Sabtu, 16 Mac 2019

Another dream comes true… 9249.


Petinggi Facebook dan WhatsApp Mengundurkan Diri

Kompas.com - 15/03/2019, 12:53 WIB

WAHYUNANDA KUSUMA PERTIW

I Ilustrasi Facebook

Ilustrasi Facebook(JOSH EDELSON / AFP) 

KOMPAS.com — CEO Facebook Mark Zuckerberg pekan ini mengumumkan mundurnya dua pejabat penting di Facebook Inc.

Mereka adalah Chris Cox, yang sebelummya menjabat sebagai Chief Product Leader Facebook dan Chris Daniels, Vice President WhatsApp.

Mundurnya dua sosok di Facebook itu tak berselang lama setelah Zuckerberg mengumumkan rencana besarnya untuk mentransformasi seluruh jejaring sosialnya dengan sistem enkripsi mirip SMS.

"Saya ingin membagikan pembaruan terpenting saat kami sedang mengelola perusahaan kami untuk membangun platform sosial yang fokus pada privasi yang saya bahas minggu lalu," tulis Zuckerberg, mengawali pengumuman mundurnya Cox dan Daniels.


Cox sendiri telah bergabung dengan Facebook lebih dari satu dekade. Pada 2005, ia memilih untuk meninggalkan studi pascasarjananya di Universitas Standford, lalu bergabung dengan Facebook sebagai teknisi software. Cox berjasa mengembangkan fitur News Feed di Facebook.

Selain itu, Cox juga berperan dalam pembuatan tim sumber daya di Facebook, mengepalai tim desain dan produk, menjalankan aplikasi, serta mengawasi seluruh aplikasi di bawah naungan Facebook.

"Dia (Cox) adalah orang paling bertalenta yang saya kenal dan memiliki potensi untuk melakukan sesuatu yang ia mau," kenang Zuckerberg.

Ia juga mengatakan bahwa Cox merupakan sosok yang sangat penting. Ada banyak kemajuan yang telah dikembangkannya bersama Cox, termasuk pembuatan layanan enkripsi dan interoperabilitas antarmuka di seluruh layanan di Facebook.

Di saat yang bersamaan, Chris Daniels yang mengomandoi aplikasi WhatsApp juga undur diri.

Menurut Zuckerberg, Daniels berjasa membangun model bisnis WhatsApp untuk masa depan. 

"Chris adalah pemikir yang jelas dan berprinsip yang pernah saya temui. Bantuannya dalam menavigasi segala tantangan yang kami hadapai sangat mengesankan," tulis Zuckerberg, dirangkum KompasTekno dari Newsroom Facebook, Jumat (15/3/2019).


Pimpinan baru

Ditinggal dua sosok penting saat mulai dengan visi bisnis baru membuat Facebook harus segera mencari pengganti untuk mengisi posisi yang kosong. Untuk menggantikan Daniels, Zuckerberg menunjuk Will Cathcart, Vice President of Product Management.

"Will adalah pemimpin bertalenta di perusahaan kami, selalu fokus memecahkan masalah paling penting untuk orang-orang dan melihat dengan jernih tantangan yang kami hadapi," ujar Zuckerberg.

Zuckerberg juga mengumumkan pengangkatan Head of Video Games and Monetization Fidji Simo sebagai Head of Facebook Apps.


Simo dan Cathcart telah bekerja sama untuk membuat alat pengunggah video dan konten video profesional ke Facebook. Dari situlah, Facebook mulai menjaring banyak penonton dan pundi-pundi lain dari iklan video.

Semua aplikasi di bawah naungan Facebook selama ini diawasi oleh Cox dan Javier Olivan. Olivan sebelumnya bertanggung jawab untuk layanan utama semua produk, seperti keamanan dan integrasi, analitik, pertumbuhan, dan iklan.
(ka-ki) Mark Zuckerberg, CEO Facebook dan Chirs Cox, mantan Chie Product Leader Facebook, berfoto bersama.
(ka-ki) Mark Zuckerberg, CEO Facebook dan Chirs Cox, mantan Chie Product Leader Facebook, berfoto bersama.(Newsroom Facebook)
"Sekarang, Olivan akan bertugas untuk mengidentifikasi di mana aplikasi kami harus terintegrasi," tulis Zuckerberg.

Namun, Zuckerberg mengaku belum berencana menunjuk orang untuk menggantikan Cox saat ini.  

Untuk sementara waktu, semua petinggi aplikasi, mulai dari Facebook (Simo), Instagram (Adam Mosseri), Messenger (Stan Chudnovsky), dan WhatsApp (Cathcart), akan bertanggung jawab langsung kepada Mark Zuckerberg.


"Ini merupakan perubahan penting saat kami memulai babak baru dalam membangun fondasi sosial yang fokus pada privasi di masa yang akan datang," lanjut Zuckerberg.
Baik Zukckerberg maupun perwakilan WhatsApp enggan membeberkan apa yang menjadi alasan Cox dan Daniels mundur dari Facebook.Inc.

https://tekno.kompas.com/read/2019/03/15/12530087/petinggi-facebook-dan-whatsapp-mengundurkan-diri
https://tekno.kompas.com/read/2019/03/15/12530087/petinggi-facebook-dan-whatsapp-mengundurkan-diri


https://www.youtube.com/watch?v=D8VwN5oHJMw&list=RDWTbxLdZE5XM&index=23

Monday, March 19, 2018

Distributed ledger technologies Blockchain

Distributed ledger technologies (DLT) the technology behind cryptocurrencies: blockchain.
What is DLT?

Distributed ledger technologies that can be programmed to record and track anything of value, from financial transactions, medical records or land titles.

What is Blockchain? 

A blockchain is a digitized, decentralized, public ledger of all cryptocurrency transactions. Originally developed as the accounting method for the virtual currency Bitcoin, blockchains – which use what's known as distributed ledger technology (DLT) – are appearing in a variety of commercial applications today.

Below video provides introduction to blockchain technology: how it tracks and stores data, how it fosters trust, and how it facilitates peer-to-peer transactions without the involving middlemen like bankers or lawyers.
Saturday, April 2, 2016
Microsoft Azure Service in single image

Azure Bootcamp Singapore 2016




Happy to share that 5th time in a row received Microsoft Most Valuable Professional Award. (MVP)
Thanks for recognizing outstanding contributions in Microsoft Azure.‪#‎MVPbuzz‬

Big thanks to my family members and friends who always supported me and allow me take there time to get this.

Azure Bootcamp Singapore on 16th April 2016


Sunday, March 22, 2015

One step close to Microsoft… OR another dream comes true…

Recently, I have been nominated and accepted as a extended V-TSP program (now called as P-Seller)
What is a P-Seller (VTSP) is an employee of a Microsoft Partner who is acting as an extension of the Microsoft team in the capacity of pre-sales technical support. As a V-TSP, I have ability to position, demonstrate, design and implement Microsoft solutions.
  • We’re given Microsoft network credentials, email address and VPN access.  We can use these to gain additional access to Microsoft internal resources (similar to what’s available to full time employees).
  • Access to guidance on technical learning plans, solution training, advanced technical training material and Pilot/PoC/ADS training material.
  • Tighter integration with product teams.
  • Additional training outside of what is available to other partners or the public.

Tuesday, March 17, 2015

Azure Bootcamp Singapore on 25th April 2015

visit http://singapore.azurebootcamp.net
AzureBootcampMarketingV1
Come Across
http://www.zquad.in/
Kristian Fracchia
https://kristianfracchia.blogspot.com/

https://www.youtube.com/watch?v=PNOupC8Jwrk&index=13&list=RDWTbxLdZE5XM

Ini Penyebab Facebook, Instagram, dan WhatsApp Tumbang Berjam-jam

Kompas.com - 15/03/2019, 09:52 WIB
YUDHA PRATOMO
Gambar yang diambil pada 20 November 2017 ini menunjukkan logo Facebook, layanan media sosial yang berbasis di Amerika Serikat.
Gambar yang diambil pada 20 November 2017 ini menunjukkan logo Facebook, layanan media sosial yang berbasis di Amerika Serikat.(AFP PHOTO/LOIC VENANCE)
KOMPAS.com —
 Layanan jejaring sosial FacebookInstagram, dan WhatsAppsempat mengalami gangguan selama berjam-jam pada Kamis (14/3/2019), dari pagi hingga tengah hari .


Gangguan ini disebut menjadi yang terparah sejak jejaring tersebut didirikan dan terjadi secara global. Saking parahnya, muncul dugaan di antara para netizen bahwa Facebook tengah diserang oleh peretas, tapi ini segera ditepis oleh Facebook.  

Setelah layanan berangsur normal, Facebook kemudian mengungkap penyebab utama terjadinya gangguan tersebut. Menurut Facebook, gangguan ini adalah imbas dari perubahan konfigurasi pada server yang digunakan untuk layanan-layanannya itu. 


"Kemarin, sebagai akibat dari perubahan konfigurasi server, banyak orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan layanan kami," tulis Facebook melalui akun Twitter miliknya.

"Kami sekarang telah menyelesaikan masalah dan sistem kami sedang pulih. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini dan menghargai kesabaran semua orang," lanjut mereka.

Gangguan yang terjadi kemarin disebut sebagai yang terparah karena juga berimbas pada layanan lain yang dimiliki Facebook, seperti Instagram, WhatsApp, dan Oculus.

Menurut DownDetector, gangguan ini dimulai dari wilayah Amerika Serikat yang kemudian menyebar ke Eropa, Australia, dan Asia, termasuk Indonesia.


Sebelumnya, pihak Facebook sendiri menyatakan memang terjadi kendala teknis yang menyebabkan pengguna tidak bisa mengakses sejumlah layanan. Facebook pun mengonfirmasi bahwa gangguan itu bukanlah hasil serangan DDoS dari peretas.

"Kami fokus untuk menyelesaikan masalah ini secepat mungkin, tapi kami bisa pastikan bahwa kendala ini tidak terkait dengan serangan DDoS," kata Facebook. 

Ini Penyebab Facebook, Instagram, dan WhatsApp Tumbang Berjam-jam - Kompas.com




Tiada ulasan: