin tersebut (Ahok Gub DKI Jakata) dalam rancangannya untuk menghidupkan kembali lokalisasi pelacuran, seakan menginjak Muhammadiyah, dan mendapat dukungan “secara menjijikkan” dari fatwa NU.
Dengan demikian, pemimpin yang pro kemusyrikan, kemubaziran, kemaksiatan dan semacamnya, ketika mereka terpilih maka akan disusul oleh bencana akibat dosa-dosa, dan juga bencana bagi Umat Islam dengan dipecah belah dan sebagainya.
***
Ibrah dari peristiwa pembangkitan kemusyrikan dan kemaksiatan ataupun kemubaziran
Terpilihnya pemimpin yang begitu terpilih kemudian mengadakan acara pembangkitan kembali sesajen kemusyrikan yang sangat dilarang dalam Islam, ternyata bagai mengundang bencana atau murka Allah Ta’ala.
Dari sini ada pelajaran (ibrah) sangat penting soal memilih pemimpin. Ketika terpilih kemudian mengadakan hal yang mendatangkan murka Allah Ta’ala, ternyata bencana dahsyat mampu menimpa ribuan orang, ribuan bangunan, dan kerugian ekonomi puluhan triliun.
Padahal apabila rakyat dipimpin oleh orang yang baik-baik, shalih dan menuntun kepada kebaikan, bersyukur lagi beriman, maka azab pun tidak terjadi. Kaena Allah Ta’ala berjanji:
مَّا يَفۡعَلُ ٱللَّهُ بِعَذَابِكُمۡ إِن شَكَرۡتُمۡ وَءَامَنتُمۡۚ وَكَانَ ٱللَّهُ شَاكِرًا عَلِيمٗا ١٤٧ [ النساء:147-147]
- Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman? Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. [An Nisa”:147]
Kaum-kaum terdahulu telah dihancurkan dengan azab dan bencana karena kemusyrikan, durhaka, dan maksiat / dosa mereka.
فَكُلًّا أَخَذۡنَا بِذَنۢبِهِۦۖ فَمِنۡهُم مَّنۡ أَرۡسَلۡنَا عَلَيۡهِ حَاصِبٗا وَمِنۡهُم مَّنۡ أَخَذَتۡهُ ٱلصَّيۡحَةُ وَمِنۡهُم مَّنۡ خَسَفۡنَا بِهِ ٱلۡأَرۡضَ وَمِنۡهُم مَّنۡ أَغۡرَقۡنَاۚ وَمَا كَانَ ٱللَّهُ لِيَظۡلِمَهُمۡ وَلَٰكِن كَانُوٓاْ أَنفُسَهُمۡ يَظۡلِمُونَ ٤٠ [ العنكبوت:40-40]
- Maka masing-masing (mereka itu) Kami siksa disebabkan dosanya, maka di antara mereka ada yang Kami timpakan kepadanya hujan batu kerikil dan di antara mereka ada yang ditimpa suara keras yang mengguntur, dan di antara mereka ada yang Kami benamkan ke dalam bumi, dan di antara mereka ada yang Kami tenggelamkan, dan Allah sekali-kali tidak hendak menganiaya mereka, akan tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. [Al ‘Ankabut:40]
***
Azab karena Membiarkan Kemunkaran
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يُعَذِّبُ الْعَامَّةَ بِعَمَلِ الْخَاصَّةِ حَتَّى يَرَوْا الْمُنْكَرَ بَيْنَ ظَهْرَانَيْهِمْ وَهُمْ قَادِرُونَ عَلَى أَنْ يُنْكِرُوهُ فَلاَ يُنْكِرُوهُ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَذَّبَ اللهِ الْخَاصَّةَ وَالْعَامَّةَ
Sesungguhnya Allah tidak mengazab manusia secara umum karena perbuatan khusus (yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang) hingga mereka melihat kemungkaran di tengah-tengah mereka, mereka mampu mengingkarinya, namun mereka tidak mengingkarinya. Jika itu yang mereka lakukan, Allah mengazab yang umum maupun yang khusus. (HR Ahmad).
Nabi saw. menjelaskan, maraknya zina dan riba sebagai penyebab kehancuran sebuah masyarakat. Rasulullah saw. bersabda:
إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِي قَرْيَةٍ فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ
Apabila zina dan riba telah tampak di suatu kampung, sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah bagi mereka. (HR ath-Thabarani dan al-Hakim).
Membiarkan merajalelanya kemunkaran akan mengakibatkan kerusakan. Kerusakan, atau azab yang terjadi akibat perbuatan maksiat atau munkar itu tidak hanya menimpa pelakunya, namun juga orang lain yang tidak terlibat langsung.
(nahimunkar.org)
(Dibaca 11.481 kali, 14 untuk hari ini)
Pesan Langit Pasca Gempa Tsunami Palu - Pantai talise
Tiada ulasan:
Catat Ulasan