Selasa, 21 April 2020

Jaga-jaga. Di Akhir Zaman akan ada ahli agama yang mendorong kita ke Neraka Jahannam. 10234


Muhasabah diri kerana Allah سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى‎‎ (Subḥānahu Wa Taʿālā),
Karakter Ulama Su’ dan Fitnah Akhir Zaman
Kamis, 20 September 2018 - 23:00 WIB
Orientasinya hanya duniawi, sehingga menyalahgunakan ilmunya demi tujuan materialistik
Oleh : Ahmad Sastra
KATA ulama adalah bentuk jama’ dari ‘alim yang artinya ahli ilmu atau ilmuwan. Sementara kata su’ adalah masdar dari sa’a-yasu’u-saw’an yang artinya jelek, buruk dan jahat. Secara bahasa arti ulama su’ adalah ahli ilmu atau ilmuwan yang buruk dan jahat.

Rasulullah ﷺ bersabda,”Ingatlah, sejelek-jelek keburukan adalah keburukan ulama dan sebaik-baik kebaikan adalah kebaikan ulama”. [HR Ad Darimi].

Ulama hakekatnya berhubungan dengan ilmu dan kebaikannya. Harta dan tahta adalah godaan bagi ulama yang bisa menjerumuskan ke dalam kehinaan. 

Sayyidina Anas ra meriwayatkan: “Ulama adalah kepercayaan Rasul selama mereka tidak bergaul dengan penguasa dan tidak asyik dengan dunia. Jika mereka bergaul dengan penguasa dan asyik terhadap dunia, maka mereka telah mengkhianati para Rasul, karena itu jauhilah mereka.” [HR al Hakim]

Dari Abu Dzar berkata, ”Dahulu saya pernah berjalan bersama Rasulullah ﷺ, lalu beliau bersabda, “Sungguh bukan dajjal yang aku takutkan atas umatku.”. Beliau mengatakan tiga kali, maka saya bertanya,” Wahai Rasulullah, apakah selain dajjal yang paling Engkau takutkan atas umatmu ?”. Beliau menjawab, para tokoh yang menyesatkan.” [Musnad Ahmad (35/222)]

Dalam sebuah Hadits Rasulullah ﷺ mengatakan: “Apabila seseorang di antara kamu bertasyahud, hendaklah ia memohon perlindungan kepada Allah dari 4 hal seraya mengucapkan. “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa Neraka Jahannam, Siksa Kubur, Cobaan Hidup dan Mati, dari perlindungan dari Fitnah Dajjal.” (Riwayat Bukhari dan Muslim).

Dari berbagai sumber, ada beberapa karakteristik ulama su’ sebagai bagian dari fitnah akhir zaman. Semoga karekter ini tidak ada dalam diri kita dan kita bisa terhindar dari bahaya yang mereka timbulkan. Beberapa karakter itu adalah :

MENJUAL ILMU KEPADA PENGUASA. Kebinasaan bagi umatku (datang) dari ulama su’, mereka menjadikan ilmu sebagai barang dagangan yang mereka jual kepada para  penguasa, masa mereka untuk mendapatkan keuntungan bagi diri mereka sendiri. Allah tidak akan memberikan keuntungan dalam perniagaan mereka itu [HR al Hakim].

MENUKAR KEBODOHAN SEBAGAI ILMU. Ibnu Rajab al Hambali mengatakan bahwa Asy Sya’bi berkata “Tidak akan terjadi hari kiamat sampai ilmu menjadi suatu bentuk kejahilan dan kejahilan itu sebagai bentuk ilmu. Ini semua termasuk dari terbaliknya gambaran kebenaran [kenyataan] di akhir zaman dan terbaliknya semua urusan”.

MEMBURU HARTA DAN TAHTA. Mereka adalah ulama agama untuk membedakan antara mereka dan ulama dunia, mereka adalah ulama jahat yang dengan ilmunya bertujuan untuk kesenangan dunia, mendapatkan pangkat dan kedudukan pada penduduk [Lihat Sayyid Bakri bin Muhammad Syatha Ad Dimyathi, Kifayatul Atqiya wa Minhajul Asyfiya, hal. 70 dan Sayyid Muhammad Al Husaini Az Zabidi, Ithafus Sadatil Muttaqien bi Syarhi Ihya’i Ulumudin, hal 348].

SOMBONG DENGAN BANYAKNYA PENGIKUT. Penutut ilmu ketiga adalah orang yang kesetanan. Ia menjadikan ilmunya sebagai jalan untuk memperkaya diri, menyombongkan diri dengan kedudukan, dan membanggakan diri dengan banyaknya pengikut. Ia masuk terperosok ke banyak lubang tipu daya karena karena ilmunya itu dengan harapan hajat duniawinya terpenuhi. [lihat Imam Al Ghazaly, Bidayatul Hidayah, hal. 7-8]

BERGAYA DENGAN PAKAIAN ULAMA. Ia di tengah kehinaan itu merasa dalam batinnya memiliki tempat mulia di sisi Allah karena ia bergaya dengan gaya ulama dan berpenampilan soal pakaian dan ucapan sebagaimana penampilan ulama di saat ia secara lahir dan batin menerkam dunia semata. [lihat Imam Al Ghazaly, Bidayatul Hidayah, hal. 7-8]

TIDAK MAU BERTOBAT. Orang ini termasuk mereka yang celaka dan dungu lagi terpedaya duniawi. Tidak ada harapan pertobatan, karena dirinya merasa sebagai orang baik [muhsinin]. [lihat Imam Al Ghazaly, Bidayatul Hidayah, hal. 7-8]

SOMBONG DIPERMAINKAN NAFSUNYA. Sementara nafsunya saat demikian mempermainkan dirinya, menghadirkan impian, memberi harapan, mendorongnya untuk mengungkit-ungkit atas ilmunya di sisi Allah, dan memberinya ilusi bahwa ia lebih baik dari pada  sekian banyaknya hamba Allah yang lain [lihat Imam Al Ghazaly, Bidayatul Hidayah, hal. 7-8]

DISORIENTASI INTELEKTUAL. Tidak memiliki integritas pribadi dan tidak memiliki tanggungjawab intelektual. Sebab orientasinya hanya duniawi, sehingga menyalahgunakan ilmunya demi tujuan materialistik. Dari Abu Hurairah, Rasulullah  ﷺ  bersabda,”Barangsiapa yang mempelajari suatu ilmu yang seharusnya diharap adalah wajah Allah, tetapi jika ia mempelajarinya hanyalah untuk mencari harta benda dunia, maka ia tidak akan mendapati wangi surga di akherat nanti [HR. Abu Daud no. 3664, Ibnu Majah no. 252 dan Ahmad 2 : 338].

MENYALAHGUNAKAN ILMU. Siapa yang makan dengan memperalat ilmu, Allah membutakan kedua matanya [atau wajahnya di dalam riwayat Ad Dailami], dan neraka lebih layak untuknya [HR Abu Nu’aim dan Ad Dailami]

DIPERBUDAK SETAN DAN HAWA NAFSU. Bencana bagi umatku (datang) dari ulama su’, yaitu ulama yang dengan ilmunya bertujuan untuk mencari kenikmatan dunia, meraih gengsi dan kedudukan. Setiap orang dari mereka adalah tawanan setan. Ia telah dibinasakan oleh hawa nafsunya dan dikuasai kesengsaraannya. Siapa saja yangb kondisinya semikian, maka bahayanya terhadap umat datang dari beberapa sisi. Dari sisi umat : mereka mengikuti ucapan-ucapan dan perbuatan-perbuatannya. [lihat Al Allamah Al Minawi dalam Faydh al Qadir VI/369]

MEMBELA PENGUASA ZOLIM. Ia memperindah penguasa yang menzalimi manusia dan gampang mengeluarkan fatwa untuk penguasa. Pena dan lisannya mengeluarkan kebohongan dan kedustaan. Karena sombong, ia mengatakan sesuatu yang tidak ia ketahui. [lihat Al Allamah Al Minawi dalam Faydh al Qadir Syarah Jami’  Shogir Imam Syuyuthi, VI/369]

MEMBUAT TIPU DAYA. Hati-hatilah terhadap tipu daya ulama su’. Sungguh, keburukan mereka bagi agama lebih buruk dari pada setan. Sebab, melalui merekalah setan mampu menanggalkan agama dari hati kaum mukmin. Atas dasar itu, ketika Rasulullah ﷺ ditanya tentang sejahat-jahat makhluk . Beliau menjawab, Ya Allah berilah ampunan”. Beliau menyebut sebanyak tiga kali, lalu bersabda,”mereka adalah ulama su’”. [Hujjatul Islam Imam al Ghazali]

MENJILAT PENGUASA. Ulama su’ orang bergelar ulama atau intelektual yang menjilat penguasa dan menjadikan kaum kafir sebagai teman karib serta menafsirkan al Qur’an sekehendak nafsunya. Dengan bahasa Umar Bin Khathab, ulama su’ adalah mereka yang munafik tapi berilmu.*

Penulis aktif di Forum Doktor Indonesia
Rep: Admin Hidcom
Editor:
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.hidayatullah.com dan Segera Update aplikasi hidcom untuk Android . Install/Update Aplikasi Hidcom Android Anda Sekarang !
Sumber:
Karakter Ulama Su’ dan Fitnah Akhir Zaman

Baca Juga Berita Menarik Lainnya !

Terkait

Terkait

Baca Juga Berita Menarik Lainnya !


TIGA WATAK DI AKHIR ZAMAN
Kedatangan Imam Mahdi

..da disebutkan dalam Atsar, kata-kata sahabat yang menerangkan tanda-tanda sudah dekatnya kemunculan Imam Mahdi. Menurut riwayat apabila sudah dekat kedatangan Imam Mahdi akan banyak terjadi peperangan, banyak bencana dan banyak bala.

Pada masa itu nanti semakin banyak terjadi pembunuhan dan peperangan. Orang mahu berbunuh-bunuhan kerana masalah remeh-temeh. Antara satu kumpulan de-ngan kumpulan lain, begitu juga antara satu negara dengan negara lain berperang kerana masalah kecil. Bencana semakin banyak berlaku, seperti gempa bumi, letusan gunung berapi, angin puting beliung, banjir dan sebagainya. Begitu juga penyakit, semakin banyak jenis penyakit dan semakin ramai manusia yang berpenyakit.

Menjelang datangnya Imam Mahdi nanti akan muncul api yang besar dari arah Masyriq (tempat terbitnya matahari) dan menerangi seluruh ufuk selama tiga malam. Pada masa itu juga nanti lengkaplah jumlah orang-orang yang mengaku dirinya sebagai nabi berjumlah enam puluh orang. Masa itu akan tenggelam kampung-kampung di negeri Syam. Akan datang angin yang hitam yang me-nyebabkan manusia ramai yang mati. Sungai Furat di Iraq akan melimpah (banjir) yang menyebabkan kota Kufah tenggelam. Akan terdengar suara seruan dari langit. Suara itu dapat didengar oleh semua manusia yang ada di dunia. Dan yang paling menghairankan lagi, suara itu dapat difahami oleh semua orang.

Orang yang hanya tahu atau faham bahasa Inggeris faham mendengar seruan dari langit itu, begitu juga pengguna bahasa Cina, bahasa India, bahasa Melayu, bahasa Arab dan sebagainya. Mungkin juga panggilan itu dalam bahasa Arab tetapi semua orang mendengar dalam bahasanya sendiri.

Terdengar suara pada tengah malam bulan Ramadan yang menyebabkan semua orang yang tidur terbangun atau terperanjat. Banyak pembunuhan dan banyak peperangan berlaku sehingga darah mengalir di jalan-jalan raya. Orang semkain berani berbuat jahat tidak kira tempat dan waktu.

Pada masa itu nanti yang diangkat menjadi pemimpin pun terdiri dari orang-orang jahat. Pemimpinnya jahat dan orang yang dipimpin pun sama-sama jahat. Dalam hadis dikatakan ramai manusia pada masa itu nanti yang beriman pada waktu petang tetapi esok paginya sudah menjadi kafir. Namun demikian ramai ulama yang mengertikan hadis itu dengan kafir nikmat.

Bukan bererti petang dia masih Islam esok harinya sudah Nasrani atau Yahudi misalnya. Maksud hadis itu menurut ulama menunjukkan banyaknya orang yang kafir nikmat. Apa-apa nikmat dan pemberian Allah tidak disyukuri dan tidak digunakan kepada yang diredai Allah SWT.

Menjelang turunnya Imam Mahdi dikatakan pasukan tentera dari Turki akan datang ke jazirah Arab. Mereka datang untuk menakluki tanah-tanah jazirah Arab. Mereka bunuh pemimpin-pemimpinnya dan mereka kuasai daerahnya.

Dalam keadaan dunia yang buruk dan kacau itu tiba-tiba muncullah Imam Mahdi. Beliau datang untuk meneruskan atau menyambung perjuangan datuknya (Muhammad s.a.w) untuk mengatasi kekalutan dan kekacauan yang dihadapi umat. Semua makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi merasa gembira dengan kedatangan Imam Mahdi itu. Bukan hanya manusia yang gembira, tetapi juga binatang buas, burung-burung dan makhluk lainnya.

Imam Mahdi itu adalah seorang lelaki yang soleh dari keluarga Rasulullah s.a.w yang ada ketika itu (pada masa munculnya) nanti. Dia diangkat orang menjadi pemimpin ketika manusia di seluruh dunia nanti sudah begitu buruk keadaannya.

Mereka mengangkat Imam Mahdi menjadi pemimpin ketika itu nanti setelah melihatnya berilmu, berakhlak dan mempunyai banyak kelebihan. Manusia yang ada pada zaman itu nanti mengharap semoga dia dapat mengembalikan dunia kepada kebaikan. Dengan perasaan yang cukup berat, dia (Imam Mahdi) menerimanya. Dia sendiri tidak tahu yang dirinyalah Imam Mahdi yang ditakdirkan Allah SWT untuk diutus ke dunia. Begitu juga manusia sedunia yang telah mengangkatnya menjadi pemimpin dunia, tidak tahu bahawa orang yang mereka angkat itu adalah Imam Mahdi.

Kerana tidak tahu yang dirinya Imam Mahdi dan tidak berapa suka menjadi pemimpin, sudah tentu dia pun tidak ada berkempen mengajak orang untuk mengangkatnya. Setelah dia memimpin dunia dengan baik barulah orang tahu bahawa itu adalah Imam Mahdi. Dia tunjukkan perilaku yang baik, dia ajak manusia mengerjakan yang makruf dan meninggalkan yang mungkar, kemudian orang pun mengikuti arahannya.

Mengapa manusia yang sudah begitu lama bergelimang dengan dosa mahu diajak kepada kebaikan? Ini tentunya samalah dengan zaman jahiliah dahulu, yang mana keadaan masyarakat sudah begitu buruk, tiba-tiba datang seorang utusan Allah untuk membaiki keadaan dunia, orang pun terus mengikutnya.

Manusia mahu diajak kepada kebaikan tentunya setelah melihat orang yang mengajak itu mempunyai banyak kelebihan, dan yang paling penting orang yang mengajak itu berjuang dengan ikhlas dan sesuai kata-kata dengan perbuatannya. Jadi nanti manusia seluruh dunia mengikut ajarannya kemudian dia pun mengatur dunia dengan baik.

Keadilan dapat ditegakkan seperti zaman Rasulullah s.a.w. dahulu. Kerana keadaan masyarakat sudah baik dan sudah beriman, malapetaka dan musibah berkurangan. Bahkan rahmat Allah pula yang datang dan rezeki melimpah ruah. Setelah dunia aman dan makmur serta melihat pemimpinnya tidak terpedaya oleh kesenangan dunia, tahulah mereka bahawa yang memimpin mereka itu adalah Imam Mahdi.

Kedatangan Dajjal


Ada riwayat Muslim yang diterima dari Fatimah binti Qais mengatakan: “Saya telah mendengar muazzin Rasulullah s.a.w memanggil untuk solat. Saya pun pergi ke masjid dan solat bersama Rasulullah s.a.w. Selesai solat, Rasulullah s.a.w naik ke atas mimbar. Nampak semacam bergurau Baginda tertawa dan berkata: “Jangan ada yang bergerak. Hendaklah semua duduk di atas sajadahnya.€ Kemudian berkata: “Tahukah kamu mengapa aku memerintahkan kamu jangan ada yang pulang?€ Kami menjawab: “Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu.€

Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Demi Allah aku me-nyuruh kamu berkumpul di sini bukan ingin menakut-nakuti dan bukan memberi khabar gembira. Aku ingin menceritakan kepada kamu bahawa Tamim Al-Dariy adalah seorang Nasrani, kemudian dia datang menjumpai aku dan masuk Islam. Dia ada bercerita kepadaku tentang satu kisah tentang Dajjal. Kisah yang dia ceritakan itu sesuai dengan apa yang telah aku ceritakan kepada kamu sebelumnya.

Katanya dia bersama 30 orang kawannya pergi ke laut dengan menaiki kapal. Angin kencang datang bertiup dan ombak besar membawa mereka ke tengah-tengah samudera yang luas. Mereka tidak dapat menghalakan kapalnya ke pantai sehingga terpaksa berada di atas laut selama satu bulan. Akhirnya mereka terdampar di sebuah pulau menjelang terbenamnya matahari. Di pulau yang tidak ditempati orang itu mereka berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga tidak nampak mana jantina dan duburnya.

Mereka bertanya kepada binatang itu: “Makhluk apa engkau ini?€ Binatang itu menjawab: “Saya adalah Al-Jassasah.€ Mereka tanya: “Apa itu Al-Jassasah?€ Binatang itu hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu. Mereka pun pergi ke tempat yang ditunjukkan oleh binatang itu.

Di sana mereka menjumpai seorang lelaki yang sangat besar dan tegap. Ertinya mereka tidak pernah melihat orang sebesar itu. Dari tangannya sampai ke tengkuknya dikuatkan dengan besi, begitu juga dari lututnya sampai ke telapak kakinya. Mereka bertanya: “Siapakah anda?€ Orang seperti raksaksa itu menjawab: “Kamu telah mendengar cerita tentang aku. Sekarang aku pula ingin bertanya: “Siapa kamu ini?€

Mereka menjawab: “Kami adalah manusia berbangsa Arab. Kami pergi ke laut menaiki kapal, tiba-tiba datang ombak besar membawa kami ke tengah-tengah samudera luas dan kami berada di lautan selama satu bulan. Akhirnya kami terdampar di pulau yang tuan tempati ini.

“Pada mulanya kami berjumpa dengan binatang yang sangat tebal bulunya sehingga kami tidak dapat mengenali jantinanya. Kami tanya siapa dia katanya Al-Jassasah. Kami tanya apa maksudnya dia hanya menjawab: “Wahai kumpulan lelaki, pergilah kamu ke tempat ini untuk menjumpai lelaki macam ini, sesungguhnya dia pun ingin berjumpa dengan kamu.€

Itulah sebabnya kami datang ke tempat ini. Sekarang kami sudah berjumpa dengan tuan dan kami ingin tahu siapa tuan sebenarnya.€ Makhluk yang sangat besar itu belum menjawab soalan mereka terus sahaja mengemukakan soalan: “Ceritakan kamu kepadaku keadaan kebun kurma yang di Bisan itu,€ nama tempat di negeri Syam. Mereka menjawab: “Keadaan apanya yang tuan maksudkan?€ Orang besar itu menjawab: “Maksudku apakah pokok kurma itu berbuah?€ Setelah mereka menjawab bahawa pokok kurma itu berbuah, orang besar tadi berkata: “Aku takut pokok itu tidak berbuah.€

Orang besar itu bertanya lagi: “Ceritakan kepadaku tentang sungai Tabarah.€ Mereka menjawab: “Tentang apanya yang tuan maksudkan?€ Lelaki itu menjawab: “Maksudku airnya apakah masih ada.€ Mereka menjawab: “Airnya tidak susut.€ Lelaki itu berkata: “Air sungai itu disangsikan akan kering.€

Akhirnya lelaki seperti raksaksa itu berkata: “Kalau begitu ceritakan kepadaku tentang Nabi Al-Amin itu, apa yang dia buat?€ Mereka menjawab: “Dia telah berhijrah dari Makkah ke Madinah.€ Lelaki itu bertanya lagi: “Apakah dia diperangi oleh orang-orang Arab?€ Mereka menjawab: “Ya, dia diperangi oleh orang-orang Arab.€ Lelaki itu bertanya lagi: “Kalau begitu apa pula tindakan dia terhadap mereka?€ Mereka ceritakan bahawa Rasulullah s.a.w telah mengembangkan dakwahnya dan sudah ramai pengikutnya.

Orang besar itu berkata lagi: “Memang begitulah, padahal mereka beruntung jika taat kepadanya.€ Kata orang besar itu lagi: “Sekarang aku terangkan kepada kamu bahawa aku adalah Al-Masih Dajjal. Nanti aku akan diberi izin keluar, lalu aku pun akan menjelajah dunia ini. Dalam masa empat puluh malam sudah dapat aku jalani semua, kecuali Makkah dan Madinah yang aku tidak dapat memasukinya. Negeri Makkah dan Madinah dikawal oleh para Malaikat, maka aku tidak dapat menembusinya.€

Kata Tamim Al-Dariy lagi, “Rasulullah s.a.w menekankan tongkatnya di atas mimbar sambil berkata: “Inilah negeri yang tidak dapat dimasukinya itu, iaitu Madinah. Saudara-saudara sekalian apakah sudah aku sampaikan cerita ini kepada kamu?€ Mereka menjawab: “Ya, sudah ya Rasulullah.€ Rasulullah s.a.w berkata lagi: “Sememangnya hadis Tamim itu lebih meyakinkan saya lagi. Ceritanya itu bersesuaian dengan apa yang telah aku sampaikan kepada kamu sebelumnya, iaitu tentang Makkah dan Madinah yang dikatakan tidak dapat dimasuki Dajjal. Cuma dia ada mengatakan di lautan Syam atau di laut Yaman. Tidak, bahkan ia dari arah timur. Ia dari arah timur,€ kata Rasulullah s.a.w sambil menunjuk ke arah timur.

Rasulullah s.a.w telah menguatkan lagi bahawa Dajjal akan datang dari arah timur. Ada yang mengatakan bahawa Dajjal akan datang dari Khurasan atau Asfihan.

Khutbah Rasulullah SAW tentang Dajjal

Dari Abi Umamah Al-Bahiliy, beliau berkata: “Rasululah s.a.w telah berkhutbah di hadapan kami. Dalam khutbahnya itu Baginda banyak menyentuh masalah Dajjal. Baginda telah bersabda: “Sesungguhnya tidak ada fitnah (kerosakan) di muka bumi yang paling hebat selain daripada fitnah yang dibawa oleh Dajjal. Setiap Nabi yang diutus oleh Allah SWT ada mengingatkan kaumnya tentang Dajjal. Aku adalah nabi yang terakhir sedangkan kamu adalah umat yang terakhir. Dajjal itu tidak mustahil datang pada generasi (angkatan) kamu. Seandainya dia datang sedangkan aku masih ada di tengah-tengah kamu, maka aku adalah sebagai pembela bagi setiap mukmin. Kalau dia datang sesudah kematianku, maka setiap orang menjaga dirinya. Dan sebenarnya Allah SWT akan menjaga orang-orang mukmin.

“Dajjal itu akan datang nanti dari satu tempat antara Syam dan Irak. Dan mempengaruhi manusia dengan begitu cepat sekali. Wahai hamba Allah, wahai manusia, tetaplah kamu. Di sini akan saya terangkan kepada kamu ciri-ciri Dajjal, yang belum diterangkan oleh nabi-nabi sebelumku kepada umatnya.

“Pada mulanya nanti Dajjal itu mengaku dirinya sebagai nabi. Ingatlah, tidak ada lagi nabi sesudah aku. Setelah itu nanti dia mengaku sebagai Tuhan. Ingatlah bahawa Tuhan yang benar tidak mungkin kamu lihat sebelum kamu mati. Dajjal itu cacat matanya sedangkan Allah SWT tidak cacat, bahkan tidak sama dengan baharu. Dan juga di antara dua mata Dajjal itu tertulis KAFIR, yang dapat dibaca oleh setiap mukmin yang pandai membaca atau buta huruf.

“Di antara fitnah Dajjal itu juga dia membawa syurga dan neraka. Nerakanya itu sebenarnya syurganya sedangkan syurganya itu neraka, yakni panas. Sesiapa di antara kamu yang disiksanya dengan nerakanya, hendaklah dia meminta pertolongan kepada Allah dan hendaklah dia membaca pangkal surah Al-Kahfi, maka nerakanya itu akan sejuk sebagaimana api yang membakar Nabi Ibrahim itu menjadi sejuk.

“Di antara tipu dayanya itu juga dia berkata kepada orang Arab: “Seandainya aku sanggup menghidupkan ayah atau ibumu yang sudah lama meninggal dunia itu, apakah engkau mengaku aku sebagai Tuhanmu?€ Orang Arab itu akan berkata: “Tentu.€ Maka syaitan pun datang menyamar seperti ayah atau ibunya. Rupanya sama, sifat-sifatnya sama dan suaranya pun sama. Ibu bapanya berkata kepadanya: “Wahai anakku, ikutilah dia, sesungguhnya dialah Tuhanmu.€

“Di antara tipu dayanya juga dia tipu seseorang, yakni dia bunuh dan dia belah dua. Setelah itu dia katakan kepada orang ramai: “Lihatlah apa yang akan kulakukan terhadap hambaku ini, sekarang akan kuhidupkan dia semula. Dengan izin Allah orang mati tadi hidup semula. Kemudian Laknatullah Alaih itu bertanya: “Siapa Tuhanmu?€ Orang yang dia bunuh itu, yang kebetulan orang beriman, menjawab: “Tuhanku adalah Allah, sedangkan engkau adalah musuh Allah.€

Orang itu bererti lulus dalam ujian Allah dan dia termasuk orang yang paling tinggi darjatnya di syurga.€

Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Di antara tipu dayanya juga dia suruh langit supaya menurunkan hujan tiba-tiba hujan pun turun. Dia suruh bumi supaya mengeluarkan tumbuh-tumbuhannya tiba-tiba tumbuh. Dan termasuk ujian yang paling berat bagi manusia, Dajjal itu datang ke perkampungan orang-orang baik dan mereka tidak me-ngakunya sebagai Tuhan, maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman dan ternakan mereka tidak menjadi.

“Dajjal itu datang ke tempat orang-orang yang percaya kepadanya dan penduduk kampung itu mengakunya sebagai Tuhan. Disebabkan yang demikian hujan turun di tempat mereka dan tanam-tanaman mereka pun menjadi.

“Tidak ada kampung atau daerah di dunia ini yang tidak didatangi Dajjal kecuali Makkah dan Madinah. Kedua-dua kota itu tidak dapat ditembusi oleh Dajjal kerana dikawal oleh Malaikat. Dia hanya berani menginjak pinggiran Makkah dan Madinah. Namun demikian ketika Dajjal datang ke pergunungan di luar kota Madinah, kota Madinah bergoncang seperti gempa bumi. Ketika itu orang-orang munafik kepanasan seperti cacing dan tidak tahan lagi tinggal di Madinah. Mereka keluar dan pergi bergabung dengan orang-orang yang sudah menjadi pengikut Dajjal. Inilah yang dikatakan hari pembersihan kota Madinah.

Dalam hadis yang lain, “di antara fitnah atau tipu daya yang dibawanya itu, Dajjal itu lalu di satu tempat kemudian mereka mendustakannya (tidak beriman kepadanya), maka disebabkan yang demikian itu tanam-tanaman mereka tidak menjadi dan hujan pun tidak turun di daerah mereka. Kemudian dia lalu di satu tempat mengajak mereka supaya beriman kepadanya. Mereka pun beriman kepadanya. Maka disebabkan yang demikian itu Dajjal menyuruh langit supaya menurunkan hujannya dan menyuruh bumi supaya menumbuhkan tumbuh-tumbuhannya. Maka mereka mudah mendapatkan air dan tanam-tanaman mereka subur.€

Dari Anas bin Malik, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Menjelang turunnya Dajjal ada tahun-tahun tipu daya, iaitu tahun orang-orang pendusta dipercayai orang dan orang jujur tidak dipercayai. Orang yang tidak amanah dipercayai dan orang amanah tidak dipercayai.€

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w ada bersabda: “Bumi yang paling baik adalah Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal nanti ia dikawal oleh malaikat. Dajjal tidak sanggup memasuki Madinah. Pada waktu datangnya Dajjal (di luar Madinah), kota Madinah bergegar tiga kali. Orang-orang munafik yang ada di Madinah (lelaki atau perempuan) bagaikan cacing kepanasan kemudian mereka keluar meninggalkan Madinah. Kaum wanita adalah yang paling banyak lari ketika itu.

Itulah yang dikatakan hari pembersihan. Madinah membersihkan kotorannya seperti tukang besi membersihkan karat-karat besi.€

Diriwayatkan oleh Ahmad, hadis yang diterima dari Aisyah r.a. mengatakan: “Pernah satu hari Rasulullah s.a.w masuk ke rumahku ketika aku sedang menangis. Melihat saya menangis beliau bertanya: “Mengapa menangis?€ Saya menjawab: “Ya Rasulullah, engkau telah menceritakan Dajjal, maka saya takut mendengarnya.€

Rasulullah s.a.w berkata: “Seandainya Dajjal datang pada waktu aku masih hidup, maka aku akan menjaga kamu dari gangguannya. Kalau dia datang setelah kematianku, maka Tuhan kamu tidak buta dan cacat.€

Dari Jabir bin Abdullah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Dajjal muncul pada waktu orang tidak berpegang kepada agama dan jahil tentang agama. Pada zaman Dajjal ada empat puluh hari, yang mana satu hari terasa bagaikan setahun, ada satu hari yang terasa bagaikan sebulan, ada satu hari yang terasa satu minggu, kemudian hari-hari berikutnya seperti hari biasa.€

Ada yang bertanya: “Ya Rasulullah, tentang hari yang terasa satu tahun itu, apakah boleh kami solat lima waktu juga?€ Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukurlah berapa jarak solat yang lima waktu itu.€

Menurut riwayat Dajjal itu nanti akan berkata: “Akulah Tuhan sekalian alam, dan matahari ini berjalan dengan izinku. Apakah kamu bermaksud menahannya?€ Katanya sambil ditahannya matahari itu, sehingga satu hari lamanya menjadi satu minggu atau satu bulan.

Setelah dia tunjukkan kehebatannya menahan matahari itu, dia berkata kepada manusia: “Sekarang apakah kamu ingin supaya matahari itu berjalan?€ Mereka semua menjawab: “Ya, kami ingin.€ Maka dia tunjukkan lagi kehebatannya dengan menjadikan satu hari begitu cepat berjalan.

Menurut riwayat Muslim, Rasulullah s.a.w bersabda: “Akan keluarlah Dajjal kepada umatku dan dia akan hidup di tengah-tengah mereka selama empat puluh. Saya sendiri pun tidak pasti apakah empat puluh hari, empat puluh bulan atau empat puluh tahun. Kemudian Allah SWT mengutus Isa bin Maryam yang rupanya seolah-olah Urwah bin Masud dan kemudian membunuh Dajjal itu.€

Dan menurut ceritanya setelah munculnya Dajjal hampir semua penduduk dunia menjadi kafir, yakni beriman kepada Dajjal. Menurut ceritanya orang yang tetap dalam iman hanya tinggal 12,000 lelaki dan 7,000 kaum wanita. Wallahu A'lam.

Kedatangan Nabi Isa

Diriwayatkan oleh Muslim dari Al-Nawas bin Saman bahawa Rasulullah bersabda tentang Nabi Isa: “Beliau akan turun berdekatan dengan menara putih di timur Damsyik, dengan memakai pakaian kuning. Dua telapak tangannya terletak di atas sayap dua malaikat. Apabila dia menundukkan kepalanya menitislah air. Apabila dia mengangkat kepalanya lagi, turunlah daripadanya seperti untaian mutiara.€

Berdasarkan hadis ini bererti Nabi Isa akan turun di Syam, bahkan juga di Damsyik, iaitu di sisi menara sebelah timur. Beliau akan turun pada waktu fajar. Ibnu Katsir ada berkata: “Sesungguhnya tidak ada di Damsyik menara yang dikenal di sebelah timurnya kecuali yang berada disamping masjid jamik Amawi, iaitu di sebelah timur Damsyik.€

Menara tersebut telah diperbaiki pada zaman Ibnu Katsir, iaitu pada tahun 741 hijrah. Pembiayaannya diambil dari harta orang-orang Nasrani yang sebelumnya telah membakar menara masjid tersebut. Besar kemungkinan nanti Nabi Isa akan turun di tempat itu.

Diriwayatkan oleh Imam Ahmad, dari Abu Hurairah, bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: “Para nabi semuanya bersaudara disebabkan ayah mereka satu dan hanya ibu mereka yang berlainan. Sedangkan agama mereka adalah satu. Dan akulah orang yang paling dekat dengan Isa bin Maryam kerana tidak ada Nabi di antara kami. Sesungguhnya dia akan turun. Apabila dia turun nanti, untuk me-ngenalinya orangnya sedang dan kulitnya putih kemerah-merahan. Dia memakai pakaian yang kuning. Dari kepalanya seperti menitis air walaupun rambut dan kepalanya tidak basah. Dia akan mengajak orang kepada Islam. Pada zamannya juga nanti dia akan menghancurkan segala agama kecuali Islam. Allah SWT akan membinasakan Dajal pada zamannya, bahkan di tangannya. Pada zamannya nanti dunia akan aman sehingga harimau dan unta berkawan dengan baik. Begitu juga harimau dengan lembu, serigala dengan kambing. Kanak-kanak akan bermain dengan ular dan ular itu tidak menggigit mereka. Keadaan seperti itu berjalan selama empat puluh tahun. Kemudian Nabi Isa a.s. wafat dan disembahyangkan oleh kaum muslimin.€

Muhammad s.a.w adalah nabi penutup dan tidak akan ada lagi nabi sesudahnya. Turunnya Nabi Isa pada akhir zaman akan menguatkan lagi kebenaran agama Islam. Islam bererti menyerahkan segala urusan bagi Allah yang Maha Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya, beriman dengan semua Rasul, berserah kepada Allah dan taat dengan sebenar-benar taat. Itu semua sebenarnya sudah dianjurkan oleh agama-agama langit semenjak zaman Nabi Ibrahim, selaku bapa nabi-nabi, sampai kepada Muhammad s.a.w selaku nabi terakhir.

Isa a.s. adalah nabi dan rasul yang mulia, datang dari sisi Allah. Beliau dahulu sudah ada membawa syariat kepada umatnya tiba-tiba beliau diangkat ke langit. Nanti di akhir zaman beliau akan turun lagi dengan izin Allah tetapi bukan membawa agama atau syariat baru. Beliau datang nanti untuk menguatkan agama Islam,

Ummu Syuraik bertanya kepaad Rasulullah s.a.w tentang hari Dajal: “Ya Rasulullah, ke mana orang-orang Arab ketika itu?€ Rasulullah s.a.w menjawab: “Jumlah mereka pada waktu itu terlalu sedikit. Mereka lari ke Baitul Maqdis menjumpai Imam mereka, seorang lelaki soleh (Imam Mahdi menurut riwayat itu).

“Ketika Imam mereka sudah berdiri di depan untuk mengimami solat Subuh, tiba-tiba datang Nabi Isa. Imam mereka itu mundur untuk memberi peluang kepada Nabi Isa untuk mengimami solat Subuh itu tetapi Isa a.s sambil memegang bahu Imam itu berkata: “Teruskanlah, sesungguhnya iqamat dibacakan untuk engkau.€ Maka sembahyanglah mereka semua di belakang Imam tadi.

“Selesai solat, Isa a.s berkata kepada semua jemaah: “Bukakan pintu itu.€ Mereka membuka pintu masjid itu, tiba-tiba Dajal sudah berdiri di situ dan di belakangnya ada 70,000 Yahudi lengkap membawa senjata.

“Melihat Nabi Isa ada di dalam masjid itu, Dajal tiba-tiba saja layu atau cair seperti cairnya garam disirami air. Dajal itu lari terbirit-birit kerana ketakutan. Nabi Isa bersama kaum Muslimin terus saja mengejarnya kemudian menjumpainya di Babu Luddi. Dan di sanalah Nabi Isa membunuh Dajal itu.

“Orang-orang Yahudi pun akan dikalahkan dan dibinasakan Allah pada waktu itu. Mereka cuba lari dan bersembunyi tetapi semua benda tempat mereka bersembunyi akan pandai bercakap atau bercerita dengan izin Allah. Benda-benda dimaksud termasuklah dinding, batu, pokok kayu dan sebagainya. Kalau ada orang Yahudi yang bersembunyi di balik belakang mereka, benda-benda itu akan memberitahukannya. Termasuk juga satu pokok berduri (disebut pokok Yahudi), jika mereka bersembunyi di bawahnya, pokok itu akan berkata: “Wahai hamba Allah yang beriman, di sini ada orang Yahudi, bunuhlah dia.€

Kata Rasulullah s.a.w lagi: “Dajal akan berada di dunia selama empat puluh tahun. Satu tahun lamanya seperti setengah tahun, terkadang seperti satu bulan. Satu bulan seperti satu minggu. Dan pada hari yang terakhir terasa sekejap sahaja. Pagi-pagi kamu berada di pintu masuk kota Madinah (Madinah pada zaman Rasul), sampai kamu di pintu yang lain hari pun masuk waktu malam.€

Mendengar yang demikian ada yang bertanya: “Bagaimana kami mengerjakan solat dalam waktu yang begitu singkat ya Rasulullah?€ Rasulullah s.a.w menjawab: “Ukur sajalah jaraknya dan bandingkan dengan waktu yang panjang sekarang ini.€

Rasulullah s.a.w berkata: “Isa bin Maryam akan memimpin umatku dengan bijaksana dan adil. Beliau akan menghancurkan salib-salib yang ada di dunia ini dan akan membunuh semua babi. Beliau juga akan menghapuskan cukai. Manusia pada waktu itu tidak perlu membayar cukai, bahkan zakat pun tidak dibayar lagi kerana tidak ada orang yang berhak menerimanya.

“Pada hari itu semua makhluk dalam keadaan aman dan tenteram. Tidak ada saling cemburu, dengki, saling memarahi dan mengganggu antara sesama makhluk Allah. Sehingga ada anak perempuan yang bermain-main dengan harimau dan harimau itu tidak menerkamnya, begitu juga kambing berkawan dengan serigala. Seluruh dunia ketika itu nanti diliputi oleh kedamaian, keamanan dan ketenteraman. Bahkan ketika itu nanti tidak ada pertelingkahan keyakinan dan pendapat. Tidak ada yang disembah selain Allah.

“Orang Arab ketika itu nanti akan merampas kembali semua miliknya. Bumi mengeluarkan cahayanya, menumbuhkan tanam-tanamannya seperti zaman Nabi Adam. Sehingga manusia akan memetik buah anggur dan delima sehingga mereka kenyang memakannya.€

Ibnu Katsir berkata: “Abdul Rahman Al-Muharibiy berkata: “Sebaiknya hadis ini dijadikan untuk mendidik saja. Hadis ini tidak sahih tetapi banyak hadis lain yang hampir sama maksudnya dengannya. Di antaranya ada diriwayatkan oleh Muslim dari Abdullah bin Umar, bahawa Rasulullah s.a.w bersabda: “Kamu akan memerangi orang-orang Yahudi. Kamu akan memerangi mereka habis-habisan sehingga batu tempat mereka bersembunyi pun akan berkata: “Wahai orang muslim, di sini ada orang Yahudi, bunuhlah dia.€

Menurut riwayat, bumi nanti akan mengeluarkan segala khazanah kekayaannya, iaitu pada zaman Nabi Isa. Pada waktu itu dunia dalam keadaan makmur dan harta melimpah ruah, sehingga tidak ada lagi orang yang berhak menerima zakat.

Dari Abu Hurairah, katanya Rasulullah s.a.w bersabda: “Sudah hampir masanya turun kepada kamu Ibnu Maryam menjadi hakim yang adil, yang akan membunuh Dajal, membunuh babi, menghancurkan salib dan menghapuskan cukai kerana harta ketika itu melimpah ruah. Ketika itu nanti manusia hanya sujud kepada Allah Tuhan sekalian alam.€

Diriwayatkan oleh Ahmad, dari Ibnu Masud, dari Rasulullah s.a.w: “Pada malam aku diisrak mikrajkan, aku telah berjumpa dengan Ibrahim, Musa dan Isa a.s. Mereka membincangkan hari kiamat dengan menanyakan permasalahannya kepada Ibrahim. Tetapi beliau hanya menjawab: “Tidak ada pengetahuanku tentang hari kiamat. Cuba kalian tanya kepada Musa.€ Mereka tanya Nabi Musa tetapi beliau juga hanya menjawab: “Aku tidak tahu tentang kiamat. Cuba kalian tanyakan kepada Isa.€

“Mereka tanyakan kepada Isa kemudian beliau berkata: “Sebenarnya tidak ada yang mengetahui masalah ini kecuali Allah. Menurut yang dijanjikan Allah kepadaku, Dajal nanti muncul sedangkan di tanganku ada dua sabit (alat pemotong). Sebaik saja Dajal itu melihat aku, dia pun hancur seperti hancurnya timah yang terkena panas. Allah akan membinasakannya, begitu juga orang-orang kafir lainnya. Sehingga batu dan pokok kayu nanti akan ikut berkata: “Wahai orang muslim, di bawahku ada orang kafir bersembunyi, marilah dan bunuhlah dia.€

Kata Nabi Isa lagi: “Setelah Allah SWT membinasakan mereka, orang-orang muslim pulang ke rumah mereka masing-masing. Dalam keadaan demikian keluar pula Yakjuj dan Makjuj, yakni bertebaran dari segenap penjuru.

Kerana banyaknya Yakjuj dan Makjuj itu, maka semua kampung dan tempat tidak ada yang tidak dipijak oleh mereka. Mereka memakan semua makanan yang ada dan meminum semua air. Setelah habis makanan dan buah-buahan, daun-daunan pun habis mereka makan. Air sungai dan tasik semua habis mereka minum.€

Tambah beliau lagi: “Orang-orang mukmin ketika itu tidak tahan melihat ulah Yakjuj dan Makjuj itu sehingga mereka memohon kepada Allah supaya dibinasakan binatang itu. Berkat doa mereka itu, Yakjuj dan Makjuj itu mati semua. Sekarang timbul masalah yang cukup besar lagi, yakni bangkai Yakjuj dan Makjuj yang bergelimpangan di mana-mana. Di mana-mana seluruh dunia terasa bau bangkai. Akhirnya Allah SWT menurunkan hujan lebat sehingga bangkai-bangkai itu hanyut ke sungai dan kemudian hanyut ke laut.€

Diriwayatkan oleh Ismail bin Ishak, Rasulullah s.a.w bersabda: “Belum terjadi kiamat sebelum Isa bin Maryam berjalan di udara untuk mengerjakan haji dan umrah, atau sehinga Allah SWT menghimpunkan haji dan umrah dan menjadikan Ashabul Kahfi sahabatnya. Nabi Isa dan kelompok Ashabul Kahfi akan berjalan untuk mengerjakan haji kerana mereka selama ini belum mati dan belum pernah mengerjakan haji.€

Sebelum ini sudah diterangkan riwayat dari Abu Hurairah yang mengatakan bahawa Nabi Isa a.s akan memimpin dunia nanti selama 40 tahun. Namun demikian disebutkan dalam sahih Muslim, dari Abdullah bin Amr bahawa Nabi Isa akan berada di dunia selama 7 tahun. Pendapat yang lebih kuat ialah yang mengatakan 40 tahun. Menurut Ibnu Katsir kedua-dua pendapat itu sama-sama benar. Maksudnya kata beliau Nabi Isa diangkat ke langit pada usia 33 tahun, kemudian turun nanti ke dunia selamaa 7 tahun lagi, yakni sebelum beliau diwafatkan Allah SWT. Setelah tujuh tahun memimpin dunia, Nabi Isa wafat. Maka umur Nabi Isa secara keseluruhannya 40 tahun. Wallahu A'lam.

Menurut Ibnu Katsir, sesuai dengan yang termaktub dalam hadis sahih, Yakjuj dan Makjuj akan keluar pada zaman Nabi Isa. Kemudian Allah SWT memusnahkannya berkat doa Nabi Isa pada satu malam. Ada juga disebutkan dalam hadis bahawa Nabi Isa akan mengerjakan haji setelah turun nanti. Muhammad bin Kaab Al-Quraiziy berkata, Ashabul Kahfi akan menjadi sahabat Nabi Isa nanti dan mereka akan sama-sama mengerjakan haji. Katanya Nabi Isa akan wafat di Madinah. Beliau akan disembahyangkan oleh kaum muslimin dan dimakamkan berdekatan dengan makam Rasulullah s.a.w.

Menurut riwayat, Isa bin Maryam akan dimakamkan bersebelahan dengan kuburan Nabi Muhammad s.a.w, kuburan Abu Bakar dan Umar. Bererti kuburan Nabi Isa merupakan kuburan yang keempat.
Sumber:

Fitnah akhir zaman 
Fadly Samsudin
Usia alam ini sebenarnya sudah cukup lama. Berapa lama usia kewujudannya, hanya Allah SWT yang mengetahuinya.
Pada mulanya hanya Allah SWT saja yang wujud dan tiada permulaan bagi kewujudan Allah SWT. Kemudian Allah SWT menciptakan makhluk-makhluk-Nya yang terawal, Arasy dan Al-Qalam.

Al-Qalam adalah pena yang menulis takdir di Luh Mahfuz. Dalam satu hadis, daripada ‘Ubadah bin ash-Shamit r.a, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya makhluk pertama Allah ciptakan adalah Al-Qalam, kemudian Allah berfirman kepadanya: Tulislah! Kemudian Al-Qalam berkata: Wahai Rabbku, apa yang aku tulis? Allah berfirman: Tulislah takdir segala sesuatu sampai datang hari kiamat.” (Hadis riwayat Abu Dawud dan disahihkan Syeikh al-Albany)

Bagaimanapun, dalam hadis lain menunjukkan ketika pena menulis ternyata Arasy dan air sudah diciptakan. Ia sebagaimana dalam hadis Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash r.a, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Allah menulis takdir semua makhluk 50,000 tahun sebelum menciptakan langit dan bumi dan Arasy Allah berada di atas air.” (Hadis riwayat Muslim)

Rupa bentuk Al-Qalam dan Arasy Allah itu hanya dapat kita saksikan di akhirat nanti. Bagaimana pula dengan kejadian manusia?

Manusia pertama diciptakan Allah adalah Adam a.s dan Hawa. Kedua-duanya tidak berbin serta berbinti sesiapa pun.

Kita semua yang hidup sekarang adalah umat terakhir bagi nabi terakhir yang diutuskan oleh Allah SWT iaitu Nabi Muhammad SAW.

Baginda juga adalah penutup kepada semua nabi dan rasul. Allah SWT berfirman yang bermaksud: “Bukanlah Nabi Muhammad itu (dengan sebab ada anak angkatnya) menjadi bapa yang sebenar bagi seseorang daripada orang lelaki kamu, tetapi dia adalah Rasul Allah dan kesudahan segala nabi-nabi. Dan (ingatlah) Allah adalah Maha Mengetahui akan tiap-tiap sesuatu.” (Surah al-Ahzaab, ayat 40)

Kita perlu bersyukur, bertuah dan bangga apabila dipilih Allah SWT menjadi umat Nabi Muhammad SAW.

Percaya kepada apa yang disampaikan Baginda adalah kesempurnaan iman bagi seseorang mukmin. Mungkin ada yang masih sangsi mereka berada di penghujung zaman.

Terdapat hadis disebut oleh Nabi SAW yang dimulakan dengan, “... akan tiba satu hari, “... sesungguhnya menjelang datangnya kiamat, “... pasti akan terjadi pada umatku...” semua itu kita menyangka merujuk kepada zaman yang bakal berlaku di hadapan kita ratusan tahun lagi.

Sebenarnya, semua yang dinyatakan itu zaman yang kita hidup pada hari ini. Akhir zaman itu adalah mengenai kisah diri kita.

Kata-kata Nabi SAW itu benar dan ia sedang dan sudah berlaku. Antara peristiwa fitnah akhir zaman yang berlaku kepada umat Islam hari ini adalah penyakit cinta dunia dan takutkan mati.

Ramai umat Islam terperangkap dengan kekayaan harta, pangkat dan wanita sehingga mereka takut kehilangannya.

Bahana penyakit ‘al-wahn’ itu turut menjadikan umat Islam bangga dengan Barat. Malah ada yang menyalahkan agama sendiri kerana dianggap terkebelakang, mundur dan kolot serta berasa malu beramal dengan ajaran Islam.

Sebuah hadis daripada Tsauban, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Akan tiba masanya umat (manusia merujuk Yahudi Nasrani) yang ramai mengelilingi kalian seperti orang-orang yang mengerumuni (jamuan) hidangannya. Maka ada seseorang bertanya: Apakah kerana sedikitnya bilangan kami (kaum Muslimin).

Baginda menjawab: Bahkan ramai tetapi mereka (umat Islam) pada masa itu ibarat buih-buih air (di lautan). Sungguh Allah mencabut rasa takut daripada dada musuh kamu dan menimpakan penyakit al-wahn. Seseorang bertanya: Apakah penyakit al-wahn itu ya Rasulullah. Baginda menjawab: Cinta dunia dan takutkan mati.” (Hadis riwayat Ahmad)

Selain itu, ajaran Islam akan menjadi asing atau dianggap tidak sesuai dengan zaman. Asing itu bukan bermakna Islam tidak dikenali, bahkan pengikut umat Islam adalah agama yang mempunyai ramai pengikutnya.

Dalam hadis daripada Ibnu Umar, Nabi SAW bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya Islam bermula dalam keadaan asing dan kelak ia akan kembali asing sebagaimana dahulu ia bermula dalam keadaan asing dan sesungguhnya Islam akan kembali ke sarangnya di antara dua masjid (Masjidil Haram Makkah dan Masjid Nabawi Madinah) sebagaimana seekor ular akan kembali masuk ke lubang sarangnya.” (Hadis riwayat Muslim)

Kita dapat saksikan pada hari ini ada individu atau masyarakat yang mengamalkan ajaran mengikut syariat Islam, sunah dan akhlak Rasulullah SAW, namun dipulau dan dipandang serong.

Sedangkan, fahaman liberalisme dan kes perlakuan songsang bertentangan dengan fitrah seperti lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) diangkat serta dipertahankan sehinggakan golongan yang memperjuangkan hak itu diberi peruntukan undang-undang.

Ada segelintir umat Islam menyokong dan turut terpengaruh dengan perjuangan golongan itu.

Pada akhir zaman juga menyebabkan ramai orang merasakan diri mereka bijak. Golongan ulama dicerca dan diperlekeh. Golongan berilmu bersifat ego manakala pengikutnya pula begitu taasub.

Golongan ilmuwan juga kerap bertelagah yang tidak langsung mencerminkan ketokohan ilmunya. Tidak seperti golongan ilmuwan terdahulu, mereka sangat menjaga adab ketika berdepan perbezaan pendapat.

Begitu juga, akhir zaman dikaitkan dengan peristiwa pembunuhan kejam yang dilakukan secara beramai-ramai. Situasi yang dinyatakan itu menepati hadis daripada Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: “Kiamat tidak akan terjadi sehingga banyak ‘harj’. Sahabat bertanya: Apakah ‘harj’ itu wahai Rasulullah?”

Baginda bersabda: “Pembunuhan. (demi) pembunuhan.” Sebahagian umatku yang dirahmati, mereka tidak akan dihisab dan tidak akan diseksa sama sekali di akhirat, seksa yang pernah dialaminya adalah pembunuhan, gempa dan fitnah (kekacauan).” (Hadis riwayat Hakim)

Pada akhirnya, kita semua nanti akan ‘berpindah’ ke satu tempat yang tiada lagi kematian iaitu ke syurga atau neraka.

Penulis wartawan Harian Metro
Artikel ini disiarkan pada : Rabu, 16 January 2019 @ 12:06 PM
Sumber:
Fitnah akhir zaman | Harian Metro
Harian Metro
Waspada golongan Ruwaibidhah
Oleh Hafizah Iszahanid hafiza@bh.com.my

Fenomena akhir zaman banyak sekali disebut dalam al-Quran dan hadis. Hal ini menjelaskan banyaknya cabaran terhadap keimanan kita yang melalui kehidupan semakin jauh daripada Rasulullah SAW.

Antara yang paling kerap ditemukan kebelakangan ini adalah kemunculan golongan Ruwaibidhah. Ruwaibidhah ialah kalimah bahasa Arab, iaitu rabhidah yang merujuk kepada individu lemah dan tenggelam dengan hal keduniaan.


Golongan Ruwaibidhah kerap disebut dalam hadis, malah Rasulullah SAW mengaitkan ruwaibidhah dengan zaman paling ditakuti.

- Foto hiasan

Abu Hurairah RA meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda: “Akan tiba pada manusia tahun penuh kebohongan. Saat itu, orang bohong dianggap jujur. Orang jujur dianggap bohong. Pengkhianat dianggap amanah. Orang amanah dianggap pengkhianat. Ketika itu, orang Ruwaibidhah berbicara.” Ada orang bertanya: “Siapa Ruwaibidhah itu?” Nabi menjawab, “Orang bodoh yang menguruskan urusan umum.” (HR Ibnu Majah)

Pensyarah Kanan, Jabatan Akidah dan Pemikiran Islam, Akademi Pengajian Islam (API), Universiti Malaya (UM), Dr Mohd Khairul Naim Che Nordin, berkata hadis itu menerangkan dua aspek, iaitu keadaan ketika berlaku dan individu yang berada dalam waktu berkenaan.

“Pada aspek ‘keadaan’, Nabi Muhammad SAW menyebut pada masa akan datang dunia penuh dengan penipuan dan tipu daya.

“Ini berlaku apabila orang yang berdusta lebih dipercayai, manakala mereka yang berkata benar ditolak dan didustakan.

“Ia zaman tipu daya apabila amanah dan tanggungjawab diserahkan kepada pengkhianat sebaliknya mereka yang amanah pula dikhianati,” katanya.

Mohd Khairul Naim mengingatkan Imam Ibnu Majah meletakkan hadis itu dalam Kitab al-Fitan (Fitnah) dan mewujudkan bab khusus, iaitu Zaman yang Dahsyat (Syiddah al-Zaman).

Jika ditelusuri hadis lain seumpama dengannya, kewujudan golongan Ruwaibidhah dikaitkan dengan tanda akhir zaman.


Sebagai contoh, Rasulullah SAW bersabda: “Apabila amanah disia-siakan, maka tunggu datangnya kiamat.” Lalu ada bertanya, “Bagaimana amanah itu disia-siakan?” Maka, Baginda menjawab: “Apabila suatu urusan diserahkan kepada bukan ahlinya, maka tunggulah kiamat.” (HR Bukhari)
Pensyarah Kanan, Jabatan Aqidah dan Pemikiran Islam, Akademi Pengajian Islam (API), Universiti Malaya (UM), Dr Mohd Khairul Naim Che Nordin.
Pensyarah Kanan, Jabatan Aqidah dan Pemikiran Islam, Akademi Pengajian Islam (API), Universiti Malaya (UM), Dr Mohd Khairul Naim Che Nordin.

Tambah Mohd Khairul Naim, hadis itu menyentuh aspek amanah dikhianati dan urusan dijalankan orang yang bukan ahlinya.

Siapakah mereka yang termasuk definisi golongan Ruwaibidhah?

Mohd Khairul Naim berkata, walaupun hadis tidak menyebut secara langsung kaitan amanah dengan pemimpin, lafaz hadis terakhir, iaitu ‘amr al-‘ammah’ merujuk kepada urusan umum atau besar. Kebiasaannya orang yang terbabit urusan sedemikian adalah dalam kalangan orang politik.

“Apatah lagi lafaz hadis lebih awal berkait amanah, maka antara ‘amanah’ paling besar ialah kemaslahatan umum.

“Namun, ia tidak menafikan keperluan kita memilih pemimpin betul pada setiap peringkat untuk setiap bidang supaya amanah dipegang dilaksanakan baik,” katanya.

Dalam hal ini Islam mempunyai kriteria menentukan dan memilih pemimpin. Misalnya perkataan ulil amr dalam surah al-Nisa’ ayat 29: “Wahai orang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan uli al-amri di antara kamu,” yang ditafsirkan ulama sebagai pemimpin tertinggi dalam sesebuah negara.

Oleh kerana ia dinyatakan Allah SWT dengan arahan kewajipan untuk patuh, maka pemimpin dilantik perlu memenuhi kriteria sesuai jawatan dipegang.

“Perbahasan ini sudah pasti perlu disyarahkan panjang lebar dalam wacana fiqh. Namun secara umumnya pemilihan pemimpin perlu dilihat dalam konteks kesesuaian organisasi yang mahu dipimpinnya.

“Pemilihan tidak boleh didasarkan atas sentimen, emosi dan khabar angin sebaliknya berasaskan fakta sebenar.

“Oleh sebab maslahah dipegang besar, maka perlu dipilih pemimpin beramanah, berakhlak dan bertatasusila luhur, selain memiliki visi dan matlamat jelas serta utuh dengan prinsip perjuangan,” katanya.

Mohd Khairul Naim berkata, hadis ini umumnya mengingatkan manusia untuk berhati-hati dalam memilih pemimpin.

Orang yang tidak beramanah dan tidak mahir, tetapi tetap mahu menggalas amanah itu pasti mempunyai niat serta keinginan tertentu.

Apatah lagi, kehidupan manusia pada zaman ini semakin mencabar. Misalnya, perkembangan teknologi, khususnya media sosial turut mampu mempengaruhi persepsi manusia.

Penilaian atau perspektif manusia dibuat cukup dengan satu gambar atau beberapa minit video lalu ‘hukuman’ dijatuhkan.

“Zaman ini maklumat beredar pantas dan hampir semua orang mahu membincangkan setiap isu walaupun mereka tiada keahlian.

“Akhirnya ramai menjadi ‘pakar segera’ atau instant scholar. Apabila datang sesuatu isu, maka mereka beramai-ramai meluahkan pelbagai pandangan di media sosial meskipun ia lebih bersifat sentimen dan emosi serta bukan atas dasar ilmu,” katanya.

Imam al-Ghazali mengkategorikan manusia kepada empat kumpulan. Kumpulan pertama, golongan yang sedar mereka tahu, kumpulan ini wajar dipuji kerana keilmuannya.

Kumpulan kedua tidak menyedari mereka tahu hingga perlu disedarkan dengan keilmuan mereka. Kumpulan ketiga, golongan maklum mereka tidak tahu, sekali gus mempunyai kesedaran untuk menuntut ilmu.

Bagaimanapun, kumpulan keempat tidak sedar yang mereka tidak tahu. Kelompok itu boleh dikatakan ramai pada masa kini, iaitu mereka bukan sekadar tidak tahu dengan kejahilan sendiri, tetapi berbangga dengan kejahilan.


Mohd Khairul Naim berkata, istilah bodoh sombong sesuai dinamakan untuk kumpulan ini. Justeru, ramai mahu mengurus urusan umum tanpa sedar mereka tiada keahlian dalam urusan berkenaan. Istilah inilah disebut Nabi SAW sebagai Ruwaibidhah.

Sumber:
Waspada golongan Ruwaibidhah | Agama | Berita Harian
Berita Harian
Ulama, umara bantu perkasa kepemimpinan
Murtad tak percaya hadis atau sunah
Mencintai Baginda syarat perkuat ummah
Jadikan doa, masjid benteng ketika ribut
Pemimpin perlu contohi akhlak, peribadi keperibadian Rasulullah
'Jawatan pemimpin usah diminta'
Pendekatan Rasulullah SAW tangani isu transgender
Hak suami isteri dalam keluarga


Nabi ﷺ sudah lama pesan, 6 penyakit akan menimpa umat akhir zaman!
Oleh: USTAZ SHAMS
Jumaat, 26 April 2019 8:30 AM

PADA akhir zaman ini terdapat penindasan berlaku di mana-mana sahaja termasuklah sesama umat Islam sendiri kerana sifat tamak dalam diri manusia.

Jutaan saudara kita ditindas dengan pelbagai cara seperti wanita dirogol dan dibunuh dan kanak-kanak dibunuh, tanah dan rumah mereka dirampas, dibakar, dihalau dari kampung halaman, hatta dihalau dari negara asal masing-masing.

Jutaan saudara kita ditindas dengan pelbagai cara seperti wanita dirogol dan dibunuh dan kanak-kanak dibunuh, tanah dan rumah mereka dirampas, dibakar, dihalau dari kampung halaman, hatta dihalau dari negara asal masing-masing.

Kita dapat lihat keadaan ini berlaku di merata dunia seperti kepada umat Islam Rohingya di Myanmar, penduduk asal Islam di Palestin, Ahli Sunnah di Syria, bangsa Islam Ughyur di China, bangsa Moro Islam di Selatan Filipina, penduduk Islam di selatan Thai, muslim di Bosnia dan muslim di Iraq.

Kalau kita teliti beberapa hadis Nabi Muhammad SAW, Nabi SAW sudah menceritakan keadaan yang berlaku sekarang ini dan kenapa ia berlaku kepada umat Islam atau apa salah dan dosa umat Islam diperlakukan dan dihina sehina-hinanya?

Daripada Tsauban r.a, beliau berkata: Rasulullah SAW bersabda: “Hampir tiba satu waktu di mana bangsa-bangsa dari seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang yang hendak makan mengerumuni hidangan mereka."
Semakin ramai yang suka mengumpul harta dan terlalu mewah. - Gambar sekadar hiasan

Maka salah seorang sahabat bertanya: “Adakah hal itu kerana bilangan kamu sedikit pada hari itu?” Nabi SAW menjawab: “Bahkan kamu pada hari itu ramai sekali, tetapi kamu umpama buih pada waktu banjir dan Allah SWT akan mencabut rasa gentar terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu dan Allah akan melemparkan ke dalam hati kamu penyakit wahan.” 

Seorang sahabat bertanya: “Apakah penyakit wahan itu wahai Rasulullah?”  Nabi SAW menjawab: “Cinta dunia dan takut mati” [HR Abu Dawud].

Ternyata daripada hadis di atas Rasulullah SAW pernah menyatakan berlakunya keadaan ini kerana kesalahan umat akhir zaman ini yang mempunyai antaranya dua penyakit yang amat kronik, walaupun jumlah umat Islam dalam dunia sekarang adalah lebih I.8 billion (setakat 2012).

Dua penyakit dikatakan itu ialah;

Pertama: Cintakan dunia sehingga memperhambakan diri dan seluruh kehidupan kepada dunia. 

Apa-apa sahaja yang ditawarkan dunia akan disentap dengan rakusnya sehinggakan mereka lupa halal haram dan dosa pahala, lupa kita akan mati dan akan dipertanggungjawabkan atas setiap apa yang kita lakukan di dunia.

Kedua: Takutkan mati. 

Akhirnya kerana terlampau cintakan dunia dengan segala kemewahan dan kenikmatannya menyebabkan mereka takutkan kematian, nak buat kerja agama takut diancam dan dibunuh sedangkan umat terdahulu sanggup bergolok gadai hatta terbunuh di medan peperangan demi mewariskan Islam kepada kita hari ini.
Ramai anak muda kini lebih mementingkan keseronokkan tanpa mengetahui halal dan haram.

Malangnya umat Islam akhir zaman takutkan kematian sebab itulah kata Nabi SAW kita dikerumuni seperti makanan dikerumuni.

Ada penyakit lain lagi tak disebut oleh Nabi SAW yang menjadi sebab keadaan ini berlaku?

Daripada Abu Hurairah r.a. beliau berkata aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Umatku akan ditimpa penyakit yang pernah menimpa umat terdahulu.” Sahabat bertanya: “Apakah penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat terdahulu itu?” 

Nabi SAW menjawab: Penyakit-penyakit itu ialah [HR Hakim]:

1. Terlalu banyak bersukaria.
2. Terlalu mewah.
3. Mengumpulkan harta sebanyak mungkin.
4. Penipuan dalam merebut harta benda dunia.
5. Saling memarahi.
6. Dengki-mendengki, sehingga menzalimi antara satu sama lain. 
Dunia Islam telah dilanda krisis rohani yang sangat serius dan meruncing. Dengan kekosongan rohani itulah mereka terjebak menghambakan diri kepada dunia dan memuaskan hawa nafsu serakah.

MasyaAllah, kalau kita perhatikan masyarakat kita hari ni betapa penyakit yang Rasulullah SAW sebutkan dalam hadis ini telah menular seperti wabak yang sangat bahaya dan tidak dapat dibendung penularannya dan menjadi penyakit kronik.

Dunia Islam telah dilanda krisis rohani yang sangat serius dan meruncing. Dengan kekosongan rohani itulah mereka terjebak menghambakan diri kepada dunia dan memuaskan hawa nafsu serakah.

Akibat turutkan hawa nafsu, tentunya segala cara akan digunakan termasuk segala tipu muslihat tidak mengira halal haram dan dosa pahala.

Ketika itu lenyaplah nilai-nilai akhlak yang murni dan tinggallah kecurangan, khianat-mengkhianati, dengki mendengki dan zalim menzalimi… Nauzubillah. 

Peperangan banyak mengorbankan nyawa insan tidak berdosa.

Apa ubatnya untuk menyembuhkan penyakit-penyakit ini?

Beberapa ubat dan vaksin kepada penyakit kronik akhir zaman ini sebagaimana yang difirmankan oleh Allah SWT yang mencipta kita dan baginda Nabi SAW adalah seperti berikut:

Firman Allah SWT: “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah (Agama Islam) [Ali Imran:103].

Rasulullah SAW berpesan kepada kita: “Aku tinggalkan kepada kamu dua perkara yang mana kalau kamu berpegang dengannya nescaya kamu tak akan sesat selamanya iaitu: al-Quran dan sunnahku.”

Daripada Abu Hurairah r.a. Nabi SAW bersabda: “Semua umatku akan masuk ke dalam syurga melainkan yang enggan.”

Sahabat berasa kehairanan lalu bertanya; “Ya Rasulullah! Siapa yang tidak mahu masuk syurga?” Rasulullah SAW menjawab: “Siapa yang taat kepadaku bererti dia mahu masuk syurga dan siapa yang menyalahi ajaranku maka itulah yang tidak mahu masuk syurga - [Riwayat Bukhari].

Maka marilah kita kembali ke pangkal agama Islam kita dan berpegang kuat kepada ajaran-ajarannya, insya-Allah kita akan diselamatkan oleh Allah di dunia dan akhirat.

Semoga sama-sama kita sebarkan perkongsian ini dan menjadi sebahagian dari amal jariah kita, insyaAllah.

*** Ustaz Shams ialah pensyarah di sebuah universiti
Tags/Kata Kunci: Akhir Zaman

Sumber
Nabi sudah lama pesan, 6 penyakit akan menimpa umat akhir zaman! - Ad-din | mStar
AKHIR ZAMAN AKAN BERCAMBAHNYA ULAMA SUK!
Rasullulah ﷺ bersabda maksudnya: “Di akhir zaman ramai ulama suk (jahat).”

Ulama suk ialah ulama yang jahat atau ulama yang sudah rosak. Oleh sebab ini adalah sabda Rasulullah ﷺ yang benar lagi dibenarkan, maka ia sudah tentu sesuatu yang pasti. Mari kita lihat dan kita analisa, sejauh manakah jahatnya atau rosaknya ulama di akhir zaman ini.

Daripada Abu Hurairah ra. berkata: Rasulullah ﷺ bersabda; “Akan timbul di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka menunjukkan kepada orang lain pakaian yang dibuat darIpada kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang ramai, dan percakapan mereka lebih manis daripada gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang jahat).”

Allah swt. Berfirman kepada mereka, “Apakah kamu tertipu dengan kelembutan Ku?, Ataukah kamu terlampau berani berbohong kepada Ku?. Demi kebesaran Ku, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendikiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu)” H.R Termizi

1. Cinta dunia

Ramai ulama akhir zaman yang menghidap penyakit ini. Rosaknya ulama bermula dari cintakan dunia. Cinta dunia adalah ibunya. Ia kepala segala kejahatan. Ia pintu kejahatan yang membuka kepada kejahatan yang lebih banyak dan lebih besar lagi. Cinta dunia ini bolehlah diterjemahkan kepada cinta duit, harta dan kekayaan, cintakan kuasa, pangkat dan jawatan dan cintakan nama, pujian, gelaran, glamour dan macam-macam lagi.

Bila cinta dunia telah mencengkam hati, maka sukar bagi ulama untuk bertindak dan beramal mengikut ilmu yang ada padanya secara tekun dan ikhlas. Apa pun yang dia buat atau hukum yang dikeluarkan, sentiasa ada maksud lain. Sentiasa ada udang di sebalik batu. Ada kepentingan dan untung untuk diri sendiri atau untuk kelompoknya.

Cinta dunia membuatkan ulama takut untuk menyatakan kebenaran. Takut untuk menegur kemungkaran kerana takuti kepentingan dunianya terjejas. Maka jadilah mereka ‘syaitan bisu’. Maksiat yang berlaku di depan mata mereka pun, mereka diamkan. Umat yang jahil pula mulalah meringan-ringankan maksiat kerana menganggap telah direstui oleh ulama secara tidak rasmi (kerana ulama mendiamkannya).

2. Ilmu yang tidak global

Ini adalah kerosakan yang kedua. Ilmu yang ada pada ulama tidak menyeluruh dan tidak global. Ilmu mereka juga tidak cukup dan tidak berterusan. Bila sampai pada satu tahap, ilmu mereka tidak bertambah kerana mereka berhenti belajar.

Ini kerana ulama menerima ilmu mengikut susunan dan sukatan yang dicipta oleh Yahudi dan Barat. Ulama diajar dan menerima pengajaran ikut sepertimana Yahudi dan Barat mahu. Ada ilmu yang diajar, ada yang tidak. Ilmu itu pula dijuruskan ke dalam bidang-bidang yang khusus dan tertentu. Ada ilmu yang diketengahkan dan ada yang disorok. Malahan ada ilmu Islam yang terus diselewengkan.

Oleh itu ilmu yang ada pada ulama jadi sangat kurang, singkat, dicatu-catu dan disukat-sukat. Kerana itu peranan ulama tidak berkesan. Ulama tidak cukup ilmu untuk menyelesaikan masalah masyarakat. Yang di bidang tasawuf tidak tahu menyelesaikan masalah aqidah umat. Yang di bidang syariat tidak tahu menyelesaikan masalah ekonomi. Yang di bidang usulud-din tidak tahu menangani masalah keruntuhan moral muda mudi dan gejala sosial. Yang belajar ilmu wahyu pula tidak tahu bagaimana hendak menyatupadukan umat. Begitulah seterusnya. Jadi banyak ulama pun macam tidak ada ulama. Masyarakat terus rosak tanpa pimpinan. Liciknya tipu daya Yahudi.

Tambahan pada itu, ulama mencari ilmu untuk dapat kerja dan jawatan. Apabila sudah dapat kerja, terus berhenti belajar. Sudah dapat sijil terus berhenti mengaji.

Ulama dahulu mengaji tidak berhenti-henti sebab ilmu tidak pernah habis. Tidak ada siapa yang bagi sijil. Belajar pula bermacam-macam ilmu. Yang ahli dalam bidang tasawuf, dia juga pakar astronomi. Yang ahli dalam bidang syariat, dia juga pakar perubatan. Yang ahli dalam bidang tauhid, dia juga pakar dalam matematik, pertanian dan sebagainya.

3. Sudah tidak mewarisi Nabi ﷺ

Rasulullah ﷺ ada bersabda: Maksudnya: “Ulama itu pewaris Nabi.”

Ertinya ulama itu mewarisi segala apa yang ada pada nabi, baik ilmunya, ibadahnya, akhlaknya (termasuk sikap, percakapan, pergaulan, tawadhuknya) dan lain-lain lagi.

Jelas bahawa ulama akhir zaman tidak lagi mewarisi apa yang ada pada nabi. Mereka hilang wibawa dan karisma. Mereka tidak jadi contoh dan ikutan kepada rakyat dan mereka tidak dapat mengikat dan menyatupadukan umat.

4. Ulama sudah dimiliki

Sepatutnya ulama menjadi hak umum dan hak masyarakat, bergerak dan berkecimpung di kalangan seluruh umat. Ulama sebenarnya tidak berpihak, tidak mewakili dan tidak dimiliki oleh mana-mana kumpulan atau puak.

Di akhir zaman ini, ulama sudah jadi hak parti politik, hak kerajaan dan lain-lain lagi. Ada kes ulama dimiliki dan dibeli oleh orang Kristian dan membuat kerja untuk gereja. Ulama-ulama ini buat fatwa dan hukum ikut kehendak dan kepen tingan tuan-tuan mereka demi untuk memenuhi kepentingan duniawi mereka.

5. Perjuangan ulama yang hak dihasad dengki

Kalau ada ulama yang memperjuangkan yang benar dan yang hak, ulama akhir zaman akan merasa hasad dan dengki Terutama kalau ulama yang hak itu terlalu menonjol, ada jemaah, ada pengikut dan mendapat perhatian dan sokongan masyarakat. Mereka takut pengaruh mereka hilang dan takut tersingkap segala kesalahan dan kelemahan mereka. Mereka akan memburuk-burukkan perjuangan ulama yang hak itu di media-media massa. Mereka akan meminta kerajaan supaya mengharamkan atau membataskan kegiatan ulama yang hak itu.

6. Kejumudan dan liberalisme

Hasil pengajian di pondok dan pesantren, ulama menjadi jumud dan beku. Mereka hanya mementingkan ibadah dan ritual Manusia tidak tertarik dengan mereka kerana manusia ingin maju.

Ada pula ulama dari aliran pengajian moden di universiti yang sangat menganjurkan kemajuan tetapi mengikut cara dan acuan Barat. Maka timbullah fahaman Islam liberal yakni asalkan maju semuanya boleh. Asalkan maju semuanya tidak apa. Riba tidak apa. Bergaul bebas pun tidak apa. Yang penting maju. Cara berfikir ulama yang seperti ini sudah rosak dan tercemar. Kaedah dan hukum-hakam Islam ditolak ke tepi atau diringan-ringankan atas nama kemajuan dan kemodenan.

7. Kesan dari dimiliki, jumud dan liberal

Kerana ulama sudah dimiliki, jumud dan liberal, sunnah Rasulullah ﷺ yang besar-besar seperti membangunkan jemaah sudah ditinggalkan. Jemaah itu disalah-ertikan dengan parti politik. Maka ulama seperti ini pun memasuki parti politik
seolah-olah dia memasuki sebuah jemaah Islam. Yang jumud, kerana tidak tahu macam mana hendak membangunkan jemaah turut juga masuk parti polirik kerana itu yang termudah. Yang liberal lagi-lagilah. Mereka ini apa pun boleh. Buat apa susah-susah membangunkan jemaah. Masuk parti politik itu bagi mereka adalah jalan pintas.

Oleh itu ulama seperti ini dimiliki dan digunakan oleh parti-parti politik. Suara mereka disesuaikan dengan kehendak dan keperluan parti dan kerajaan. Mereka sudah tidak bersuara lagi dengan suara Islam dan suara kebenaran.

8. Bekerja untuk dapat duit

Ramai ulama di akhir zaman ini yang bekerja di bidang agama untuk dapat duit. Mereka buat bisnes dan perniagaan dalam bidang agama. Mereka berdakwah dan bergerak sendiri, buat ceramah dengan bayaran yang tertentu. Mereka buka sekolah agama sebagai bisnes untuk dapat untung. Ada juga yang buat program yang ditaja oleh syarikat rokok dan sebagainya.

Ulama seperti ini sibuk mengejar dunia dan mengumpulkan kekayaan. Ada yang baca khutbah pun hendakkan bayaran.
Ini semua sudah cukup untuk merosakkan Islam. Orang-orang Islam jadi bingung. Walhal ulama itu sepatutnya menjadi pagar atau benteng untuk menjaga supaya Islam tidak rosak. Tetapi mereka sendiri yang merosakkan Islam. 

Rasulullah ﷺ ada bersabda maksudnya: “Ada dua golongan. Kalau baik golongan itu, maka baiklah umat. Kalau rosak golongan itu, maka rosoklah umat. laitu ulama dan umara.”

Sabda Rasulullah ﷺ lagi maksudnya: “Apabila tergelincir ulama, maka tergelincirlah umat.”

Cuba kita lihat “ulamak-ulamak” sekarang…malah pada mereka yang mengaku dirinya lebih alim …cuba tanya diri sendiri, berapa ramai orang kafir yang telah kamu Islamkan? sepanjang masa muda dan tua kamu berada di tanah ini. Malah mereka yang berpakatan dengan orang kafir juga tidak mampu mengislamkan walau seorang! Di mana silapnya? tanyalah hati masing-masing….sejauh mana keimanan dan ketakwaaan kita pada Allah? Sejauh mana niat dan keikhlasan kita untuk menegakkan agama Allah? Adakah kita digeruni oleh orang-orang kafir atau kita yang mengeruni mereka? Adakah orang-orang kafir itu menghormati kita atau kita yang terlalu menghormati mereka sehingga jatuh martabat islam itu sendiri.

Di setiap urat nadi yang berdenyut di dalam darah orang islam itu terdapatnya nur dan cahaya dari Allah, manakala di setiap urat nadi yang berdenyut di dalam orang-orang kafir itu terdapat syaitan dan iblis yang penuh dengan kegelapan. Selagi hati-hati kita ditunggangi nafsu, maka selagi itu api iblis bercahaya dan mengelapkan nur dari Allah. Tanyalah pada diri sendiri, adakah kita masih lagi mahu ditunggangi nafsu duniawi yang terdiri dari emas, tahta, pangkat, kerusi-kerusi parlimen di putrajaya atau nur cahaya Allah yang menerangi kita? Jawaplah wahai si pemakai jubah dan serban yang menzahirkan dirinya lebih mulia dan dan lebih alim…Jawaplah! Di mana kamu letakkan kalimah syahadah? selain mengkafirkan dan mengfasikkan orang-orang islam yang sudah terang syahadahnya! Jangan terlalu mudah untuk kamu menghukum kerana hukuman dan penilaian itu terletakknya di tangan Allah taala. Insafilah dirimu…

Wallahu’alam..Nauzzubillah..
(Sumber: FB Ustaz Hasnan Fan Club)
Sumber:
AKHIR ZAMAN AKAN BERCAMBAHNYA ULAMA SUK! « Fitrah Islami Online
Fitrah Islami Online 
Penyebar Ilmu dan Maklumat Islami

10 JENIS FITNAH AKHIR ZAMAN

SESUNGGUHNYA FITNAH merupakan satu elemen yang cukup bahaya, apatah lagi fitnah terhadap agama yang boleh menjurus kepada hukum membunuh, kerana Al-Quran ada menegaskan bahawa fitnah itu lebih dahsyat daripada membunuh.


Antara jenis-jenid fitnah di akhir zaman:

1- Fitnah melalui kepimpinan negara
Terdapat para pemimpin negara-negara umat Islam, yang tidak segan silu untuk mengisytiharkan bahawa mereka telah melaksanakan undang-undang Islam dalam pentadbiran negara dan boleh dikatakan negara mereka adalah sebuah Negara Islam.
Pada hal pada masa memerintah mereka mentadbir dengan sistem Sekular, Kapitalis, Sosialis dan lain-lain.

Ada pula yang tidak menampakkan Islam secara jelas, isteri-isteri mereka tidak memakai hijab (tudung kepala) serta menutup aurat dengan sempurna, tidakkah tindakan mereka itu telah memfitnah Islam secara langsung di hadapan orang-orang bukan Islam yang keliru dan terus keliru.

2- Fitnah dalam belajar kerana mahu dapat jawatan
Tidak kurang juga terdapat golongan ahli ilmu agama ketika sedang menuntut satu ketika dahulu, telah menanam hasrat untuk lulus cemerlang agar pulang nanti ditawarkan jawatan yang selesa.
Tetapi pada masa yang sama mereka lupa bahawa ketika menyandang jawatan penting di jabatan keagamaan, mereka tidak menjalankan tugas dengan sempurna, membiarkan perkara mungkar terus berlaku (takut nak tegur kerana bimbang tidak dinaikkan pangkat atau ditukar ke jabatan lain).

Tidak cukup dengan itu, idea untuk menyatakan perkara-perkara makruf agar jadi program utama pun terkadang-kadang tidak berani untuk dilakukan, bimbang dilabel golongan yang melawan pihak atasan, akhirnya masyarakat jadi keliru kerana golongan ahli agama pun bercakap tidak serupa bikin.

3- Fitnah melalui penampilan diri dan cara berpakaian

Disebabkan kerana kurang pendedahan maklumat agama, sama ada tidak mahu duduk dalam majlis ilmu agama atau ceramah, maka ramai dikalangan orang Islam ini memperlihatkan penampilan diri mereka benar-benar tidak Islamik langsung.

Ada di kalangan golongan remaja Islam yang bertatu, menampakkan pusat (perempuan), bergelang tangan, berantai dan bertindik (yang lelaki), mencukur bulu kening, memakai rambut palsu, yang perempuan menyerupai lelaki atau yang lelaki menyerupai perempuan.

Cara bercakap seperti orang bukan Islam, berlepak, merempit tanpa hala tuju hidup, mendurhaka dan melukai perasaan kepada ibu bapa, menyakiti jiran dan banyak, tidakkah semua tindakan itu fitnah terhadap Islam, kerana Islam tidak pernah mengajar penganutnya berbuat demikian.

4- Fitnah melalui ungkapan
Terdapat di kalangan orang Islam yang memfitnah Islam dengan ungkapan mereka seperti kata-kata: Islam tidak relevan pada zaman orang mengejar Sains dan Teknologi, undang-undang Islam seperti hudud, qisas,takzir dan lain-lain sudah tidak sesuai pada hari ini, ia hanya boleh dilaksanakan di padang pasir pada zaman Rasulullah
 ﷺ

5- Fitnah melalui penulisan
Terdapat juga segelintir penulis yang pro-aliran songsang yang memperlekeh hukum-hukum Islam dalam blog, rencana atau buku-buku tulisan mereka, ia disifatkan sebagai satu tindakan berani kerana mereka tahu bahawa tindakan itu tidak akan dikenakan apa-apa.

6- Fitnah melalui iklan produk
Satu lagi fitnah yang tidak dapat dikawal akibat kelemahan para pemimpin negara ialah kecenderung syarikat-syarikat mempromosi produk mereka dengan menggunakan khidmat model-model Melayu/Islam, ada yang mendedahkan aurat, kepala semata-mata untuk menunjukkan bahawa produk mereka cukup berkesan tiada tompok-tompok hitam di badan model.

7- Fitnah melalui penglibatan dalam sukan, hiburan
Para atlet negara termasuk yang angkat berat disertai atlet muslimah yang cukup menggiurkan ketika menunjukkan aksi mengangkat berat, termasuk dalam sukan jimrama, renang, hoki dan lain-lain.

Begitu juga pendedahan aurat di kalangan penghibur seperti penyanyi, pelakon, pelawak wanita juga tidak kurang yang memakai pakaian yang tidak sesuai dengan jenama mereka sebagai orang Islam. Semua itu dianggap memfitnah Islam kerana menggambarkan seolah-olah Islam membenarkan tindakan itu.

8- Fitnah berbangga kerana memperbanyakkan masjid
Satu lagi fitnah pada akhir zaman ini ialah terlalu berbangga dengan bilangan masjid yang banyak, tetapi kosong dengan jemaah dan pengajian agama, malah terdapat pula replika masjid yang menelan belanja jutaan ringgit tetapi tidak boleh solat Jumaat di dalamnya.

9- Fitnah kerana meninggalkan kewajiban beribadat
Ramai di kalangan pekerja Islam, bukan yang menceburi bidang binaan, yang bekerja dalam bilik berhawa dingin pun tidak melakukan solat fardu atau Jumaat. Terdapat senario di mana ada pekerja muslim disebuah kilang ditegur majikan yang bukan Islam mengapa mereka tidak pergi menunaikan solat Jumaat.

10- Fitnah kerana tidak menunjukkan akhlak Islam
Disebabkan tidak menguasai dengan baik ilmu-ilmu fardu ain, maka ramai di kalangan individu Islam tidak bercakap benar, melakukan pecah amanah berjuta-juta ringgit, rasuah, penipuan, menggelapkan wang dan sebagainya, menunjukkan sikap dan akhlak orang Islam sangat kritikal, sekali gus ia memfitnah agama Islam yang suci.

Sumber:
mdjaeez: 10 JENIS FITNAH AKHIR ZAMAN

40 Hadis Tentang Peristiwa Akhir Zaman
Sumber:
Microsoft Word - 40 Hadis Tentang Peristiwa Akhir Zaman.doc

98 HADIS SOHIH BERKAITAN AKHIR ZAMAN 
Posted by: peribadirasulullah | Ogos 27, 2016
Selain dari buku yang disusun oleh Al Fadhil Ustaz Abu Ali al Banjari an Nadwi (Ahmad Fahmi Zamzam) ditambah beberapa hadits yang terdapat dalam kitab as-Sunnah, alhamdullilah saya mengumpulkan 98 tentang kondisi akhir zaman dari para perawi hadits shahih, diantara hadist-hadits ini masih sebahagian kecil, bahkan mungkin masih banyak tentang hadits-hadits nubuat akhir zaman ini. Maafkan apabila saya tidak dapat menemukan yang lainnya, karena keterbatasan wawasan dan waktu saya. Adapun intisari dalam perkataan Rasulullah SAW dalam as-Sunnah (hadits-hadits ini) sebagian besar telah tercermin dari situasi dan kondisi saat ini, wallahu alam bishowab.

Adapun perkataan Rasulullah SAW berdasarkan beberapa hadits riwayat, kondisi di akhir zaman diantara yaitu :
1. Takwa dan perpaduan asas keselamatan di akhir zaman

Dari Abi Nijih ‘Irbadh bin Sariyah r.a. ‘Rasullullah saw telah menasihati kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati kami dan menitik air mata kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata, ‘Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat yang terakhir, maka berilah pesan kepada kami.’ Lalu baginda pun bersabda, ‘Aku berwasiat akan kamu supaya sentiasa bertakwa kepada Allah swt. dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekalipun yang memimpin kamu itu hanya seorang hamba. Sesungguhnya sesiapa yang panjang umurnya diantara kamu pasti ia akan melihat banyak perselisihan. Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafa ar Rasyidin al Mahdiyin (khalifah-khalifah yang mengetahui kebenaran dan mendapat petunjuk ke jalan yang benar) dan gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah perkara-perkara yang baru (bid’ah) yang diada-adakan, kerana sesungguhnya tiap-tiap bid’ah itu adalah sesat.’ (HR. Abu Daud dan Tirmizi)

2. Mengapa dunia Islam menjadi sasaran pemusnahan?

Dari Ummul Mu’minin, Zainab binti Jahsy (isteri Rasulullah saw) ‘(Pada suatu hari) Rasulullah saww. masuk ke dalam rumahnya dalam keadaan cemas sambil bersabda, La ilaha illallah, celaka (binasa) bagi bangsa Arab dari kejahatan (malapetaka) yang sudah hampir menimpa mereka. Pada hari ini telah terbuka dinding Ya’juj dan Ma’juj seperti ini’, dan Baginda mempertemukan ujung jari dan ujung jari yang sebelahnya (jari telunjuk) yang dengan itu mengisyaratkan seperti bulatan. Saya (Zainab binti Jahsy) lalu bertanya: ‘Ya Rasulullah! Apakah kami akan binasa sedangkan di kalangan kami masih ada orang-orang yang shaleh?’ Lalu Nabi saww. bersabda: ‘Ya, jikalau kejahatan sudah terlalu banyak’. (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Seluruh dunia datang mengerumuni dunia Islam

Dari Tsauban r.a. Rasulullah saw. bersabda; ‘Hampir tiba suatu masa di mana bangsa-bangsa dan seluruh dunia akan datang mengerumuni kamu bagaikan orang-orang yang hendak makan mengerumuni talam hidangan mereka.’ Maka salah seorang sahabat bertanya, ’Apakah karena jumlah kami sedikit pada masa itu?’ Nabi saw. menjawab, ‘Bahkan kamu pada hari itu banyak sekali, tetapi kamu umpama buih di waktu banjir, dan Allah akan mencabut rasa takut terhadap kamu dari hati musuh-musuh kamu, dan Allah akan mencampakkan ke dalam hati kamu penyakit wahan. Seorang sahabat bertanya, ‘Apakah wahan itu hai Rasulullah?’ Nabi saww. nenjawab, ‘Cinta pada dunia dan takut pada mati.’ (HR. Abu Daud)

4. Ilmu agama akan berangsur-angsur hilang

Dari Abdullah bin Amr bin ‘Ash r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Bahwasanya Allah swt. tidak mencabut (menghilangkan) ilmu dengan sekaligus dari (dada) manusia, tetapi Allah swt. menghilangkan ilmu itu dengan mematikan alim ulama. Maka apabila sudah ditiadakan alim ulama, orang ramai akan memilih orang-orang yang jahil sebagai pemimpin mereka. Maka apabila pemimpin yang jahil itu ditanya, mereka akan berfatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan orang lain.’ (HR. Muslim)

5. Umat Islam mengikuti langkah-langkah Yahudi dan Nasrani

Dari Abu Sa’id Al-Khudri r.a. Bahawasanya Rasulullah saw. bersabda, ‘Kamu akan mengikuti jejak langkah umat-umat sebelum kamu, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta, sehingga jikalau mereka masuk ke lubang biawak pun kamu akan mengikuti mereka.’ Sahabat bertanya, ‘Ya Rasulullah! Apakah Yahudi dan Nasrani yang kau maksudkan?’ Nabi saww. menjawab, ‘Siapa lagi kalau bukan mereka’. (HR. Muslim)

6. Golongan anti hadits atau anti as Sunnah

Dari Miqdam bin Ma’dikariba r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Hampir tiba suatu masa di mana seorang lelaki yang sedang duduk bersandar di atas katilnya, lalu disampaikan orang kepadanya sebuah hadis daripada hadisku maka ia berkata, ‘Pegangan kami dan kamu hanyalah kitabullah (al-Quran) saja. Apa yang di halalkan oleh al-Quran kami halalkan. Dan apa yang ia haramkan kami haramkan’. Kemudian Nabi saw. melanjutkan sabdanya, ‘Padahal apa yang diharamkan oleh Rasulullah saw. samalah hukumnya dengan apa yang diharamkan oleh Allah swt.’ (HR. Abu Daud)

7. Golongan yang senantiasa menang

Dari Mughirah bin Syu’ bah r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Sentiasa di kalangan kamu ada golongan yang berjaya (dalam perjuangan mereka), sehingga sampailah suatu saat yang dikehendaki oleh Allah swt. Mereka sentiasa berjaya.’ (HR. Bukhari)

8. Penyakit umat-umat dahulu

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Umat ku akan ditimpa penyakit-penyakit yang pernah menimpa umat-umat dahulu’. Sahabat bertanya, ‘Apakah penyakit-penyakit umat-umat terdahulu itu?’ Nabi saww. menjawab, ‘penyakit-penyakit itu ialah : (1). hura-hura / senda gurau (2). bermewah-mewah (3). menimbun harta sebanyak mungkin, (4). tipu menipu dalam merebut harta benda dunia, (5) saling memarahi, (6) hasut menghasut sehingga jadi zalim menzalimi.’ (HR. Hakim)

9. Islam Kembali Asing

Dari Abu Hurairah r.a. Bersabda Rasulullah saw, ‘Islam tersebar dalam keadaan asing. Dan ia akan kembali asing. Maka beruntunglah orang-orang yang asing.’ (HR. Muslim)

10. Bahaya Kemewahan

Dari Ali bin Abi Thalib r.a. Rasulullah saw. berada di dalam masjid. Tiba-tiba datang Mus’ab bin Umair r.a. dan tiada di atas badannya kecuali hanya sehelai selendang yang membalut dengan kulit. Tatkala Rasulullah saww. melihat kepadanya baginda menangis dan meneteskan air mata karena mengenangkan kemewahan Mus’ab ketika berada di Mekkah dahulu (karena sangat dimanjakan oleh ibunya) dan karena memandang nasib Mus’ab sekarang (ketika berada di Madinah sebagai seorang Muhajirin yang terpaksa meninggalkan segala harta benda dan kekayaan di Mekkah). Kemudian Nabi Muhammad saww. bersabda, ‘Bagaimanakah keadaan kamu pada suatu saat nanti, pergi di waktu pagi dengan satu pakaian, dan pergi di waktu petang dengan pakaian yang lain pula. Dan bila diangkatkan satu hidangan diletakan pula satu hidangan yang lain. Dan kamu menutupi (menghias) rumah kamu sepertimana kamu memasang kelambu Ka’bah?’. Maka jawab sahabat, ‘Wahai Rasulullah, tentunya di waktu itu kami lebih baik daripada di hari ini. Kami akan beribadat saja dan tidak usah mencari rezeki.’ Lalu Nabi saww. bersabda, ‘Tidak! Keadaan kamu di hari ini adalah lebih baik daripada keadaan kamu di hari itu’. (HR. Tirmizi)

11. Umat Islam memusnahkan orang-orang Yahudi

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Tidaklah akan terjadi kiamat, sehingga kaum Muslimin memerangi kaum Yahudi sehingga kaum Yahudi itu bersembunyi di balik batu dan pohon kayu, lalu batu dan pohon kayu itu berkata, (Hai orang Islam, inilah orang Yahudi ada dibelakang saya. Kemarilah! Dan bunuhlah ia!’, kecuali pohon gharqad (semacam pohon pinus yang berduri), kerana sesungguhnya pohon itu adalah dari pohon Yahudi (oleh sebab itulah ia melindunginya)’. (HR. Bukhari dan Muslim)

12. Sifat Amanah akan hilang sedikit demi sedikit

Dari Huzaifah bin Al-Yaman r.a. Rasulullah saw. pernah memberitahu kami dua buah hadis (mengenai dua kejadian yang akan berlaku). Yang pertama sudah saya lihat sedang yang kedua saya menanti-nantikannya. Rasulullah saw. memberitahu bahwasanya amanat itu turun ke dalam lubuk hati orang-orang tertentu. Kemudian turunlah al Quran. Maka orang-orang itu lalu mengetahuinya melalui panduan al Quran dan mengetahuinya melalui panduan as-Sunnah. Selanjutnya Rasulullah saw, menceritakan kepada kami tentang hilangnya amanah, lalu beliau bersabda, ‘Seseorang itu tidur sekali tidur, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, kemudian tertinggallah bekasnya seperti bekas yang ringan saja. Kemudian ia tertidur pula, lalu diambillah amanah itu dari dalam hatinya, maka tinggallah bekasnya seperti lepuh di tangan (mengelembung di tangan dari bekas bekerja berat seperti menggunakan kapak atau cangkul). Jadi seperti bara api yang kau gilingkan dengan kakimu, kemudian mengelembunglah ia dan engkau melihat ia meninggi, padahal tidak ada apa-apa.’ Ketika Rasulullah saww. menceritakan hadits ini beliau mengambil sebiji batu kecil (batu kerikil) lalu menggilingkannya dengan kakinya.

‘Kemudian pagi hari (jadilah) ramai ramai berjual beli, maka hampir tak seorangpun yang suka menunaikan amanah, hingga terucap perkataan bahwa di kalangan Bani Fulan (di kampung tertentu) itu ada seorang yang sangat baik memegang amanah, sangat terpercaya dan ramai orang mengatakan, ‘Alangkah tekunnya dalam bekerja, alangkah indahnya pekerjaannya dan alangkah cerdik pula otaknya.’ Padahal di dalam hatinya sudah tiada lagi keimanan sekali pun hanya seberat timbangan biji sawi.’

‘Maka sesungguhnya telah tiba masanya saya pun tidak memperdulikan manakah di antara kamu semua yang saya hendak bermubaya’ah (berjual beli). Jikalau ia seorang Islam, maka agamanyalah yang akan mengembalikan kepadaku (maksudnya agamanyalah yang dapat menahannya dari khianat).

Dan jikalau ia seorang Nasrani atau Yahudi, maka pihak yang bertugaslah yang akan menggembalikannya kepadaku (maksudnya jika dia seorang Nasrani atau Yahudi maka orang yang memegang kekuasaan/pemerintahlah yang dapat menbantu aku untuk mendapatkan semua hak-hakku daripadanya). Ada pun pada hari ini maka saya tidak pernah berjual beli dengan kamu semua kecuali dengan Fulan dan Fulan (orang-orang tertentu saja).’ (HR. Bukhari dan Muslim)

13. Orang yang baik berkurang sedang yang jahat bertambah banyak

Dari Aisyah r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Tidak akan tiba hari kiamat sehingga anak menjadi sumber kemarahan (bagi ibu bapanya) dan hujan akan menjadi panas (hujan akan berkurang dan cuaca akan menjadi panas) dan akan bertambah banyak orang tercela dan akan berkurang orang yang baik dan anak-anak menjadi berani melawan orang-orang tua dan orang yang jahat berani melawan orang-orang baik.’ (HR. Thabrani)

14. Dimanakah awal kebinasaan seseorang

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Akan datang suatu masa dimana orang yang beriman tidak akan dapat menyelamatkan imannya, kecuali bila ia lari membawanya dari suatu puncak bukit ke puncak bukit yang lain dan dari suatu lubang kepada lubang yang lain. Maka apabila zaman itu telah terjadi, segala pencarian (pendapatan kehidupan) tidak dapat dicapai kecuali dengan perkara yang menyebabkan kemurkaan Allah swt. Maka apabila ini telah terjadi, kebinasaan seseorang adalah berawal dari memenuhi kehendak isterinya dan anak-anaknya. Kalau ia tidak mempunyai isteri dan anak, maka kebinasaannya adalah berawal dari memenuhi kehendak kedua orang tuanya. Dan jikalau orang tuanya sudah tiada lagi, maka kebinasaannya berawal dari memenuhi kehendak kaum kerabatnya (adik beradiknya sendiri) atau dari memenuhi kehendak jirannya.’. Sahabat bertanya, ‘Wahai Rasulullah saww., apakah maksud perkataan engkau itu?’ (kebinasaan seseorang karena isterinya, atau anaknya, atau orang tuanya, atau keluarganya, atau jirannya) Nabi saww. menjawab, ‘Mereka akan mencelanya dan mengaibkannya dengan kesempitan kehidupannya. Maka dari itu ia terpaksa melayani kehendak mereka dengan menceburkan dirinya dijurang-jurang kebinasaan yang akan menghancurkan dirinya.’(HR. Baihaqi)

15. Dua golongan yang akan menjadi penghuni neraka

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Ada dua golongan yang akan menjadi penghuni neraka yang belum lagi aku melihat mereka. Pertama, golongan (penguasa) yang mempunyai cemeti-cemeti bagaikan ekor lembu yang digunakan untuk memukul orang. Kedua, perempuan yang berpakaian tetapi bertelanjang, berlenggang lenggok waktu berjalan, mengayun-ayunkan bahu. Kepala mereka (sanggul di atas kepala mereka) bagaikan punuk unta yang senget. Kedua-dua golongan ini tidak akan masuk surga dan tidak akan dapat mencium bau wanginya. Sesungguhnya bau wangi surga itu sudah tercium dari perjalanan yang sangat jauh darinya.’. (HR. Muslim)

16. Zaman dimana orang tak perduli darimana mendapatkan harta

Dari Abu Hurairah r.a. Bersabda Rasulullah saw, ‘Akan datang suatu zaman seseorang tidak memperdulikan dari mana ia mendapatkan harta, apakah dari sumber yang halal atau pun haram.’(HR. Muslim)

17. Harta riba’ dijumpai di mana-mana

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Akan tiba suatu zaman, tidak ada seorang juga pun kecuali ia terlibat dalam memakan harta riba. Kalau ia tidak memakan secara langsung, ia akan terkena juga debu-debunya.’ (HR. Ibnu Majah)

18. Orang meminum khamar dan menamakannya bukan khamar

Dari Abu Malik Al-Asy’ari r.a Rasulullah saw. bersabda, ‘Sesungguhnya ada sebahagian dari umatku yang akan meminum khamar dan mereka menamanya dengan nama yang lain (mereka meminum) sambil dialunkan dengan bunyi muzik dan suara artis-artis. Allah swt. akan menenggelamkan mereka ke dalam bumi (dengan gempa) dan Allah swt. akan merobah mereka menjadi kera atau babi.’ (HR. Ibnu Majah)

19. Perempuan lebih banyak daripada laki-laki

Dari Anas r.a. “Akan aku ceritakan kepada kamu sebuah hadits yang tidak ada orang lain yang akan menceritakannya setelah aku. Aku mendengar Rasulullah saw. bersabda, ‘Di antara tanda kiamat ialah sedikit ilmu, banyak kejahilan, berlaku banyak perzinaan, ramai kaum perempuan dan sedikit kaum lelaki, sehingga nantinya seorang lelaki akan mengurus lima puluh orang perempuan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

20. Hamba menjadi tuan dan berlomba-lomba mendirikan bangunan pencakar langit

Dari Umar bin al-Khattab r.a. (dalam sebuah hadis yang panjang), kemudian Jibril bertanya kepada Rasulullah saw., ‘Maka khabarkan kepada ku tentang hari qiamat?’. Lalu Nabi saw. menjawab, ‘Orang yang ditanya tiada lebih mengetahui daripada orang yang bertanya.’ Maka Jibrail lalu berkata, ‘Kalau begitu cuba khabarkan kepada ku tanda-tandanya.’ maka Nabi saww. menjawab, ‘Bahwa hamba akan melahirkan tuannya dan engkau melihat orang berjalan tanpa kasut dan orang yang bertelanjang lagi miskin yang hanya mengembala kambing itu berlumba-lumba untuk membuat bangunan. (HR. Muslim)

21. Ahli ibadah yang jahil dan ulama yang fasik

Dari Anas r.a. Bersabda Rasulullah saww., ‘Akan ada di akhir zaman ahli ibadat yang jahil dan ulama yang fasik’. (HR. Ibnu Ady)

22: Orang yang berpegang dengan agamanya seperti memegang bara api

Dari Anas r.a. Rasulullah saw. bersabda, ’Akan datang kepada umat ku suatu zaman di mana orang yang berpegang kepada agamanya laksana menggenggam bara api.’
(HR. Tirmizi)

23. Golongan ruwaibidhah

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda. ‘Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang tandus (kemarau panjang). Dan pada waktu itu orang yang berdusta dikatakan benar dan orang yang benar dikatakan berdusta. Orang khianat akan disuruh memegang amanah dan orang yang amanah dikatakan pengkhianat. Dan yang berpeluang bercakap hanyalah golongan Ruwaibidhah’. Sahabat bertanya, ‘Apakah Ruwaibidhah itu hai Rasulullah?’ Nabi saw. menjawab, ‘Orang yang kerdil (pen. penghasut) dan sebenarnya hina dan tidak mengerti urusan orang banyak.’ (HR. Ibnu Majah)

24. Peperangan demi peperangan

Dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah saw. bersabda, ‘Hari kiamat tidak akan terjadi sehingga melimpah ruah harta benda dan timbul fitnah (ujian kepada keimanan) dan banyak berlaku ‘al-Harj’’. Sahabat bertanya, ‘Apakah al-Hajr itu hai Rasulallah?’ Nabi saw. menjawab, ‘Peperangan demi peperangan demi peperangan’. (HR. Ibnu Majah)

25. Waktu akan menjadi singkat

Dari Anas bin Malik r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Tidak akan terjadi kiamat sehingga waktu menjadi singkat maka setahun dirasakan seperti sebulan dan sebulan dirasakan seperti seminggu dan seminggu dirasakan seperti sehari dan sehari dirasakan seperti satu jam dan satu jam dirasakan seperti satu petikan ap’. (HR. Tirmizi)

26. Munculnya galian-galian (tambang) di bumi

Dari Ibnu Omar r.a. berkata: ‘Pada suatu masa dibawa ke hadapan Rasulullah saw. sepotong emas. Dan emas itu adalah emas zakat yang pertama sekali dikutip. Emas itu telah dibawa oleh Bani Sulaim dari tempat tambang (galian) mereka. Maka sahabat berkata: “Hai Rasulullah! Emas ini adalah hasil dari galian kita’. Lalu Nabi saw. menjawab, ‘Nanti kamu akan dapati banyak galian-galian (tambang), dan yang akan menguruskannya adalah orang-orang yang jahat.’ (HR. Baihaqi)

27. Tanah Arab yang tandus menjadi lembah yang subur

Dari Abu Hurairah r.a. Bersabda Rasulullah saw, ‘Tak akan terjadi kiamat hingga Tanah Arab (yang tandus itu) menjadi lembah yang subur dan dialiri sungai-sungai’. (HR. Muslim). (ket: sekarang tanah Arab yang tandus mulai menghijau oleh pepohonan yang setiap hari disiram, disediakan satu keran air untuk satu pohon)

28. Ujian dahsyat terhadap iman

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Bersegeralah kamu beramal sebelum menemui fitnah (ujian berat terhadap iman) seumpama malam yang sangat gelap. Seseorang yang masih beriman di waktu pagi, kemudian pada waktu petang dia sudah menjadi kafir, atau (Syak Perawi Hadits) seseorang yang masih beriman di waktu petang, kemudian pada esok harinya, dia sudah menjadi kafir. Ia telah menjual agamanya dengan sedikit dari harta benda dunia.’ (HR. Muslim)

29. Kelebihan ibadat di saat huru hara

Dari Ma’qil bin Yasar ra. Rasulullah saw bersabda, ‘Beribadat di saat-saat huru hara (dunia kacau bilau) adalah seperti berhijrah kepadaku.’ (HR. Muslim)

30. Peperangan di kawasan sungai Furat (Euphrates-Irak) karena merebut kekayaan

Dari Abu Hurairah r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Tidak terjadi hari kiamat sehingga Sungai Furat (Sungai Euphrates yaitu sebuah sungai yang ada di lrak) menjadi surut airnya sehingga nampak sebuah gunung emas. Ramai orang yang berperang untuk merebutkannya. Maka terbunuh sembilan puluh sembilan dari seratus orang yang berperang. Dan masing-masing yang terlibat berkata, ‘Mudah-mudahan akulah yang selamat itu.’ Di dalam riwayat lain disebutkan, ‘Sudah dekat suatu masa dimana sungai Furat akan menjadi surut airnya lalu nampak perbendaharaan emas, maka barangsiapa yang hadir di situ janganlah ia mengambil sesuatupun daripada harta itu.’ (HR. Bukhari dan Muslim)

31. Ketiadaan imam untuk shalat berjamaah

Dari Salamah binti al-Hurr r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Akan datang suatu zaman, orang ramai berdiri tegak beberapa masa. Mereka tidak segera mulai shalat berjamaah karena tidak mendapatkan orang yang dapat menjadi imam.’ (HR. Ibnu Majah)

32. Ulama tidak dipedulikan

Dari Sahl bin Saad as-Saaidi r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Ya Allah! Jangan kau temukan aku dan mudah-mudahan kamu (sahabat) tidak bertemu dengan suatu masa di mana para ulama sudah tidak diikuti lagi, dan orang yang penyantun sudah tidak disegani lagi. Hati mereka seperti hati orang Ajam (pada fasiknya), lidah mereka seperti lidah orang Arab (pada fasihnya).’ (HR. Ahmad)

33. Islam tinggal nama saja

Dari Ali bin Abi Thalib r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Sudah hampir sampai suatu masa di mana tidak tinggal lagi daripada Islam ini kecuali hanya namanya, dan tidak tinggal daripada Al-Quran itu kecuali hanya tulisannya. Masjid-masjid mereka terbangun indah, tetapi ia kosong daripada hidayah. Ulama mereka adalah sejahat-jahat makhluk yang ada di bawah kolong (naungan) langit. Dari mereka berawal fitnah, dan kepada mereka fitnah ini akan kembali.’ (HR. Baihaqi)

34. Al-Qur’an akan hilang dan ilmu akan diangkat

Dari Huzaifah bin al-Yaman r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Islam akan luntur (lusuh) seperti lusuhnya corak (warna-warni) pakaian (bila ia telah lama dipakai), sehingga (sampai suatu masa nanti) orang sudah tidak mengerti apa yang dimaksudkan dengan puasa, dan apa yang dimaksudkan dengan shalat dan apa yang dimaksudkan dengan nusuk (ibadat) dan apa yang dimaksudkan dengan sedekah. Dan al-Quran akan dihilangkan kesemuanya pada satu malam sahaja, maka (pada esok harinya) tidak tinggal dipermukaan bumi daripadanya walau pun hanya satu ayat. Maka yang tinggal hanya beberapa kelompok daripada manusia, diantaranya orang-orang tua, laki-laki dan perempuan. Mereka hanya mampu berkata, ‘Kami sempat menemui nenek moyang kami memperkatakan kalimat “La ilaha illallah”, lalu kami pun mengatakannya juga’. Maka berkata Shilah (perawi hadis dari Huzaifah), ‘Apa yang dapat dilakukan oleh La ilaha illallah (apa gunanya La ilaha illallah) terhadap mereka, sedangkan mereka sudah tidak memahami apa yang dimaksudkan dengan shalat, puasa, nusuk, dan sedekah?’ Maka Huzaifah memalingkan muka darinya (Shilah yang bertanya). Kemudian Shilah mengulangi pertanyaan itu tiga kali. Maka Huzaifah memalingkan mukanya pada setiap kali pertanyaan Shilah itu. Kemudian Shilah bertanya lagi sehingga akhirnya Huzaifah menjawab, ‘Kalimat itu dapat menyelamatkan mereka daripada api neraka’ (Huzaifah mengatakan jawapan itu tiga kali). (HR. Ibnu Majah)

35. Lima belas maksiat yang akan menurunkan bencana

Dari Ali bin Abi Thalib r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Apabila umat ku telah membuat limabelas perkara, maka bala pasti akan turun kepada mereka yaitu:

1. Apabila harta negara hanya beredar pada orang-orang tertentu.
2. Apabila amanah dijadikan suatu sumber keuntungan.
3. Zakat dijadikan hutang.
4. Suami memperturutkan kehendak isteri.
5. Anak durhaka terhadap ibunya,
6. sedangkan ia berbaik-baik dengan kawannya.
7. Ia suka menjauhkan diri daripada ayahnya.
8. Suara sudah ditinggikan di dalam masjid.
9. Yang menjadi ketua satu kaum adalah orang yang terhina di antara mereka.
10. Seseorang dimuliakan karena ditakuti kejahatannya.
11. Khamar (arak) sudah diminum di merata tempat.
12. Kain sutera banyak dipakai (oleh kaum lelaki).
13. Para artis-artis disanjung-sanjung.
14. Musik banyak dimainkan.
15. Generasi akhir umat ini melaknat (menyalahkan) generasi pertama (sahabat). Maka pada ketika itu hendaklah mereka menanti angin merah atau gempa bumi atau pun mereka akan dirobah menjadi makhluk lain.’ (HR. Tirmizi)

36. Lima maksiat yang disegerakan balasannya

Dari Ibnu Omar r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Wahai kaum Muhajirin, lima perkara kalau kamu telah mengerjakannya, maka tiada kebaikan lagi bagi kamu. Dan aku berlindung dengan Allah swt., semoga kamu tidak menemui masa itu. Perkara-perkara itu ialah :

1. Tiada terlihat (nampak) perzinaan pada suatu kaum sehingga mereka berani berterus terang melakukannya, kecuali mereka akan ditimpa penyakit Tha’un yang cepat merebak di kalangan mereka dan mereka akan ditimpa penyakit-penyakit yang belum pernah menimpa umat-umat yang telah lalu.
2. Dan tiada mereka mengurangkan jumlah dan timbangan, kecuali mereka akan diberi bencana dengan kemarau dan susah mencari rezeki dan kezaliman di kalangan pepimpin mereka.
3. Dan jika mereka menahan zakat harta benda akan ditahan untuk mereka air hujan dari langit. Jikalau tak ada binatang (yang juga hidup diatas permukaan bumi ini) tentunya mereka tidak akan diberi hujan oleh Allah swt.
4. Dan jika mereka mungkir akan janji Allah dan Rasulnya maka Allah akan menguasakan ke atas mereka musuh mereka, maka musuh itu merampas sebahagian daripada apa yang ada di tangan mereka.
5. Dan bila para pemimpin mereka tidak melaksanakan hukum Allah yang terkandung dalam al-Quran dan tidak mau menjadikannya sebagai pilihan, maka (di saat ini) Allah akan menjadikan peperangan di kalangan mereka sendiri,’ (HR. Ibnu Majah)

37. Kapan akan terjadi kehancuran?

Dari Abu Hurairah r.a. Pada suatu masa ketika Nabi saw. sedang berada dalam suatu majlis dan sedang bercakap-cakap dengan orang yang hadir, tiba-tiba datang seorang A’rabi (Arab Badwi) dan terus bertanya kepada Rasulullah saw, ‘Bilakah akan terjadi hari kiamat?’. Maka Nabi saw. pun meneruskan percakapannya. Maka sebahagian yang hadir berkata, ‘Beliau (Nabi) mendengar apa yang ditanyakan, tetapi pertanyaan itu tidak disukainya’. Sementara yang lain pula berkata, ‘Bahkan beliau tidak mendengar pertanyaan itu.’ Sehingga apabila Nabi saww. selesai dari percakapannya beliau bersabda, ‘Di mana orang yang bertanya tentang hari kiamat tadi?’ Lalu Arab Badwi itu menyahut, ‘Ya! Saya hai Rasulullah.’ Maka Nabi saww. bersabda, ‘Apabila amanah telah disia-siakan maka tunggulah hari kiamat.’ Arab Badwi ini bertanya pula, ‘Apa yang dimaksudkan dengan mensia-siakan amanah itu?’ Nabi saww. menjawab, ‘Apabila urusan diserahkan kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah kedatangan hari kiamat.’ (HR. Bukhari)

38. Bermegah-megah dengan mesjid

Dari Anas bin Malik r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Tidak terjadi hari kiamat sehingga umat ku bermegah-megah (dengan bangunan) masjid.’ (HR. Abu Daud)

39. Menggadaikan agama karena dunia

Dari Abu Hurairah ra. Rasulullah saw. bersabda, ‘Akan timbul di akhir zaman orang-orang yang mencari keuntungan dunia dengan menjual agama. Mereka menunjukkan kepada orang lain pakaian yang dibuat daripada kulit kambing (berpura-pura zuhud dari dunia) untuk mendapat simpati orang ramai, dan percakapan mereka lebih manis daripada gula. Padahal hati mereka adalah hati serigala (mempunyai tujuan-tujuan yang jahat). Allah swt. berfirman kepada mereka, ‘Apakah kamu tertipu dengan kelembutanKu?, Ataukah kamu terlampau berani berbohong kepadaKu?. Demi kebesaranKu, Aku bersumpah akan menurunkan suatu fitnah yang akan terjadi di kalangan mereka sendiri, sehingga orang yang alim (cendikiawan) pun akan menjadi bingung (dengan sebab fitnah itu).’(HR. Tirmizi)

40. Golongan yang selamat

Dari ‘Auf bin Malik r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Umat Yahudi terpecah-belah menjadi 71 golongan, maka hanya satu golongan saja yang masuk surga dan yang 70 lagi akan masuk neraka. Umat Nasrani telah berpecah-belah menjadi 72 golongan, maka 71 golongan masuk neraka dan hanya satu golongan saja yang masuk surga. Demi Tuhan yang diriku didalam kekuasaannya, umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan, hanya satu golongan sahaja yang masuk surga dan 72 lagi akan masuk neraka. Sahabat bertanya, mana yang selamat?’ Nabi saww. menjawab, ‘Mereka adalah jamaah’. (HR. Ibnu Majah)

41. Umat Rasulullah SAW menjadi 73 golongan

Dari Abu Hurairah r.a.. Ia berkata bahwasanya Rasulullah saw. telah bersabda, ‘ Kaum Yahudi telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) golongan atau tujuh puluh dua (72) golongan, kaum Nasrani telah terpecah menjadi tujuh puluh satu (71) atau tujuh puluh dua (72) golongan, dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga (73) golongan.”

42. Datangnya zaman tak berhati nurani

Dari Hudzdaifah r.a. Ia berkata bahawasanya Rasulullah saw. bersabda, ‘Kelak akan kalian temukan suatu zaman, dimana pada zaman tersebut tiada sesuatu-pun yang lebih sulit dari pada tiga perkara, yaitu uang dirham yang halal, atau saudara yang setia, atau sunnah yang diamalkan.” (HR. Thabrani).

43. Datangnya zaman tak berhati nurani

Dari Abu Hurairah r.a. Nabi Muhammad saw. bersabda, ‘Akan datang kepada manusia suatu zaman, di zaman tersebut seseorang tidak memperdulikan lagi harta yang di perolehnya, apakah dari hasil yang halal ataukah dari hasil yang haram.” (HR. Bukhari).

44. Mandat di tangan orang yang bukan ahlinya, dan banyaknya orang yang menyia-nyiakan amanat

Dari Abu Hurairah r.a. Ia berkata, ‘Ketika Rasulullah saw. sedang menyampaikan ceramahnya di hadapan suatu kaum pada salah satu majelis, datanglah seseorang dari perkampungan arab. Orang itu berkata, ‘Kapankah kiamat itu?’ Rasullullah saaw. terus bersabda, lalu sebagian kaum berkata, ‘Beliau mendengar apa yang dikatakan olehnya, namun beliau benci terhadap apa yang dikatakan itu.’ Dan sebagian dari mereka berkata, ‘Namun beliau tidak mendengarnya.’ Setelah beliau selesai berbicara, maka beliau bersabda, ‘Di manakah gerangan yang orang yang bertanya tentang kiamat ?’ Seseorang menyahut, ‘Saya, ya Rasulullah.’ Beliau bersabda, ’Apabila amanat itu di sia-siakan, maka nantikanlah kiamat.’ Si penanya bertanya kembali, ‘Bagaimana menyia-nyiakan amanat itu?’ Beliau bersabda, ‘Apabila perkara (urusan) diserahkan kepada selain ahlinya, maka nantikanlah kiamat.’ (HR. Bukhari)

45. Tampaknya kehancuran (hari kiamat)

Dari Anas bin Malik r.a. Ia berkata bahwasanya Rasulullah saw bersabda,’ Sesungguhnya, sebagian dari tanda-tanda kiamat adalah terangakatnya (hilangnya) ilmu, tetapnya kebodohan, diminumnya khamar, tampaknya perzinaan, banyaknya wanita, dan sedikitnya laki-laki sampai lima puluh wanita berbanding satu laki-laki.” (HR. Bukhari).

46. Tanda-tanda kehancuran suatu agama

Dari Ibnu Abbas r.a. Ia berkata bahwasanya Rasulullah saw. bersabda,’Bencana agama ada tiga. Yaitu ahli fiqh yang durhaka, imam yang zhalim, dan mujtahid yang bodoh (tidak mengerti masalah agama).” (HR. Dailami).

47. Zaman yang penuh fitnah

“Kelak akan terjadi banyak fitnah. Pada zaman tersebut, banyak yang duduk lebih baik dari pada orang yang berdiri, dan orang yang berdiri lebih baik dari pada orang yang berjalan, serta orang yang berjalan lebih baik dari pada orang yang berlari.” (HR. Bukhari dan Muslim).

48. Datangnya masa yang penuh dengan penguasa zalim

Dari Abi Salalah r.a. Ia berkata bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, ‘Kelak akan ada para imam yang menguasai rezeki kalian. Mereka bebicara kepada kalian tetapi berdusta, Mereka bekerja tetapi mencaci maki pekerjaan itu. Mereka selalu merasa tidak puas sebelum kalian menganggap baik perbuatan buruk mereka dan membenarkan kedustaan mereka. Maka, berikanlah kepada mereka perkara yang haq selagi mereka rela dengan perkara yang haq itu. Siapa saja yang terbunuh demi mempertahankan perkara yang haq, maka ia mati syahid.” (HR. Thabrani).

49. Munculnya kekacauan dan maraknya pembunuhan

Dari Abu Hurairah r.a. Ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda,‘Kiamat itu tidak terjadi sampai ilmu dicabut, banyak hura-hura, waktu terasa berdekatan (terasa pendek), munculnya fitnah-fitnah, banyaknya kekacauan yaitu pembunuhan, sehingga banyaknya harta benda padamu, maka harta benda tersebut menjadi berlimpah ruah.’ (HR. Bukhari).

50. Persaingan ekonomi (bisnis) yang dahsyat

‘Sesungguhnya, diantara (tanda-tanda) menjelang (datangnya) kiamat adalah ucapan salam hormat kepada orang tertentu, gila bisnis, memutuskan hubungan kekeluargaan, persaksian palsu, penyembunyian persaksian yang hak, dan terangkatnya pena (tulisan).’

51. Penghormatan hanya untuk orang dikenal

‘Sesungguhnya, diantara tanda-tanda kiamat adalah apabila salam penghormatan itu hanya (diucapkan) kepada sahabat atau orang yang dikenalnya.’ Dalam riwayat yang lain, ‘Ucapan salam seorang lelaki kepada lelaki (lain) tidak dijawab salamnya, kecuali kepada orang yang sudah dikenal atau sahabat.’

52. Banyaknya orang-orang yang benci Islam, kemudian mendapatkan hidayah-Nya

‘Kalian akan menjumpai manusia bagaikan benda-benda logam, yaitu orang-orang yang terpilih di zaman jahiliah, terpilih juga di zaman Islam (apabila mereka masuk Islam). Dan, kalian akan menjumpai sebaik-baik manusia, yaitu orang yang paling benci terhadap Islam (sebelum mereka masuk Islam), setelah masuk islam. Dan, kalian akan menjumpai seburuk-buruk manusia kelak di hari kiamat di sisi Allah, yaitu orang-orang bermuka dua, dan kepada golongan yang lainnya dengan muka yang lain.’ (HR. Bukhari dan Muslim).

53. Kaum muslim meremehkan masjid

‘Sesungguhnya, termasuk tanda-tanda kiamat ketika seorang lelaki melewati (masuk) masjid, namun tidak melaksanakan shalat dua rakaat didalamnya.’ (HR. Ibnu Khuzaimah).

54. Agama tak lebih bernilai dibandingkan harta

Dari Ibnu Umar r.a. Ia berkata bahwasanya Rasulullah saww. bersabda, ‘Sepeninggalku, umatku benar-benar akan diselimuti oleh banyak fitnah yang seakan-akan (seperti) gelapnya malam (dari saking banyaknya). Di zaman itu, seseorang dalam keadaan mukmin di pagi hari, kemudian di sore harinya menjadi kafir. Banyak kaum yang menjual agamanya dengan harta duniawi yang sedikit.’ (HR. Hakim).

55. Perang yang tak terhindarkan

Dari Sa’ad bin Abi Waqqash r.a. Ia berkata bahwasanya Nabi saww. bersabda, ‘Aku meminta tiga perkara kepada Tuhan, tapi dia memberiku hanya dua perkara dan yang satu perkara lagi tidak dikabulkan. Aku meminta kepada Tuhanku hendaknya Dia tidak membinasakan umatku dengan paceklik, maka dia memenuhi permintaanku itu. Aku meminta kepada-Nya untuk tidak membinasakan umatku dengan tenggelam (banjir), maka dia memenuhi permintaanku. Aku meminta kepada-Nya hendaknya dia tidak menjadikan peperangan diantara sesama mereka, namun dia menolak permintaanku itu.’ (HR. Bukhari dan Muslim).

56. Orang menjadi terlena ketika dekat dengan penguasa dan memiliki banyak harta (lupa diri)

Dari Ubaid bin Umair r.a. Ia berkata bahwasanya Nabi saww. bersabda, ‘Tidaklah seseorang semakin dekat kepada penguasa melainkan ia semakin jauh dari Allah swt., dan tidak sekali-kali ia makin bertambah pengikutnya melainkan semakin bertambah pula setannya, serta tidak sekali-kali ia semakin bertambah hartanya melainkan bertambah ketat pula perhitungan (hisab) nya.’ (HR. Ahmad).

57. Munculnya manusia yang menyerupai dajjal

‘Sesungguhnya, Dajjal akan keluar dan ia membawa air dan api. Adapun yang dilihat manusia sebagai air, sebenarnya adalah api yang dapat membakar. Sedangkan yang dilihat manusia sebagai api, sebenarnya adalah air tawar yang sejuk. Karena itu, barang siapa diantara kalian sempat bertemu dengannya, maka hendaklah ia memilih yang terlihat sebagai api, sebab sesungguhnya itu adalah air sejuk yang tawar lagi baik.’ (HR. Bukhari).

58. Munculnya orang mukmin yang tidak lebih mulia dari hewan

Dari Anas r.a. Ia berkata bahwa Rasulullah saww. bersabda, ‘Kelak akan datang suatu zaman atas manusia, disaat itu ada orang mukmin lebih hina dari pada kambingnya.’ (HR. Ibnu Asakir).

59. Pernyataan Rasulullah saw. mengenai umatnya

‘Sebaik-baiknya manusia adalah generasiku (para sahabat radhiyallahu’anhu), kemudian orang-orang sesudah mereka (para tabiin), lalu orang-orang sesudah mereka lagi (tabiit tabiin). Setelah itu, datanglah kaum-kaum yang kesaksian seseorang diantara mereka mendahului sumpahnya, dan sumpahnya mendahului kesaksiannya.’ (HR. Syaikhan).

60. Tiada waktu tanpa dosa

‘Kelak di akhir zaman akan terdapat pasukan-pasukan, mereka di waktu pagi-pagi hari benar telah berada dalam kemurkaan Allah dan di sore hari dalam kemurkaan Allah pula. Karena itu, hati-hatilah, janganlah engkau menjadi teman dekat mereka.” (HR. Thabrani).

61. Kedatangan ulama buruk

Dari Anas r.a. Bahwasanya Rasulullah saw bersabda, ‘Celakalah umatku disebabkan ulama yang buruk.’ (HR. Al-Hakim).

62. Lenyapnya pengetahuan agama dan pengamalannya

‘Celakalah orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang agama, dan celaka pulalah orang yang mengetahui tetapi tidak mengamalkannya.’ (HR. Abu Nu’aim).

63. Kelebihan dapat menentramkan hidup seseorang

Dari Imran r.a. Ia berkata bahwasanya Nabi saw. bersabda, ‘Setiap manusia dimudahkan menurut bakatnya masing-masing.’ (HR. Bukhari dan Muslim).

64. Suatu masa yang dipenuhi oleh orang-orang yang sibuk dengan urusan orang lain

Dari Abu Hurairah r.a. Nabi saw. bersabda, ‘Seseorang di antara kalian melihat kotoran yang terdapat pada mata saudaranya, tetapi ia lupa akan kotoran yang terdapat pada matanya sendiri.” (HR. Abu Nu’aim).

65. Perbuatan suatu kaum yang tidak sesuai dengan perkataanya

Dari Abu Said al-Khudry dan Anas bin Malik r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Akan terjadi di tengah umatku perselisihan dan perpecahan; yaitu kaum yang mereka itu indah dalam berbicara dan buruk dalam beramal. Mereka membaca al-Qur’an, tidak melewati kerongkongannya, mereka keluar dari Islam seperti keluarnya panah dari busurnya, tidak lagi kembali ke tempat semula. Mereka adalah sejahat-jahat makhluk. Berbahagialah siapa yang memerangi mereka atau yang diperangi. Kaum tersebut menyeru pada kitab Allah swt., padahal mereka sama sekali bukan bagian darinya. Barang siapa yang memerangi mereka, maka Allah swt. berhak menolongnya memerangi (kaum tersebut). Para sahabat bertanya, ‘Saww, apa tanda-tanda mereka?’ Rasulullah saww. menjawab, ‘Kepalanya botak.’ (HR. Abu Dawud dan Ahmad).

66. Datangnya suatu kaum yang mengada-ngada dalam urusan agama (bid’ah)

Dari Abu Hurairah r.a. Ia berkata bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: ‘Akan muncul di akhir umat ini, manusia-manusia yang menyampaikan pada kalian sesuatu yang kalian serta bapak-bapak kalian belum pernah mendengarnya (sesuatu yang baru dalam perkara Islam). karena itu, berhati-hati dan hindarilah mereka.’ (HR. Bukhari dan Muslim).

67. Munculnya manusia yang lebih cinta dunia dan panjang angan-angan

Dari Abu Hurairah r.a. Ia berkata bahwasanya Rasulullah saw. bersabda, ‘Hati orang tua senantiasa muda dalam dua perkara : cinta dunia dan panjang angan-angan.’ (HR. Bukhari).

68. Datangnya kaum yang lebih jahat dari kaum sebelumnya

Dari Anas bin Malik r.a. Ia berkata bahwasanya Rasulullah saw. bersabda,‘Tidaklah datang suatu zaman pada kalian, kecuali orang-orang pada zaman tersebut lebih jahat dari orang-orang yang ada pada zaman sebelum kalian’

89. Hilangnya rasa malu kepada Allah swt.

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. Ia berkata bahwa Rasulullah saw. bersabda, ‘Malulah kalian dengan sebenar-benar malu.’ Kami berkata, ’Ya Rasulullah, kami punya malu. Alhamdulillah.’ Rasulullah sawb. bersabda, “Bukan itu, akan tetapi malu kepada Allah swt. dengan sebenar-benarnya malu. Yaitu kamu pelihara kepalamu dan apa yang menjadi isinya; kamu pelihara perutmu dan apa yang di dalamnya; ingatlah olehmu kematian dan kemusnahan; dan barang siapa yang menginginkan akhirat, maka ia tinggalkan perhiasan dunia. dan, barang siapa yang melakukan itu, maka ia sungguh telah malu kepada Allah swt. dengan sebenar-benarnya malu.’ (HR. Tirmidzi).

90. Dunia tidak akan terlepas dari ujian dan cobaan

Dari Abi ‘Abdi Robb r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Tidak tersisa dari dunia ini kecuali cobaan dan ujian.’ (HR.Ibnu Hibban).

91. Dua perkara yang ditakuti banyak orang

Dari Mahmud bin Labid r.a. Ia berkata bahwasanya Nabi Muhammad saww. telah bersabda, ‘Dua perkara yang sangat dibenci manusia: kematian, padahal ia lebih baik bagi mukmin dari pada ujian, dan sedikitnya harta, padahal ia menyebabkan sedikit hisab.’ (HR. Ahmad).

92. Tanda-tanda munculnya kesemrawutan umat

Dari Hudzaifah bin al-Yaman r.a. berkata, ‘Orang-orang bertanya kepada Rasulullah saww. tentang kebaikan, sedangkan aku bertanya tentang kejahatan, karena takut hal itu menimpaku.’ Maka aku katakan, ‘Wahai Rasulullah saww. sesungguhnya dulu kita berada dalam kejahiliahan (kebodohan) dan kejahatan. Lalu, Allah swt. mendatangkan pada kami kebaikan kebaikan (Islam) ini, maka apakah setelah kebaikan ini akan datang kejahatan?’ Beliau menjawab, ‘Ya.’ Aku bertanya lagi, ‘Apakah setelah kejahatan itu akan muncul lagi kebaikan?’ Beliau menjawab, ‘Ya, tetapi di dalamnya terdapat noda.’ Aku bertanya lagi, ‘Noda apakah itu?’ Beliau menjawab, ‘Yaitu suatu kaum yang berpedoman bukan dengan pedomanku. Kamu tahu dari mereka dan kamu ingkari.’ Aku bertanya lagi, ‘Lalu, apakah setelah kebaikan itu akan muncul lagi kejahatan?’ Beliau menjawab, ‘Ya, yaitu para da’i (penyeru) kepada pintu-pintu jahannam. maka, barang siapa yang memenuhi panggilan mereka, niscaya mereka akan dicampak-kan ke dalam neraka jahannam itu.’ Aku bertanya lagi, ‘Wahai Rasulullah saww, gambarkanlah kepada kami tentang mereka.’ Lalu, beliau menjawab, ‘Mereka adalah dari kalangan kita. Berkata dengan bahasa kita.’ Aku bertanya, ‘Apa yang engkau perintahkan padaku jika hal itu menimpaku?’ Beliau menjawab, ‘Berpegang teguhlah dengan jamaah muslimin, dan imam mereka (kelompok yang berpegang teguh dengan al-Haq).’ Aku bertanya, ‘Jika mereka tidak punya jama’ah dan tidak punya imam?’ Beliau menjawab, ‘Maka tinggalkan semua golongan itu, walaupun kamu harus menggigit akar pohon sampai kamu mati, sedangkan kamu berada dalam keadaan demikian.’ (HR. Bukhari).

93. Bila akhirat menjadi tujuan utama, urusan dunia pun menyertainya

‘Dan, barang siapa menjadikan akhirat keinginan (utamanya), niscaya Allah kumpulkan baginya urusan hidupnya dan dijadikan kekayaan didalam hatinya dan didatangkan kepadanya dunia bagaimanapun keadaanya (dengan tunduk).’(HR. Ibnu Majah).

94. Berlomba-lomba meninggikan bangunan

Dari Abu Hurairah r.a. ‘Tidak akan datang hari kiamat….hingga manusia berlomba-lomba meninggikan bangunan’ (HR. Bukhari)

95. Munculnya Imam Mahdi

Dari Abdullah bin Mas’ud r.a. Rasulullah saw. bersabda, ‘Dunia tidak akan hilang (kiamat) sehingga bangsa Arab akan dikuasai oleh seorang lelaki dari keluargaku (ahlul baitku-keturunanku) yang namanya sama dengan namaku.’ (HR. Tirmizi) (pen: Imam Mahdi namanya sama dengan nabi Muhammad, Muhammad al-Mahdi)

98. Sepuluh tanda-tanda kiamat yang besar

Dari Huzaifah bin Asid Al-Ghifari ra. Datang kepada kami Rasulullah saw. dan kami pada waktu itu sedang berbincang-bincang. Lalu beliau bersabda: ‘Apa yang kamu perbincangkan?’ Kami menjawab, ‘Kami sedang berbincang tentang hari kiamat.’ Lalu Nabi saww. bersabda, ‘Tidak akan terjadi hari qiamat sehingga kamu melihat sebelumnya sepuluh macam tanda-tandanya.’ Kemudian beliau menyebutkannya, ‘Asap, Dajjal, binatang melata, terbit matahari dari tempat tenggelamnya, turunnya Isa bin Maryam a.s., Ya’juj dan Ma’juj, tiga kali gempa bumi, sekali di timur, sekali di barat dan yang ketiga di Semenanjung Arab, yang paling akhir adalah api yang keluar dari arah negeri Yaman yang akan menghalau manusia menuju Padang Mahsyar mereka.’ (HR. Muslim)

Keterangan :

Sepuluh tanda-tanda qiamat yang disebutkan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam Hadits ini adalah tanda-tanda qiamat yang besar yang akan terjadi ketika hampir tibanya hari qiamat. Sepuluh tanda itu ialah :

1. Dukhan (asap) yang akan keluar dan mengakibatkan penyakit seperti selesma di kalangan orang-orang yang beriman dan akan mematikan orang kafir.

2. Dajjal yang akan membawa fitnah besar yang akan menguji keimanan, sehingga banyak orang yang akan tertipu dengan seruannya.

3. Binatang besar yang keluar dekat gunung Shafa di Makkah yang akan berbicara, manusia sudah tidak mau lagi beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

4. Matahari akan terbit dari tempat tenggelamnya (barat). Maka waktu itu Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak lagi menerima iman orang kafir dan tidak menerima taubat dari orang yang berdosa.

5. Turunnya Nabi Isa Alaihissalam ke permukaan bumi ini.
Beliau akan mendukung pemerintahan Imam Mahdi yang sedang berkuasa pada waktu itu dan beliau akan mematahkan segala salib yang dibuat oleh orang-orang Nashrani dan beliau juga yang akan membunuh Dajjal.

6. Keluarnya bangsa Yajuj dan Ma’juj yang akan membuat kerusakan di permukaan bumi ini, yaitu apabila mereka berhasil menghancurkan dinding yang dibuat dari besi bercampur tembaga yang telah didirikan oleh Zul Qarnain bersama pengikut-pengikutnya pada zaman dahulu.

7. Gempa bumi di Timur.

8. Gempa bumi di Barat.

9. Gempa bumi di Semenanjung Arab.

10. Api besar yang akan menghalau manusia menuju ke Padang Mahsyar. Api itu akan bermula dari arah negeri Yaman.

Menurut pendapat Imam Ibnu Hajar al-Asqalani di dalam kitab Fathul Bari beliau mengatakan:

“Apa yang dapat dirajihkan (pendapat yang terpilih) dari kumpulan Hadits-Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam keluarnya Dajjal adalah yang mendahului segala tanda-tanda besar yang mengakibatkan perubahan besar yang berlaku di permukaan bumi ini. Keadaan itu akan diakhiri dengan kematian Nabi Isa Alaihissalam (setelah beliau turun dari langit). Kemudian terbitnya matahari dari tempat tenggelamnya adalah permulaan tanda-tanda qiamat yang besar yang akan merusakkan sistem alam cakrawala, kejadian ini akan diakhiri dengan terjadinya peristiwa qiamat yang dahsyat itu. Barangkali keluarnya binatang yang disebutkan itu adalah terjadi di hari yang matahari pada waktu itu terbit dari tempat tenggelamnya.”

Pesan buat kita :

Setelah kita membaca hadits-hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yg menggambarkan kepada kita peristiwa-peristiwa akhir zaman, dapatlah kita mengambil beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Hendaklah kita senantiasa bermuhasabah (membuat perhitungan diri) dan membuat penelitian terhadap diri kita masing-masing untuk meningkatkan amalan yang sudah ada dan menjauhkan segala perkara-perkara yang tidak baik. Kita hendaklah menjauhkan diri dari golongan sesat yang sifat-sifatnya telah diterangkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di dalam hadits-hadits yang telah kita sebutkan.

2. Hendaklah kita berpegang teguh kepada aqidah Ahlus Sunnah wal Jamaah, aqidah yang telah menjadi pegangan para sahabat, tabi’in dan para ulama, baik salaf maupun khalaf yang datang silih berganti dari zaman ke zaman karena golongan ini saja yang akan selamat dan akan memasuki sorga. Golongan yang lain dari mereka akan menjadi penghuni Neraka.

3. Hendaklah kita berusaha mencari ilmu pengetahuan agama, terutama ilmu-ilmu yang di istilahkan oleh para ulama’ sebagai “Ilmu Fardhu ‘Ain” kemudian disusul dengan “Ilmu Fardhu Kifayah”. Setiap hari, kita sediakan waktu khusus untuk belajar ilmu syariat, terutama dari ulama shaleh yang mewarisi tugas para Anbiya Alaihimussalam. Cari dan tuntutlah ilmu sebelum diangkat (dihilangkan) oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dari permukaan bumi.

4. Hendaklah kita berusaha membersihkan hati dari sifat-sifat kotor dan senantiasa bermujahadah untuk menghilangkan sifat-sifat tercela seperti “hubbud Dunia” (cinta kepada dunia) dan “takut mati” yang menjadi sebab segala kelemahan kaum Muslimin dan sebab kemenangan musuh terhadap kita. Untuk tujuan ini kita hendaklah mempelajari dan mendalami Ilmu Akhlak (Ilmu Tasauf) serta menghayatinya di dalam kehidupan kita.

5. Hendaklah kita berhati-hati di dalam mencari nafkah kehidupan supaya kita terhindar dari sumber-sumber yang tidak diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hendaklah kita menjauhkan diri dari harta-harta yang haram dan jangan melakukan kezaliman apapun terhadap hak milik orang lain karena tubuh yang tumbuh dari makanan yang haram pasti akan dibakar api neraka.

6. Hendaklah kita memperhatikan masalah pendidikan keluarga, anak isteri dan famili kita. Dan hendaklah kita memberikan waktu untuk mentarbiyah (mendidik) mereka dan berusaha supaya mereka dapat mengikuti ajaran yang telah diberikan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Jika kita tidak berbuat demikian, besar kemungkinan kita akan menjadi binasa dan terjerumus ke dalam jurang kemaksiatan, yaitu apabila kita terpaksa memperturutkan kemauan mereka yang tidak jarang berlawanan dengan kehendak agama.

7. Hendaklah kita memberikan waktu yang cukup setiap hari untuk membaca Al-Qur’anul Karim. Bacalah Al-Qur’an sebelum diangkat dari permukaan bumi. Hendaklah kita membacanya dengan baik, serta berusaha memahami kandungannya. Ia adalah teman kita di malam yang sunyi dan wirid yang dibaca ketika manusia sedang sibuk dengan berbagai urusan di waktu sore dan di waktu mereka nyenyak tidur di tengah malam.

8. Hendaklah kita memberikan sebagian dari rezeki yang dikaruniakan Allah Subhanahu wa Ta’ala kepada kita untuk diberikan kepada keluarga kita yang memerlukannya dan orang lain yang kurang berkemampuan, karena sedekah itu adalah sebagian dari bekal kita menjalani negeri akhirat yang sangat jauh dan sulit itu. Semoga apa yang kita korbankan itu akan menjadi hitungan dalam suratan kebaikan di akhirat kelak.

9. Hendaklah kita memahami Islam ini dengan bentuknya yang “Syumul” yang melengkapi seluruh aspek kehidupan. Dengan itu kita hendaklah mengikuti dan melaksanakan ajaran Islam di dalam semua lapangan kehidupan. Islam ketika berada di masjid, Islam ketika berada di tengah masyarakat, Islam ketika benegara dan Islam di dalam semua lapangan kehidupan.

10. Yang terakhir, hendaklah kita·hidup untuk agama yang kita cintai ini. Kita menjadikan Islam sebagai pilihan dan berjuang untuk menyiarkannya. Kita hendaklah memberi pengorbanan sewajarnya untuk Islam di samping berusaha·dengan gigih memperjuangkan nya. Kita hendaklah juga berhati-hati terhadap apa yang direncanakan oleh musuh-musuh Islam, apakah dari golongan Yahudi atau pun dari golongan Nashrani dan dari golongan yang lain-lain. Dengan itu kita akan dapat memelihara diri dari perangkap yang mereka pasang untuk menghancurkan umat Islam. Inilah sepuluh intisari yang dapat saya tuliskan di sini yang merupakan sebagian dari mutiara-mutiara yang terkandung di dalam hadits-hadits yang telah kita sebutkan. Mudah-mudahan kita mendapat keberkatan darinya dan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala senantiasa melimpahkan kepada kita, rahmat-Nya dan ampunan-Nya bagi segala dosa dan kesalahan.

Ya allah…semoga kita semua dimudahkan dalam mencari Kebun HIKMAH yaitu arti IKHLAS, arti SABAR, arti MENCINTAI, arti MEMAAFKAN, arti TAWAKAL dan arti ADA DAN TIADA KECUALI ILLAH dalam mencari redha Illahi pemilik napas panjang kami ketika kita pulang, bukankah tak ada yang abadi dibumi ini, bahagia tak abadi, deritapun tak abadi dan mudahkan ketika “s a k a r a t u l-m a u t” menjemput.

Sumber:
98 HADIS SOHIH BERKAITAN AKHIR ZAMAN | Blog Peribadirasulullah

Hidayatullah.com | PEMUKIMAN ‘Israel’ yang dibangun di atas tanah Palestina yang dirampok oleh Zionis telah dinyatakan ilegal oleh Mahkamah Internasional. Di tanah jajahan ini, ‘Israel’ membangun perumahan, pabrik, dan menjadilan lahan warga Palestina yang dirampas untuk perkebunan.

Sekitar 60% kurma ‘Israel’ ditanam di pemukiman semacam ini, dan menjadi tanaman paling menguntungkan mereka yang berkontribusi signifikan terhadap kelangsungan hidup ekonomi mereka.

Delapan puluh persen dari kurma yang dihasilkan ‘Israel’ diekspor, Inggris menjadi pasar terbesar kedua ‘Israel’. Jika Anda menentang ‘Israel’, targetkan kurma mereka.

Perusahaan dan Merk ‘Israel’

Kurma yang paling banyak mereka ekspor adalah kurma jenis Medjool. Kurma jenis ini sangat mendunia karena memiliki tekstur yang empuk, lembut, manis dan legit. Kurma yang dikenal sebagai ‘Raja Kurma’ atau ‘Berlian Kurma’ ini juga mengandung fruktosa dan glukosa alami yang merupakan sejenis karbohidrat sederhana yang baik untuk meningkatkan energi saat berpuasa.

Kurma Medjool ini hanya bisa tumbuh di Lembah Yordan dan sedikit di wilayah selatan ‘‘Israel’’. Lembah Yordan sendiri merupakan wilayah paling subur di Tepi Barat. Banyak perkebunan ilegal Zionis berada di atas tanah curian dari rakyat Palestina ini.

Sekitar 75% dari kurma Medjool di dunia diproduksi di ‘Israel’ (2016). Setiap tahun ‘Israel’ memperluas pangsa pasar kurmanya. Sejak tahun 2012, produksi negara Zionis itu melampaui Arab Saudi dan sekarang menjadi eksportir kurma terbesar ketiga di dunia setelah Tunisia dan Iran dan nilai ekspor mencapai 181 juta AS dolar pada tahun 2017.

Setelah Prancis, Inggris adalah pasar terbesar ‘Israel’ untuk kurma dengan nilai 30 juta AS dolar pada tahun 2017 dengan hampir 9.000 ton kurma ‘Israel’ diekspor ke Inggris.

Hadiklaim, adalah eksportir kurma terbesar ‘Israel’, yang mencakup perkebunan ilegal di Lembah Jordania, menjual 65% dari semua kurma ‘Israel’. Di bawah ini beberapa merk kurman produk ‘Israel’ yang dirilis inmind:
  1. Jordan River
  2. King Solomon
  3. Tamara Barhi Dates
  4. Desert Diamond
  5. Rapunzel
  6. Bomaja
  7. Shams
  8. Delilah
Selain itu mereka juga memasok kurma ‘Israel’ ini ke supermarket yang memasarkan kembali dengan merk mereka sendiri. Di bawah ini jaringannya;
  1. Marks & Spencer
  2. Sainsbury
  3. Tesco
  4. Asda
  5. Morrisons
  6. Waitrose
Bahkan terkadang mereka diberi label “Diproduksi di Tepi Barat”, namun ingat, ini bukanlah kurma Palestina. Hadiklaim juga telah menjual kurma Afrika Selatan dengan keuntungan untuk ‘Israel’, namun karena boikot mitra Afrika Selatan mereka, Karsten Farms telah memutuskan hubungan dan bersumpah tidak akan bermitra dengan entitas ‘Israel’ yang terlibat dalam penjajahan.

Mehadrin, pengekspor produk segar terbesar ‘Israel’, sesumbar penjualan kurma mereka akan berlipat ganda melihat permintaan yang kuat selama Ramadhan. Kurma mereka bermerk Premium Medjoul, Fancy Medjoul, Royal Treasure, Red Sea dan Bonbonierra. Terkadang kemasan mereka menyatakan “Ditumbuhkan oleh Petani Palestina”, ini merujuk pada buruh ‘budak’ Palestina yang ditemukan di perkebunan ‘Israel’.

Tnuvot Field (Field Produce Marketing Ltd) adalah pengekspor Medjool ke-3 terbesar di ‘Israel’. Nama-nama mereknya termasuk Paradise dates, dan Star dates.

Tidak cukup hanya membaca label

Sayangnya membaca label tidak lagi cukup karena Hadiklaim mengakui bahwa sejak 2012 mereka telah mengirimkan kurma dari Lembah Jordania yang diberi label ‘Made in Palestine’ ke Eropa dan Dubai.

Al-Jazeera pada Agustus 2012 mewawancarai seorang manager ekspor pertanian ‘Israel’ di pemukiman Mahola, salah satu pemukiman ilegal ‘Israel’ di Tepi Barat di mana Hadiklaim mendapatkan kurma Medjoolnya. Dia menjelaskan kotak kurma di gudang pengemasannya berlabel “Palestina – Jericho” dengan mengatakan bahwa “terkadang Inggris menolak [membeli dari kam] Kami hanya menghindari menulis ‘‘Israel’’ di kotak, kami seringkali mencetak kotak khusus atas permintaan pembeli, terkadang mereka meminta kami untuk mengubah nama negara asal kotak tersebut.”*

Rep: Nashirul Haq
Editor: Insan Kamil
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.hidayatullah.com dan Segera Update aplikasi hidcom untuk Android . Install/Update Aplikasi Hidcom Android Anda Sekarang !
Topik: 
Sumber:
Hati-hati Kurma ‘Israel’, Ini Daftarnya

Warnai Jiwamu dengan Warna Islam!
Kali ini kita akan mengkaji salah satu ayat yang menunjukkan keunggulan agama Islam atas agama lainnya. Bahwa Islam dalam keyakinan kita adalah satu-satunya agama yang di ridhoi oleh Allah dan satu-satunya agama yang di restui oleh-Nya.

Allah swt berfirman:

صِبۡغَةَ ٱللَّهِ وَمَنۡ أَحۡسَنُ مِنَ ٱللَّهِ صِبۡغَةٗۖ وَنَحۡنُ لَهُۥ عَٰبِدُونَ

Siapa yang lebih baik sibgah-nya daripada Allah? Dan kepada-Nya kami menyembah.” (QS.Al-Baqarah:138)

Kalimat صِبغَةَ اللَّه memang agak sulit di terjemahkan secara letterlek dalam bahasa Indonesia. Sibghoh secara bahasa artinya memberi warna kepada sesuatu dengan warna tertentu.
Sementara para Ahli Tafsir menyebutkan bahwa arti Sibghoh Allah ada dua, yaitu agama Islam dan Fitrah.

Islam disebut sebagai Sibghoh Allah secara kiasan, karena sejatinya Islam mewarnai setiap langkah dan perbuatan dari penganutnya.

Allah swt berfirman:

فِطۡرَتَ ٱللَّهِ ٱلَّتِي فَطَرَ ٱلنَّاسَ عَلَيۡهَاۚ

“Fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu.” (QS.Ar-Rum:30)

Makna dari ayat ini adalah hendaknya kita mengikuti “Fitrah Allah” atau dengan kata lain jalan keyakinan kepada Allah yang menciptakan manusia atas dasar tersebut. Makna ini juga menjurus pada agama Allah yang lurus.

Secara dhohir memang tidak ada beda antara kalimat “Sibghoh Allah” dan “Fitrah Allah”. Karena agama Islam adalah fitrah itu sendiri dan tentu tidak akan berseberangan dengan fitrah.

Namun dari dua kalimat di atas ada pelajaran dan makna yang dapat kita ambil, yaitu:

Peganglah agama Allah dan tegakkan agama itu dengan tekad yang kuat dan upaya yang maksimal. Lakukan amalan-amalan yang tampak secara dhohir ataupun batin dan jalankan keyakinan kita sepanjang waktu sehingga diri kita terwarnai dengan warna Islam.

Karena dengan berpegang teguh dan serius dalam menjalankan ajaran Islam maka warna Islam akan menyatu dengan sifat-sifat yang ada dalam diri kita. Sehingga kita menjalankan perintah Allah dengan penuh kesadaran dan keikhlasan serta rasa cinta. Dan meninggalkan semua larangannya berdasarkan kesadaran dan keikhlasan pula.

Sehingga agama dalam diri kita seperti warna yang menyatu di baju. Bergabung menjadi satu dan tidak terpisahkan.

Ketika ada baju berwarna merah, kita akan menyebut “Baju Merah”. Karena kita tidak bisa memisahkan antara baju dengan warnanya. Begitupula ketika warna Islam telah menyatu dalam diri kita maka segala ucapan, perbuatan dan apapun yang keluar dari diri kita adalah keindahan akhlak dan keluhuran ajaran Islam. Sehingga ujungnya kita akan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Sedangkan firman Allah di akhir ayat itu menyebutkan:

وَنَحۡنُ لَهُۥ عَٰبِدُونَ

“Dan kepada-Nya kami menyembah.”

Adalah sebuah penjelasan bahwa sebagai seorang yang mengaitkan diri dengan agama Islam kita harus menjalankan dua pondasi penting, yaitu: 

1. Keikhlasan.

Makna ini tersirat dari kalimat لَهُ (kepada-Nya). Dalam artian seorang hamba melakukan segala sesuatu karena Allah.

2. Kepatuhan dalam mengikuti semua seruan-Nya.

Makna ini tersirat dari kalimat عَابِدُون (kami menyembah). Dalam artian ibadah adalah melakukan segala yang di senangi dan di ridhoi oleh Allah. Apapun itu, baik perkataan, perbuatan dan yang tampak ataupun yang tersirat di hati.

Maka dengan dua pondasi ini, yaitu keikhlasan dan kepatuhan maka jiwa seseorang akan benar-benar terwarnai oleh warna Islam yang suci dan penuh keindahan. Semoga bermanfaat…


COVID-19: Singapura lanjutkan pemutus rantaian hingga 1 Jun
Tambahan 1,111 jangkitan dengan jumlah keseluruhan 9,152 kes 
 fazleen safina 21/04/2020
SINGAPURA, 27 Syaaban 1441H, Selasa – Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong hari ini, mengumumkan langkah pemutus rantaian iaitu langkah pencegahan lebih ketat yang dilaksanakan republik itu untuk menangani pandemik COVID-19, akan dilanjutkan selama empat minggu lagi sehingga 1 Jun 2020.
Dalam ucapannya mengenai situasi COVID-19, Lee berkata, ia bertujuan untuk mengurangkan jumlah kes tidak berkaitan yang “mereka tidak tahu bagaimana mereka dijangkiti, atau dari siapa”.
“Malangnya jumlahnya tidak berkurangan dan ini menunjukkan terdapat lebih banyak, tempat simpanan tersembunyi dalam masyarakat, yang merupakan sumber kes-kes yang tidak berkaitan ini, yang kami tidak dapat kesan,” katanya.
Singapura melaksanakan langkah pemutus rantaian pada 7 April dan dijadual berakhir pada 4 Mei.
Lee juga mengakui bahawa dalam komuniti yang lebih luas, langkah pemutus rantaian mula memberi kesan kerana jumlah kes komuniti telah menurun dalam beberapa hari yang lepas.
“Ini semua adalah hasil daripada usaha kita bersama, berkorban dan mematuhi peraturan pemutus rantaian. Kita tidak boleh berpuas hati. Kita mesti terus giatkan usaha untuk menurunkan jumlah jangkitan harian lebih drastik, menjadi satu digit atau bahkan sifar,” katanya.
Perdana Menteri berkata, republik itu mahu menurunkan bilangan kes komuniti secara lebih berkesan.
“Kami juga mahu memastikan jika berlaku penularan dari asrama ke dalam komuniti, kami boleh kesan dan membendungnya lebih awal, serta cegah kluster baharu daripada terbentuk dan merebak tanpa dapat dikawal,” katanya.
Oleh itu, untuk mencapai objektif berkenaan, Lee berkata “kita mesti berlindung dan terus mematuhi langkah-langkah pemutus rantaian yang lebih ketat”.
Pada 12 tengah hari tadi, Singapura mengesahkan tambahan 1,111 kes jangkitan COVID-19 di republik itu, menjadikan jumlah keseluruhan 9,152 kes.
Majoriti kes baru terdiri daripada pemegang permit kerja yang tinggal di asrama pekerja asing manakala 20 kes melibatkan warganegara Singapura dan Penduduk Tetap.
Dengan jumlah kes terkini itu, Singapura yang mencatatkan kes pertama COVID-19 pada 23 Januari, mencatatkan jumlah tertinggi dalam kalangan negara ASEAN. -Bernama
Sehingga 12 tengah hari 20 April, Singapura telah mengklasifikasikan 6,075 kes sebagai penghuni asrama, 339 melibatkan pemegang permit kerja tidak tinggal di asrama, 1,031 kes komuniti dan 569 kes lagi sebagai kes import.
Sementara itu, 801 telah pulih sepenuhnya daripada jangkitan dan discaj dari hospital ataupun fasiliti isolasi komuniti manakala 23 dalam keadaan kritikal di unit rawatan rapi dan 11 meninggal dunia. -Bernama

Sumber: 

Tuesday, April 21, 2020

LETAK GAMBAR ORANG SUSAH HARAM. MENTEKEDAQAH TUNJUK KAT ORANG TAK HARAM.

Raja Ahmad Adrianne

"meletak gambar dan video org miskin yg susah sehingga memalukan dia adalah aib.Haram!! "

Abu Syafiq mewakil ibunya yang merupakan Bekas Ketua Muslimat PAS di Majlis Penghargaan PAS kepada Bekas bekas Pimpinan PAS.
.. Bak kata Ustad Mee Segera sambil ngadap makanan yg penuh kt meja mcm saka makan. Cari semak...mmmmm patut la..mewauns rupanya.,..patut la perut busuk dengan k3ja buat orang..mana mang tau dia guna duit orang sedekah...jahat wooo dok tuduh n fitnah orang.,...,......

Daftar Isi Al-Quran dan Terjemahan - Silakan Klik untuk membacanya:
  1. Surat Al Fatihah (Pembukaan)
  2. Surat Al Baqarah (Sapi Betina)
  3. Surat Ali 'Imran (Keluarga 'Imran)
  4. Surat An Nisa' (Wanita)
  5. Surat Al Ma'idah (Hidangan)
  6. Surat Al An'am (Binatang Ternak)
  7. Surat Al A'raf  (Tempat Tertinggi)
  8. Surat Al Anfal (Rampasan Perang)
  9. Surat At Taubah (Pengampunan)
  10. Surat Yunus (Nabi Yunus A.S.)
  11. Surat Hud (Nabi Huud A.S.)
  12. Surat Yusuf (Nabi Yusuf A.S.)
  13. Surat Ar Ra'd (Guruh)
  14. Surat Ibrahim (Nabi Ibrahim A.S.)
  15. Surat Al Hijr (Daerah Pegunungan)
  16. Surat An Nahl (Lebah)
  17. Surat Al Israa' (Memperjalankan Di Malam Hari)
  18. Surat Al Kahfi (Gua)
  19. Surat Maryam (Maryam)
  20. Surat Thaha (Thaahaa)
  21. Surat Al Anbiya' (Kisah Para Nabi)
  22. Surat Al Hajj (Ibadah Haji)
  23. Surat Al Mu'minun (Orang Mukmin)
  24. Surat An Nur (Cahaya)
  25. Surat Al Furqaan (Pembeda)
  26. Surat Asy Syu'ara' (Penyair)
  27. Surat An Naml (Semut)
  28. Surat Al Qashash (Cerita)
  29. Surat Al 'Ankabuut (Laba-Laba)
  30. Surat Ar Ruum (Bangsa Rumawi)
  31. Surat Luqman (Luqman)
  32. Surat As Sajdah ((Sujud)
  33. Surat Al Ahzab (Golongan Yang Bersekutu)
  34. Surat Saba' (Kaum Saba')
  35. Surat Fathir (Pencipta)
  36. Surat Yaasiin
  37. Surat Ash Shaffat (Yang Bershaf-Shaf)
  38. Surat Shaad
  39. Surat Az Zumar (Rombongan-Rombongan)
  40. Surat Al Mu'min (Orang Yang Beriman)
  41. Surat Fushshilat (Yang Dijelaskan)
  42. Surat Asy Syuura (Musyawarah)
  43. Surat Az Zukhruf (Perhiasan)
  44. Surat Ad Dukhaan (Kabut)
  45. Surat Al Jaatsiyah (Yang Berlutut)
  46. Surat Al Ahqaaf (Bukit Pasir)
  47. Surat Muhammad (Nabi Muhammad SAW)
  48. Surat Al Fath (Kemenangan)
  49. Surat Al Hujuraat (Kamar-Kamar)
  50. Surat Qaaf
  51. Surat Adz Dzaariyaat (Angin Yang Menerbangkan)
  52. Surat Ath Thuur (Bukit)
  53. Surat An Najm (Bintang)
  54. Surat Al Qamar (Bulan)
  55. Surat Ar Rahmaan (Yang Maha Pemurah)
  56. Surat Al Waaqi'ah (Hari Kiamat)
  57. Surat Al Hadid (Besi)
  58. Surat Al Mujadilah (Wanita Yang Mengajukan Gugatan)
  59. Surat Al Hasyr (Pengusiran)
  60. Surat Al Mumtahanah (Wanita Yang Diuji)
  61. Surat Ash Shaff (Barisan)
  62. Surat Al Jumu'ah (Hari Jum'at)
  63. Surat Al-Munafiqun (Orang-Orang Munafik)
  64. Surat At Taghabun (Hari Ditampakkan Kesalahan-Kesalahan)
  65. Surat Ath Thalaaq (Talak)
  66. Surat At Tahrim (Mengharamkan)
  67. Surat Al Mulk (Kerajaan)
  68. Surat Al Qalam (Pena)
  69. Surat Al Haqqah (Kiamat)
  70. Surat Al Ma'arij (Tempat-Tempat Naik)
  71. Surat Nuh (Nabi Nuh A.S)
  72. Surat Al Jin (Jin)
  73. Surat Al Muzzammil (Orang Yang Berselimut)
  74. Surat Al Muddatstsir (Orang Yang Berselimut)
  75. Surat Al Qiyamah (Hari Kiamat)
  76. Surat Al Insaan (Manusia)
  77. Surat Al Mursalat (Malaikat-Malaikat Yang Diutus)
  78. Surat An Naba´ (Berita Besar)
  79. Surat An Naazi´ (Malaikat-Malaikat Yang Mencabut)
  80. Surat 'Abasa (Bermuka Masam)
  81. Surat At Takwir (Menggulung)
  82. Surat Al Infithar (Terbelah)
  83. Surat Al Muthaffifiin (Orang-Orang Yang Curang)
  84. Surat Al Insyiqaaq (Terbelah)
  85. Surat Al Buruuj (Gugusan Bintang)
  86. Surat Ath Thaariq (Yang Datang Di Malam Hari)
  87. Surat Al A´Laa (Yang Paling Tinggi)
  88. Surat Al Ghaasyiyah (Hari Kiamat)
  89. Surat Al Fajr (Fajar)
  90. Surat Al Balad (Negeri)
  91. Surat Asy Syams (Matahari)
  92. Surat Al Lail (Malam)
  93. Surat Adh Dhuhaa (Waktu Dhuha)
  94. Surat Alam Nasyrah /Al Insyirah (Bukankah Kami Telah Melapangkan)
  95. Surat At Tiin (Buah Tin)
  96. Surat Al 'Alaq (Segumpal Darah)
  97. Surat Al Qadr (Kemuliaan)
  98. Surat Al Bayyinah (Bukti Yang Nyata)
  99. Surat Al Zalzalah (Goncangan)
  100. Surat Al 'Adiyat (Kuda Perang Yang Berlari Kencang)
  101. Surat Al Qari'ah (Hari Kiamat)
  102. Surat At Takatsur (Bermegah-Megahan)
  103. Surat Al 'Ashr (Masa)
  104. Surat Al Humazah (Pengumpat)
  105. Surat Al Fiil (Gajah)
  106. Surat Quraisy (Suku Quraisy)
  107. Surat Al Ma'un (Barang-Barang Yang Berguna)
  108. Surat Al Kautsar (Nikmat Yang Banyak)
  109. Surat Al Kafirun (Orang-Orang Kafir)
  110. Surat An Nashr (Pertolongan)
  111. Surat Al Lahab (Gejolak Api)
  112. Surat Al Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
  113. Surat Al Falaq (Waktu Subuh)
  114. Surat An Naas (Manusia)


Tiada ulasan: