Ahad, 2 Disember 2018

ISLAM merupakan sesuatu yang memperbaiki politik. 8790.


Pemulangan Jasad Dr Fadi ke Gaza, Mesir Siap Buka Perbatasan Rafah

Foto: Warga setempat dan sanak famili mengarak jenazah ilmuwan Palestina DR Fadi Al Batsh dari kediamannya ke Surau Medan Idaman, Kuala Lumpur pada Rabu, 25 April 2018.
KIBLAT.NET, Kuala Lumpur- Pemerintah Mesir menyatakan siap membukakan pintu perbatasan Rafah untuk memulangkan jenazah ilmuwan Palestina, Fadi Al Batsh yang tewas setelah ditembak mati OTK di Kuala Lumpur, Malaysia. Hal itu diumumkan oleh Duta Besar Palestina untuk Malaysia, Anwar Al Agha.
“Kedutaan Palestina di Malaysia telah menerima dokumen yang ditandatangani oleh Mesir berisi perizinan untuk membawa jenazah Al Batsh ke Gaza melalui pintu Rafah,” ungkap Anwar Al Ugha seperti dikutip dari Middle East Monitor pada Rabu (25/04/2018).
Selain itu, Palestina juga akan berkomunikasi dengan Arab Saudi sebagai tempat transit jasad Dr Fadi. Proses berjalan lancar meski sebelumnya ada hambatan yang dilakukan oleh pemerintah Israel.
“Pihak berwenang Palestina sedang berkomunikasi dengan Mesir dan Arab Saudi, yang akan menjadi transit pertama tubuh, untuk mempercepat prosedur dan menyelesaikan dokumen yang diperlukan,” kata Anwar Al-Agha.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Isreal Avigdor Lieberman telah meminta Mesir untuk menolak permintaan Palestina. Tubuh Dr Fadi diperkirakan tiba di Mesir Rabu malam dan akan diberangkatkan ke Gaza pada Kamis.
Sebagaimana diketahui, Dr Fadi Al Batsh dibunuh dengan cara ditembak mati oleh dua OTK. Ia dibrondong peluru saat hendak ke masjid untuk melakukan shalat Subuh di Kuala Lumpur.
Kepala Polisi Malaysia, Mohammed Fawzi mengumumkan bahwa pihaknya telah menemukan sepeda motor yang dicurigai digunakan pelaku saat beraksi. Sementara Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmed Zahid Hamidi meyakini pelaku bukan dari kewarganegaraan Malaysia. Ia menduga pelaku adalah agen asing yang melaksanakan misi rahasia di banyak negara untuk kepentingan tertentu.
Sumber: The Star
Redaktur: Syafi’i Iskandar
Pemulangan Jasad Dr Fadi ke Gaza, Mesir Siap Buka Perbatasan Rafah - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/04/26/pemulangan-jasad-dr-fadi-ke-gaza-mesir-siap-buka-perbatasan-rafah/

Grand Syaikh Al Azhar: Provokasi Tuntutan Penghapusan Ayat Al Quran Pemicu “Terorisme”

Foto: Imam Besar Al-Azhar Mesir, Syaikh Ahmad Al-Thayib
KIBLAT.NET, Kairo – Grand Syaikh Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb memperingatkan bahwa adanya provokasi sebagian kalangan yang menuntut penghapusan beberapa ayat Al Quran merupakan penyebab utama “terorisme”.
Pernytaan Syaikh Ahmad Ath-Thayeb tersebut merespon adanya pernyataan bersama yang ditandatangani sekitar 300 tokoh, intelektual, dan politisi di Prancis. Mereka menyerukan penghapusan dan pencabutan beberapa ayat Al Quran.
“Adalah normal bagi Al Quran menjadi sasaran banyak kampanye distorsi dan tuduhan palsu,” kata Ath-Thayeb, seperti dikutip MEMO, Selasa (12/06/2018).
“Kekurangajaran terhadap kesucian orang lain seperti itu merupakan salah satu pemicu terorisme,” tegasnya.
Syaikh Ath-Thayeb begitu menyesalkan adanya pihak-pihak yang terang-terangan menyatakan tuntutan itu. “Mereka yang mempublikasikan pernyataan-pernyataan tersebut tidak tahu seberapa banyak kata-kata menyakitkan itu tercipta di hati 1,5 miliar umat Islam,” tandasnya.
Syaikh Al Azhar itu juga menegaskan tak ada satu ayat pun dalam Al Quran yang menyerukan untuk membunuh orang Yahudi dan Kristen. Dia menekankan ayat-ayat perang yang ada merupakan seruan untuk melawan kekejaman.
“Seruaan untuk memerangi segala agresi,” tegasnya.
Sumber: MEMO
Editor: Imam S.
Grand Syaikh Al Azhar: Provokasi Tuntutan Penghapusan Ayat Al Quran Pemicu "Terorisme"
https://www.kiblat.net/2018/06/19/grand-syaikh-al-azhar-provokasi-tuntutan-penghapusan-ayat-al-quran-pemicu-terorisme/

Guntur Romli Tanya Soal Agama dan Politik, Begini Jawaban Syaikh Al-Azhar

Foto: Caleg Partai Solidaritas Indonesia, Muhammad Guntur Romli.
KIBLAT.NET, Jakarta – Caleg Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Muhammad Guntur Romli bertanya kaitan agama dan politik kepada Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb. Pertanyaan itu langsung dijawab ringkas oleh Syaikh Thayeb.
“Agama merupakan sesuatu yang memperbaiki politik,” jawabnya saat berada di kantor PBNU, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (02/05/2018).
Sementara itu, aktivis Islam liberal Zuhairi Misrawi juga memberikan pertanyaan hampir serupa kepada Petinggi Universitas Al-Azhar Kairo itu. Dia menanyakan perihal orang-orang yang menggunakan agama sebagai alat politik. Jawaban Syaikh tegas dan spesifik.
“Itu harus dihilangkan. Jangan sampai agama digunakan untuk politik sesaat,” kata Syaikh Thayeb.
Sebelumnya, Syaikh Thayeb mengadakan pertemuan dengan pimpinan PBNU yang digelar seusai waktu Maghrib di ruang pertemuan lantai 8 Kantor PBNU. Kedatangan Syaikh Thayeb disambut oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, yang ditemani oleh wakilnya Marsudi Syuhud.
Sejumlah tokoh juga nampak hadir dalam pertemuan itu, salah satunya Prof. Quraish Shihab. Dalam undangan yang beredar, Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin dijadwalkan hadir dalam pertemuan itu. Namun, sepanjang acara berlangsung pemimpin tertinggi di NU itu tak terlihat di lokasi acara.
Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: M. Rudy
Guntur Romli Tanya Soal Agama dan Politik, Begini Jawaban Syaikh Al-Azhar
https://www.kiblat.net/2018/05/03/guntur-romli-tanya-soal-agama-dan-politik-begini-jawaban-syaikh-al-azhar/

Berkunjung Ke PBNU, Grand Syaikh Al-Azhar: Jangan Benci Arab

Foto: Grand Syaikh Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb berkunjung ke kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
KIBLAT.NET, Jakarta – Grand Syaikh Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb hari ini, Rabu (02/05/2018) mendatangi kantor pusat Pengurus Besar Nahdhatul Ulama (PBNU). Dalam kesempatan itu dia berpesan untuk tidak membenci Arab.
Pertemuan antara Syaikh Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb dengan pimpinan PBNU digelar seusai waktu Maghrib di ruang pertemuan lantai 8 Kantor PBNU. Kedatangan Syaikh Ath-Thayeb disambut oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, yang ditemani oleh wakilnya Marsudi Syuhud.
Sejumlah tokoh juga nampak hadir dalam pertemuan itu, salah satunya Prof. Quraish Shihab. Dalam undangan yang beredar, Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin dijadwalkan hadir dalam pertemuan itu. Namun, sepanjang acara berlangsung pemimpin tertinggi di NU itu tak terlihat di lokasi acara.
Dalam peranyataannya, Syaikh Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb menyampaikan beberapa nasihat. Salah satu pesan yang disampaikannya adalah soal kecintaan umat Islam terhadap Arab.
“Kita harus cinta Arab. Karena Nabi Muhammad orang Arab, tidak boleh benci orang Arab,” kata Syaikh Ath-Thayeb.
Grand Syaikh Al-Azhar juga menekankan pentingnya persatuan di kalangan umat Islam. Menurutnya, kaum muslimin harus bicara mengenai persamaan, bukan fokus pada perbedaan.
“Walaupun madzhab kita berbeda, harus kembali pada jalan yang benar, yaitu persatuan. Harus bicara soal mencari persamaan bukan mencari perbedaan,” tuturnya.
Syaikh yang dikenal dekat dengan rezim Mesir itu juga menyoroti fenomena takfiri. Dalam kesempatan itu dia menekankan pentingnya sikap hati-hati dalam menyematkan status kafir kepada sesama muslim.
“Tidak boleh mengkafirkan orang yang shalatnya seperti kita, kiblatnya sama. Dan jangan mengkafirkan orang yang melakukan dosa yang tidak menyebabkan kekafiran,” tandasnya.
Syaikh Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb datang ke Jakarta atas undangan pemerintah Indonesia. Dia dihadirkan sebagai pembicara utama dalam kegiatan Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) tentang Islam Wasathiyah, yang berlangsung pada 1-3 Mei 2018 di Bogor.
Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: Imam S.
Berkunjung Ke PBNU, Grand Syaikh Al Azhar: Jangan Benci Arab
https://www.kiblat.net/2018/05/02/berkunjung-ke-pbnu-grand-syaikh-al-azhar-jangan-benci-arab/

Grand Syaikh Al-Azhar Sindir Salafi Hingga Sufi di KTT Islam Wasathiyah

Foto: Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb (kiri) dalam Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Cendekiawan dan Ulama Islam terkait Islam Wasathiyah di Bogor
KIBLAT.NET, Bogor – Grand Syaikh Al-Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb menjadi pembicara kunci dalam Konsultasi Tingkat Tinggi (KTT) Cendekiawan dan Ulama Islam terkait Islam Wasathiyah di Bogor. Dia menyindir sejumlah kelompok yang dianggapnya merasa paling benar.
Dalam pernyataannya, Syaikh Al Azhar menyinggung adanya kelompok umat Islam yang memiliki sikap merasa paling benar. Sementara, sikap yang tak mau mentolerasi kelompok Islam yang berbeda dapat menimbulkan perpecahan.
“Saya tekankan bahwa perbedaan yang ada antara kita semua, perbedaan mengenai konsep dan pemahaman keagamaan telah membawa dampak buruk bagi Islam. Karena Islam adalah agama yang sangat adaptif,” kata Syaikh Ahmad Muhammad Ath-Thayeb di Istana Kepresidenan Bogor pada Selasa (01/05/2018).
Ulama asal Mesir itu lantas menyebut sejumlah kelompok yang dinilainya sungkan mentoleransi kelompok umat Islam di luar mereka. “Ada Salafi, Sufi, Modernis, Takfiri dan mereka beranggapan merekalah yang paling benar,” ujarnya.
Menurutnya, sikap tidak mau mentoleransi kelompok Islam lainnya itu dapat menyebabkan hilangnya rasa percaya antara sesama umat Islam. Kondisi itu kemudian dapat memicu munculnya fitnah. “Ini adalah fenomena yang tidak pernah terjadi sebelumnya,” imbuh Syaikh Ath-Thayeb.
Syaikh Al Azhar berharap dengan adanya KTT Islam Wasathiyah di Bogor dapat mengangkat sekat-sekat antara kelompok. Dia menekankan munculnya fenomena tersebut disebabkan oleh permasalahan di tengah umat yang tak kunjung terselesaikan.
Menurutnya, faktor utama ialah kemiskinan, kemunduran ekonomi dan konspirasi politik. Lantas ia menghimbau kepada seluruh umat Islam untuk mendorong negara-negara Islam bersatu menghadapi tantangan ini.
“Saya berharap dan berdoa agar umat Islam bisa sembuh dari penyakit itu. Dapat menghadapi segala tantangan, mengembalikan Yerusalam kepada yang berhak, mendamaikan Palestina, umat Islam di Rohingya mengangkat derita mereka, penderitaan yang telah berlangsung lama,” tukasnya.
Reporter: Syafi’i Iskandar
Editor: Imam S.

Grand Syaikh Al-Azhar Sindir Salafi Hingga Sufi di KTT Islam Wasathiyah
https://www.kiblat.net/2018/05/02/grand-syaikh-al-azhar-sindir-salafi-hingga-sufi-di-ktt-islam-wasathiyah/

Mengapa Ada Teror dan Terorisme?

KIBLAT.NET – Mengapa Ada Teror dan Terorisme? Bambang W Umar selaku Pengamat Kepolisian Universitas Indonesia menyatakan bahwa latar belakang terorisme memiliki indikasi kepentingan politik dan ekonomi. Dalam penanganan, menurutnya, militer juga dilibatkan.
Ia juga banyak mengkritisi kebijakan pemerintah dalam penanganan kasus terorisme yang menurutnya menyeleweng dari misi Indonesia sebagai negara hukum.
Materinya dalam Diskusi Lembaga Hikmah Kebijakan Publik dan Majelis Hukum HAM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Rabu 23 Mei 2018, di Jakarta. Diskusi bertema Quo Vadis RUU Terorisme.
Narasumber lainya dalam diskusi ini adalah:
1. Romo Muhammad Syafi’i (Ketua Pansus Revisi UU Terorisme)
2. Maneger Nasution (Mantan Komisioner Komnas HAM)
3. Dahnil Anzar Simanjuntak (Ketum PP PM/ mantan anggota Tim Evaluasi Penanganan Terorisme, Komnas HAM)
4. Haris Azhar (Mantan Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras)
5. Yono Reksoprodjo (Ketua LHKP PPM)
Simak selengkapnya di sini!
Redaktur: Salem
Mengapa Ada Teror dan Terorisme? - Kiblat
https://www.kiblat.net/2018/05/28/mengapa-ada-teror-dan-terorisme/


Tiada ulasan: