Sabtu, 9 Mac 2019

Silap besar bila berharap kepada makhluk. 9233.


Ini Makna Godaan Setan dari ‘Depan’, ‘Belakang’, ‘Kanan’, dan ‘Kiri’
akhir hidup uqbah bin abu muith
SETAN tidak akan pernah berhenti untuk menggoda manusia sampai hari kiamat. Karena inilah misi hidup setan. Semenjak dikeluarkan dari surga, setan meminta waktu penangguhan pada Allah dan Allah mengabulkannya. Ini sesuai dengan dengn firman Allah.

“Turunlah kamu dari surga itu. Karena kamu menyombongkan diri di dalamnya. Maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang hina.” Iblis menjawab, “Beri tangguhlah saya sampai waktu mereka dibangkitkan.” Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang diberi tangguh,” (Qs. al-A’raf [7]: 13-15).


Setelah diberi penangguhan itulah, setan berjanji akan menyesatkan seluruh anak Adam. Setan akan menggiring manusia ke dalam api neraka tanpa pernah berputus asa.

Iblis menjawab: “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus,” (Qs. al-A’raf [7]: 16).

Setan juga berjanji, bahwa mereka akan berusaha semaksimal mungkin agar membawa manusia sebanyak-banyaknya ke dalam api neraka bagaimanapun caranya.

“Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat),” (Qs. al-A’raf [7]: 17).

Yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah makna godaan setan dari arah depan, belakang, sebelah kanan, dan sebelah kiri dalam ayat ini? Mengapa setan tidak menyebutkan godaan dari arah atas?

Imam Ibnu Katsir Rahimahullahu Ta’ala menjelaskan ayat ini dengan mengutip pendapat dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu ‘anhu. Sebagaimana dijelaskan dalam Tafsir al-Qur’an al-‘Azhiim, makna godaan setan dari arah depan ialah setan akan menjadikan manusia ragu terhadap kehidupan akhirat. Godaan dari arah belakang bermakna setan akan menjadikan manusia cinta kepada dunia.

Godaan dari sebelah kanan berarti setan akan menjadikan manusia samar-samar dalam urusan agama. Sedangkan bisikan dari arah kiri memiliki pengertian setan menjadikan manusia mencintai dan gandrung terhadap perbuatan sia-sia, maksiat, dan dosa.

KAMU MUNGKIN SUKA


Sementara itu, al-Hakam bin Abban menuturkan dari ‘Ikrimah dari sahabat mulia ‘Abdullah bin ‘Abbas, “Allah Ta’ala tidak berfirman ‘dari atas mereka’ karena rahmat itu diturunkan dari arah atas.”

Kita harus tahu bahwa setan tidak pernah menyerah untuk menyesatkan kita. Maka dari itu, sudah seharusnya kita terus menerus memohon perlindungan kepada Dzat Yang Maha Melindungi. Wallahu’alam. []

SUMBER: KISAHHIKMAH 
Sumber: 
Ini Makna Godaan Setan dari ‘Depan’, ‘Belakang’, ‘Kanan’, dan ‘Kiri’ - Islampos

Beginilah Hubungan Antara Nafsu dan Setan

tangan tak disentuh api neraka
NAFSU adalah jiwa dalam kehidupan dunia. Bayi begitu lahir kedunia disebut nafsu. Namun, selama ia masih di dalam janin dalam kandungan ibunya maka disebut ruh. Nafsu manusia diilhami oleh dua kekuatan.
Kekuatan pertama adalah futur (kejahatan) dan yang kedua kekuatan yang baik. Kekuatan baik dan jahat itu berlawanan. Kekuatan yang baik bersumber dari agama, akal, hati, dan kebijaksanaan. Sedangkan kekuatan kejahatan bersumber dari nafsu angkara murka dan godaan setan.
Maka melakukan kejahatan itu terkadang didorong oleh hawa nafsunya sendiri atau juga oleh bujukan dan rayuan setan. Nabi Adan As dan istrinya Hawa, melanggar larangan Allah SWT disebabkan oleh bujuk rayu setan.
Memang kebanyakan nafsu manusia cenderung menyenangi kemaksiatan, misalnya mata inginnya melihat yang haram. Nafsu seperti itu cocok dengan nafsu kebendaannya. Jadi, jangan suka menimpakan kesalahan atau pelanggaran karena kesalahan setan.
Setan datang kepada manusia, menggoda dan mendorong terus agar manusia dalam melihat yang baik menjadi buruk dan sebaliknya melihat yang buruk jadi baik. Ia terus menerus menggoda manusia dengan tujuan agar seluruh manusia masuk neraka menemaninya.
Setan justru semakin kuat menggoda orang-orang yang memiliki keimanan tingkat tinggi dan yang bisa mengendalikan nafsunya. Apabila nafsu manusia sudah ditaklukan dan dikuasai oleh setan, ia jika diajak kepada yang baik akan menentang dan menolaknya.
Tetapi, apabila diajak kepada sesuatu yang buruk atau jahat ia tak akan kuasa menolaknya. Nafsunya tak mampu lagi mencegah melakukan perbuatan jahat, walaupun mengundang bahaya untuk dirinya sendiri. []
Sumber: 
Beginilah Hubungan Antara Nafsu dan Setan - Islampos

Ini 3 Hal untuk Menjaga Hati dari Godaan Setan

Suami Berdusta kepada Istri, Ada Aturannya
SETAN telah berjanji kepada Allah untuk terus menggoda manusia agar dijebloskan ke neraka. Karena itu setan bersumpah bahwa ia tidak akan masuk ke dalam neraka sendiri. Setan akan berusaha menggoda manusia agar sama-sama masuk ke dalam neraka bersamanya.
Setan membuat segala bentuk dosa menjadi indah di mata manusia. Ia akan menjadikan manusia cinta terhadap dunia hingga melalaikannya dari akhirat.
Tentunya bagi sebagian orang yang mempunyai iman yang lemah akan mudah untuk terpedaya dengan segala rayuan setan. Maka dari itu sebagai seorang mukmin, sudah seharusnya kita menjaga diri kita dari godaan-godaan setan yang terkutuk.
Berikut ini tiga hal yang dapat dilakukan oleh setiap mukmin agar hatinya senantiasa terjaga dari bahaya godaan setan:
1. Menghindari perbuatan maksiat sekecil apa pun. Sebisa mungkin kita harus menghindarkan diri kita dari berbuat maksiat. Sadarilah bahwa Allah senantiasa melihat segala amal perbuatan kita. Karena dosa yang kita lakukan secara terus menerus sesungguhnya akan membuat hati kita terkunci.
Rasulullah Saw bersabda, “Apabila dilakukan terus menerus, dosa akan mengunci (menutup) keseluruhan hatinya (dari menerima hidayah).” (HR. Ahmad)
2. Selalu mengikat hatinya dengan iman dan tawakal kepada Allah dalam segala urusan, dengan cara memohon perlindungan-Nya dari godaan dan kejahatan setan; seperti diisyaratkan dengan kalimat “A’udzu billahi minasy-syaithanirrajim (Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk).”
Tanpa bertawakal kepada Allah, kita tidak mempunyai kemampuan sama sekali untuk melawan kejahatan setan. Allah berfirman, “Sesungguhnya setan itu tidak ada kekuasaan atas orang-orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhannya. Sesungguhnya kekuasaan setan itu hanya atas orang-orang yang mengangkatnya sebagai pemimpin dan orang-orang yang suka menyekutukan dengan Allah.” (QS. An-Nahl : 99-100)
KAMU MUNGKIN SUKA
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya setan adalah kuman (virus) bagi hati anak Adam. Jika hati anak Adam sedang dzikir atau ingat kepada Allah, kuma itu menjadi mati (kabur). Sebaliknya, jika hatinya sedang lupa (kepada Allah), kuman itu (pun) beraksi menggodanya.” (HR. Ibnu Abi Dun-ya)
3. Membersihkan hati dari sifat-sifat (penyakit-penyakit) tercela, kemudian menghiasinya dengan sifat-sifat terpuji.
Untuk menjaga kebersihan hati dari berbagai sifat dan penyakit tercela, setiap muslim yang menghendaki kesucian hatinya seyogyanya mengetahui penyakit apa saja yang bersarang di dalam hatinya. Sehingga dengan mudah membersihkan segala penyakit yang terdapat dalam hatinya. []
Sumber : 60 Penyakit Hati/Uwes Al-Qorni/Remaja Rosdakarya/2005
Sumber: 
Ini 3 Hal untuk Menjaga Hati dari Godaan Setan - Islampos

Related Posts

hukum memejamkan mata ketika shalat

Perhatikan Sujud Anda, Jika Tidak seperti Ini Dapat Membatalkan Shalat

Meski sujud sering dilakukan, tetapi terkadang, banyak orang yang tidak memperdulikan posisi yang benar dalam bersujud, artinya asal-asalan saja.

shalat tahiyyatul masjid

Shalat Dhuha, Haruskah Baca 2 Surat Ini?

Itulah shalat dhuha. Shalat yang dikenal sebagai pintu rezeki.
Wahai Rasul, Apakah Aku Boleh Berpuasa atas Nama Ibuku?

Adakah Amalan Puasa Khusus di Bulan Rajab?

Kendati dianjurkan melakukan banyak amal, pada bulan Rajab tak ada pengkhususan puasa ataupun larangan melakukan ibadah tertentu
Arti Ketaatan

Ini, Sumpah yang Boleh dan Tidak Boleh untuk Diucapkan

Nah, untuk masalah ini, dalam ajaran Islam, kita tak bisa sembarang sumpah.
Doa, Menyembuhkan Segala Penyakit

Doa, Menyembuhkan Segala Penyakit

Dan sebaliknya, doa yang tidak disertai dengan terapi medis tidak akan terkabul.
Ironi Pasca Ramadhan

Tidak Mengulang Maksiat kepada Allah, Tanda Orang yang Shalatnya Diterima

Allah tidak menerima shalat itu karena shalatnya tidak dapat mencegah perbuatan maksiatnya setelah ia melakukan maksiat tersebut.



Tiada ulasan: